Ilmu kesehatan masyarakat
A. Sejarah
kes masy
Tokoh
mitologi yunani
1. Asclepius
Dokter
pertama à pendidikannya ?
Mengobatai
penyakit, pembedahan
2. Higeia
Assisten
sekaligus istri asclepius
Melakukan
upaya kesehatan
Perbedaan
penanganan kesehatan
·
Asclepius à pengobatan
penyakit (sakit)
·
Higeia à hidup
seimbang, makanan bersih dan bergizi, olah raga, cukup istirahat.
Bila
sakit à upaya alamiah : makan yg baik,
Dari
mitos tsb, muncul dua aliran dalam penanganan kesehatan.
1.
Cenderung menunggu terjadinya
penyakit (sakit à kuratif) à dokter,
drg, psikiater, praktisi lain à
pengobatan fisik / psikis
2.
Cenderung mencegah penyakit
(preventif) dan meningkatkan kesehatan (promotif) à petugas
kesehatan masyarakat.
Dalam
perkembangan timbul garis pemisah antara dua kelompok profesi
·
Pelayanan kuratif (curative
health care)
·
Pelayanan preventif (preventive
healt care)
Perbedaan
pendekatan antara ke duanya :
1. Kuratif sasarannya individu, kontak thd sasaran,
umumnya sekali saja, ada jarak, bersifat reaktif (menunggu), masalah kesehatan à bila ada penyakit (sakit), sistem biologis manusia.
2. Preventif sasarannya masyarakat, yang ditangani
masalah masyarakat, bersifat kemitraan, bersifat proaktif (mencari masalah),
melihat klien sebagai mahluk yang utuh (pendekatan holistik)
B. Periode perkembangan
kesehatan masyarakat
Dimulai sebelum ada ilmu
pengetahuan modern
1. Pre scientific period
Kebudayaan mesir, yunani, roma à upaya kes mas & penyakit. Pengaturan limbah,
air minum (sumur) jamban umum (bukan alasan kesh)
Zaman romawi kuno à melapor pembangunan rumah,
binatang berbahaya, binatang piaraan yg menimbulkan bau, supervisi di tempat
prostitusi, public bar, warung makan.
Abad ke 7 à timbul beberapa peny menular,
terjadi epidemi bahkan endemi. Kolera à asia, afrika. Lepra à mesir, asia, eropa
melalui emigran. Upaya à memperbaiki lingkungan,
perumahan, personal higiene.
Abad ke 14 à wabah pes à cina, india th 1340 : meninggal
13 juta, dunia 60 juta, wabah s/d abad 18. Penyakit wabah lain : dipteri,
tipus, desentri
2. Scientific period
Dimulai abad 18, mulai ditemukan
penyebab penyakit dan vacsin pencegah penyakit.
Louis pasteur à vacsin cacar
Joseph lister à asam carbol (steril r.
Op)
1
William marton à anestesi
Penelitian kes dimulai th. 1832 (inggris) à epidemi kolera di inggris (masy perkotaan yg miskin)
Edwin chadwich (sosial scientist) : penyebab wabah
kolera : kondisi sanitasi jelek, sumur dekat jamban, limbah sembarangan,
makanan dirubung lalat, kemiskinan.
Abad 19 mendidik tenaga kes profesional. Th 1893 john
hopkins (amerika) mendirikan universitas à f dok. Tahun 1908 sekolah kedokteran menyebar ke
eropa, th ke 2 diajarkan kes masy. Kurikulum didasarkan asumsi : kes à interaksi faktor genetik, lingk fisik, sosial,
perilaku dan pel kesh.
Th. 1855 amerika membentuk depkes, th. 1872 à american public health association.
C. Sejarah
kes masy di indonesia
Dimulai sejak pemerintahan belanda (abad 16)
Kolera masuk indonesia th 1927, wabah th 1937 dan
kolera th 1948.
Th 1807 à daendeles à pelatihan dukun bayi, penurunan angka kematian bayi
(tdk lama)
Th 1930 dimulai lagi à penolong persalinan
Th 1952 pelatihan dan pendidikan bidan
Th 1851 didirikan sekolah dokter à dr. Bosch, &
dr. Bleeker à stovia di jakarta (school tot oplending van indische arsten) sekolah
untuk mendidik dokter pribumi.
Th 1913 didirikan sekolah dokter à nias di surabaya (nederland indische arsten school)
Th 1947 berdiri ui à stovia berubah f dok ui.
Tahun 1888 berdiri pusat lab kedokteran di bandung
“lembaga eykman” à penunjang pemberantasan penyakit.
Tahun 1922 pes masuk indonesia, th 1933 wabah di jawa,
th 1935 pemberantasan pes à ddt dan vacsinasi massal
Th 1925 hydrich, penelitian di
banyumas à tingginya sakit &
mati à kondisi lingkungan
buruk, bab di kebun/sungai & selokan à ambil air minum di sungai,
lingkungan buruk krn perilaku manusia. à penyuluhan kes à hydrich dianggap sebagai
awal kes mas di indonesia.
Zaman kemerdekaan diperkenalkan
konsep bandung (bandung plan) th 1951 dr. Y leimena & dr. Patah. (patah
leimena) à aspek kuratif dan
preventif tak dapat dipisahkan (rs/puskesmas)
Th 1956 dr. Y sulianti à proyek bekasi à pengembangan kes mas di
desa à keterpaduan yan medik
& kes mas à cikal bakal puskesmas.
Th. 1967 merumuskan program kes
terpadu, konsep puskesmas à preventif & kuratif
(kia, kb, gizi, kesling, p2m, pkm, pengobatan, perkesmas, ukg, uks, keswa, lab,
rr
Th 1969 ada 2 tipe puskesmas ( a
dan b) tipe a dikelola oleh dokter, b oleh paramedis
Th 1979 tidak ada perbedaan tipe puskesmas, dikepalai
oleh dokter saja.
Th 1979 à stratifikasi puskesmas (1,2 dan
3)
Manajerial : micro planning u/
perencanaan
Loka karya mini u/
pengorganisasian
Th 1984 dikembangkan paket
terpadu kes & kb (posyandu) à kia, kb, gizi, diare,
immunisasi
Puskesmas penanggung jawab
posyandu.
