Friday 25 April 2014

Radang



Definisi Radang
Radang adalah reaksi lokal jaringan tubuh terhadap jejas
Radang dinyatakan dengan imbuhan  
 “ itis “
v  Upaya pertahanan tubuh utk menghilangkan penyebab jejas  maupun akibat jejas
v  Tanpa reaksi radang maka penyebab jejas, misalnya kuman akan menyebar keseluruh tubuh atau suatu luka tdk akan sembuh
v  Akan diikuti adanya upaya pemulihan jaringan à upaya penggantian sel parenkhim yg rusak dengan sel baru melalui regenerasi
v  Reaksi radang akan berhenti bila jejas dihilangkan

PENYEBAB JEJAS
v  Mikroorganisme  : virus, bakteri, parasit, jamur
v  Zat kimia : asam, basa, toksin bakteri
v  Fisik : trauma, radiasi, panas, dingin, listrik
v  Reaksi imunologi : hipersensitivitas
Reaksi radang akan tergantung à status kesehatan, nutrisi, imunitas, derajat beratnya jejas

STADIUM REAKSI PERADANGAN
1.         Stadium Vaskular Peradangan
·           Segera setelah cedera
·           Arteriol di atau dekat tempat cedera à konstriksi à  vasodilatasi à peningkatan tek. Cairan di kapiler2 à peningkatan perpindahan plasma ke   dalam ruang interstisium à edema
2.         Stadium Selular Peradangan
·           Dimulai setelah peningkatan aliran darah ke bagian yg cedera
·           Sel-sel darah putih & trombosit tertarik ke daerah yg cedera & bermigrasi melalui kapiler yang bocor untuk mengelilingi sel-sel yang rusak
·           Memfagositosis sel yang mati & mikroorganisme serta merangsang pembekuan untuk mengontrol perdarahan.
Urutan Kejadian Yang Dialami Oleh Lekosit
1.    Penepian , lekosit bergerak ke tepi pembuluh (margination)
2.    Pelekatan, lekosit melekat pada dinding pembuluh darah (sticking)
3.    Diapedesis, lekosit keluar dari pembuluh darah(emigration)
4.    Fagositosis, lekosit menelan bakteri dan debris jaringan

MACAM-MACAM SEL RADANG
1.    Lekosit
v   netropil    --------    radang akut
v   eosinofil  ---------    alergi
v   basofil     ---------    alergi
v   limfosit    ----------   radang kronis
v   monosit  -----------   radang kronis
2. Sel mast
3. Makrofag


KARAKTERISTIK LOKAL PERADANGAN
1.             RUBOR  (Kemerahan) à Peningkatan aliran darah ke daerah yang meradang.
2.             KALOR  (Panas) à Peningkatan aliran darah
3.             TUMOR (Pembengkakan) à Peningkatan permeabilitas kapiler shg protein-protein plasma dan eksudat masuk ke ruang interstisium
4.             DOLOR (Nyeri) à Peregangan syaraf karena pembengkakan dan rangsangan ujung2 syaraf oleh mediator peradangan
5.             Fungsio laesa (gangguan fungsi)

REAKSI SISTEMIK PERADANGAN
1.         DEMAM
-       Peningkatan set-point suhu di hipotalamus
-       Respon terhadap pirogen endogen à pembentukan interleukin-1 à  neutrofil, makrofag, sel2 yg cedera à prostaglandin yang merangsang hipotalamus.    
2.         PERUBAHAN HEMATOLOGIS
Leukositosis, LED meningkat

3.         GEJALA KONSTITUSIONAL
Anoreksia, malaise
Mediator
Asal
Peningktn permiabilitas
Kemotaksis
Sifat lain
Histamin
Serotonin
Sel mast, Trombosit
+
-

Bradikinin
Plasma
+
-
Nyeri
 C3a
 C5a
Protein plasma, makrofag
+
-
Aktifasi lekosit
Prostaglandin
Sel mast
Meningkatkan kemamp. Mediator lain
-
Vasodilatasi, nyeri,demam
Lekotrin
Lekosit
-
+
Aktifasi adesi lekosit
Radikal bebas oksigen
Lekosit
+
+/-
Kerusakan endotel, jaringan

PERISTIWA  PADA  RADANG  AKUT
1.   Vasokontriksi.
      Penyempitan pembuluh darah
2.               2.    Vasodilator .
            Pelebaran pembuluh darah. Aliran darah meningkat rubor , kalor.
3.               3.    Permeabilitas kapiler meningkat.
            Cairan , protein plasma, netrofil keluar cairan eksudat tumor , dolor

JENIS EKSUDAT YANG TERJADI PADA RADANG
1.      Eksudat serosa
Jernih, protein sedikit à radang ringan. Contoh : luka bakar, efusi pleura.
2.      Eksudat supuratifa / purulenta
Mengandung nanah/pus ( campuran lekosit yg rsk, jar nekrotik & mikroorganisme yg musnah.
3.      Eksudat fibrinosa à  fibrin
4.      Eksudat hemoragika  à  darah

Berbagai Bentuk Radang Akut
1.      Radang Kataral
Pembentukan mukus yang berlebihan pada  mukosa. Mis: mukosa  hidung, mata.
2.      Radang supuratifa
Pembentukan eksudat purulenta. Abses à pencairan jaringan nekrotik oleh enzim yang dilepas krn kerusakan / pecahnya lekosit shg terbentuk rongga yang berisi nanah.
3.      Radang Pseudomembranosa
Pembentukan pseudomembran pada permukaan mukosa yaitu nekrosis epitel permukaan mukosa disertai endapan fibrin dan lekosit. Misalnya: difteri
4.      Radang Serosa
Pembentukan eksudat serosa

PENYEMBUHAN RADANG AKUT
1.      Sempurna  ( resolusi )
2.      Tidak sempurna ---- fibrosis --- jaringan parut.
3.      Supurasi  ( pembentukan pus )
·         Abses , ulkus
·         Sembuh dengan jar. Parut

4.      Menjadi kronis
5.      Penyebaran
6.      Kematian

RADANG KRONIS
    disebabkan oleh rangsang yang menetap, berlangsung lebih dari 2 minggu terjadinya :
1. Berasal dari radang akut
           a. Penyembuhan tdk sempurna. Luka yang kurang baik penyembuhannya
           b. Agen penyebab menetap infeksi yang tidak sembuh
2. Sejak semula kronis
-        Mikroorganisme yang tidak bisa dibunuh à dibungkus oleh suatu dinding  agar terisolasi
-        Bakteri TB & Lepra