MANAJEMEN KASUS
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Profesional
Disusun oleh :
Kelompok 4
2 Reg B
|
||
Annisa
Resiana
|
P17420313050
|
|
Fina
Wijayanti
|
P17420313059
|
|
Latifatunnisa
Rusiana
|
P17420313068
|
|
Nurul
Febriana Hidayah
|
P17420313077
|
|
Tissa
Opilaseli
|
P17420313087
|
Dosen
Pengampu
Supriyo SST
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENDAHULUAN
Kemajuan
jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap
profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan model praktek
keperawatan profesional (MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian
asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan
profesi lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat
memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar
rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak
metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun terakhir
ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer,
praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai upaya
untuk menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara
ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Katagori pasien
didasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien , Usia,
Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan
(Bron , 1987). Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang
bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan
penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam
kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode
penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien
tenaga, waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja.
Menurut Tappen (1995), model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam,
yaitu: model kasus, model fungsional, model tim, model primer, model manajemen
perawatan, dan model perawatan berfokus pada pasien.
B.
RUMUSAN MASALAH
Makalah ini membahas seputar
manajemen kasus meliputi definisi, penjelasan umum, tujuan, kerangka tugas, dan
kelebihan dan kekurangan manajemen kasus.
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Profesional
2.
Untuk mengetahui model manajemen kasus dari model praktek
keperawatan profesional
3.
Untuk sumber pembelajaran keperawatan profesional
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
Menurut
American Nurses Association (1988), Manajemen kasus adalah suatu sistem pemberian
pelayanan kesehatan yang didesain untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pasien
yang diharapkan dalam kurun waktu perawatan di rumah sakit.
ANA
dalam Marquis dan Hutson (2000) mengatakan bahwa manajemen kasus merupakan
proses pemberian asuhan kesehatan yang bertujuan mengurangi fragmentasi,
meningkatkan kualitas hidup, dan efisiensi pembiayaan.
Focus
pertama manajemen kasus adalah integrasi, koordinasi dan advokasi klien,
keluarga serta masyarakat yang memerlukan pelayanan yang ektensif. Metode
manajemen kasus meliputi beberapa elemen utama yaitu, pendekatan berfokus pada
klien, koordinasi asuhan dan pelayanan antar institusi, berorientasi pada
hasil, efisiensi sumber dan kolaborasi (Sitorus, 2006).
B.
PEMBAHASAN UMUM
Model
manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary nursing. Dalam
model ini asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pandangan, bahwa untuk
penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai sumber daya
yang ada.
Metode
manajemen kasus keperawatan adalah bentuk pemberian asuhan keperawatan dan
manajemen sumber-sumber terkait yang memungkinkan adanya manajemen yang strategis
dari cost dan quality oleh seorang perawat untuk suatu episode penyakit hingga
perawatan lanjut
Pengembangan
metode ini didasarkan pada bukti-bukti bahwa manajemen kasus dapat mengurangi
pelayanan yang terpisah-pisah dan duplikasi. Di sisi lain, metode kasus
keperawatan ini akan memberikan kesempatan untuk komunikasi di antara perawat,
dokter, dan tim kesehatan lain, efisien dalam manajemen perawatan melalui
monitoring, koordinasi dan intervensi.
Dalam
manajemen kasus keperawatan, seorang perawat akan bertugas sebagai case manager
untuk seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke rumah sakit hingga pasien
tersebut selesai dari masa perawatan dan pengobatan. Sebagai case manager,
perawat memiliki tanggung jawab dan kebebasan untuk perencanaan, pelaksanaan,
koordinasi, dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan metode manajemen kasus, case manager
senantiasa mempertimbangkan dua rangkaian dari quality-cost-access dan
consumers-providers-funders.
C.
TUJUAN MANAJEMEN KASUS
1.
Menetapkan
pencapaian tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan sesuai dengan standar.
2.
Memfasilitasi
ketergantungan pasien sesingkat mungkin
3.
Menggunakan
sumber daya seefisien mungkin.
4.
Efisiensi
biaya
5.
Memfasilitasi
secara berkesinambungan asuhan keperawatan melalui kolaborasi dengan tim lainnya.
