MAKALAH
PENGENALAN
ALAT KESEHATAN
“Macam dan Jenis Alat Kesehatan”
Di susun oleh :
1.
Abdul Ghofur (P17420313047)
2.
Dea Fera
Indikasari (P17420313053)
3.
Fina Wijayanti (P17420313059)
4.
Joko Setyabudi (P17420313065)
5.
Maulida Safutri (P17420313071)
6.
Nurul Febriana H (P17420313077)
7.
Siti Nurrohmah W (P17420313084)
8.
Wiji Astuti (P17420313090)
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Macam dan Jenis Alat Pemeriksaan” dengan
baik, tanpa suatu halangan apapun.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
juga banyak memperoleh bantuan baik moral,
maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ns. M Projo Angkasa, S.Kep, M.Kes selaku dosen
pengenalan alat kesehatan.
2. Orang
tua yang memberikan dorongan dan motivasi dalam belajar, sehingga terselesaikan
karya tulis ini.
3. Teman-teman
tercinta yang memberikan saran dan dukungan.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar dalam
penyusunan makalah ini selanjutnya dapat lebih baik.
Harapan penulis mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Pekalongan
, Maret 2014
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam-macam alat untuk
pemeriksaan klinis
1.
Stetoskop (stethoscope)
Stetoskop adalah sebuah
alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Fungsi stetoskop adalah untuk mendengarkan detak
jantung, suara usus, pernapasan dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya
ini, Stetoskop dapat digunakan
pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah
dengan mendengarkan denyut nadi. Ada
dua jenis Stetoskop yaitu :
1.
Stetoskop
akustik : yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan
menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke
telinga pendengar.
2.
Stetoskop
elektronik : mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara
memperkuat suara tubuh.
2. Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah
alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat
pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan. Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran
pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (Endoscop) memiliki
beberapa keunggulannyaseperti :
Ø
Dapat melihat dengan jelas lokasi
dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
Ø
Tindakan pengobatan dengan resikonya
jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
Ø
Dapat menggantikan fungsi tindakan
operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien.
Ø
Hasil pemeriksaan dapat langsung
dicetak.
3. Colonoscopy
Kolonoskopi (colonoscopy) adalah suatu
prosedur yang memungkinkan seorang pemeriksa (biasanya seorang gastroenterolog)
untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar). Kolonoskop adalah tabung panjang yang fleksibel setebal jari yang memiliki
kamera dan sumber cahaya di ujungnya. Ujung kolonoskop dimasukkan ke anus dan
kemudian dimajukan perlahan, di bawah kontrol visual, ke dalam rektum dan
melalui usus biasanya sejauh sekum, yang merupakan bagian pertama dari usus
besar.
4. Tensimeter
4. Tensimeter
Tensimeter adalah alat
kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Tensimeter biasa digunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain
sebagainya.
Ada dua jenis Tensimeter yaitu :
1.
Tensimeter
air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk
digunakan lagi karena bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut
pecah.
2.
Tensimeter
digital
sendiri
lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal
dibandingkan dengan yang konvensional.
5. Termometer
Alat kedokteran yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah
sudah pada punya alat yang satu ini dialah termometer. Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada
bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
6. CT-Scan
6. CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography
sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
Ø
Menilai kondisi pembuluh darah
misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran
pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
Ø
Menilai tumor atau kanker misalnya
metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
Ø
Kasus trauma/cidera misalnya trauma
kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya
harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya
gejala gangguan saraf lainnya.
Ø
Menilai organ dalam, misalnya pada
stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Ø
Membantu proses biopsy jaringan atau
proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan
berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan
tindakan.
Ø
Alat bantu pemeriksaan bila hasil
yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada
kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.
7. X-Ray
X-Ray adalah
sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi
inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk
radiasi tersebut, sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X
bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lebih berenergi dibanding photo cahaya
lampu biasa. Orang mungkin lebih
mengenal alat kedokteran ini dengan sebutanRontgen. Alat ini dipergunakan
untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru.
8. Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk
pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan
inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar saluran pencernaan dan
daerah perut secara minimal invasif.
9. Alat Cek Darah
Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita
dan alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk
mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan
kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam
urat, diabetes, dan lain sebagainya.
10. Ultrasonography
(USG)
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi
dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa
sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif), relatif
murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta peralatannya
relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari
20.000Hz, tapi yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran)
hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz
11. Elektrokardiogram (EKG)
11. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah
representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot
jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil
dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter
ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam
menggunakan perangkat elektrokardiograf. Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram
disebut elektrokardiografi.
B.
Macam-macam alat untuk pemeriksaan laboratorium
1.
Erlenmeyer
|
Tempat membuat larutan. Dalam membuat
larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
|
2.
Labu destilasi
|
Untuk destilasi larutan. Pada bagian
atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
|
3.
Gelas beaker
|
Tempat untuk menyimpan dan membuat
larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
|
4.
Corong gelas
|
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni
corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas.
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas
saing pada bagian atas.
|
5.
Corong bucher
|
Menyaring larutan dengan dengan
bantuan pompa vakum.
|
6.
Buret
|
Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.
|
7.
Corong pisah
|
Untuk memisahkan dua larutan yang
tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa
digunakan pada proses ekstraksi.
|
8.
Labu ukur leher panjang
|
Untuk membuat dan atau mengencerkan
larutan dengan ketelitian yang tinggi.
|
9.
gelas ukur
|
Untuk mengukur volume larutan. Pada
saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.
|
10.
kondensor
|
Untukl destilasi larutan. Lubang
lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
|
11.
filler (karet pengisap)
|
Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat
yang telah disambungkan pada pipet ukur.
|
12.
Pipet ukur
|
Untuk mengukur volume larutan
|
13.
gondok atau
volumetrik
|
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada
bagian yang menggembung.
|
14.
Pipet tetes
|
Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dengan jumlah kecil.
|
15.
Pengaduk
|
Untuk mengocok atau mengaduk suatu
baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
|
16.
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
|
17.
Spatula plastik dan logam
|
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang
bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak
bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
|
18.
Kawat nikrom
|
Untuk uji nyala dari beberapa zat.
|
19.
Pipa kapiler atau kaca kapiler
|
Untuk mengalirkam gas ke tempat
tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
|
20.
desikator
|
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis
desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
|
21.
Indikator universal
|
Untuk identifikasi keasamaan
larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
|
22. Gelas arloji
|
1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan
dalam desikator.
|
23.
Hot hands
|
Untuk memegang peralatan gelas yang
masih dalam kondisi panas.
|
24.
Kertas saring
|
Untuk menyaring larutan.
|
25.
Kaki tiga
|
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus.
|
26.
Kawat kasa
|
Sebagai alas atau untuk menahan labu
atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas
bunsen
|
27.
Rak tabung reaksi
|
Tempat tabung reaksi. Biasanya
digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi.
Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya
menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
|
28.
Penjepit
|
Untuk menjepit tabung reaksi.
|
29.
Stirer dan batang stirer
|
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk
larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer
akan berputar.
|
30.
mortal dan pastle
|
Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/kristal.
|
31.
Krusibel
|
Terbuat dari persolen dan bersifat
inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
|
32.
Evaporating dish
|
Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
|
33.
Klem dan statif
|
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
|
34.
Ring
|
Untuk menjepit corong pemisah dalam
proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
|
35.
Clay triangle
|
Untuk menahan wadah, misalnya krus
pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
|
36.
Kacamata pengaman
|
Untuk melindungi mata dari bahan yang
menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk
debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan,
misalnya H2SO4.
|
37.
Pemanas spiritus
|
Untuk membakar zat atau memmanaskan
larutan.
|
38.
Pemanas atau
pembakar bunsen
|
Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
|
39.
