Monday 23 November 2015

KEPERAWATAN KOMUNITAS



Ilmu kesehatan masyarakat

A.     Sejarah kes masy
Tokoh mitologi yunani
1.      Asclepius
Dokter pertama à pendidikannya ?
Mengobatai penyakit, pembedahan
2.      Higeia
Assisten sekaligus istri asclepius
Melakukan upaya kesehatan
Perbedaan penanganan kesehatan
·         Asclepius à pengobatan penyakit (sakit)
·         Higeia à hidup seimbang, makanan bersih dan bergizi, olah raga, cukup istirahat.
Bila sakit à upaya alamiah : makan yg baik,
Dari mitos tsb, muncul dua aliran dalam penanganan kesehatan.
1.       Cenderung menunggu terjadinya penyakit (sakit à kuratif) à dokter, drg, psikiater, praktisi lain à pengobatan fisik / psikis
2.       Cenderung mencegah penyakit (preventif) dan meningkatkan kesehatan (promotif) à petugas kesehatan masyarakat.
Dalam perkembangan timbul garis pemisah antara dua kelompok profesi
·         Pelayanan kuratif (curative health care)
·         Pelayanan preventif (preventive healt care)
Perbedaan pendekatan antara ke duanya :
1.      Kuratif sasarannya individu, kontak thd sasaran, umumnya sekali saja, ada jarak, bersifat reaktif (menunggu), masalah kesehatan à bila ada penyakit (sakit), sistem biologis manusia.
2.      Preventif sasarannya masyarakat, yang ditangani masalah masyarakat, bersifat kemitraan, bersifat proaktif (mencari masalah), melihat klien sebagai mahluk yang utuh (pendekatan holistik)
B.     Periode perkembangan kesehatan masyarakat
Dimulai sebelum ada ilmu pengetahuan modern
1.      Pre scientific period
Kebudayaan mesir, yunani, roma à upaya  kes mas & penyakit. Pengaturan limbah, air minum (sumur) jamban umum (bukan alasan kesh)
Zaman romawi kuno à melapor pembangunan rumah, binatang berbahaya, binatang piaraan yg menimbulkan bau, supervisi di tempat prostitusi, public bar, warung makan.
Abad ke 7 à timbul beberapa peny menular, terjadi epidemi bahkan endemi. Kolera à asia, afrika. Lepra à mesir, asia, eropa melalui emigran. Upaya à memperbaiki lingkungan, perumahan, personal higiene.
Abad ke 14 à wabah pes à cina, india th 1340 : meninggal 13 juta, dunia 60 juta, wabah s/d abad 18. Penyakit wabah lain : dipteri, tipus, desentri
2.      Scientific period
Dimulai abad 18, mulai ditemukan penyebab penyakit dan vacsin pencegah penyakit.
Louis pasteur à vacsin cacar
Joseph lister à asam carbol (steril r. Op)
1

 



William marton à anestesi

Penelitian kes dimulai th. 1832 (inggris) à epidemi kolera di inggris (masy perkotaan yg miskin)

Edwin chadwich (sosial scientist) : penyebab wabah kolera : kondisi sanitasi jelek, sumur dekat jamban, limbah sembarangan, makanan dirubung lalat, kemiskinan.
Abad 19 mendidik tenaga kes profesional. Th 1893 john hopkins (amerika) mendirikan universitas à f dok. Tahun 1908 sekolah kedokteran menyebar ke eropa, th ke 2 diajarkan kes masy. Kurikulum didasarkan asumsi : kes à interaksi faktor genetik, lingk fisik, sosial, perilaku dan pel kesh.
Th. 1855 amerika membentuk depkes, th. 1872 à american public health association.
C.     Sejarah kes masy di indonesia
Dimulai sejak pemerintahan belanda (abad 16)
Kolera masuk indonesia th 1927, wabah th 1937 dan kolera th 1948.
Th 1807 à daendeles à pelatihan dukun bayi, penurunan angka kematian bayi (tdk lama)
Th 1930 dimulai lagi à penolong persalinan
Th 1952 pelatihan dan pendidikan bidan
Th 1851 didirikan sekolah dokter à dr. Bosch, &  dr. Bleeker à stovia di jakarta (school tot oplending van indische arsten) sekolah untuk mendidik dokter pribumi.
Th 1913 didirikan sekolah dokter à nias di surabaya (nederland indische arsten school)
Th 1947 berdiri ui à stovia berubah f dok ui.
Tahun 1888 berdiri pusat lab kedokteran di bandung “lembaga eykman” à penunjang pemberantasan penyakit.
Tahun 1922 pes masuk indonesia, th 1933 wabah di jawa, th 1935 pemberantasan pes à ddt dan vacsinasi massal
Th 1925 hydrich, penelitian di banyumas à tingginya sakit & mati à kondisi lingkungan buruk, bab di kebun/sungai & selokan à ambil air minum di sungai, lingkungan buruk krn perilaku manusia. à penyuluhan kes à hydrich dianggap sebagai awal kes mas di indonesia.
Zaman kemerdekaan diperkenalkan konsep bandung (bandung plan) th 1951 dr. Y leimena & dr. Patah. (patah leimena) à aspek kuratif dan preventif tak dapat dipisahkan (rs/puskesmas)
Th 1956 dr. Y sulianti à proyek bekasi à pengembangan kes mas di desa à keterpaduan yan medik & kes mas à cikal bakal puskesmas.
Th. 1967 merumuskan program kes terpadu, konsep puskesmas à preventif & kuratif (kia, kb, gizi, kesling, p2m, pkm, pengobatan, perkesmas, ukg, uks, keswa, lab, rr
Th 1969 ada 2 tipe puskesmas ( a dan b) tipe a dikelola oleh dokter, b oleh paramedis
Th 1979  tidak ada perbedaan tipe puskesmas, dikepalai oleh dokter saja.
Th 1979 à stratifikasi puskesmas (1,2 dan 3)
Manajerial : micro planning u/ perencanaan
Loka karya mini u/ pengorganisasian
Th 1984 dikembangkan paket terpadu kes & kb (posyandu) à kia, kb, gizi, diare, immunisasi
Puskesmas penanggung jawab posyandu.






