REVISI TUGAS ALKES
PERALATAN YANG ADA DI RUMAH SAKIT
Tugas
ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah alkes semester dua tahun akademik 2013/2014
Disusun
Oleh :
1.
Annisa Resiana
2.
Diah Rini Setiyawati
3.
Ika Safitri
4.
Latifatunnisa Rusiana
5.
Nur Hanimah
6.
Rima Oktavinda
7.
Tissa Opilaseli
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
PRODI
D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN
AKADEMIK 2013 / 2014
A.
Alat
di Ruang Pasien
a. Tempat
tidur
tempat tidur yang digunakan oleh
seseorang yang menderita sakit atau yang biasa disebut pesakitan.
b. Foot
stool
Untuk beranjak naik ke tempat tidur.
c. Bedside-loker
Untuk menaruh makanan
dan minuman dengan pasien dapat mengambil makanan sambil duduk.
d. Bed screen
Untuk memisahkan pasien
yang satu dengan yang lain.
e. Infuse
stand
Untukmenggantungkan
cairan infus pada keperluan pemberian parenteral.
B. Alat kamar operasi:
a. ESU ( Electro Surgery Unit ) /
Electro Couter
Menghasilkanfrekuensitinggiuntukmelakukanpembedahandengankeuntungandapatmeminimalkanpendarahandan
meningkatkansterilitasjaringan.
b. LampuOperasi
Digunakanuntukmenyinariobyeksaatdilakukanoperasi.
c. MejaOperasi
Digunakanuntuktempattidurpasiensaatdilakukanoperasi
d. Anaesthesimesin
Untukmemberikanpembiusankepadapasiendenganmengalirkan
gas anesthesia untukmenunjangtindakanpembedahan.
e. Infant
Warmer
Digunakanuntukmenghangatkanbayidengansuhu
yang diinginkan
f. Endoscopy
Digunakanuntukmelihatbagiandalamtubuhpasiendengancaradimasukkanmelalui
oral dan rectum
g. Pulse Oxymeter
Digunakanuntukmengukurkonsentrasioksigendalamdarah
Cara
penggunaan oximeter ini:
Salah satu jari tangan pasien dijepit dengan fingertip oximeter ini yang terdapat sensor infra-red yg sangat sensitif untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah sekaligus pengukur detak jantung pasien yang dapat dilihat pada layar LED alat.
Salah satu jari tangan pasien dijepit dengan fingertip oximeter ini yang terdapat sensor infra-red yg sangat sensitif untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah sekaligus pengukur detak jantung pasien yang dapat dilihat pada layar LED alat.
h. Blood
Pressure Monitor
Mengukur
tekanandarah yang hasilnyasecara digital dapatdilihatpada monitor.
Cara menggunakan Blood
Pressure Monitor :
1. Kenakan manset pas melingkar pada bagian lengan kiri atas.
2.Atur letak manset,hingga 1-2cm diatas siku lengan.
3.Rekatkan manset hingga pas di lengan.
4.Duduklah dengan posisi badan tegak.
1. Kenakan manset pas melingkar pada bagian lengan kiri atas.
2.Atur letak manset,hingga 1-2cm diatas siku lengan.
3.Rekatkan manset hingga pas di lengan.
4.Duduklah dengan posisi badan tegak.
i.
WSD
Digunakanuntukmenghisapgelembung – gelembungudaradalamparu – paru.
Cara Menggunakan WSD :
a. Perawat mencuci tangan, kemudian memasang handscoon
b. Membuka set bedah minor steril
c. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati, balutan kotor dimasukkan ke dalam nierbekken
d. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10% kemudian dengan alkohol 70%
e. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya kemudian diplester
f. Selang WSD diklem
g. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol
h. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru
i. Klem selang WSD dibuka
j. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien cara batuk efektif
k. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD
l. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya, kemudian membantu pasien dalam posisi yang paling nyaman
m. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di sterilisasi kembali
n. Membuka handscoon dan mencuci tangan
o. Menulis prosedur yang telah dilakukan pada catatan perawatan.
a. Perawat mencuci tangan, kemudian memasang handscoon
b. Membuka set bedah minor steril
c. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati, balutan kotor dimasukkan ke dalam nierbekken
d. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10% kemudian dengan alkohol 70%
e. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya kemudian diplester
f. Selang WSD diklem
g. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol
h. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru
i. Klem selang WSD dibuka
j. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien cara batuk efektif
k. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD
l. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya, kemudian membantu pasien dalam posisi yang paling nyaman
m. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di sterilisasi kembali
n. Membuka handscoon dan mencuci tangan
o. Menulis prosedur yang telah dilakukan pada catatan perawatan.
j.