6.
Pengembangan
profesionalisme dan kepuasan kerja.
7.
Memfasilitasi
alih ilmu pengetahuan
D.
KERANGKA KERJA MANAJEMEN
KASUS
1.
Pasien
masuk melalui “agency kesehatan”, manager mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab dalam perencanaan sampai dengan evaluasi pada episode tertentu tanpa
membedakan pasien itu berasal dari unit mana.
2.
Dalam
manajemen kasus menggunakan dua cara, yaitu:
a. Case Management Plan (CMP).
Merupakan perencanaan bersama
dari masing-masing profesi kesehatan.
dari masing-masing profesi kesehatan.
b. Critical Path Diagram (CPD).
Merupakan penjabaran dari CMP dan ada target waktunya.
3.
Manager
mengevaluasi perkembangan pasien setiap
hari, yang mengacu pada tujuan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Bentuk spesifik dari manajemen kasus ini tergantung dari karakteristik
tatanan asuhan keperawatan.
hari, yang mengacu pada tujuan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Bentuk spesifik dari manajemen kasus ini tergantung dari karakteristik
tatanan asuhan keperawatan.
E.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MANAJEMEN KASUS
Kekurangan
Ø Kemampuan tenga perawat pelaksana
dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh
Ø Membutuhkan banyak tenaga.
Ø Beban kerja tinggi terutama
jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
Ø Pendelegasian perawatan klien
hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas.
Kelebihan
Ø Kebutuhan pasien terpenuhi.
Ø Pasien merasa puas.
Ø Masalah pasien dapat dipahami
oleh perawat.
Ø Kepuasan tugas secara keseluruhan
dapat dicapai.
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Model manajemen kasus merupakan
generasi kedua dari model primary nursing. Beberapa ahli seperti Sitorus,
American Nurses Association, ANA dalam Marquis dan Hutson
berpendapat tentang model manajemen kasus yang berinti bahwa manajemen kasus dibuat
bersamaan dengan adanya pelayanan kesehatan dan berfokus pada klien.
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Achir Yani, Model
Praktek Keperawatan di Rumah Sakit, disampaikan pada seminar keperawatan yang
diselenggarakan DPD I PPNI, Jawa timur di Surabaya, 11 Desember 1999.
Cobell, C. ( 1992) , The
efficacy of primary Nursing as a Foundation For Patient Advocacy Nursing
Practic, hal : 2-5
Douglas, LM. (1984) ,
the Effevtive Nurse Leader and Menager, Second edition, St. Louis, the
CV Mosby.
Gillies, D. (1989) ,
Nursing Management company a Sistem Approach, Philadelphia, W.B.
Saunders.
Huber,. D., (2000). Leadershi~
and nursing care management Philadelpia: W.B. Saunders Company.
Kelompok Pekerja
Keperawatan , Konsorsium Ilmu Kesehatan (1995), Konsep Model Praktek
Keperawatan, tidak dipublikasikan.
Keliat, B.A., dkk
(2000). Pedoman manajemen sumber daya manusia perawat ruang model praktek
keperawatan profesional rumah sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Makalah : tidak
dipublikasikan
Manurung, I., (2001). Model
Pemberian Asuhan Keperawatan Makalah. Bogor: tidak dipublikasi
Marquis, BL &
Huston, Cj (1998), Management Decision Making For Nurses, 124 Cases
Studies, 3 Ed. Philadelphia : JB Lippincott
Nursalam (2007), Manajemen
Keperawatan. Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Proffesional. Jakarta :
Salemba Medika
Sitorus, R, Yulia
(2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit; Penataan
Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat,
Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Sudarsono, R.S. (2000).
Berbagai model praktek keperawatan profesional di rumah sakit. Makalah
seminar dan semiloka MPKP II. Jakarta : tidak dipublikasikan
Russel C. Swanburg
.(1994). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat
Klinis, Jakarta : EGC
Tappen, R.M., (l
995). Nursing Leadership and Management. Concepts and Practice. (3 rd
edition). Philadelpia: F.A. Davis Company.
gak bisa di copy-.-
ReplyDeletebagus sekali.. trims infonya...
ReplyDelete