2



konsep kesehatan masyarakat

A.     Pengertian
Abad 19 kesmas à upaya integrasi antara ilmu sanitasi dan ilmu kedokteran.
Kedokteran à integrasi ilmu biologi & sosial
Selanjutnya kesmas à aplikasi terpadu sanitasi dan pengobatan, mencegah penyakit
Akhirnya kesmas à aplikasi terpadu antara kedokteran, sanitasi, ilmu sosial à cegah peny
Abad 20, winslow (1920) : ilmu & seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan melalui “usaha pengorganisasian masyarakat untuk :
·         Perbaikan sanitasi lingkungan
·         Pemberantasan penyakit menular
·         Pendidikan kebersihan perorangan
·         pengorganisasian yanmed dan kep
·         Pengembangan rekayasa sosial agar terpenuhi kebutuhan hidup layak
Pengorganisasian masyarakat : menghimpun potensi (sumber daya) masyarakat u/ upaya preventif, kuratif, promotif, rehabilitatif à strategi pendidikan kesehatan pd masyarakat
B.     Ruang lingkup kesmas
Disiplin ilmu yg menopang ilmu kes mas :
·         Epidemiologi
·         Biostatistik
·         Kesehatan lingkungan
·         Penkes dan ilmu perilaku
·         Administrasi kesmas
·         Gizi masyarakat
·         Kesehatan kerja
Masalah kesmasàmulti kausalàpemecahannya multidisiplin
Upaya kesmas : preventif ; promotif ; kuratif (fisik, mental, sosial) ; rehabilitatif (fisik, mental, sosial)
Kegiatannya kesmas : p-2m, p-2nm, perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan lingkungan pemukiman, pemberantasan vektor, pkm, kia, gizi, sanitasi ttu, pengawasan obat dan makanan/ minuman, peran serta masyarakat.
C.        Faktor yg mempengaruhi kesmas “hl blum”

                                         genetik
    

lingkungan                  status                        yankes
                                       kesehatan


 


                                         perilaku
·         Genetik
Pembawaan, keturunan : dm, asma
·         Yankes
Fasilitas kes à pemulihan kes, pencegahan penyakit, pengobatan, perawatan
Dipengaruhi : lokasi, tenaga kes, informasi, motivasi masy, kesesuaian program kes.

3



·         Perilaku
Kebiasaan, pendidikan, kepercayaan, adat istiadat, sosial, ekonomi
·         Lingkungan
Fisik : sampah, air, udara, tanah, iklim
Sosial : interaksi manusia dg lingkungan
D.     Falsafah
1.      Kegiatan dapat diterima semua lapisan masy
2.      Mencakup semua upaya peningkatan kes
3.      Melibatkan peran serta masy
4.      Melibatkan berbagai spesialisasi
5.      Kerja sama lintas sektor & lintas program
E.     Definisi kesmas
Winslow yg disempurnakan who
Ilmu dan seni yg bertujuan untuk :
1.      Mencegah timbulnya penyakit
2.      Memperpanjang umur
3.      Meningkatkan mutu kes fisik & mental u/ :
a.       Memperbaiki kesling
b.      Memberantas peny infeksi pd masy
c.       Pendidikan kes perorangan
d.      Mengkoordinir tenaga kes
e.       Mengembangkan usaha masy dlm kes
F.      Tujuan
Setiap warga masy dpt mencapai derajat kes yg setinggi-tingginya (fisik, mental, sosial) à meningkatnya umur harapan hidup.
G.    Ruang lingkup :
1.   Promotif (peningkatan kesehatan)
Usahanya : gizi, personal higiene, kesling, olah raga, istirahat, rekreasi.
2.   Preventif (pencegahan penyakit)
Usahanya : immunisasi, periksa kes berkala
3.   Kuratif (pengobatan)
Usahanya : sakit à diobati cepat & adekuat
4.   Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Ditujukan à orang yg baru sembuh, memperbaiki kelemahan fisik, mental & sosial misal fisioterapi
H.    Prinsip dasar
1.Mengutamakan promotif dan preventif
2.Biaya rendah à hasil sebaik-baiknya
3.      Masy sebagai subyek & obyek (dari, untuk dan oleh masyarakat.
4.Selalu melibatkan masy à terorganisir
5.      Kegiatan à berdasarkan masalah kes yg ada di masy yg dpt mengancam kesmas
I.       Tingkat pencegahan peny (leavel and clark)
1.Health promotion
·         Perbaikan dan peningkatan gizi
·         Perbaikan, pemeliharaan kes perorangan
·         Perbaikan hs
·         Penkes
·         Or sesuai kemampuan
·         Rekreasi
·         Nasehat perkawinan & seks education
2.General and spesific protection
·         Immunisasi
·         Isolasi thd pend peny menular

4



·         Pencegahan kecelakaan di ttu & kes kerja
·         Perlindungan thd bahan karsinogenik, racun dan alergi
·         Pengendalian sumber pencemaran
3.Early diagnosis and prompt treatment
·         Case finding
·         Case holding
·         Contact person
·         Pemeriksaan kesehatan umum dan rutin
·         Pengawasan thd peny ttt (kusta, tbc)
·         Pengobatan tepat pada kasus baru
4.Disability limitation
·         Intensifikasi pengobatan
·         Pencegahan komplikasi
·         Pencegahan kecacatan
·         Perbaikan fasilitas kesehatan
5.Rehabilitation
·         Pengembangan tempat rehabilitasi dng mengikutsertakan masy
·         Upaya mengembalikan kasus tertentu thd masyarakat, agar diterima kembali
·         Upaya perbaikan ke kondidi semula, dapat melakukan kegiatan spt sebelum sakit
·         Penyuluhan thd pend yg telah sembuh