Hot plate
|
Untuk memanaskan larutan. Biasanya
untuk larutan yang mudah terbakar.
|
40.
Oven
|
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
|
41.
Tanur
|
Digunakan sebagai pemanas pada suhu
tinggi, sekitar 1000 °C.
|
42.
Inkubator
|
Digunakan untuk fermentasi dan
menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
|
43.
Granat
|
Untuk
menghancurkan (tidak ada di LAB)
|
C.
Macam-macam Alat Farmasi dan Fungsinya
ALAT ALAT
BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
a. Hot cold plate 35100 - Ugo Basile
Hot cold plate merupakan alat yang digunakan untuk
pengujian analgesik dari mencit. Alat ini digunakan untuk menentukan respon
nyeri melalui waktu ketahanan mencit terhadap adanya stimulus suhu. Hewan coba
memberikan respon nyeri jika waktu yang dibutuhkan untuk bertahan terhadap perubahan suhu lebih cepat dibandingkan
keadaan normal.
b.
Biolyzer 100
Biolyzer 100 merupakan alat analisis biokimia
semiotomatis dan digunakan sebagai analisis untuk laboratorium skala kecil. Alat
ini digunakan untuk mengukur parameter kimia klinik pada serum pasien maupun
hewan coba (seperti mencit, tikus dan kelinci). Parameter kimia klinik yang
dapat diukur meliputi profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL dan lainya),
profil hati (SGOT/PT) dan parameter lainnya.
c.
Blood
Pressure Recorder - Ugo Basile
Blood pressure recorder merupakan
alat yang digunakan untuk pengujian anti hipertensi. Tekanan ditransmisikan ke
manset ekor, segera tekanan manset melebihi tekanan diastolik dan mulai mempersempit
arteri ekor, amplitudo perekam pulsa gelombang berkurang secara bertahap sampai
arteri benar-benar terbatas (iskemik) dan grafik menjadi garis lurus. Hal ini
menunjukkan tekanan maksimum internal arteri (tekanan sistolik) pada grid
kertas, di mana tekanan sebenarnya sistem yang dicetak secara digital
dalam 10 langkah Hg mm.
d.
Metabolic
Cages - Ugo Basile
Metabolic cages ini merupakan alat yang digunakan
untuk pengujian tingkah laku makan, aktivitas dan dungsi ekskresi dari hewan
coba. Model hewan yang ada (misalnya, obesitas dan tikus diabetes) menunjukkan
gejala yang mirip dengan manusia. Model hewan dimonitoring, dan dapat
dikorelasikan dengan penyakit pada manusia pada parameter dasar seperti
makanan/minuman (meliputi frekuensi dan jumlah makanan/minuman yang diterima),
aktivitas (detektor gerakan) dan ekskresi (volume/berat).
e.
Mikroskop
Olympus BX53
Mikroskop
BX53 merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengujian hasil analisa
histopatologi dan imunohistologi. Alat ini juga dilengkapi dengan kemampuan
untuk melakukan perhitungan dalam satuan lapang pandang dan memfoto hasil
histologi dan imnuhistologi sesuai kebutuhan. Alat ini dapat melakukan
perbesaran hingga 1000 kali
f.
Pletysmometer
7140 - Ugo Basile
Plestimometer merupakan alat yang digunakan untuk
pengujian anti inflamasi yang bekerja berdasarkan hukum archimedes. Alat ini
digunakan untuk menentukan volume udema dari tikus setelah pemberian suatu
iritan seperti karagen. Hewan coba memberikan respon anti inflamasi jika volume
udema mengalami penurunan setelah pemberian obat.
g.
Rotarod for
Mice - Ugo Basile
Rotarod
merupakan alat yang digunakan untuk pengujian sedatif-hipnotik. Alat ini
digunakan untuk menentukan waktu ketahanan mencit terhadap perputaran roda
dengan kecepatan tertentu. Efek sedatif-hipnotik diperlihatkan dengan semakin
cepatnya mencit terjatuh dari rotarod.
h.