2
konsep kesehatan masyarakat
A.
Pengertian
Abad 19
kesmas à upaya integrasi antara ilmu sanitasi dan
ilmu kedokteran.
Kedokteran
à
integrasi ilmu biologi & sosial
Selanjutnya
kesmas à aplikasi terpadu sanitasi dan pengobatan,
mencegah penyakit
Akhirnya
kesmas à aplikasi terpadu antara kedokteran,
sanitasi, ilmu sosial à cegah peny
Abad 20,
winslow (1920) : ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan
kesehatan melalui “usaha pengorganisasian masyarakat untuk :
·
Perbaikan sanitasi lingkungan
·
Pemberantasan penyakit menular
·
Pendidikan kebersihan perorangan
·
pengorganisasian yanmed dan kep
·
Pengembangan rekayasa sosial agar
terpenuhi kebutuhan hidup layak
Pengorganisasian
masyarakat : menghimpun potensi (sumber daya) masyarakat u/ upaya preventif,
kuratif, promotif, rehabilitatif à strategi
pendidikan kesehatan pd masyarakat
B. Ruang
lingkup kesmas
Disiplin
ilmu yg menopang ilmu kes mas :
·
Epidemiologi
·
Biostatistik
·
Kesehatan lingkungan
·
Penkes dan ilmu perilaku
·
Administrasi kesmas
·
Gizi masyarakat
·
Kesehatan kerja
Masalah
kesmasàmulti kausalàpemecahannya
multidisiplin
Upaya
kesmas : preventif ; promotif ; kuratif (fisik, mental, sosial) ; rehabilitatif
(fisik, mental, sosial)
Kegiatannya kesmas : p-2m, p-2nm, perbaikan sanitasi
lingkungan, perbaikan lingkungan pemukiman, pemberantasan vektor, pkm, kia,
gizi, sanitasi ttu, pengawasan obat dan makanan/ minuman, peran serta
masyarakat.
C.
Faktor yg
mempengaruhi kesmas “hl blum”
genetik
lingkungan status yankes
kesehatan
perilaku
·
Genetik
Pembawaan, keturunan : dm, asma
·
Yankes
Fasilitas kes à pemulihan kes, pencegahan penyakit, pengobatan,
perawatan
Dipengaruhi : lokasi, tenaga kes, informasi, motivasi
masy, kesesuaian program kes.
3
·
Perilaku
Kebiasaan, pendidikan, kepercayaan, adat istiadat,
sosial, ekonomi
·
Lingkungan
Fisik : sampah, air, udara, tanah,
iklim
Sosial : interaksi manusia dg
lingkungan
D. Falsafah
1.
Kegiatan dapat diterima semua
lapisan masy
2.
Mencakup semua upaya peningkatan
kes
3.
Melibatkan peran serta masy
4.
Melibatkan berbagai spesialisasi
5.
Kerja sama lintas sektor &
lintas program
E.
Definisi kesmas
Winslow
yg disempurnakan who
Ilmu
dan seni yg bertujuan untuk :
1.
Mencegah timbulnya penyakit
2.
Memperpanjang umur
3.
Meningkatkan mutu kes fisik &
mental u/ :
a.
Memperbaiki kesling
b.
Memberantas peny infeksi pd masy
c.
Pendidikan kes perorangan
d.
Mengkoordinir tenaga kes
e.
Mengembangkan usaha masy dlm kes
F.
Tujuan
Setiap
warga masy dpt mencapai derajat kes yg setinggi-tingginya (fisik, mental,
sosial) à meningkatnya umur harapan hidup.
G.
Ruang lingkup :
1. Promotif
(peningkatan kesehatan)
Usahanya
: gizi, personal higiene, kesling, olah raga, istirahat, rekreasi.
2. Preventif
(pencegahan penyakit)
Usahanya
: immunisasi, periksa kes berkala
3. Kuratif
(pengobatan)
Usahanya
: sakit à diobati cepat & adekuat
4. Rehabilitatif
(pemulihan kesehatan)
Ditujukan
à
orang yg baru sembuh, memperbaiki kelemahan fisik, mental & sosial misal
fisioterapi
H.
Prinsip dasar
1.Mengutamakan
promotif dan preventif
2.Biaya
rendah à hasil sebaik-baiknya
3. Masy
sebagai subyek & obyek (dari, untuk dan oleh masyarakat.
4.Selalu
melibatkan masy à terorganisir
5. Kegiatan
à
berdasarkan masalah kes yg ada di masy yg dpt mengancam kesmas
I.
Tingkat pencegahan peny (leavel
and clark)
1.Health
promotion
·
Perbaikan dan peningkatan gizi
·
Perbaikan, pemeliharaan kes
perorangan
·
Perbaikan hs
·
Penkes
·
Or sesuai kemampuan
·
Rekreasi
·
Nasehat perkawinan & seks
education
2.General
and spesific protection
·
Immunisasi
·
Isolasi thd pend peny menular
4
·
Pencegahan kecelakaan di ttu
& kes kerja
·
Perlindungan thd bahan
karsinogenik, racun dan alergi
·
Pengendalian sumber pencemaran
3.Early
diagnosis and prompt treatment
·
Case finding
·
Case holding
·
Contact person
·
Pemeriksaan kesehatan umum dan
rutin
·
Pengawasan thd peny ttt (kusta,
tbc)
·
Pengobatan tepat pada kasus baru
4.Disability
limitation
·
Intensifikasi pengobatan
·
Pencegahan komplikasi
·
Pencegahan kecacatan
·
Perbaikan fasilitas kesehatan
5.Rehabilitation
·
Pengembangan tempat rehabilitasi
dng mengikutsertakan masy
·
Upaya mengembalikan kasus
tertentu thd masyarakat, agar diterima kembali
·
Upaya perbaikan ke kondidi
semula, dapat melakukan kegiatan spt sebelum sakit
·
Penyuluhan thd pend yg telah
sembuh
Fase
prepatogenesis
- Health
promotion à pencegahan
primer
- General
& spesific protection
Fase
patogenesis
-
Early diagnosis and promt
treatment à
pencegahan sekunder
-
Disability limitation à pencegahan tersier
-
Rehabilitation à pencegahan tersier
J.