Fase prepatogenesis
-    Health promotion                                                            à  pencegahan primer
-    General & spesific protection               

Fase patogenesis
-    Early diagnosis and promt treatment       à pencegahan sekunder
-    Disability limitation                     à pencegahan tersier
-    Rehabilitation                              à pencegahan tersier

J.       Usaha-usaha pokok kesehatan
·      Emerson (basic seven of emerson)
1.      Kia
2.      Pengobatan
3.      Kesling
4.      Penyuluhan kesehatan
5.      Pemeliharaan kesmas
6.      Gizi (nutrisi)
7.      Pemeriksaan laboratorium
·      Who
1.         Kia
2.         Pengobatan
3.         Kesling
4.         Statistik
5.         Pendidikan kesehatan masyarakat
6.         Perawatan kesehatan masyarakat
7.         P-3-m
·      Usaha kesmas (program kesnas)
1.               P-3-m
2.               Kia
3.               Hs
4.               Uks


5



5.               Ukg
6.               Usaha kes mata
7.               Usaha keswa
8.               Pkm
9.               Usaha kesehatan gizi
10.           Pemeriksaan, pengobatan, perawatan
11.           Perkesmas
12.           Kb
13.           Rehabilitasi
14.           Usaha farmasi
15.           Laboratorium
16.           Statistik kesehatan
17.           Administrasi usaha kesmas


Perawatan kesehatan masyarakat

“freeman” perkesmas à bidang khusus dlm ilmu keperawatan
“who” perkesmas à gabungan ilmu keperawatan ilmu kes mas dan sosial
“raker kepwt kesmas à perpaduan antara keperawatan dan kesmas dengan dukungan peran serta aktif masy.
Dasar teori :
·         Ilmu keperawatan
·         Kesehatan masyarakat
·         Sosial (peran serta masy)
Konsep paradigma keperawatan :
·         Konsep manusia
·         Konsep masyarakat
·         Konsep kesehatan
·         Konsep keperawatan (sebagai inti)
1.   Konsep manusia
Mahluk bio, psiko, sosial, spiritual
Kebutuhan dasar manusia :
·         Fisiologis & biologis
·         Rasa aman dan keselamatan
·         Dicintai, mencintai, dimiliki
·         Harga diri
·         Aktualisasi diri
2.   Konsep masyarakat
Kesatuan hidup sekumpulan manusia, saling bergaul, berinteraksi, mengorganisasikan diri.
Masy merupakan kesatuan hidup manusia yg berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yg bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama
Ciri-ciri masyarakat
·         Adanya interaksi antar manusia
·         Adat istiadat, norma, hukum, aturan khas yg mengatur tingkah laku anggotanya
·         Suatu komunitas dalam waktu
·         Identitas yg kuat yg mengikat anggotamya
Unit masy à komuniti, keluarga, kelompok yg mempunyai tujuan dan nilai yg sama.
Komunitas : kesatuan hidup manusia, menempati wilayah nyata, berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, terikat rasa identitas


6


Ciri-ciri komuniti
·         Kesatuan wilayah
·         Kesatuan adat istiadat
·         Rasa identitas bersama
·         Loyalitas
3.   Konsep kesehatan
Kesehatan manusia tak pernah konstan dalam kontinuitas tertentu
Kesehatan sangat ditentukan oleh kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk membuat tujuan yg realistis dan berarti, dan kemampuan untuk menggerakkan energi dan sumber yg tersedia.
Tujuan keperawatan :
Kesehatan optimal bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Perkesmas à mempertahankan & meningkatkan kesehatan, bantuan melalui intervensi kepwt.
4.   Konsep keperawatan
Pelayanan esensial yg diberikan oleh perawat thd ind, kelg, kelp, masy yg mempunyai masalah keperawatan.
“ana” (1973)
Pelayanan langsung, berorientasi pd tujuan, dapat diadaptasi oleh kebutuhan individu, keluarga, masy dlm keadaan sehat & sakit
“lokakarya keperawatan” (1983)
Bentuk pelayanan dibidang kesh didasari ilmu & kiat kepwt ditujukan kpd individu, keluarga, kelompok, masyarakat sehat & sakit sejak lahir sampai meninggal. Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kegiatannya : peningkatan kesh, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesh sesuai wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.

 

Perkesmas (community health nursing)

 

Istilah phn dan chn : artinya sama yi/ perawatan kesehatan masyarakat

Phn : public health nursing, pengertiannya luas, tak terbatas (masy. Indonesia), sulit mengukur sasarannya
Chn : community health nursing, masyarakat terbatas, mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest), yang merupakan kelompok khusus (masyarakat kota / desa, masyarakat pekerja, masyarakat sekolah)
Falsafah perkesmas
1.      Pelayanan perkesmas adalah pekerjaan yg luhur dan manusiawi yg ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
2.      Perkesmas adalah suatu upaya berdasarkan kema-nusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan per-kembangan bagi terwujudnya manusia yg sehat, mayarakat yg sehat.
3.      Pelayanan perkesmas hrs terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4.      Upaya promotif dan preventif mrpk upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5.      Pelayanan perkesmas yg diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
6.      Perawat kesmas sebagai provider dan klien (ind, kelg, kelp dan masy) sebagai konsumer pelayanan kep. Dan kes, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan kearah peningkatan status kesehatan masyarakat.
7.      Pengembangan tenaga perawat kesehatan masya-rakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus menerus.
8.      Individu dlm suatu masy. Ikut bertanggung jawab atas kesnya, ia harus ikut mendorong, mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

7



Definisi perkesmas

Who, 1974
Mencakup perwt kes keluarga, kesehatan masyara-kat luas, membantu masy mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kes tsb sesuai dengan kemampuan yg ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kpd orang lain.