Plantar Test
(Hargreaves's Apparatus) - Ugo Basile
Plantar Test merupakan alat yang digunakan untuk
pengujian sensitivitas nyeri. Alat ini digunakan untuk melihat respon tingkah
laku mencit terhadap hiperalgesia. Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah
hewan tidak perlu dibatasi dan diatur selama penelitian.
i.
Feeding
& Activity Analyzer - Ugo Basile
Feeding & Activity Analyzer ini merupakan alat yang digunakan untuk
pengujian tingkah laku makan, aktivitas dan dungsi ekskresi dari hewan coba.
Model hewan yang ada (misalnya, obesitas dan tikus diabetes) menunjukkan gejala
yang mirip dengan manusia. Model hewan dimonitoring, dan dapat dikorelasikan
dengan penyakit pada manusia pada parameter dasar seperti makanan/minuman
(meliputi frekuensi dan jumlah makanan/minuman yang diterima), aktivitas
(detektor gerakan) dan ekskresi (volume/berat).
j.
Elisa Reader
(ELx 800 Absorbance Microplate Readers - BioTek) dan Elisa Washer (ELx 50
Microplate Strip Washer - BioTek)
Elisa ELx800™ Absorbance Microplate Reader dan ELx 50 Microplate Strip
Washer merupakan alat yang digunakan dalam bidang klinik, bioteknologi dan
farmasetika. Alat ini terdiri dari 96 plate dengan rentang panjang gelombang
pengukuran adalah 400-750 nm.
k.
Sentrifuge -
Hermle Z 216 MK
Sentrifuge Z
216 MK merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan pada sampel
biologis seperti darah. Alat ini bekerja dengan menjaga sampel pada temperatur
sampai 4 0C dengan perputaran hingga 20000 xg.
CARA PENGGUNAAN ALAT – ALAT KESEHATAN
1.
Cara menggunakan Stetoskop
a. Siapkan klien dengan posisi senyaman
mungkin
b. Buka bagian baju yang menutupi dada
klien
c. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
d.
Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
e.
Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot
antar tulang rusuk)
f.
Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan
mulut sedikit tertutup
h.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
i.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau
kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
j.
Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah
istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh
pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)
2.
Cara penggunaan endoscopy
Pertama, pasien akan
dipersiapkan dengan pembersihan isi saluran pencernaan dengan obat pencahar,
kemudian puasa delapan jam sebelum menelan pil-capsul endoskopi. Pada hari
pemeriksaan, pada pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan di perut dengan
menggunakan semacam sabuk atau ikat pinggang.
Sebelum kapsul ditelan,
kapsul ditempelkan pada alat perekam, di mana akan terlihat sinyal merah
menyala pada alat perekam yang menandakan bahwa sudah ada hubungan/konektisitas
antara kapsul endoskopi dengan alat perekam. Selanjutnya, pasien menelan kapsul
endoskopi dengan segelas air dan kira-kira selama 8-10 jam kapsul tersebut
berada di dalam perut sampai keluar melalui anus bersama feses
Dua jam setelah kapsul ditelan, pasien
boleh makan dan minum.
3. Cara Penggunaan Colonoscopy
a. Memberikan
diit cair 24 – 72 jam sebelum pemeriksaan.
b. Memberikan
laxantia, dapat dengan cara : Laxantia diberikan 2 malam sebelum pemeriksaan,
kemudian pada pagi hari diberikan huknah/enema sampai dengan cairan yang keluar
jernih. Cara lain adalah dengan memberikan cairan lavage elektrolit
(Golytely atau Colyte).
c. Menginstruksikan
kepad aklien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan.
d. Menjelaskan
kepada klien prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :
Ø Alat
dimasukkan melalui anus.
Ø Kliean kan
mengalami rasa tidak nyaman ketika udara dimasukkan kedalam anus untuk membuka
kolon.