Usaha-usaha pokok kesehatan
·
Emerson (basic seven of emerson)
1. Kia
2. Pengobatan
3. Kesling
4. Penyuluhan
kesehatan
5. Pemeliharaan
kesmas
6. Gizi
(nutrisi)
7. Pemeriksaan
laboratorium
·
Who
1.
Kia
2.
Pengobatan
3.
Kesling
4.
Statistik
5.
Pendidikan kesehatan masyarakat
6.
Perawatan kesehatan masyarakat
7.
P-3-m
·
Usaha kesmas (program kesnas)
1.
P-3-m
2.
Kia
3.
Hs
4.
Uks
5
5.
Ukg
6.
Usaha kes mata
7.
Usaha keswa
8.
Pkm
9.
Usaha kesehatan gizi
10.
Pemeriksaan, pengobatan,
perawatan
11.
Perkesmas
12.
Kb
13.
Rehabilitasi
14.
Usaha farmasi
15.
Laboratorium
16.
Statistik kesehatan
17.
Administrasi usaha kesmas
Perawatan kesehatan masyarakat
“freeman” perkesmas à bidang
khusus dlm ilmu keperawatan
“who” perkesmas à gabungan
ilmu keperawatan ilmu kes mas dan sosial
“raker kepwt kesmas à
perpaduan antara keperawatan dan kesmas dengan dukungan peran serta aktif masy.
Dasar teori :
·
Ilmu keperawatan
·
Kesehatan masyarakat
·
Sosial (peran serta masy)
Konsep paradigma keperawatan :
·
Konsep manusia
·
Konsep masyarakat
·
Konsep kesehatan
·
Konsep keperawatan (sebagai inti)
1.
Konsep manusia
Mahluk
bio, psiko, sosial, spiritual
Kebutuhan
dasar manusia :
·
Fisiologis & biologis
·
Rasa aman dan keselamatan
·
Dicintai, mencintai, dimiliki
·
Harga diri
·
Aktualisasi diri
2. Konsep
masyarakat
Kesatuan
hidup sekumpulan manusia, saling bergaul, berinteraksi, mengorganisasikan diri.
Masy
merupakan kesatuan hidup manusia yg berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yg bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama
Ciri-ciri
masyarakat
·
Adanya interaksi antar manusia
·
Adat istiadat, norma, hukum,
aturan khas yg mengatur tingkah laku anggotanya
·
Suatu komunitas dalam waktu
·
Identitas yg kuat yg mengikat
anggotamya
Unit masy
à
komuniti, keluarga, kelompok yg mempunyai tujuan dan nilai yg sama.
Komunitas
: kesatuan hidup manusia, menempati wilayah nyata, berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat, terikat rasa identitas
6
Ciri-ciri
komuniti
·
Kesatuan wilayah
·
Kesatuan adat istiadat
·
Rasa identitas bersama
·
Loyalitas
3.
Konsep kesehatan
Kesehatan
manusia tak pernah konstan dalam kontinuitas tertentu
Kesehatan
sangat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk membuat tujuan yg realistis dan berarti, dan kemampuan untuk menggerakkan
energi dan sumber yg tersedia.
Tujuan
keperawatan :
Kesehatan
optimal bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Perkesmas
à
mempertahankan & meningkatkan kesehatan, bantuan melalui intervensi kepwt.
4. Konsep
keperawatan
Pelayanan
esensial yg diberikan oleh perawat thd ind, kelg, kelp, masy yg mempunyai
masalah keperawatan.
“ana”
(1973)
Pelayanan
langsung, berorientasi pd tujuan, dapat diadaptasi oleh kebutuhan individu,
keluarga, masy dlm keadaan sehat & sakit
“lokakarya
keperawatan” (1983)
Bentuk
pelayanan dibidang kesh didasari ilmu & kiat kepwt ditujukan kpd individu,
keluarga, kelompok, masyarakat sehat & sakit sejak lahir sampai meninggal.
Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan fisik, keterbatasan
pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Kegiatannya
: peningkatan kesh, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesh sesuai
wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Perkesmas (community health nursing)
Istilah phn dan chn : artinya sama yi/ perawatan kesehatan masyarakat
Phn : public health nursing,
pengertiannya luas, tak terbatas (masy. Indonesia), sulit mengukur sasarannya
Chn :
community health nursing, masyarakat terbatas, mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest), yang merupakan kelompok khusus (masyarakat kota
/ desa, masyarakat pekerja, masyarakat sekolah)
Falsafah perkesmas
1. Pelayanan perkesmas
adalah pekerjaan yg luhur dan manusiawi yg ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
2. Perkesmas adalah suatu
upaya berdasarkan kema-nusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan per-kembangan
bagi terwujudnya manusia yg sehat, mayarakat yg sehat.
3. Pelayanan perkesmas hrs
terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral
dari upaya kesehatan.
4. Upaya promotif dan
preventif mrpk upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan perkesmas yg
diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
6.
Perawat kesmas
sebagai provider dan klien (ind, kelg, kelp dan masy) sebagai konsumer
pelayanan kep. Dan kes, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan kearah
peningkatan status kesehatan masyarakat.
7.
Pengembangan
tenaga perawat kesehatan masya-rakat direncanakan secara berkesinambungan dan
terus menerus.
8.
Individu dlm
suatu masy. Ikut bertanggung jawab atas kesnya, ia harus ikut mendorong,
mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka
sendiri.
7
Definisi perkesmas
Who, 1974
Mencakup perwt kes keluarga, kesehatan masyara-kat
luas, membantu masy mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan
masalah kes tsb sesuai dengan kemampuan yg ada pada mereka sebelum mereka
meminta bantuan kpd orang lain.
Ruth b. Freeman (1981)
Kesatuan yg unik dari praktek kepwt dan kes masy yg
ditujukan kpd pengembangan & peningkatan ke-mampuan kes baik perorangan
maupun kolektif sbg keluarga, kel khusus / masy.