Wheel stretcher
Untuk
penderita setelah pasien selesai di operasi, dipindahkan ke meja operasi ke alat Wheel stretcher untuk kemudian dibawa
ke kamar pasien
k. Instrumen
table
Tempat
untuk menaruh alat-alat
l.
MAYO stand
Digunakan untuk tempat
alat-alat bedah dan biasanya diletakkan didekat meja operasi
m. Basin
stand
Tempat untuk menaruh
semacam baskom untuk cuci tangan
n. Revolving
stool
Kursi yang dapat
berputar
o. Peralatan
electro-surgery
Alat
ini digunakan dalam operasi syaraf (neurosurgery), operasi plastik, hemostatis,
dalam laparoscopy, cytoscopy untuk menghilangkan polyps dalam urologi untuk
transurethral resection (TUR), dalam gynecology dan dermatologi.
Alat
ini dipasang dalam ruang bedah dengan mempergunakan “ceiling arm”.alat tersebut
dilengkapi dengan eleltroda yang dapat digunakan untuk memotong dan
mengkoagulasikan jaringan tubuh, serta pinset untuk mencegah jaringan melengket
selama koagulasi
p. Alat
sinar laser
Sebagai alat
pengganti pisau
C.
Alat
di Kamar Bersalin
1). Termometer
Digunakan
untuk mengukur suhu tubuh
Cara pengukuran axiler (ketiak)
- Keringat pada ketiak dikeringkan
- Ujung termometer diletakan pada puncak ketiak
- Lengan dirapatkan kedalam
- Pembacaan hasil dilakukan setelah 10 menit
- Suhu normal pada pengukuran rektal yaitu 34,70C – 37,30
Cara pengukuran oral (mulut)
- Ujung thermometer dibersihkan dengan kapas alkohol
- Ujung thermometer diletakan dibawah lidah
- Mulut ditutup dan bernafas melalui hidung
- Pembacaan hasil dilakukan setelah 5 menit
- Suhu normal pada pengukuran oral yaitu 35,50C – 37,50C
Cara pengukuran rectal (anus)
- Ujung termometer sedikit diberi pelicin (vaselin)
- Ujung air raksa dimasukan ke anus
- Pembacaan hasil dilakukan setelah 5 menit
- Suhu normal pada pengukuran rectal yaitu 36,60C – 380C
2). Stethoscope
Digunakan
untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi
dan lain-lain.
Cara menggunakan Stetoskop
1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
1. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
2. Buka bagian baju yang menutupi
dada klien
3. Pasang stetoskop pada telinga
pemeriksa
4. Gunakan diafragma untuk dewasa dan
bell untuk anak-anak
5. Letakkan stetoskop
diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
6.
Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
7. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
8. Catat hasil auskultasi (Auskultasi,
adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di
dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya.
3). Tensimeter
Digunakan untuk mengukur tekanan
darah seseorang.
Cara
Menggunakan Tensimeter
- Pasang (lilitkan) manset tensimeter pada lengan atas di atas siku. Batas bagian bawah manset sekitar 2-3 cm dari lipatan siku. Boleh di lengan kiri atau kanan.
- Manset tensimeter harus sejajar atau setinggi jantung. Orang yang diperiksa lebih baik dalam kondisi berbaring atau duduk. Kondisinya harus santai/rileks, tangan tidak boleh tegang.
- Pasang stetoskop di telinga antum, tempelkan bagian yang pipih-bulat di sebelah bawah lilitan manset pada lipatan siku tempat dimana Arteri Brachialis berada.
- Putar ke kanan (searah jarum jam) katup pengatur udara yang ada pada pompa karet manset untuk menutupnya, agar saat antum memompa manset nanti tidak ada udara yang bocor keluar.
- Remas-remas pompa karet agar udara masuk ke dalam manset sampai jarum aneroid menunjukkan tekanan 140 mmHg. Kenapa 140 mmHg? Yah, karena fungsi manset tensimeter adalah untuk menekan Arteri Brachialis agar aliran darah pada arteri tersebut terhenti pada tekanan tertentu. Dan untuk tekanan sistole yang normal pada orang dewasa adalah 120 mmHg. Maka pada tekanan 140 mmHG tekanan darah akan terhenti. Dari sinilah pengambilan nilai 140 mmHg didasarkan.