Ruth b. Freeman (1981)
Kesatuan yg unik dari praktek kepwt dan kes masy yg ditujukan kpd pengembangan & peningkatan ke-mampuan kes baik perorangan maupun kolektif sbg keluarga, kel khusus / masy.

American nurses assosiation (1973)
Praktek kepwt dan kes masy yg diterapkan untuk meningkatkan & memelihara kes penduduk . Ditujukan kpd individu, keluarga, kelompok & hal-hal yang mempengaruhi kes.

Chang (1982)
Adalah generalis, mampu berfungsi sbg team dalam memberikan pelayanan kes mas, mampu berkomu-nikasi & memotivasi mas untuk memecahkan masalah kes pd masy tsb

Dr. Azrul azwar, mph (1983)    
Bag dari usaha kes pokok yg menjadi beban tugas  puskesmas, yg melaks pwt penderita, kelg & masy sekitarnya, untuk menyembuhkan dan meningkatkan kes penderita, kelg & masy sekitar melalui pening-katan kapasitas masing-masing shg dpt mengatasi pelbagai masalah kes masy yang dihadapi.
Depkes ri (1986)
Suatu upaya pelayanan kepwt yg mrpk bag integral dari pelayanan kes yang dilaksanakan oleh perawat, dg mengikutsertakan team kes lainnya & masy untuk memperoleh tk kes yg lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Kesimpulan :
  • Bagian integral dari pel kes, khususnya kepwt.
  • Mrpk bidang khusus dari keperawatan
  • Gabungan dari ilmu kepwt, ilmu kes masy dan ilmu sosial (interaksi sosial & peran serta masy)
  • Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masy (sehat / sakit)
  • R lingkup kegiatan a/ upaya prom, prev, kur, reh & resosialitatif (ditekankan promotif & preventif)
  • Melibatkan partisipasi mas.
  • Bekerja scr team
  • Pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
  • Proses kepwt sbg pendekatan ilmiah
  • Bertujuan u/ meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kes masy scr keseluruhan

Persyaratan :
Untuk dpt praktek perkesmas, syaratnya :
·         Memiliki kemampuan intelektual yg berkaitan dg kepwt, kes mas & penget sos kemasy.
·         Mempunyai ketrampilan ham, dg menguasai berbagai tehnik pendekatan kpd masyarakat
·         Kemampuan berkomunikasi, berorganisasi, be-kerja scr team, tehnis perawatan
·         Menguasai berbagai tehnik pemecahan masa-lah kes & prioritas kes masy.
·         Mempunyai penampilan yg menarik
·         Telah medptkan pelatihan praktek perkesmas

Tujuan :
Tujuan umum : meningkatkan kemampuan masyara-kat untuk hidup sehat shg tercapai derajat kes yang optimal agar dpt menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yg mereka miliki

8



Tujuan khusus :
·         Mengidentifikasi masalah kes dan kepwt
·         Menetapkan masalah kes/kep & prioritas msl.
·         Merumuskan berbagai alternatif/pemecahan masalah kes/kepwt
·         Menanggulangi masalah kes/kepwt yg dihadapi
·         Penilaian hasil kegiatan dlm memecahkan masalah kesehatan / keperawatan
·         Meningkatkan kemampuan dlm memelihara kes secara mandiri (self care)
  • Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pen-didikan kesehatan
  • Menunjang fungsi puskesmas dalam menurun-kan angka kematian bayi/ibu dan balita serta diterimanya nkkbs
  • Tertanganinya kelompok resiko tinggi msl kes.

Sasaran :
1.      Individu
Adalah bagian dari anggota keluarga, apabila ind tsb mempunyai masalah kes/kep krn ketidakmam-puan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal/sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik scr fisik, mental & spiritual
2.      Keluarga
Keluarga mrpk unit terkecil dr masy, terdiri atas kk, anggota kelg lainnya yg berkumpul dan tinggal dlm suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinterak-si. Bila salah satu atau beberapa anggota kelg mempunyai masalah kes/kep, maka akan berpengaruh thd anggota keluarga yg lain.
3.      Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yg mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yg terorganisasi yg sangat rawan thd masalah kes, diantaranya :
a)      Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khu-sus tentang pertumbuhan & perkembangannya contoh : ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia sekolah, usia lanjut
b)      Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khu-sus yg memerlukan pengawasan & bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya :
·         Penderita peny. Menular : tbc, kusta, aids
·         Penderita peny. Tidak menular : dm, jantung coroner, cacat fisik/mental
c)      Kelompok yg mempunyai resiko terserang penyakit : wts, pengguna narkoba, pekerja ttt.
d)      Lembaga sosial, perawatan & rehabilitasi : panti werdha, panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial), penitipan balita.
4. Masyarakat
Adalah sekelompok manusia yg hidup dan beker-ja sama cukup lama sehingga mereka dapat me-ngatur diri mereka dan menganggap sebagai suatu kesatuan sosial dng batas-batas yg telah ditetapkan dng jelas. Masyarakat mrpk kel. Indivi-du yg saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam berinteraksi muncul permasalahan : sosial, budaya, ekonomi, politik maupun kesehatan.
Masalah kesehatan masyarakat bermula dari :
Perilaku : individu, keluarga, masyarakat, diantaranya yang berkaitan dengan :
  • Kesling : sampah, bab, air limbah, cuci
  • Gizi : cara memilih, mengolah, menyimpan ba-han makanan, pantangan, sosek.
  • Personal hygiene : pengertian sehat sakit
  • Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Ruang lingkup :
Upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif / reso-sialitatif. Penekanan pada upaya promotif dan pre-ventif dng tdk mengabaikan upaya yg lain.
1.      Upaya promotif (peningkatan kesehatan)
Penyuluhan, peningkatan gizi, personal hygiene, kesling, olah raga, rekreasi, pendidikan kesehatan reproduksi

