Kali ini aku akan menceritakan sebuah kisah di mana saya sakit hati tapi bisa menerima semua hinaannya.
Ada suatu tekad yang masih aku pendam. Dan kelak aku nanti tak akan mengulangi perbuatan itu.
…
Sebut saja dia Y. yaitu seorang cewe yang sempat aku kagumi dulu. Karena dalam hal menutup aurat yang sangat syar’I apa lagi ditunjang dengan mempunyai seorang ayah yang sangat mendalami ilmu agama. Tingkah dan kelakuan pun tak tampak “Royal”. Bahkan dia bergabung di “Rohis” yaitu sebuah organisasi yang tempat berkumpulnya anak muslim yang sangat syar’i. sampai suatu ketika aku pun sempat merasa iri karena awalnya saya belum mengenakan jilbab. Namun akhir-akhir ini menurutku “Y” tidak memuahkan hasil yang maksimal. Justru semakin hari menurut ku dia berbuat agak menyimpang. Seperti contoh dia bergaya hidup konsumtif, dan sebagainya.
Disini aku akan bercerita, mengapa kejadian itu aku ambil hikmah dan menjadikannya koreksi bagiku.
Berawal dari suatu pertemanan, di mana di berteman dengan orang yang mempunyai selera dan berkelas atas (bergaya hidup konsumtif dan kaya). Pertemanan mereka bagiku lama ke lamaan seperti sebuah kelompok yang paten. Tidak hanya diluar sekolah saja mereka bersatu, tetapi di sekolah pun mereka tetap bersama. Seakan akan mereka tidak menginginkan bergaul dengan orang yang bertipe kelas bawah dan kampungan. Dia ingin bergaul dekat dengan kita jika mereka membutuhkan suatu pertolongan kepada kita. Mungkin ada sebagian orang yang belum sadar akan hal itu. Sebut saja “H” dia seorang cowo salah satu dari kelompok “Y”. dia akan mendekati ku jika di butuh diantar ke Ruang Guru. Pada hari biasa dia tidak akan pernah mau ngobrol dengan akrabnya atau dan sebagainya. Dengan aku saja dia bisa memperlakukan dengan se enaknya sendiri. Orang-orang yang di sekitarnya pun menghindar karena mereka merasa mereka pun tidak ingin bergaul dengannya.
Banyak sindiran sindaran yang pernah dia katakan pada ku.
1. tentang kepintarannya
pada saat itu sedang ada pembagian angket penjurusan IPA dan IPS. Karena dari segi keluarga aku tergolong anak IPA dan sedangkan dari segi otak pun sebenarnya aku lebih menyukai bilangan eksak dan justru aku lemah bila dalam penghafalan seperti di IPS. Aku pun memilih IPA, namun saat itu sebenarnya aku memang lemah di pelajaran fisika. Dia berkata, “orang tuamu ga pernah ngontrol atau intropeksi kamu mau masuk ke jurusan apa.?? Barang kali kamu masuk truz merasa terbebani nanti malah tambah susah.!!” ( Tidak maksud aku menyombongkan diri !! ) dia sejak SMP tau bahwa aku sangat suka berhitung bahkan dia pernah memuji kehebatanku karena masuk kelas akselerasi matematika. Yaitu kelas dimana nilai tertinggi diperoleh dari pelajaran matematika dan pada saat itu aku menduduki di peringkat 9. dia juga tau sendiri hasil Ujian Nasional nilaiku lebih tinggi dari dia. Dia mendapat Nem 31nan, sedangkan aku mendapatkan nilai 33,80 selisih nilai yang cukup segnifikan. Justru menurut aku di kelas satu ini karena terlalu banyak mata pelajaran jadi aku kurang bisa focus ke pelajaran tersebut. Toh syarat masuk IPA juga apa Cuma Fisika.? Kan ada biologi, kimia, matematika. Biologi lumayan. Kimia lumayan. Malah pada ulangan tengan semester dia meminta mengajari tentang kimia. Salah aku masuk IPA.?? Trus kalo aku nyesel masuk IPA apa urusan kamu.??