American nurses assosiation (1973)
Praktek kepwt dan kes masy yg diterapkan untuk
meningkatkan & memelihara kes penduduk . Ditujukan kpd individu, keluarga,
kelompok & hal-hal yang mempengaruhi kes.
Chang (1982)
Adalah generalis, mampu berfungsi sbg team dalam
memberikan pelayanan kes mas, mampu berkomu-nikasi & memotivasi mas untuk
memecahkan masalah kes pd masy tsb
Dr. Azrul azwar, mph (1983)
Bag dari usaha kes pokok yg
menjadi beban tugas puskesmas, yg melaks
pwt penderita, kelg & masy sekitarnya, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kes penderita, kelg & masy sekitar melalui pening-katan kapasitas
masing-masing shg dpt mengatasi pelbagai masalah kes masy yang dihadapi.
Depkes ri (1986)
Suatu upaya pelayanan kepwt yg
mrpk bag integral dari pelayanan kes yang dilaksanakan oleh perawat, dg
mengikutsertakan team kes lainnya & masy untuk memperoleh tk kes yg lebih
tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Kesimpulan :
- Bagian integral dari pel kes, khususnya kepwt.
- Mrpk bidang khusus dari keperawatan
- Gabungan dari ilmu kepwt, ilmu kes masy dan ilmu sosial (interaksi sosial & peran serta masy)
- Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masy (sehat / sakit)
- R lingkup kegiatan a/ upaya prom, prev, kur, reh & resosialitatif (ditekankan promotif & preventif)
- Melibatkan partisipasi mas.
- Bekerja scr team
- Pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
- Proses kepwt sbg pendekatan ilmiah
- Bertujuan u/ meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kes masy scr keseluruhan
Persyaratan :
Untuk dpt praktek perkesmas, syaratnya :
·
Memiliki kemampuan intelektual yg
berkaitan dg kepwt, kes mas & penget sos kemasy.
·
Mempunyai ketrampilan ham, dg
menguasai berbagai tehnik pendekatan kpd masyarakat
·
Kemampuan berkomunikasi,
berorganisasi, be-kerja scr team, tehnis perawatan
·
Menguasai berbagai tehnik
pemecahan masa-lah kes & prioritas kes masy.
·
Mempunyai penampilan yg menarik
·
Telah medptkan pelatihan praktek
perkesmas
Tujuan :
Tujuan umum : meningkatkan kemampuan masyara-kat
untuk hidup sehat shg tercapai derajat kes yang optimal agar dpt menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yg mereka miliki
8
Tujuan khusus :
·
Mengidentifikasi masalah kes dan
kepwt
·
Menetapkan masalah kes/kep &
prioritas msl.
·
Merumuskan berbagai
alternatif/pemecahan masalah kes/kepwt
·
Menanggulangi masalah kes/kepwt
yg dihadapi
·
Penilaian hasil kegiatan dlm
memecahkan masalah kesehatan / keperawatan
·
Meningkatkan kemampuan dlm
memelihara kes secara mandiri (self care)
- Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pen-didikan kesehatan
- Menunjang fungsi puskesmas dalam menurun-kan angka kematian bayi/ibu dan balita serta diterimanya nkkbs
- Tertanganinya kelompok resiko tinggi msl kes.
Sasaran :
1.
Individu
Adalah bagian dari anggota
keluarga, apabila ind tsb mempunyai masalah kes/kep krn ketidakmam-puan merawat
dirinya sendiri oleh sesuatu hal/sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik scr fisik, mental & spiritual
2.
Keluarga
Keluarga mrpk unit terkecil dr
masy, terdiri atas kk, anggota kelg lainnya yg berkumpul dan tinggal dlm suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinterak-si. Bila salah satu atau
beberapa anggota kelg mempunyai masalah kes/kep, maka akan berpengaruh thd
anggota keluarga yg lain.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan
individu yg mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yg
terorganisasi yg sangat rawan thd masalah kes, diantaranya :
a)
Kelompok dengan kebutuhan
kesehatan khu-sus tentang pertumbuhan & perkembangannya contoh : ibu hamil,
bayi baru lahir, balita, anak usia sekolah, usia lanjut
b)
Kelompok dengan kebutuhan
kesehatan khu-sus yg memerlukan pengawasan & bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya :
·
Penderita peny. Menular : tbc,
kusta, aids
·
Penderita peny. Tidak menular :
dm, jantung coroner, cacat fisik/mental
c)
Kelompok yg mempunyai resiko
terserang penyakit : wts, pengguna narkoba, pekerja ttt.
d)
Lembaga sosial, perawatan &
rehabilitasi : panti werdha, panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat fisik,
mental, sosial), penitipan balita.
4. Masyarakat
Adalah
sekelompok manusia yg hidup dan beker-ja sama cukup lama sehingga mereka dapat
me-ngatur diri mereka dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial dng
batas-batas yg telah ditetapkan dng jelas. Masyarakat mrpk kel. Indivi-du yg
saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam
berinteraksi muncul permasalahan : sosial, budaya, ekonomi, politik maupun
kesehatan.
Masalah
kesehatan masyarakat bermula dari :
Perilaku
: individu, keluarga, masyarakat, diantaranya
yang berkaitan dengan :
- Kesling : sampah, bab, air limbah, cuci
- Gizi : cara memilih, mengolah, menyimpan ba-han makanan, pantangan, sosek.
- Personal hygiene : pengertian sehat sakit
- Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Ruang lingkup :
Upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif / reso-sialitatif. Penekanan pada upaya promotif dan pre-ventif
dng tdk mengabaikan upaya yg lain.
1.
Upaya promotif (peningkatan kesehatan)
Penyuluhan, peningkatan gizi, personal hygiene, kesling, olah raga,
rekreasi, pendidikan kesehatan reproduksi
9
2.
Upaya preventif (pencegahan)
Immunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, pem-berian vit a & yodium,
pemeriksaan kehamilan & masa nifas/menyusui.
3.