- Dengarkan suara yang muncul dari stetoskop yang telah terpasang di telinga antum. Jika pada tekanan 140 mmHg masih terdengar suara pulsasi/denyut arteri (suaranya ...duk...duk...duk...duk..., seperti ketukan jari di atas meja), berarti orang yang diperiksa adalah seorang penderita hipertensi, maka naikkan lagi tekanan dengan cara meremas pompa karet sedikit demi sedikit hingga suara pulsasi/denyut tidak terdengar lagi.
- Setelah itu putar ke kiri sedikit katup pengatur udara agar udara di dalam manset keluar sedikit demi sedikit dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik, hingga aliran darah di arteri Brachialis kembali mengalir. Perhatikan dan dengarkan suara yang timbul dari stetoskop antum ketika katup manset terbuka. Ketika terdengar suara denyut arteri (...duk...duk...duk...duk...) untuk yang pertama kali, maka itulah suara yang disebut sebagai suara Korotkoff sekaligus penanda tekanan sistole. Kemudian suara denyutan itu makin lama makin keras, lalu berubah menjadi bising, lalu terdengar jelas lagi, kemudian mulai melemah dan lalu menghilang. Nah, titik di saat suara ketukan/denyut arteri menghilang itulah yang dijadikan sebagai penanda tekanan diastole.
Jadi jika ada yang mengatakan
bahwa tekanan darahnya adalah 120/80, maka itu berarti nilai 120 mmHg untuk
tekanan sistole dan 80 mmHg untuk tekanan diastole. .Untuk lebih jelasnya,
perhatikan 5 Fase yang digunakan untuk menentukan tekanan sistole dan diastole
di bawah ini.
4). Set partus
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh Spesialis
kandungan dan Bidan untuk menolong jalannya kelahiran.
5). Set curettage
Adalah alat untuk membersihkan hasil konsepsi
6). Set jahit
Untuk menjahit luka pada operasi.
7). Hydro tubasi
8). Dopler
Adalah alat untuk mengetahui / mendeteksi adanya detak
jantung
1.
Ambil probe
2. Tekan
Power
4. Oleskan gel pada probe
5. Tempelkan probe ke perut ibu hamil pada
posisi punggung janin
6. Setelah terdengar bunyi jantung janin,
volume doppler ditingkatkan dan mulai
dihitung selama 1 menit
8. Bersihkan gel yang menempel pada perut
ibu hamil dan probe
9. Denyut jantung janin normal antara
120-160 kali/menit dengar regular
10. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan
lakukan tindakan yang sesua
9). Set biopsy
10). Set speculum
11). Sonde uterus
12). Incubator
Digunakan
pada bayi yang lahir secara premature, gunanya untuk mengatur
suhu dan kelembaban udara agar bayi selalu hangat
13). Bengkok
Digunakan
sebagai tempat alat-alat yang sudah terpakai saat menolong persalinan/merawat
luka.
14). Pispot
Untuk menampung urin
D.
Alat
di Ruang Radiologi
1). Pesawat foto Rontgen
Digunakan
untuk memfoto bagian dalam tubuh manusia.
2). USG 4 Dimensi
3). Magnetic Resonan Imaging (MRI)
4). Computerized Tomography Scaning
5). Ortho Pantomo Graphy: u/ foto rahang
A/B &seluruh gigi
6). Dental unit : untuk foto gigi
satu-satu
7). Computerized Radiography / CR
(pemroses film)
8). Radiologi Mobile Unit
9). Multi Slice CT Scan: u/ mendeteksi
kelainan jar tbh px (otak, paru-paru, abdumen, pemb. drh), 1
exposure, bnyk posisi.
10). Film Badge: monitor paparan radiasi
Difunakan
untuk pencatat dosis yang radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi.
E.
Alat
di Kamar Bayi
1). Termometer bayi
Untuk mengukur
suhu tubuh
2). Box bayi
Sebagai tempat
tidur bayi
3). Incubator atau Couveuse
box khusus untuk merawat bayi yang
lahir prematur.
4). Pediatric Resusitation (Resusiatasi
Bayi)
5). Timbangan bayi
Untuk menimbang
berat badan bayi
F.
Alat
di Ruang ICU
1). Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu tubuh
2). Stethoscope
Digunakan untuk memeriksa suara dari
dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain.
3). Tensimeter
Digunakan
untuk mengukur tekanan darah seseorang.
4). Resusitation Kit
Digunakan untuk pertolongan pertama
dalam pernafasan.
5). Ventilator
Digunakan untuk membantu
(sebagian) atau mengambil alih (seluruh) fungsi pertukaran gas di paru-paru.
6). DC Shock
Alat kejut jantung yang di gunakan
pada saat jantung tidak berdetak.
