BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara
penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri,
dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap
pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Dewasa ini kegiatan penyuluhan kesehatan dan promosi
kesehatan gencar dilakukan karena untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya. Dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu dibuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dan juga berfungsi
sebagai acuan bagaimana acara tersebut akan berjalan. Selain itu SAP juga
berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan acara yang akan
dilakukan.
Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang
sasarannya adalah kelompok atau masyarakat, terlebih dahulu harus membuat
penyusunan SAP agar
kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancer sesuai rencana.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini
yaitu:
1.
Apa pengertian dari SAP?
2.
Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP?
3.
Bagaimana contoh SAP?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengertian dari SAP
dan proposal
2.
Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan
SAP dan proposal
3.
Untuk mengetahui contoh dari SAP dan
proposal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SAP
SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap
penutup.
B. Tahap-tahap
penyusunan SAP
Kegiatan
penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta
penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di
lingkungan mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan
subpokok bahasan yang ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap
pendahuluan (introduction), tahap penyajian
(presentation), dan tahap penutup (test and follow up).
Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap
pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian
materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat
tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan
pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat
pada akhir pertemuan.
Tahap ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara
sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya
membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
2.
Tahap
Penyajian
Tahap penyajian
merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di
dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
a.
Uraian (explanation), baik dalam
bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda
sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
b.
Contoh dan non-contoh yang praktis
serta konkret dari uraian konsep
c.
Latihan merupakan praktik bagi
masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk
kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan
digunakan dalam tahap penyajian ini.
3.
Tahap Penutup
Tahap penutup
merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini
meliputi 3 kegiatan, yaitu:
a.
Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk
dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan.
Seringkali tes
tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan
secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang
ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan
oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
b.
Umpan balik yang berupa informasi atau
hasil tes
c.
Tindak lanjut yang berupa petunjuk
tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan
selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam
pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang
menular di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup
ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu
pengajaran.
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan
tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup komponen metode penyuluhan. Untuk
menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan dapat menggunakan ceramah,
sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik penyuluhan
menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak
menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah
kegiatan penyuluhan.
C. Media Dan Alat Penyuluhan
Media adalah sarana yang digunakan
untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat dilihat, dibaca, atau didengar
oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran
adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi, transparansi,
serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang
digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector)
serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah
menyalurkan materi pengajaran kepada peserta penyuluhan.
Alat penyuluhan adalah benda yang
digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan
penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-alat
olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang
digunakan untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk
menyalurkan materi penyuluhan.
D. Evaluasi Dan Referensi
Evaluasi adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara melaksanakan
pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1. Karangan (essay
test)
2. Tes objektif.
Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3. Tes kinerja (performance
test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan
atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan
psikomotor.
Referensi adalah buku atau bahan yang
dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah
seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat,
sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga
tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
B. SARAN
Sebaiknya
kita sebagi tenaga medis khususnya perawat harus mempelajari dan memahami SAP (Satuan
Acara Penyuluhan)
agar kegiatan penyuluhan khususnya dokumentasi keperawatan dapat
mendapatkan data yang lengkap dan dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Contoh SAP
PENYUSUNAN
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA SIMPLEX)
Topik :
Cacar Air (Varicella simplex)
Penyuluh :
Mahasiswa
Kelompok Sasaran : Masyarakat
Desa Sumber
Sari, Malang
Tanggal/Bln/Th : 21/10/2014
W a k t
u : 60 menit
A.
LATAR
BELAKANG
Cacar air atau Varicella simplex
adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella-zoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik,
maksudnya virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar
air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang
dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan
adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh
sedang tidak fit.
Pada permulaannya, penderita akan
merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa
lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus
yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang
berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau
punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah
menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin
terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting
ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap
(hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu
kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan
sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan
tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal seumur hidup. Jika andaatau orang terdekat anda mengalami :
1. Kondisi badan terasa menurun atau
tidak fit, lemah dan mudah capek
2. Mulai merasakan demam dan flu ringan
3. Mulai merasakan nyeri di pergelangan
sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita mengalaminya, ada yang hanya demam
beberapa hari.
4. Muncul bentol kemerahan seperti
gelembung yang berisi air dipermukaan kulit. Umumnya, muncul pertama kali di
daerah dada.
Hal yang harus
diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini, yaitu:
Ø Segera periksakan penderita cacar
air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan
memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin
untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep
sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Ø Mandi secara teratur pagi dan sore.
Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep
dokter yang bisa dibeli di apotik.
Ø Hindari pemakaian bedak tabur saat
gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan
penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat.
Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep
betadine, agar luka cepat mengering.
Ø Hindari menggaruk luka bekas cacar
air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada
bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai
berikut:
1.
Apabila
noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi
kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.
Berjemurlah
dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20
menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan
kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E
dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan
regenerasi.
3.
Buat
masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun
jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20
menit, setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada
pagi dan malam sebelum tidur.