Upaya kuratif (pengobatan)
Perawatan orang sakit di rumah (home nursing), perawatan orang sakit
sebagai tindak lanjut dari puskesmas/rs, pwtan ibu hamil yg pathologis, breast
care, pwt tali pusat pada bayi bl
4.
Upaya rehabilitatif (pemulihan)
Latihan fisik bagi yg mengalami gangguan fisik (patah tulang, kusta,
kelainan bawaan)
Latihan fisik tertentu bagi pend. Tbc (latihan nafas & batuk), stroke
(fisiotherapi)
5.
Resosialitatif (mengembalikan
pada pergaulan masyarakat)
Diantaranya
adalah kelompok yg diasingkan oleh masyarakat krn penyakitnya (kusta, aids,
wts). Meyakinkan masyarakat agar dapat menerima kembali kelompok-kelompok
tersebut.
Kegiatan
Kegiatan praktek perkesmas yg dilakukan perawat :
1.
Memberikan askep langsung kpd
individu, keluarga, klp khusus ( di rumah, sekolah, perusahaan, posyandu, daerah binaan)
2.
Penyuluhan/pendidikan kes, untuk
merobah perilaku individu, kelg, kelp, masy.
3.
Konsultasi & pemecahan masalah
kesehatan
4.
Bimbingan dan pembinaan sesuai
dng masalah
5.
Melaksanakan rujukan
6.
Penemuan kasus (individu, kelg,
kelp, masy)
7.
Penghubung antara masy & unit
pelayanan kes.
8.
Melaksanakan askep komuniti
(pengenalan masalah, perencanaan, pelaksanaan, penilaian)
9.
Mengadakan koordinasi
10. Mengadakan
kerja sama lintas program & lintas sektor
dng instansi terkait.
11. Memberikan
keteladanan
12. Aktif
dalam penelitian untuk perkembangan perkesmas
Prinsip dasar
1.
Keluarga sbg unit utama dlm pely. Kes. Utama
2.
Sasaran (ind, kelg, kelompok khusus, masyarakat)
3.
Perawat bekerja dengan, dan bukan bekerja untuk ind,
kelg, klp khusus maupun masy.
4.
Menekankan upaya promotif & preventif dengan tidak
mengabaikan kuratif & rehabilitatif.
5.
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan
dalam proses keperawatan.
6.
Kegiatannya adalah di masy, bukan di rs
7.
Pasien adalah masyarakat
sehat maupun sakit
8.
Ditekankan pd pembinaan perilaku sehat masy
9.
Tujuanya meningkatkan fungsi kehidupan shg dpt
meningkatkan derajat kesehatan
10. Perawat bekerja secara team
11. Mengacu pada skn
12. Pelaksanaan dilakukan di
puskesmas, panti, sekolah, rumah tinggal pasien.
Pendekatan
Pendekatan pemecahan masalah
(problem solving approach), yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan
memanfaatkan pendekatan epidemio-logi yg dikaitkan upaya kesehatan dasar (phc)
Pendekatan thd keluarga disebut
family approach
Pendekatan atas dasar seleksi
kasus yg datang ke puskesmas disebut case approach.
Pendekatan di daerah binaan dng melibatkan partisipasi masyarakat disebut community
approach
Metodologi perkesmas
1. Pengkajian, meliputi :
·
Pengumpulan data, identifikasi
masalah kese-hatan yg dihadapi oleh ind, kelg, klp, masy melalui wawancara,
observasi, studi dokumentasi dg menggunakan instrumen pengumpulan data
10
·
Analisa data, berdasarkan data yg
telah diperoleh dg format yg sistematis
·
Merumuskan masalah
keperawatan/kesehatan & diagnosa keperawatan sesuai dg prioritasnya
2. Perencanaan, meliputi :
·
Menetapkan tujuan dan sasaran
pelayanan
·
Menetapkan rencana kegiatan
·
Menetapkan kriteria keberhasilan
dari rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan, melaksanakan rencana yg telah disusun
dg melibatkan ind, kelg, klp & masy.
Hal yg
perlu dipertimbangkan dlm pelaksanaan :
·
Kerja sama lintas program &
lintas sektor
·
Mengikutsertakan ind, kelg, klp,
masy
·
Manfaatkan potensi & sdm-sda
yg ada di masy
4.
Penilaian, sesuai tujuan yg ingin dicapai dlm perencanaan, dimensi yg
dipertimbangkan : daya
guna, hasil guna, kelayakan, kecukupan.
Peranan :
peranan perawat dlm perkesmas
1.
Pelaksana pelayanan keperawatan
(provider of nursing care)
2. Sebagai
pendidik (health educator), menanamkan perilaku sehat u/ mencapai derajat kes
yg optimal
3. Sebagai
pengamat kesehatan (health monitor), monitoring
thd perubahan yg terjadi pd ind, kelg, klp, masy yg berdampak pd status kes
melalui home visite, pertemuan, observasi
4. Koordinator
pel.kes. (coordinator of servises), mengkoordinir
seluruh kegiatan upaya pelkes dlm mencapai tujuan kes melalui kerja sama dg
team kes lain.
5. Sebagai
pembaharu (inovator), agen pembaharu dlm merobah perilaku dan pola hidup yg
berkaitan dg peningkatan & pemeliharaan kes.
6. Pengorganisir
pelayanan kesehatan (organisator), meningkatkan
keikutsertaan masy dlm upaya pel. Kes yg dilaksanakan oleh masy : posyandu,
dana sehat (pengorganisasian & pengembangan masy)
7. Sebagai
panutan (role model), dpt memberikan contoh yg baik ttg tata cara hidup sehat
kpd masy.
8. Sebagai
tempat bertanya (fasilitator), tempat oleh masy untuk memecahkan berbagai permasalahan kes, dg harapan perawat mampu
membantu memecahkan masalah kes.
9. Sebagai
pengelola (manager), mengelola berbagai kegiatan puskesmas dan masy.