9



2.      Upaya preventif (pencegahan)
Immunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, pem-berian vit a & yodium, pemeriksaan kehamilan & masa nifas/menyusui.
3.      Upaya kuratif (pengobatan)
Perawatan orang sakit di rumah (home nursing), perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari puskesmas/rs, pwtan ibu hamil yg pathologis, breast care, pwt tali pusat pada bayi bl
4.      Upaya rehabilitatif (pemulihan)
Latihan fisik bagi yg mengalami gangguan fisik (patah tulang, kusta, kelainan bawaan)
Latihan fisik tertentu bagi pend. Tbc (latihan nafas & batuk), stroke (fisiotherapi)
5.      Resosialitatif (mengembalikan pada pergaulan masyarakat)
Diantaranya adalah kelompok yg diasingkan oleh masyarakat krn penyakitnya (kusta, aids, wts). Meyakinkan masyarakat agar dapat menerima kembali kelompok-kelompok tersebut.

Kegiatan
Kegiatan praktek perkesmas yg dilakukan perawat :
1.      Memberikan askep langsung kpd individu, keluarga, klp khusus ( di rumah, sekolah, perusahaan, posyandu, daerah binaan)
2.      Penyuluhan/pendidikan kes, untuk merobah perilaku individu, kelg, kelp, masy.
3.      Konsultasi & pemecahan masalah kesehatan
4.      Bimbingan dan pembinaan sesuai dng masalah
5.      Melaksanakan rujukan
6.      Penemuan kasus (individu, kelg, kelp, masy)
7.      Penghubung antara masy & unit pelayanan kes.
8.      Melaksanakan askep komuniti (pengenalan masalah, perencanaan, pelaksanaan, penilaian)
9.      Mengadakan koordinasi
10.  Mengadakan kerja sama lintas program & lintas sektor dng instansi terkait.
11.  Memberikan keteladanan
12.  Aktif dalam penelitian untuk perkembangan perkesmas

Prinsip dasar
1.      Keluarga sbg unit utama dlm pely. Kes. Utama
2.      Sasaran (ind, kelg, kelompok khusus, masyarakat)
3.      Perawat bekerja dengan, dan bukan bekerja untuk ind, kelg, klp khusus maupun masy.
4.      Menekankan upaya promotif & preventif dengan tidak mengabaikan kuratif & rehabilitatif.
5.      Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6.      Kegiatannya adalah di masy, bukan di rs
7.      Pasien adalah masyarakat sehat maupun sakit
8.      Ditekankan pd pembinaan perilaku sehat masy
9.      Tujuanya meningkatkan fungsi kehidupan shg dpt meningkatkan derajat kesehatan
10.  Perawat bekerja secara team
11.  Mengacu pada skn
12.  Pelaksanaan dilakukan di puskesmas, panti, sekolah, rumah tinggal pasien.

Pendekatan
Pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach), yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan pendekatan epidemio-logi yg dikaitkan upaya kesehatan dasar (phc)
Pendekatan thd keluarga disebut family approach
Pendekatan atas dasar seleksi kasus yg datang ke puskesmas disebut case approach.
Pendekatan di daerah binaan dng melibatkan partisipasi masyarakat disebut community approach

Metodologi perkesmas
1. Pengkajian, meliputi :
·         Pengumpulan data, identifikasi masalah kese-hatan yg dihadapi oleh ind, kelg, klp, masy melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dg menggunakan instrumen pengumpulan data
10



·         Analisa data, berdasarkan data yg telah diperoleh dg format yg sistematis
·         Merumuskan masalah keperawatan/kesehatan & diagnosa keperawatan sesuai dg prioritasnya
2. Perencanaan, meliputi :
·         Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
·         Menetapkan rencana kegiatan
·         Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan, melaksanakan rencana yg telah disusun dg melibatkan ind, kelg, klp & masy.
Hal yg perlu dipertimbangkan dlm pelaksanaan :
·         Kerja sama lintas program & lintas sektor
·         Mengikutsertakan ind, kelg, klp, masy
·         Manfaatkan potensi & sdm-sda yg ada di masy
4. Penilaian, sesuai tujuan yg ingin dicapai dlm perencanaan, dimensi yg dipertimbangkan : daya guna, hasil guna, kelayakan, kecukupan.

Peranan : peranan perawat dlm perkesmas
1.      Pelaksana pelayanan keperawatan (provider of nursing care)
2.      Sebagai pendidik (health educator), menanamkan perilaku sehat u/ mencapai derajat kes yg optimal
3.      Sebagai pengamat kesehatan (health monitor), monitoring thd perubahan yg terjadi pd ind, kelg, klp, masy yg berdampak pd status kes melalui home visite, pertemuan, observasi
4.      Koordinator pel.kes. (coordinator of servises), mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelkes dlm mencapai tujuan kes melalui kerja sama dg team kes lain.
5.      Sebagai pembaharu (inovator), agen pembaharu dlm merobah perilaku dan pola hidup yg berkaitan dg peningkatan & pemeliharaan kes.
6.      Pengorganisir pelayanan kesehatan (organisator), meningkatkan keikutsertaan masy dlm upaya pel. Kes yg dilaksanakan oleh masy : posyandu, dana sehat (pengorganisasian & pengembangan masy)
7.      Sebagai panutan (role model), dpt memberikan contoh yg baik ttg tata cara hidup sehat kpd masy.
8.      Sebagai tempat bertanya (fasilitator), tempat oleh masy untuk memecahkan berbagai  permasalahan kes, dg harapan perawat mampu membantu memecahkan masalah kes.
9.      Sebagai pengelola (manager), mengelola berbagai kegiatan puskesmas dan masy.