Ø Jika
diperlukan akan dilakukan pengambiln jaringan untuk pemeriksaan.
Ø Posisi
saat pemeriksaan adalah : miring ke kiri dengan lutut ditekuk selama endoscope
masuk melaui anus.
Ø Menganjurkankklien
untuk menarik nafas panjang dan dalam selama colonoscope dimasukkan.
e. Memberikan
sedative sesuai dengan pesanan medik sebelum pemeriksaan.
f. Mengantar
klien ke ruang endoscopy.
g. Setelah pemeriksaan : menganjurkan
klien untuk tirah baring selama 2 – 6 jam setelah pemeriksaan.
4. Cara Penggunaan Tensimeter
a.
Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau
kanan) di atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena di sana terdapat
pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak
dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.
b.
Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar dengan
jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa
dalam keadaan rileks.
c.
Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset
tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.
d.
Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih
ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
e.
Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa
karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg. Tekanan 140
mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas tekanan sistole yang diperkirakan pada
orang dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg. Bila yang
diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan lagi 20 mmHg secara bertahap.
f.
Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan
menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
g.
Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri
sedikit dengan penuh perasaan agar udara dari manset keluar sedikit demi
sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir kembali. Dengar dan
awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan terdengar suara
duk-duk-duk.
h. Suara lup-dup lup-dup yang pertama
kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW.
5. Cara Penggunaan Thermometer
a. Mengukur suhu melalui mulut (oral):
-
Bila anak baru saja makan atau minum, tunggu sekitar 20-30
menit.
-
Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
-
Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama tiga
menit.
-
Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling
termometer.
-
Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicara
ketika ada termometer di dalam mulut.
-
Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui
hidung.
-
Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya
b. Mengukur suhu melalui dubur
(rektal):
-
Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam keadaan
normal.
-
Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air
-
Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat yang
rata.
-
Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atau
sampai ujung termometer yang dilapis logam masuk semua ke dalam lubang dubur.
Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan, jangan masukkan lebih jauh dari 1
cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak mengganggu pengukuran.
-
Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda
memegang termometer tersebut.
-
Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yang
menunjukkan suhunya.
c. Mengukur suhu melalui ketiak:
-
Termoter harus menyentuh kulit sehingga baju si kecil mesti
dilepas.
-
Kibaskan termometer sehingga air raksanya turun ke bawah
mencapai posisi normal.
-
Pangku si buah hati dan kepitkan termometer di ketiaknya.
-
Rapatkan lengan si kecil ke tubuhnya agar termometer
terjepit kuat selama 3-5 menit.
- Ambil termometer dan lihat angka
yang menunjukkan suhu tubuhnya
6.
Cara
Menggunakan CT – Scan
a. Teknik Sequence
Pada
CT-Scan tipe generasi lama proses pengambilan gambar dengan memakai teknik
sequence yakni meja pasien bergerak maju terlebih dahulu baru kemudian tabung
sinar-x melakukan eksposure sambil berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak
secara bergantian. Dengan memakai teknik sequence ini maka waktu yang
dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar lebih lama karena satu kali putaran
gantry hanya menghasilkan satu potongan gambar.
b. Teknik Spiral
Pada
CT-Scan multi slice / Emotion Duo proses pengambilan gambarnya menggunakan
teknik Spiral (kontinyu) yakni meja pasien bergerak maju dan secara bersamaan
tabung sinar-x melakukan eksposure sambil mengelilingi pasien. Lamanya
proses ini ditentukan oleh beberapa luas objek yang akan
diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini sudah menggukan
multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu penggambilan gambar lebih
singkat karena satu kali putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih
potongan gambar dan gambar yang dihasilkan lebih detail dari pada single slice.
7.
Cara
menggunakan x ray
a. Informed
consent
b. Cuci
tangan dan gunakan hanscoen DTT
c. Pesawat
USG dinyalakan
d. Pasien
disuruh berbaring telentang
e. Dilakukan
pendataan pada pasien pada monitor
f. Lepas pakaian pasien.
g. Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken
juga diberi jelly.
h. Lakukan
tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara
i.
transduser dipegang
oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
j.