Kriteria keluarga / masyarakat binaan
·
Mudah dijangkau
·
Komunikasi dengan keluarga baik
·
Minat dan tanggapan keluarga
positif
·
Dalam kategori sosial ekonomi
rendah
·
Ada wadah peran serta masy
(posyandu, dana sehat, dasa wisma)
·
Daerah tsb tidak terlalu rawan
Bentuk-bentuk pelayanan
1. Tingkat
individu
Dilaksanakan
di rumah, puskesmas (rawat jalan / rawat inap), misalnya :
·
Pend. Yg memerlukan pelayanan
follow up care, baru pulang dr rs yg perlu perwt lanjutan
·
Pend. Resiko tinggi, dhf,
muntaber (bila tak ditangani akan mengancam kehidupan
·
Karena kebutuhan kesehatan
memerlukan pe-ngawasan & kepwt berkelanjutan : ibu hamil, bayi, usila &
pend peny. Kronis
2. Tingkat
keluarga, diutamakan kelg resiko tinggi
·
Kelg dg sosek rendah, resiko
gangg gizi, peny menular kronis, kelg besar, peny. Keturunan
3. Tingkat
kelompok, bentuk pely yg diberikan :
Penyuluhan,
penemuan kasus dini, pelkes dasar
·
Kelp ibu dan anak : ibu hamil,
ibu bersalin, ibu menyusui, ibu nifas, bayi, balita
·
Kelompok usila, di panti & di
rumah
11
4.
Tingkat masyarakat
- Dari lingkup yg kecil sampai lingkup yg luas dalam wilayah kerja puskesmas
- Diperlukan informasi : kejadian & kondisi ling-kungan, sosek, kebudayaan, perilaku masy, insiden & prevalensi peny, sikap masy thd kes.
- Diperlukan survey mawas diri (self survey)
- Dilakukan pengolahan data, dianalisa, penen-tuan masalah, disajikan dalam mmd atau loka-karya u/ mencari alternatif pemecahan masalah
- Disusun perencanaan penanggulangan atau program kerja yg melibatkan partisipasi masy & instansi terkait misalnya pemerintah desa, puskesmas, dan organisasi sosial misalnya pkmd, lkmd, pkk, kader kesehatan.
Strategi :
1. Meningkatkan
pengetahuan & ketrampilan tenaga pengelola (tenaga kesehatan & tenaga
profesi lain)
2. Meningkatkan
kemampuan manajemen pengelola dan pelaksana
3. Meningkatkan
kerja sama lintas program & lintas sektor
4. Membantu
masy mulai tahap identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan & penilaian
dg cara :
- Diklat kader, bimbingan tehnik di lapangan, pendidikan kes, pelayanan kesehatan dasar
5.
Pembinaan kelg binaan & masy binaan
6.
Mengadakan koordinasi dg seluruh upaya kes.
Langkah-langkah pelaksanaan
Menggunakan
pendekatan pemecahan masalah (problem
solving approach).
1.
Pengkajian, meliputi :
a. Pengenalan
masyarakat :
·
Pendekatan thd tokoh-tokoh
masyarakat :
-
Formal leader : kepala desa /
lurah, camat
-
Informal leader : pemuka masy /
agama
·
Mengenal struktur pemerintahan
desa
·
Mengenal organisasi sosial yg ada
di masy : lkmd, pkk, karang taruna
·
Pemetaan wilayah binaan
b. Pengenalan
masalah
Melalui
pengumpulan data (survei) dikenal dgn istilah survei mawas diri (smd),
menggunakan instrumen pengumpulan data. Cara : wawan-cara, dokumentasi,
observasi fisik thd kelg, masy, meliputi :
·
Keadaan geografis
·
Demografi : struktur penduduk
·
Sosio-ekonomi : pendidikan,
pekerjaan, aga-ma, kebiasaan, adat istiadat, penghasilan
·
Kesling : sampah, limbah, sumber
air, wc, perumahan dll
·
Kes : jenis penyakit, pemeriksaan
kes, keha-milan, persalinan, nifas, menyusui, kb, gizi, immunisasi, bentuk
partisipasi
·
Sarana dan prasarana
c.
Pengolahan data ;
Data yg terkumpul
diteliti (hrs. Valid & reliabel), kemudian diolah dengan langkah sbb :
·
Editing
·
Coding
·
Klasifikasi
·
Tabulasi
·
Analisa data
·
Perumusan masalah
·
Prioritas masalah
2.
Perencanaan :
Setelah diketahui masalah
kes / kepwt yg dihadapi oleh ind, kelg, masy. Maka disusun perencanaan dng
mempertimbangkan faktor sbb :
12
a.
Tujuan yg ingin dicapai
b.
Kelompok sasaran
c.
Jangka waktu
d.
Target yg ingin dicapai
e.
Sumber yg tersedia di masy
f.
Biaya
g.
Tenaga pelaksana dari :
·
Masyarakat : kader kes, dasa wisma
·
Puskesmas : koordinator chn & tenaga kes lain
·
Unsur lain : pkk, pkmd, plkb, pemuda dll
3.
Pelaksanaan, kegiatannya :
a.
Kunjungan rumah (home visit) & pelayanan askep di
rumah (home nursing)
b.
Bimbingan & penyuluhan kesehatan
c.
Mendidik ind, kelg, kelp &
masy dlm pwt dasar
d.
Menemukan kasus scr dini &
melaksanakan rujukan & tindak lanjut
e.
Pendidikan & pelatihan kader
kes, dasa wisma
f.
Mengorganisir keluarga, kelp
& masy dalam menanggulangi masalah kes yg mereka hadapi
g.
Mengembangkan kerja sama lintas
program & lintas sektor
h.
Mendorong partisipasi aktif ind,
kelg, kelp, masy untuk ikut serta dlm setiap upaya kes
i.
Memanfaatkan posyandu, polindes,
pos obat desa sbg rujukan dlm mengatasi masalah kes.
4. Penilaian dan pemantauan
Menilai
ttg keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yg dibuat, apakah sesuai dg
kriteria / standar yg telah ditetapkan, dapat dilakukan :
a.
Selama pelaksanaan kegiatan
(formatif)
b.
Setelah pelaksaanan kegiatan
(sumatif)
Penilaian
juga untuk mengembangkan perencana-an selanjutnya baik dari segi kwalitatif
(kwalitas kegiatan) maupun kwantitatif (penambahan jml kegiatan)
Kecenderungan di masa datang
1.