Kriteria keluarga / masyarakat binaan
·         Mudah dijangkau
·         Komunikasi dengan keluarga baik
·         Minat dan tanggapan keluarga positif
·         Dalam kategori sosial ekonomi rendah
·         Ada wadah peran serta masy (posyandu, dana sehat, dasa wisma)
·         Daerah tsb tidak terlalu rawan

Bentuk-bentuk pelayanan
1.      Tingkat individu
Dilaksanakan di rumah, puskesmas (rawat jalan / rawat inap), misalnya :
·         Pend. Yg memerlukan pelayanan follow up care, baru pulang dr rs yg perlu perwt lanjutan
·         Pend. Resiko tinggi, dhf, muntaber (bila tak ditangani akan mengancam kehidupan
·         Karena kebutuhan kesehatan memerlukan pe-ngawasan & kepwt berkelanjutan : ibu hamil, bayi, usila & pend peny. Kronis
2.      Tingkat keluarga, diutamakan kelg resiko tinggi
·         Kelg dg sosek rendah, resiko gangg gizi, peny menular kronis, kelg besar, peny. Keturunan
3.      Tingkat kelompok, bentuk pely yg diberikan :
Penyuluhan, penemuan kasus dini, pelkes dasar
·         Kelp ibu dan anak : ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, ibu nifas, bayi, balita
·         Kelompok usila, di panti & di rumah

11



4.      Tingkat masyarakat
  • Dari lingkup yg kecil sampai lingkup yg luas dalam wilayah kerja puskesmas
  • Diperlukan informasi : kejadian & kondisi ling-kungan, sosek, kebudayaan, perilaku masy, insiden & prevalensi peny, sikap masy thd kes.
  • Diperlukan survey mawas diri (self survey)
  • Dilakukan pengolahan data, dianalisa, penen-tuan masalah, disajikan dalam mmd atau loka-karya u/ mencari alternatif pemecahan masalah
  • Disusun perencanaan penanggulangan atau program kerja yg melibatkan partisipasi masy & instansi terkait misalnya pemerintah desa, puskesmas, dan organisasi sosial misalnya pkmd, lkmd, pkk, kader kesehatan.

Strategi  :
1.      Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan tenaga pengelola (tenaga kesehatan & tenaga profesi lain)
2.      Meningkatkan kemampuan manajemen pengelola dan pelaksana
3.      Meningkatkan kerja sama lintas program & lintas sektor
4.      Membantu masy mulai tahap identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan & penilaian dg cara :
  • Diklat kader, bimbingan tehnik di lapangan, pendidikan kes, pelayanan kesehatan dasar
5.      Pembinaan kelg binaan & masy binaan
6.      Mengadakan koordinasi dg seluruh upaya kes.

Langkah-langkah pelaksanaan
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach).
1.      Pengkajian, meliputi :
a.       Pengenalan masyarakat :
·         Pendekatan thd tokoh-tokoh masyarakat :
-          Formal leader : kepala desa / lurah, camat
-          Informal leader : pemuka masy / agama
·         Mengenal struktur pemerintahan desa
·         Mengenal organisasi sosial yg ada di masy : lkmd, pkk, karang taruna
·         Pemetaan wilayah binaan
b.      Pengenalan masalah
Melalui pengumpulan data (survei) dikenal dgn istilah survei mawas diri (smd), menggunakan instrumen pengumpulan data. Cara : wawan-cara, dokumentasi, observasi fisik thd kelg, masy, meliputi :
·         Keadaan geografis
·         Demografi : struktur penduduk
·         Sosio-ekonomi : pendidikan, pekerjaan, aga-ma, kebiasaan, adat istiadat, penghasilan
·         Kesling : sampah, limbah, sumber air, wc, perumahan dll
·         Kes : jenis penyakit, pemeriksaan kes, keha-milan, persalinan, nifas, menyusui, kb, gizi, immunisasi, bentuk partisipasi
·         Sarana dan prasarana
c.       Pengolahan data ;
Data yg terkumpul diteliti (hrs. Valid & reliabel), kemudian diolah dengan langkah sbb :
·         Editing
·         Coding
·         Klasifikasi
·         Tabulasi
·         Analisa data
·         Perumusan masalah
·         Prioritas masalah
2.      Perencanaan :
Setelah diketahui masalah kes / kepwt yg dihadapi oleh ind, kelg, masy. Maka disusun perencanaan dng mempertimbangkan faktor sbb :

12



a.       Tujuan yg ingin dicapai
b.      Kelompok sasaran
c.       Jangka waktu
d.      Target yg ingin dicapai
e.       Sumber yg tersedia di masy
f.       Biaya
g.       Tenaga pelaksana dari :
·         Masyarakat : kader kes, dasa wisma
·         Puskesmas : koordinator chn & tenaga kes lain
·         Unsur lain : pkk, pkmd, plkb, pemuda dll
3.      Pelaksanaan, kegiatannya :
a.       Kunjungan rumah (home visit) & pelayanan askep di rumah (home nursing)
b.       Bimbingan & penyuluhan kesehatan
c.       Mendidik ind, kelg, kelp & masy dlm pwt dasar
d.       Menemukan kasus scr dini & melaksanakan rujukan & tindak lanjut
e.       Pendidikan & pelatihan kader kes, dasa wisma
f.        Mengorganisir keluarga, kelp & masy dalam menanggulangi masalah kes yg mereka hadapi
g.       Mengembangkan kerja sama lintas program & lintas sektor
h.       Mendorong partisipasi aktif ind, kelg, kelp, masy untuk ikut serta dlm setiap upaya kes
i.         Memanfaatkan posyandu, polindes, pos obat desa sbg rujukan dlm mengatasi masalah kes.
4. Penilaian dan pemantauan
Menilai ttg keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yg dibuat, apakah sesuai dg kriteria / standar yg telah ditetapkan, dapat dilakukan :
a.       Selama pelaksanaan kegiatan (formatif)
b.      Setelah pelaksaanan kegiatan (sumatif)
Penilaian juga untuk mengembangkan perencana-an selanjutnya baik dari segi kwalitatif (kwalitas kegiatan) maupun kwantitatif (penambahan jml kegiatan)

