FAKTOR-FAKTOR
RESIKO PEMBEDAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPERAWATAN
Pembedahan dan Anastesi mempengaruhi
semua sistem tubuh, karena organ satu sama lain saling tergantung, sehingga
satu sistem terganggu akan mempengaruhi sistem yang lain
Ø Respon
Neuroendokrin
Punya
peran penting terhadap stres karena pembedahan, termasuk dalam respon ini
adalah stimulus dari sistem syaraf otonom, stimulasi dari hormon tertentu
seperti, aldosteron dan glukokortikoid dari kortek adrenal, ADH dari hipofisis
posterior
Stimulasi
dari sistem syaraf simpatis dapat melindungi tubuh dengan mencegah bertambahnya kerusakan yang dialami oleh
tubuh, misalnya vasokonstriksi pembuluh darah perifer akan melakukan kompensasi
atas hilangnya darah dan mengalihkan ke organ vital spt jantung dan otak
Efek Perubahan Endokrin Karena
Pembedahan
Perubahan Fisiologis :
1.
Sekresi Norepineprin
Akibat yang terjadi : Vasokonstriksi
perifer dan motilitas lambung
Efek : Membantu mempertahankan
tekanan darah bila volume darah berkurang, anoreksia, konstipasi
2.
Sekresi Aldosteron
Akibat yang terjadi: Retensi
Natrium
Efek : Mempertahankan Volume Darah
dan Haluaran Urin, resiko kelebihan volume cairan
3.
Sekresi glukokortikoid
Akibat yang terjadi : Glukoneogenesis,
katabolisme protein, efek anti inflamasi, dan produksi trombosit
Efek : Memberi energi untuk menghadapi stres pembedahan, Pembekuan
darah untuk mencegah perdarahan, resiko
infeksi dan tromboplebitis
4.
Sekresi ADH
Akibat yang terjadi : Reabsorbsi oleh tubulus ginjal
Efek : Mempertahankan volume darah,
haluaran urine berkurang, resiko kelebihan beban cairan
FAKTOR-FAKTOR RESIKO PEMBEDAHAN
- USIA
akibat
dari :
o
Mobilitas berkurang (atelektasis,
dan konstipasi)
o
Sirkulasi Menurun (Sock, Infeksi Luka
dan Tromboplebitis)
o
Fungsi Respiratorik terganggu (Pneumonia,
Asma)
o
Fungsi Ginjal Berkurang (respon
terhambat terhadap anastesi, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, akibat
hidrasi yang berlebih)
2. NUTRISI
o
Malnutrisi memperberat resiko pembedahan
o
Obesitas
(Komplikasi respiratori, luka terngangah, hernia bekas insisi, dan fluktuasi
tanda-tanda vital)
3.
KETIDAKSEMPURNAAN RESPON NEUROENDOKRIN
o
Menyesuaikan terhadap respon stress
bedah
o
Bila respon tidak sempurna komplikasi
pasca bedah (shock, luka sukar sembuh) akan mudah terjadi
4. PENYAKIT
KRONIS
o
PPOM
o
Cardiovaskuler
o
Insufisiensi renal
o
DM
5.
MEROKOK :
o
Mengiritasi batang trachio-bronchial
o
Mempersempit jalan nafas akibat skresi meningkat
o
Hiperventilasi
Implikasi Terhadap Keperawatan
Dimulai dengan adanya pengkajian pada
pasien pra operasi di holding area / ruang tunggu di ruang bedah, perawat
scirculasi menerima pasien dan melakukan
pengkajian. Perawat mengkaji kondisi fisik dan psikologis pasien untuk
pembedahan. Dari pengkajian yang lengkap dan teliti bisa terlihat faktor
resiko, apakah pasien mengalami defisit
volume cairan, karena perdarahan, apakah pasien memakan obat antikoagulan,
apakah ada gangguan fungsi ginjal dan lain sebagainya.
Aspek Pengkajian :
- Identifikasi pasien
- Pastikan daerah yang akan dibedah, pembedahanya dan dokter bedah
- Tanda-tanda vital
- Riwayat allergi dan obat yang digunakan
- Mobilitas dan status fungsional
- integritas kulit
- Status sensori
- Adanya Implan protesis
- Status Nutrisi
- Status Kardiovaskuler
- Status Ginjal
- Status Pernapasan
- Hasil pemeriksan Lab
- Status Mental
- Agama, Keyakinan
- Hasil pengobatan
Diagnosa Keperawatan
Yang dapat ditegakan berdasarkan
pengkajian pada perawatan perioperatif adalah :
- Ansietas / cemas b.d lingkungan yang asing, takut pembedahan
- Resiko Trauma b.d posisi tubuh yang tidak benar
- Resiko Infeksi b.d prosedur invasif
- Ketidakefektifan termoregulasi b. d lansia, kamar operasi yang sangat dingin
- Kekurangan cairan tubuh b.d hilangnya banyak darah ketika pembedahan, stres bedah, terapi antikogulan, adanya perdarahan sebelum pembedahan
PERBEDAAN ANTARA PASIEN PROGRAM
PEMBEDAHAN, PASIEN RAWAT INAP, DAN RAWAT JALAN
- Pasien Program Pembedahan
- Mengakibatkan 3 respon sebelum dilakukan tindakan yaitu : Psikologis, Neuro endokrin dan sosial sedangkan pada pasien rawat inap dan ralan tidak
- Menggunakan informconsent
- Memerlukan pemeriksaan laborat yang lengkap
- Melibatkan banyak team medis dan kesehatan yang lain
- Pelaksanaan tindakan memerlukan beberapa tahapan (Pre, Intra, dan Pasca pembedahan).
- Penatalaksanaan tindakan hanya pada ruangan khusus (OK)
MACAM-MACAM
TEST DIAGNOSTIK PRA OPERASI
- SISTEM KARDIOVASKULER
Uji
: EKG, Darah Lengkap, Elektrolit, Masa protrombin dan masa tromboplastin
parsial, golongan darah dan masa pencocokan
silang sinar X dada
Kemungkinan
Temuan :
-
Disritmia, Iskemia, Infark
-
Diskrasia darah, anemia, infeksi,
penyakit hati,
-
Gangguan pembekuan darah, pemakaian obat
antikoagulan
-
Kecocokan darah untuk transfusi darah
-
Besarnya jantung, gagal jantung
kongestif
- SISTEM PERNAPASAN
Uji
Fungsi Paru, Sinar X dada, dan Gas Darah Arteri
Kemungkinan
temuan : Pneumonia, PPOK, tumor, kel struktur paru
- SISTEM URINARI / GINJAL :
Urinalisa
, nitrogen ure darah, kreatinin serum elektrolit, darah lengkap
Kemungkinan
temuan : Infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, status hidrasi, fungsi ginjal,
keseimbangan elektrolit, anemia karena gangguan ginjal
- SISTEM ENDOKRIN
Uji
: Glukosa serum
Kemungkinan
Temuan : Diabetes melitus, hipoglikemi, hyperglikemia
No comments:
Post a Comment