Pertambahan penduduk dan
perubahan dlm gambaran penduduk (komposisi umur, penyebaran)
2.
Perubahan pola penyakit (transisi
penyakit), yaitu dari peny menular ke peny degeneratif (jantung, kanker, strok,
depressi, kecelakaan, narkoba
3.
Perkembangan industrialisasi
serta perubahan kondisi sosial (perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi
lingk, kelompok masy baru)
4.
Meningkatnya pengetahuan masy,
meningkatnya harapan thd mutu pelayanan kepwt & kes.
5.
Meningkatnya ilmu pengetahuan
membawa metoda untuk
mengatasi penyakit.
6.
Berkembangnya team kesh &
meningkatnya keahlian
tenaga kesehatan
7.
Pola pelayanan kesh yg baru untuk
menunjang indonesia sehat tahun 2010
8.
Kurangnya tenaga medis sebabkan
pelimpahan tanggung jawab/wewenang kpd perawat & tenaga kesh lain
9.
Masyarakat menjadi partner kerja
yg aktif.
13
Pengembangan
dan pengoraganisasian masyarakat
Pengembangan masyarakat
1.
Adalah pengembangan manusia yg tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia
untuk mengontrol ling-kungannya.
2.
Upaya untuk menyadarkan & menanamkan pengertian kpd
masy. Agar dpt menggunakan dng lebih baik semua kemampuan yg dimiliki, baik
alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak
mela-kukan kegiatan investasi dlm mencapai kese-jahteraan yg lebih baik.
Hubungan tk.ekonomi dng
tk.produktivitas
tingkat sosial ekonomi rendah
produktifitas ketidaktahuan
rendah dan
ketidakmampuan
Tujuan
1.
Menimbulkan rasa percaya diri
2.
Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja
3. Meningkatkan dinamika
untuk membangun
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Langkah-langkah dlm pengembangan masyarakat
- Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan.
- Tingkatkan mutu potensi yg ada
- Usahakan kelangsungan kegiatan yg sudah ada
- Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Penjabaran operasional
- Beri kesempatan pd masy u/ menentukan masa-lah kes/kepwt yg dihadapi ind, kelg, kelp, masy
- Beri kesempatan pd masy u/ menentukan masa-lah kes/kepwt yg dihadapi ind, kelg, kelp, masy
- Beri kesempatan agar masy sendiri yg mengor-ganisir diri u/ melaks usaha perbaikan tsb
- Dalam prosesnya digali sdm dan sda
Unsur-unsur program pengembangan masy
- Program terencana dan terfokus kpd kebutuhan menyeluruh dr masy
- Mendorong swadaya masyarakat
- Usahakan tidak menimbulkan ketergantungan
- Mempersatukan berbagai spesialisasi (kesmas, perwt, penddikan, kesejahteraan kelg, kewani-taan, kepemudaan)
F. Prinsip-prinsip pengembangan masy
- Program ditentukan oleh atau bersama masy
- Kegiatan sesuaikan dg kemampuan masy
- Beri bimbingan agar satu kegiatan dapat diha-silkan kegiatan lain
- Petugas hrs bersedia sebagai katalisator
G. Bentuk-bentuk program pengembangan
masy :
1.
Program integratif : koordinasi dng dinas terkait (kerja
lintas sektor)
2.
Program adaptif : hanya ditugaskan pada salah satu
instansi saja (kerja lintas program)
3.
Program proyek : usaha terbatas di wilayah tertentu
disesuaikan dengan kebutuhan.
Pengorganisasian
masyarakat
Proses agar masy dpt
mengidentifikasikan kebutuhan & menentukan prioritas kebutuhan tsb, mengembangkan
keyakinan u/ memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan sumber yg
ada di masy maupun dr luar scr gotong royong.
Ada 3 aspek penting :
14
1.
Proses :
·
Proses yg terjadi scr
sadar atau mungkin tidak
·
Jika disadari berarti masy sadar adan kebutuhan
·
Bersifat sukarela (inisiatif, prakarsa)
·
Sukarela krn dorongan u/ memenuhi kebutuhan
·
Kebutuhan biasanya ditemukan pd beberapa orang saja yg
kemudian menyadarkan masy.
·
Mengajak masy untuk bersama mengatasinya
2.
Masyarakat :
·
Ada batas geografis
·
Suatu kelompok punya kebutuhan bersama
·
Kelompok keciol yg menyadari berusaha menyadarkan
kelompok yg lebih besar
·
Bersama mengatasi masalah & memenuhi kebutuhan
3.
Memfungsikan masyarakat, langkahnya :
·
Menarik orang yg mempunyai inisiatif dan dapat bekerja u/
membentuk panitia yg akan menangani
ma salah yang ada
·
Menyusun rencana kerja yg dpt diterima & dilaksanakan
oleh seluruh masy
·
Melakukan upaya penyebaran rencana agar masy dpt
menyebarkan rencana tsb
Pendekatan :
1.
Spesific content objective approach
Berdasarkan masalah kesehatan
yang diajukan oleh masyarakat.
2.
General content objective approach
Mengkoordinasikan beberapa
kegiatan dalam suatu wadah misalnya posyandu.
3.
Process objective approach
Menekankan pada proses yang
dilaksanakan oleh masyarakat, mengutamakan partisipasi masy (dari, untuk dan
oleh masy)
Primary health care (phc)
Latar belakang :
Sidang kesehatan sedunia (world health
essembly) (1977) à
kesepakatan global hfa pada th 2000.
Skn th. 2000 à
indonesia sehat 2010
Otonomi daerah : pp 25/2000, pp 84/2000
Pembagian kewenangan :
pusat :
pembinaan (kebijakan,
skn standart,
pengaturan,
siskesprop perencanaan
program
nasional.
siskeskab prop : desentralisasi
terbatas
kab :
desentralisasi luas
Th 1978, konperensi di alma ata, ditetapkan
prinsip-prinsip phc sebagai pendekatan / strategi hfa, ada-pun pkmd adalah
bentuk operasional phc.