Kecenderungan di masa datang
1.       Pertambahan penduduk dan perubahan dlm gambaran penduduk (komposisi umur, penyebaran)
2.       Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu dari peny menular ke peny degeneratif (jantung, kanker, strok, depressi, kecelakaan, narkoba
3.       Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial (perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingk, kelompok masy baru)
4.       Meningkatnya pengetahuan masy, meningkatnya harapan thd mutu pelayanan kepwt & kes.
5.       Meningkatnya ilmu pengetahuan membawa metoda untuk mengatasi penyakit.
6.       Berkembangnya team kesh & meningkatnya keahlian tenaga kesehatan
7.       Pola pelayanan kesh yg baru untuk menunjang indonesia sehat tahun 2010
8.       Kurangnya tenaga medis sebabkan pelimpahan tanggung jawab/wewenang kpd perawat & tenaga kesh lain
9.       Masyarakat menjadi partner kerja yg aktif.












13




Pengembangan dan pengoraganisasian masyarakat

Pengembangan masyarakat
1.      Adalah pengembangan manusia yg tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol ling-kungannya.
2.      Upaya untuk menyadarkan & menanamkan pengertian kpd masy. Agar dpt menggunakan dng lebih baik semua kemampuan yg dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak mela-kukan kegiatan investasi dlm mencapai kese-jahteraan yg lebih baik.
Hubungan tk.ekonomi dng tk.produktivitas

                     tingkat sosial ekonomi rendah


    produktifitas                                 ketidaktahuan
        rendah                              dan ketidakmampuan
 


Tujuan
1.      Menimbulkan rasa percaya diri
2.      Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja
3.      Meningkatkan dinamika untuk membangun
4.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Langkah-langkah dlm pengembangan masyarakat

  1. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan.
  2. Tingkatkan mutu potensi yg ada
  3. Usahakan kelangsungan kegiatan yg sudah ada
  4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

Penjabaran operasional

  1. Beri kesempatan pd masy u/ menentukan masa-lah kes/kepwt yg dihadapi ind, kelg, kelp, masy
  2. Beri kesempatan pd masy u/ menentukan masa-lah kes/kepwt yg dihadapi ind, kelg, kelp, masy
  3. Beri kesempatan agar masy sendiri yg mengor-ganisir diri u/ melaks usaha perbaikan tsb
  4. Dalam prosesnya digali sdm dan sda
Unsur-unsur program pengembangan masy
  1. Program terencana dan terfokus kpd kebutuhan menyeluruh dr masy
  2. Mendorong swadaya masyarakat
  3. Usahakan tidak menimbulkan ketergantungan
  4. Mempersatukan berbagai spesialisasi (kesmas, perwt, penddikan, kesejahteraan kelg, kewani-taan, kepemudaan)
F. Prinsip-prinsip pengembangan masy
  1. Program ditentukan oleh atau bersama masy
  2. Kegiatan sesuaikan dg kemampuan masy
  3. Beri bimbingan agar satu kegiatan dapat diha-silkan kegiatan lain
  4. Petugas hrs bersedia sebagai katalisator   
G. Bentuk-bentuk program pengembangan masy :
1.           Program integratif : koordinasi dng dinas terkait (kerja lintas sektor)
2.           Program adaptif : hanya ditugaskan pada salah satu instansi saja (kerja lintas program)
3.           Program proyek : usaha terbatas di wilayah tertentu disesuaikan dengan kebutuhan.

Pengorganisasian masyarakat
Proses agar masy dpt mengidentifikasikan kebutuhan & menentukan prioritas kebutuhan tsb, mengembangkan keyakinan u/ memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan sumber yg ada di masy maupun dr luar scr gotong royong.
Ada 3 aspek penting :

14



1.      Proses :
·         Proses yg terjadi scr sadar atau mungkin tidak
·         Jika disadari berarti masy sadar adan kebutuhan
·         Bersifat sukarela (inisiatif, prakarsa)
·         Sukarela krn dorongan u/ memenuhi kebutuhan
·         Kebutuhan biasanya ditemukan pd beberapa orang saja yg kemudian menyadarkan masy.
·         Mengajak masy untuk bersama mengatasinya
2.      Masyarakat :
·         Ada batas geografis
·         Suatu kelompok punya kebutuhan bersama
·         Kelompok keciol yg menyadari berusaha menyadarkan kelompok yg lebih besar
·         Bersama mengatasi masalah & memenuhi kebutuhan
3.      Memfungsikan masyarakat, langkahnya :
·         Menarik orang yg mempunyai inisiatif dan dapat bekerja u/ membentuk panitia yg akan menangani   ma  salah yang ada
·         Menyusun rencana kerja yg dpt diterima & dilaksanakan oleh seluruh masy
·         Melakukan upaya penyebaran rencana agar masy dpt menyebarkan rencana tsb
Pendekatan :
1.      Spesific content objective approach
Berdasarkan masalah kesehatan yang diajukan oleh masyarakat.
2.      General content objective approach
Mengkoordinasikan beberapa kegiatan dalam suatu wadah misalnya posyandu.
3.      Process objective approach
Menekankan pada proses yang dilaksanakan oleh masyarakat, mengutamakan partisipasi masy (dari, untuk dan oleh masy)