4.
Buat
jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari
sekali.
5.
Saringlah
minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.
Untuk
mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.
B. TUJUAN
1)
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah
dilakukan penyuluhan, para warga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan
terutama untuk menurunkan angka kejadian cacar air.
2)
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah
mengikuti penyuluhan kesehatan selama 2x30 menit, diharapkan peserta mampu:
a.
Mengulangi lagi pengertian dari cacar
air.
b.
Menyebutkan tentang gejala dari cacar
air.
c.
Menyebutkan cara perawatan dan
mengobati cacar air.
C. KEPANITIAAN
Ketua
Pelaksana :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi Acara :
Seksi
Humas :
Seksi
Pubdekdok :
Seksi Konsumsi :
D. KEGIATAN
1. Acara
NO
|
POKOK BAHASAN
|
SUB POKOK
BAHASAN
|
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
|
METODE
|
ALAT PERAGA
|
EVALUASI
|
1.
|
Pembukaan
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Penjelasan mengenai cacar air
|
1. Penyebab
2. Gejala
3. Preventif
|
30
|
-Ceramah
- Diskusi
|
-LCD
|
Post test
|
3.
|
Perawatan dan pengobatan
|
Cara perawatan pada kulit
|
20
|
- demonstrasi
|
-
|
Post test
|
4
|
Penutup
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
2.
Petugas-petugas
acara
Moderator :
Dapit Riau Malaka
Notulen :
Kamariah
Penyaji :
Namira Hidayat
Observer :
Kamariah
Fasilitator :
Toriq Azis
3.
Pengorganisasian
Pemateri :
Menyajikan materi
Moderator :
Mengatur jalannya diskusi
Notulis :
Mencatat hasil diskusi
Fasilitator :
Mendampingi peserta penyuluhan
Observer :
Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu, ketepatan masing-masing peran.
E.
METODE
Ceramah dan tanya jawab.
F. MEDIA
Powerpoint dan Leaflet
G.
EVALUASI
Menjawab pertanyaan dari pemateri
H. SUMBER PUSTAKA
Adman, Fuad “Pencegahan
Cacar Air”(Online)
Oswari, E. 2000. Penyakit
dan Penanggulangannya. Gaya Baru: Jakarta
Rendle, Jhon dkk. 194. Penyakit
Anak. Binarupa Aksara: Jakarta
LAMPIRAN
MATERI
CACAR AIR (VIRACELLA SIMPLEX)
A. PENGERTIAN
Varisela
berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan
istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
chicken-pox. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (virus cacar air). Virus ini
menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum
dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah
terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika
ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak
fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau
melalui sentuhan langsung dengan cairan cacar.
June M. Thomson
mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh
virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya
menganai anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit
berupa makulopapular untuk beberapa jam yang kemudian berubah
menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986,
p. 1483).
Penyakit
ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya
cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada
kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang
dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang
lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam
kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.
B.
GEJALA
Cacar air dapat menyebabkan penyakit
parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu inkubasi untuk cacar air
adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah padamulanya, yang
kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya
timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita
infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin
merasa gatal sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat
terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak
memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air
sebelum usia 12 tahun.
Cacar
air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu pada
umumnya akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi
dan merusak seluruh lapisan kulit.
Gejalanya
demam dan lesu, kemudian demamnya menurun lalu timbul bercak-bercak merah yang
mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila
terkena infeksi akan bernanah. Gelembung yang bernanah inilah kadang-kadang
menimbulkan bekas setelah sembuh.
C.
PENCEGAHAN
Untuk mencegah
cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan
vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya
penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin
zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin
varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
D.
PERAWATAN
DAN PENGOBATAN
Varicella ini
sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan
daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir”
berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12
tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang
dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari.
Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga
digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam
mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
Ø Segera periksakan penderita cacar
air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan
memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin
untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep
sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Ø Mandi secara teratur pagi dan sore.
Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep
dokter yang bisa dibeli di apotik.
Ø Hindari pemakaian bedak tabur saat
gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan
penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah
saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar
luka cepat mengering.
Ø Hindari menggaruk luka bekas cacar
air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika
ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya
sebagai berikut:
1. Apabila noda bekas penyakit cacar
tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan melalui operasi. Baik operasi
pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan mengggunakan laser. Cara ini
dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit. Namun cara ini tentunya
akan memakan biaya yang tidak kecil.
2. Berjemurlah dibawah terik matahari
pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20 menit. Arahkan wajah
pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata pelindung. Hal
ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet yang
sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3. Buat masker wajah dari bahan-bahan
alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan ambil sarinya untuk
ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit,setelah itu bilas dengan
air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4. Buat jus yang terbuat dari sari
lidah buaya ataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5. Saringlah minum yang banyak
mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses pemulihan tubuh dan
meningkatkan kesegaran kulit.
6. Untuk mempercepat menghilangnya
bekas cacar, minumlah air putih yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.
No comments:
Post a Comment