MAKALAH
ALAT-ALAT KESEHATAN
ALAT BEDAH DAN SUTURING SET
DOSEN
PEMBIMBING : Ns.M Projo Angkasa,S.Kp,M.Kes
DISUSUN
OLEH :
Akhmad
Aji Mulyanto (P17420313048)
Dedy Samsun Hidayat (P17420313054)
Fitri Fauziah Apriliani (P17420313058)
Khilda Sari (P17420313066)
Muhammad Saifullah (P17420313072)
Qonitalila (P17420313079)
Sulton Akbar Nafis (P17420313085)
Wiwik
Nurhikmah (P17420313091)
KELAS : 1 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI
DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN
2014
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada Kita sehingga dengan izin-Nya pula penulis dengan
seluruh kemampuan dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Adapun
penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah Alat-alat
kesehatan tahun ajaran 2014 di Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIII
Keperawatan Pekalongan. Makalah ini dibuat berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
H.Suryo Pratikwo,S.Pd,SKM,M.Kes selaku Kepala Prodi Keperawatan Pekalongan
2. Bapak
Ns.M Projo Angkasa,S.Kp,M.Kes selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini
3. Para
dosen dan seluruh karyawan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
4. Ayah
dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a dalam penyusunan
makalah ini
5. Teman-teman
dan kakak-kakak tingkat sekalian yang kami sayangi, serta pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun, sehingga Makalah ini dapat tersusun lebih sempurna.
Penuli
PEMBAHASAN
1. Pengertian
alat bedah
Alat
bedah merupakan alat medis yang di gunakan
dalam proses pembedahan yang biasa di gunakan pada hewan, manusia dan
sebagainya guna dalam proses penyembuhan penyakit dan pengangkatan benda-benda
asing yang merugikan tubuh.
Suturing
set adalah
2. Macam-macam
Scalpel dan pisau Gunting
v Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries
(Ing.) Pisau operasi
(Ind.)
Istilah
lain yaitu :
a. Scalpel Blade :
pisau operasi
Fungsi : pembedahan
b. Scalpel
Handel
Fungsi : pegangan pisau operasi
v Gunting
Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :
a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar
(Beld.) gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting
Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk
keperluan praktek.
3. Macam-macam Forcepes
Forceps merupakan alat yang terdiri
dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat dikontrol (dijepitkan dan
dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.)
Anatomische pinset (Beld.) Pinset
anatomis (Ind.).
Ciri-ciri
: bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.
b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps
(Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri
: ujung piset keduanya bergigi.
c.
Cilia pinset atau Cilia Forceps
Fungsi :
untuk menjepit/ mencabut rambut.
d.
Suture Clip Applying Forceps ataut
Pinset Agrave
Fungsi
: untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.
e.
Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan
menekan) suatu benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps
(Ing.)
Arteri klem
tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah
arteri.
Arteri klem
dapat digolongkan ke dalam dua bagian
Kocher : ujungnya bergigi
Pean : ujungnya tidak bergigi
b) Peritoneum
forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan
selaput perut.
4. Untuk
mengetahui macam-macam speculum
Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak)
adalah alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga tubuh yang kegunaannya adalah
untuk memeriksa/ melihat bagian yang berada di dalam liang rongga tsb.
a.
Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung
b.
Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga
c.
Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/
rektal
rektal
d.
Vaginal
Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina
5. Macam-macam Ratraktor(Wound Hook)
Retraktor
langenbeck. Penggunaannya adalah menguakkan luka.
US army double ended
retractor. Penggunaannya untuk menguakkan luka.
Retraktor volkman. Penggunaannya
adalah untuk menguakkan luka. Pemakaian retractor disesuaikan dengan lebar
luka. Ada yang mempunyai dua gigi, 3 gigi, dan 4 gigi. 2 gigi untuk luka kecil,
4 gigi untuk luka besar. Terdapat pula retractor bergigi tumpul.
SUTURING INSTRUMENTS SET
1.