7). Infusion pump
Kegunaan untuk
mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien
secara langsung melalui vena.
8). Syringe pump
digunakan untuk memasukkan cairan
obat kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.
9). Bed Side Monitor
digunakan
untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
10). Mesin HD (Haemodialis)
Digunakan
untuk menyaring darah sebagai alat pengganti ginjal.
G.
Alat
di Ruang IGD
1). Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu tubuh
2). Stetoscope
Digunakan untuk memeriksa suara dari
dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain.
3). Tensimeter
Digunakan untuk mengukur tekanan
darah seseorang.
4). Brankar px
Digunakan untuk memindahan pasien dari
suatu lokasi ke lokasi lainnya
5). Kursi roda
Digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan
berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat.
6). Resusitation kit (Ambu bag)
Digunakan
untuk pertolongan pertama dalam pernafasan.
7). Laryngoscope
digunakan
untuk memperoleh pandangan dari lipatan vokal (lipatan yang dapat menimbulkan suara)
dan glottis (Ruang
antara lipatan-lipatan vokal). Alat ini juga bisa digunakan untuk mengetahui keadaan di daerah laring dan
juga bisa di gunakan untuk mendeteksi adanya peradangan pada laring.
Cara penggunaannya : alat disatukan antara bagian yang
melengkung dan pegangannya sampai ada bunyi “klik” lalu alat tersebut di
masukkan ke dalam mulut dengan otomatis lampu yang ada di ujung akan menyala
untuk menerangi laring yang akan di periksa.
8). Bed side monitor
digunakan
untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
9). Suction pump
dipergunakan
untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
Cara kerja alat ini adalah dengan memasukkan selang
kebagian tubuh yang akan di hisap , lalu alatnya dihidupkan dan cairannya akan
mengalir melalui selang da n akan ditampung didalam tabung .
10). Nebulizer (Inhalasi)
Digunakan untuk
membantu kelancaran pernafasan bagi pasien.
11). Set jahit
Untuk menjahit
luka pada operasi.
12). Set partus
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh Spesialis kandungan dan Bidan
untuk menolong jalannya kelahiran
13). Infusion pump
Kegunaan untuk
mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien
secara langsung melalui vena.
14). Set pasang kirsner wire
Digunakan untuk
menstabilkan fragmen tulang.
15). DC Shock / Defibrilator
16). Urinal
Digunakan untuk menampung urine pada pasien yang tidak
boleh/tidak bisa ke WC.
Jenisnya :
Ø Urinal male : untuk
pasien laki-laki
11). Syringe pump
Kegunaan untuk
mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien
secara langsung melalui vena.
12). Bed Side Monitor
digunakan
untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus.
13). Mesin HD (Haemodialisa)
Digunakan
untuk mengganti aktivitas ginjal yakni menyaring darah, bagi para penderita
gagal ginjal.
H.
Alat
di Ruang Hemodialisa
1. Mesin HD
Hemodialisis atau cuci darah adalah sebuah prosedur medis
yang menggunakan mesin khusus (mesin dialisis) untuk
menyaring produk limbah dari darah dan mengembalikan kandungan normal darah.
Proses pencucian unsur-unsur darah dilakukan berdasarkan perbedaan dalam
tingkat difusi melalui membran semipermeabel (membran dialisis). Walaupun dapat
dilakukan untuk gagal ginjalakut,
hemodialisis lebih sering digunakan untuk penyakit ginjal kronis. Hemodialisis sering dilakukan untuk mengobati stadium akhir penyakit ginjal. Dalam keadaan tersebut, dialisis ginjal biasanya dikelola dengan
menggunakan jadwal yang tetap tiga kali per minggu.
Cara penggunaan : darah dipompa
keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin dialiser ( yang berfungsi sebagai
ginjal buatan ) untuk dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan
ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis (dialisat). Tekanan di dalam
ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah,
sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring
melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat.
2.
Dialyzer
Dialyzer adalah satu bagian dari mesin hemodialisis. Dialyzer
memiliki dua bagian yang dipisahkan oleh membran. Satu bagian berisi larutan dialisis, yang lain berisi darah pasien.
3. Blood
lines (ABL/ VBL)
4. Dialisat
pekat
5. Infuse
set
Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya
infus set digunakan untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk
tranfusi. infus set tidak bisa digunakan untuk transet dan transet bisa
digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada
saringanya kalau infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set.
6. Micro
drip
7. Spuit
: insulin 2,5cc, 5cc, 10cc, 30/50cc
8. Conductivity
meter
No comments:
Post a Comment