Letakkan transduser
pada abdomen untuk menemukan obyek.
k. Setelah
obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
l.
Lakukan pengukuran
obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri keterangan label.
m. Setelah
itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
n. Pemeriksaan
selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
o. Rapikan
pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
p. Cuci
tangan.
8.
Cara
Memasang EKG
Ø Pasang
semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
Ø Nyalakan
mesin EKG.
Ø Baringkan
pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan.
Ø Bersihkan
dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada
dan pergelangan kaki dicukur).
Ø Keempat
electrode ektremitas diberi jelly.
Ø Pasang
keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
Ø Dada
diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
• V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
• V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
• V3 di antara V2 dan V4.
• V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
• V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
• V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
• V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
• V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
• V3 di antara V2 dan V4.
• V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
• V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
• V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
Ø Pasang elektrode dada dengan menekan karet
penghisap.
Ø Buat kalibrasi.
Ø Rekam
setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
Ø Kalau
perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
Ø Semua
electrode dilepas.
Ø Jelly
dibersihkan dari tubuh pasien.
Ø Beritahu
pasien bahwa perekaman sudah selesai.
Ø Matikan
mesin EKG.
Ø Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis
kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta
nama orang yang merekam.
Ø Bersihkan dan rapikan alat
9. Cara Penggunaan Laparoskopi
Laparoskopi adalah teknik bedah invasive minimal yang menggunakan gas untuk insulfasi
melalui peritoneum dan alat-alat lain melalui insisi minimal dengan acuan
kamera video.
10 Cara Penggunaan USG
a.Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang
digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang
pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
b.
Monitor Monitor yang digunakan dalam
USG
c.
Mesin USG
Mesin USG
merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH
GELOMBANG MENJADI GAMBAR
11. Cara Penggunaan Alat
Test Darah
cara
Cara pakai
alat test darah Easy Touch GCU
a.
Masukan baterai & nyalakan alat.
b.
Set jam, tanggal & tahun pada
alat.
c.
Ambil chip warna kuning masukan ke
dalam alat untuk cek alat.
d.
Apabila pada layar muncul “ERROR”
artinya alat rusak.
e.
Apabila pada layar muncul “OK”
artinya alat siap dipakai.
f.
Setiap botol strip pada gula darah,
asam urat & kolestrol terdapat chip test.
g.
Untuk cek kadar gula darah, masukan
chip gula & strip gula terlebih dahulu.
h.
Pada layar
akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
i.
Setelah itu akan muncul gambar tetes
darah & kedip-kedip.
j.
Masukan jarum pada lancing/alat
tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum.
k.
Gunakan tisu alkohol untuk
membersihkan jari anda.
l.
Tembakkan jarum pada jari &
tekan supaya darah keluar.
m.
Tetesan Darah di jari tangan
disentuh pada strip & bukan ditetes diatas strip alat test darah EasyTouch
.
n.
Sentuh pada bagian garis yang ada
tanda panah(dari samping strip).
o.
Darah akan langsung meresap sampai
ujung strip & bunyi beep. (sepertinya ada pipa kapiler melintang strip)
p.
Tunggu sebentar, hasil akan keluar
beberapa detik pada layar.
q.
Cabut jarumnya dari tempatnya
lancing juga stripnya & buang. Jarum hanya untuk satu orang agar tidak
terjadi penularan penyakit
r.
Chip gula di simpan ke botol lagi.
s.
Gunakan chip asam urat untuk test
asam urat & chip kolestrol untuk test kolestrol.
t.
Tutup rapat botol strip apabila
tidak dipakai. Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap strip
DAFTAR
PUSTAKA
Artikel kesehatan terbaru makasih bro artikelnya keren dan bermanfaat.
ReplyDelete