Pengertian
Suturing
instrument set adalah satu perangkat peralatan yang digunakan untuk keperluan
menjahit luka (heacting).
2.
Alat-alat yang termasuk suturing set.
a.
Gunting
b.
Pisau bedah
c.
Retractor
d.
Jarum
e.
Pinset
f.
Needle holder
Nama lainnya pemegang jarum atau
nald voeder. Jenis yang digunakan bervariasi, yaitu tipe Crille wood (bentuknya
seperti klem) dan tipe Mathew Kusten (bentuk segitiga). Guna needle holder ini
pada penjahitan sebagai pemegang jarum jahit dan sebagai penyimpul
benang.
Tipe Crille wood
Tipe Mathew Kusten
Needle Holder
g.
Klem(clamp)
Klem arteri pean. Ada dua jenis, yaitu yang
lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan
tipis dan lunak.
Klem Kocher. Ada dua jenis yaitu klem yang
lurus dan yang bengkok. Tidak ditujukan untuk hemostasis. Sifat khasnya adalah
mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada pinset sirurgis). Gunanya adalah
untuk menjepit jaringan, terutama agar jaringan tidak meleset dari klem, dan
hal ini dimungkinkan dengan adanya gigi pada ujung klem.
Klem Mosquito. Mirip dengan klem arteri pean,
tetapi ukuranya lebih kecil. Penggunaannya dalah untuk hemostasis terutama
untuk jaringan tipis dan lunak.
Klem Allis. Penggunaannya adalah untuk
menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor kecil.
Klem Babcock. Penggunaanya adalah untuk
menjepit tumor yang agak besar dan rapuh.
Towel clamp (Doek klem). Penggunaanya adalah
untuk menjepit doek/kain operasi.
h.
Benang
Seide/ silk
Terbuat dari serabut-serabut
sutera, terdiri dari 70% serabut protein dan 30% bahan tambahan berupa perekat.
Warnanya hitam dan putih. Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena
sudah dikombinasi dengan perekat. Tidak diserap tubuh. Pada penggunaan di
sebelah luar maka benang harus dibuka kembali.
Tersedia dalam berbagai ukuran,
mulai dari nomor 00000 (5 nol merupakan ukuran paling kecil untuk bag bedah)
hingga nomor 3 (yang merupakan ukuran paling besar). Yang paling sering dipakai
adalah nomor 00 (2 nol) dan 0 (1 nol) dan nomor satu. Semakin besar banyak nol
nya semakin kecil benangnya
Kegunaannya adalah untuk
menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (terutama arteri besar), sebagai
teugel (kendali).
Benang harus steril, sebab bila
tidak akan menjadi sarang kuman (fokus infeksi), sebeb kuman terlindung di
dalam jahitan benang, sedang benangnya sendiri tidak dapat diserap tubuh.
Plain catgut
Asal katanya adalah cat (kucing)
dan gut (usus). Dahulu benang ini dibuat dari usus kucing, tapi saat ini dibuat
dari usus domba atau usus sapi. Bersifat dapat diserap oleh tubuh, penyerapan
berlangsung dalam waktu 7-10 hari, dan warnanya putih dan kekuningan.
Tersedia dalam berbagai ukuran,
mulai dari 00000 (5 nol yang merupakan ukuran paling kecil) hingga nomor 3
(merupakn ukuran yang terbesar). Sering digunakan nomor 000 (3 nol), 00 (2
nol), 0 (1 nol), nomor 1 dan nomor 2.
Kegunaannya adalah untuk
mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula dipergunakan
untuk menjahit kulit terutama untuk daerah longgar (perut,wajah) yang tak banyak
bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul
paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan mengembang, bila disimpulkan 2
kali akan terbuka kembali. Plain catgut tidak boleh terendam dalam lisol karena
akan mengembang dan menjadi lunak, sehingga tidak dapat digunakan.
Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut,
sebelum benang dipintal ditambahkan krom. Dengan adanya krom ini, maka benang
akn menjadi lebih keras dan kuat, serta penyerapannnya lebih lama, yaitu 20-40
hari. Warnanya coklat dan kebiruan. Benang ini tersedia dalam ukuran 000 (3 nol
merupakan ukuran yang paling kecil) hingga nomor 3.
Penggunaannya pada penjahitan
luka yang dianggap belum merapat dalam waktu sepuluh hari, untuk menjahit tendo
pada penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera
dilakukan.
Nilon.
(Dafilon,monosof,dermalonEthilon)
Merupakan benang sintetis dalam
kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit) dan terbuat
dari nilon, leboh kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh, dan tidak
menimbilkan iritasi pada kulit atau jaringan tubuh lainnya.
Warnanya biru hitam. Tersedia
dalam ukuran 10 nol hingga 1 nol. Penggunanan pada bedah plastik, ukuran yang
lebih besar sering digunakan kulit, nomor yang kecil dipakai pada bedah mata.
Ethibond
Merupakan benang sintetis
(terbuat dari polytetra methylene adipate). Tersedia dalam kemasan atraumatis.
Bersifat lembut, kuat, reaksi terhadap tubuh minumum, tidak diserap, dan
warnanya hijau dan putih. Ukurannya dari 7 nol sampai nomor 2. Penggunaannya
pada bedah kardiovaskular dan urologi.
Vitalene/Prolene/surgilen
Merupakan benang sintetis
(terbuat dari polimer profilen). Sangat kuat dan lembut, tidak diserap, warna
biru. Tersedia dalam kemasan atraumatis. Ukuran dari 10 nol hingga nomor 1.
Digunakan pada bedah mikro, terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah
mata, bedah plastik, cocok pula untuk menjahit kulit.
POLI GLICOLIC ACID
SEPERTI POLISORB,Dexon,Vicryl
Merupakan benang sintetis dalam
kemasan atraumatis. Diserap oleh tubuh, dan tidak menimbulkan reaksi pada
jaringan tubuh. Dalam subkutis bertahan selam tiga minggu, dalam otot bertahan
selam 3 bulan. Benang ini sangat lembut dan warnanya ungu.
Ukuran dari 10 nol hingga nomor
1. Penggunaan pada bedah mata, orthopedi, urologi dan bedah plastik.
Supramid
Merupakan benang sintetis, dalam
kemasan atraumatis. Berdsifat kuat, lembut fleksibel, reaksi tubu minimum dan
tidak diserap. Warnanya hitam putih. Digunakan untuk menjahit kutis dan
subkutis.
Linen (catoon)
Dibuat dengan serat kapas alam
dengan jalan pemintalan. Bersifat lembut, cukup kuat dan mudah disimpul, tidak
diserap, reaksi tubuh minimum, berwarna putih.
Tersedia dalam ukuran 4 nol
hingga 1 nol. Digunakan untuk menjahit usus dan kulit, terutama kulit wajah.
Steel wire
Merupakan benang logam yang
terbuat dari polifilamen baja tahn karat. Sangat kuat, tidak korosif, dan
reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul. Warna putih metalik. Terdapat
dalam kemasan atraumatis dan kemasan biasa. Ukurannya dari 6 nol hingga
nomor 2. Untuk menjahit tendon.
BAB
III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa alat bedah mempunyai kegunaan serta fungsi yang berbeda-beda yang dapat di lihat dari bentuk fisik alat-alatnya dan kegunaan khusus dari masing-masing alat juga berbeda-beda dalam penangan medis.
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa alat bedah mempunyai kegunaan serta fungsi yang berbeda-beda yang dapat di lihat dari bentuk fisik alat-alatnya dan kegunaan khusus dari masing-masing alat juga berbeda-beda dalam penangan medis.
2.Saran
Adapun
saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :
Ø Dapat
mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan tentang alat-alat bedah dan fungsi
dari masing-masing alat-alat bedah.
Ø Dengan
disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada para pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami tentang kegunaan dari masing-masing alat bedah itu
sendiri serta dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga
dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
REFERENSI