2. tentang kekayaannya
Pada saat di mana “Y” memamerkan barang-barang bermerek yang dia beli. Dan dia juga tidak ingin barang ia beli di kembari oleh orang lain. Pada saat itu dia pernah menggunakan sepatu yang sama dengan “Herry” saat dia bertemu dengannya dia langsung menghindar karena merasa malu. Tidak hanya itu dia pernah memamerkan tasnya “tau ga aku sengaja beli tas di carbon biar ga ada yang ngembarin”. Lebay !! ada suatu cerita yang membuatku ketawa dan gak habis piker. Yah dalam hal penampilan dia memang oke bila di banding denganku. Tapi dia pernah mengatakan yang agak membuatku tersinggung namun berakhir dengan terawa. Bagaimana tidak ?? dia xmx dan berkata “Nis, besok kamu bawa mobil ga”. Aku jawab “Ga tau, emangnya kenapa.??” “Y” menjawab “soalnya besok aku mau bawa laptop kalo harus naik elep ribet”. Hellow emang mobilku punya sape.?? Emang lu yang beli eh.?? Dasar orang gila penampilan nomer satu bisanya Cuma nebeng. Mukamu taro di mana eh.?? Oke kita bandingkan satu persatu. Yang pertama harusnya keluarga “Y” beruntung karena memiliki kakak yang masuk perguruan tinggi tanpa membayar. Sedangkan kakakku tiap bulannya mbayar+biaya hidup apalagi kakakku hidup di kota besar. Tapi apa yang dia punya.?? Padahal ke2 orang tua mereka PNS, sama denganku, orang tuaku PNS. ( Tidak maksud aku menyombongkan diri !! ) emang dia punya apa baju aja di sombongin. Alhamdulillah walaupun keluarga “Y” lebih beruntung tapi keluargaku jauh lebih beruntung karena ke2 orang tuaku sudah menunaikan ibadah haji mempunyai kebutuhan tersier. Tapi dia :p ke sekolah aja naik angkot. Pernah pada saat itu kelas “Y” akan mengadakan perpisahan, awal-awalnya ada yang mengusulkan pergi ke Guci dengan menggunakan elep (angkutan umum) dengan PD nya di berkata “pake elep ga level”. Ngeeek emang levelmu apaan.?? Tiap hari juga naik elep. Nggaya !! Ngaca geh makanya kalo mau penampilan nomor satu. Kebutuhan tersier juga harus di tunjang. Naik motor aja harus yang metic. Yah terpaksa jadi Mrs. Nebeng !! ahahahai satu lagi ngaca yah emang situ kaya raya ? liad sekitarmu yang di anggap anak desa !! justru dia lebih kaya dari mu tau !!
(tidak termasuk aku). Salut dah papahnya agamanya kuat eh ibu, kakak, dan “Y” ga tanggung-tanggung perawatan kullit di Iswani (dokter kulit) biar putih gitu. Lebay Lebay dalam islam ga boleh sampe berlebihan kaleee. Tiap kali schedule jalan-jalan ribut banget. Baru-baru ini aja dia habis ke Matahari carbon ajah udah besar kepala, alah BACIN, aku yakin dia ke sana tak lebih bukan pake kendaraan pribadi miliknya !! alias nebeng, kalo ga nebeng sodaranya, nebeng kereta kale. BASI BASI.
3. tentang peergaulannya.
Ku akui pergaulannya berbeda, mereka berkumpul dan memilih teman yang berasal dari kota, memiliki gaya hidup yang konsumtif dll. Betapa tidak jika salah satu dari mereka ulang tahun mereka akan merayakan dengan m2m. yah yah yah. Yang pastinya dibumbui dengan cinta “Y” dengan teman satu kelompoknya. Aku certain ya, dikelas mereka saling tatap, curhat si “Y” sambil pegangin tangan “L”. yang ga habis pikir mau-maunya “Y” di cubit pipinya ama “L”hadeuuuh. Anak Rohis abal-abal kalo gitu namanya !!
…
Huaaah lega rasanya bisa berbagi cerita !!
Walaupun menyaitkan aku terima kok
Itu jadi inspirasi bagiku.
Aku akan menjadi seorang MUSLIMAH yang tidak seperti yang di lakukan “Y”
Insya allah akan menjadi MUSLIMAH yang Syar’i
Amin.
No comments:
Post a Comment