Perubahan orientasi pembangunan kesehatan :
·
Pelayanan kuratif ke kuratif
& preventif
·
Daerah perkotaan ke pedesaan
·
Gol masy mampu ke gol masy penghasilan rendah
·
Kampanye massal ke upaya
kesehatan terpadu
Pengertian phc
Pelay kes pokok berdasarkan
kpd metoda & tehno-logi praktis, ilmiah & sosial yg dpt diterima scr
umum baik oleh ind, kelg dan masy, melalui parti-sipasi mereka, dg biaya yg
dapat terjangkau oleh masy dan negara untuk memelihara perkembangan mereka
& semangat untuk hidup mandiri (self relian-ce) & menentukan nasib
sendiri ( self determination
Visi phc
Phc menjadi katalisator &
media untuk menjadikan indonesia sehat 2010
15
Misi phc
1. Memberdayakan masyarakat
dalam bidang kes melalui pendekatan keluarga
2. Meningkatkan kes masy dg
menumbuhkan potensi keluarga/masy & phbs
3. Meningkatkan kemitraan di
bidang kes dg menge-depankan pendekatan lintas program & sektor
4. Menumbuhkan kesadaran
masy di bid kes, me-ngutamakan
kemandirian kelga & pendanaannya
5. Memanfaatkan teknologi
tepat guna u/ mewu-judkan keluarga mandii di bidang kes
Tahap partisipasi masyarakat
1. Partisipasi dalam tahap
pengenalan masalah dan penentuan prioritas masalah
2. Partisipasi dalam tahp
penentuan cara pemecahan masalah (perencanaan)
3. Partisipasi dalam tahap
pelaksanaan
4. Partisipasi dalam tahap
penilaian
Bentuk partisipasi masyarakat
1.
Partisipasi perorangan dan keluarga
2.
Partisipasi masyarakat umum
3.
Partisipasi masyarakat penyelenggara upaya kes
4.
Partisipasi masyarakat profesi kesehatan
Tingkat partisipasi masyarakat
1.
Karena perintah / paksaan
2.
Karena imbalan / insentif
3.
Karena ingin meniru
4.
Karena kesadaran
5.
Karena tuntutan hak dan tanggung jawab
Elemenphc
1.
Pendidikan mengenai masalah kes dan cara pen-cegahan
penyakit
2.
Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3.
Penyediaan air bersih & sanitasi dasar
4.
Kes ibu dan anak termasuk kb
5.
Immunisasi thd penyakit infeksi utama
6.
Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7.
Pengobatan penyakit umum dan kecelakaan
8.
Penyediaan obat-obat esensial
Ciri-ciri phc
1. Pelayanan yg utama &
intim dg masyarakat
2. Pelayanan yg menyeluruh
3. Pelayanan yg
terorganisasi
4. Pelayanan yg mementingkan
kes indv & masy
5. Pelayanan yg
berkesinambungan
6. Pelayanan yg progresif
7. Pelayanan yg berorientasi
pd keluarga
8. Pelayanan yg tdk berpandangan
pd salah satu aspek saja
Tanggung jawab perawat dlm phc
1. Mendorong partisipasi
aktif masy dlm pengem & implementasi pelkes & pend kes
2.
Kejasama dgn masy, kelg dan indv
3.
Mengajarkan
konsep kes dasar tehnik asuhan diri
sendiri pd masy
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kpd petu-gas pel kes
dan masy
5.
Koordinasi kegiatan pengembangan kes masy
Pembangunan kes. Masy. Desa (pkmd)
Adalah rangkaian kegiatan masy yg dilaks atas
dasar gotong royong & swadaya dlm rangka menolong diri sendiri dlm memecahkan
masalah untuk memenuhi kebut di bidang kes & bidang lain yg berkaitan agar
mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Tujuan umum : untuk meningkatkan kemampuan masy
menolong diri sendiri dibidang kes dlm
rangka meningkatkan mutu hidup
Tujuan khusus :
1.
Menumbuhkan kesadaran masy akan potensi yg dimiliki untuk
menolong diri mereka sendiri
2.
Mengembangkan kemampuan & prakarsa masy untuk
berperan scr aktif & berswadaya dlm me-ningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri
3.
Menghasilkan lebih banyak tenaga masy setem-pat yg mampu,
trampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
4.
Meningkatkan kesehatan masy dlm arti meme-nuhi beberapa
indikator:
a. Angka kesakitan menurun
b. Angka kematian menurun
(bayi dan anak)
c. Angka kelahiran menurun
d. Menurunnya angka kurangan gizi pd balita
Ciri-ciri pkmd
1.
Kegiatan dilaksanakan atas dasar
kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri (kegiatannya untuk
mengatasi msl kes yg dirasakan oleh masy sebagai kebutuhan)
2.
Perencanaan kegiatan ditetepkan
oleh masy secara musyawarah dan mufakat
3.
Pelaksanaan kegiatan berlandaskan
peran aktif dan swadaya masy (sdm dan sda setempat)
4.
Masukan dr luar hanya bersifat
memotifasi (tdk mengakibatkan
ketergantungan) sektor pemerintah tdk harus
memberikan bantuan fisik
5.
Kegiatan dilakukan oleh tenaga
masy setempat
6.
Memanfaatkan tehnologi tepat guna
7.
Kegiatan minimal ada satu unsur dr 8 unsur phc
Prinsip-prinsip pkmd
1. Kegiatan
sebaiknya yg dpt memenuhi kebutuhan masy
setempat walaupun bukan msl kes.
2. Dlm
pembinaan diperlukan kerja sama lintas sektor (instansi) dan lintas program
3. Pelayanan
dpt langsung diberikan oleh sektor yg bersangkutan
sesuai kebutuhan masyarakat
Wadah kegiatan pkmd
Pkmd merupakan kegiatan integral dr pemb desa, sedangkan wadah partisipasi masy
dlm pemb desa adl lkmd/lpm, jadi wadah
kegiatan pkmd adalah lkmd/lpm
Persiapan pelaksanaannya didahului dng pelatihan kader, kunjungan kerja, studi
perbandingan
No comments:
Post a Comment