Primary health care (phc)

Latar belakang :
Sidang kesehatan sedunia (world health essembly)  (1977) à kesepakatan global hfa pada th 2000.
Skn th. 2000 à indonesia sehat 2010
Otonomi daerah : pp 25/2000, pp 84/2000
Pembagian kewenangan :
                                     pusat : pembinaan (kebijakan,
    skn                                      standart, pengaturan,
 siskesprop                              perencanaan program
                                                 nasional.
 siskeskab                   prop : desentralisasi terbatas
                                      kab : desentralisasi luas
Th 1978, konperensi di alma ata, ditetapkan prinsip-prinsip phc sebagai pendekatan / strategi hfa, ada-pun pkmd adalah bentuk operasional phc.
Perubahan orientasi pembangunan kesehatan :
·         Pelayanan kuratif ke kuratif & preventif
·         Daerah perkotaan ke pedesaan
·         Gol masy mampu  ke gol masy penghasilan rendah
·         Kampanye massal ke upaya kesehatan terpadu
Pengertian phc
Pelay kes pokok berdasarkan kpd metoda & tehno-logi praktis, ilmiah & sosial yg dpt diterima scr umum baik oleh ind, kelg dan masy, melalui parti-sipasi mereka, dg biaya yg dapat terjangkau oleh masy dan negara untuk memelihara perkembangan mereka & semangat untuk hidup mandiri (self relian-ce) & menentukan nasib sendiri ( self determination

Visi phc

Phc menjadi katalisator & media untuk menjadikan indonesia sehat 2010

15

 

 

 

Misi phc

1.      Memberdayakan masyarakat dalam bidang kes melalui pendekatan keluarga
2.      Meningkatkan kes masy dg menumbuhkan potensi keluarga/masy & phbs
3.      Meningkatkan kemitraan di bidang kes dg menge-depankan pendekatan lintas program & sektor
4.      Menumbuhkan kesadaran masy di bid kes,  me-ngutamakan kemandirian kelga & pendanaannya
5.      Memanfaatkan teknologi tepat guna u/ mewu-judkan keluarga mandii di bidang kes

Tahap partisipasi masyarakat

1.      Partisipasi dalam tahap pengenalan masalah dan penentuan prioritas masalah
2.      Partisipasi dalam tahp penentuan cara pemecahan masalah (perencanaan)
3.      Partisipasi dalam tahap pelaksanaan
4.      Partisipasi dalam tahap penilaian

Bentuk partisipasi masyarakat

1.      Partisipasi perorangan dan keluarga
2.      Partisipasi masyarakat umum
3.      Partisipasi masyarakat penyelenggara upaya kes
4.      Partisipasi masyarakat profesi kesehatan

Tingkat partisipasi masyarakat

1.      Karena perintah / paksaan
2.      Karena imbalan / insentif
3.      Karena ingin meniru
4.      Karena kesadaran
5.      Karena tuntutan hak dan tanggung jawab

Elemenphc

1.      Pendidikan mengenai masalah kes dan cara pen-cegahan penyakit
2.      Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3.      Penyediaan air bersih & sanitasi dasar
4.      Kes ibu dan anak termasuk kb
5.      Immunisasi thd penyakit infeksi utama
6.      Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7.      Pengobatan penyakit umum dan kecelakaan
8.      Penyediaan obat-obat esensial

Ciri-ciri phc

1.      Pelayanan yg utama & intim dg masyarakat
2.      Pelayanan yg menyeluruh
3.      Pelayanan yg terorganisasi
4.      Pelayanan yg mementingkan kes indv & masy
5.      Pelayanan yg berkesinambungan
6.      Pelayanan yg progresif
7.      Pelayanan yg berorientasi pd keluarga
8.      Pelayanan yg tdk berpandangan pd salah satu aspek saja

Tanggung jawab perawat dlm phc

1.      Mendorong partisipasi aktif masy dlm pengem & implementasi pelkes & pend kes
2.      Kejasama dgn masy, kelg dan indv
3.      Mengajarkan konsep kes dasar  tehnik asuhan diri sendiri pd masy
4.      Memberikan bimbingan dan dukungan kpd petu-gas pel kes dan masy
5.      Koordinasi kegiatan pengembangan kes masy










Pembangunan kes. Masy. Desa (pkmd)

Adalah rangkaian kegiatan masy yg dilaks atas dasar gotong royong & swadaya dlm rangka menolong diri sendiri dlm memecahkan masalah untuk memenuhi kebut di bidang kes & bidang lain yg berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Tujuan umum : untuk meningkatkan kemampuan masy menolong diri sendiri dibidang kes dlm    rangka meningkatkan mutu hidup

Tujuan khusus :
1.       Menumbuhkan kesadaran masy akan potensi yg dimiliki untuk menolong diri mereka sendiri
2.       Mengembangkan kemampuan & prakarsa masy untuk berperan scr aktif & berswadaya dlm me-ningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3.       Menghasilkan lebih banyak tenaga masy setem-pat yg mampu, trampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
4.       Meningkatkan kesehatan masy dlm arti meme-nuhi beberapa indikator:
a.    Angka kesakitan menurun
b.    Angka kematian menurun (bayi dan anak)
c.    Angka kelahiran menurun
d.    Menurunnya angka kurangan gizi pd balita
Ciri-ciri pkmd
1.      Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri (kegiatannya untuk mengatasi msl kes yg dirasakan oleh masy sebagai kebutuhan)
2.      Perencanaan kegiatan ditetepkan oleh masy secara musyawarah dan mufakat
3.      Pelaksanaan kegiatan berlandaskan peran aktif dan swadaya masy (sdm dan sda setempat)
4.      Masukan dr luar hanya bersifat memotifasi (tdk mengakibatkan ketergantungan) sektor pemerintah tdk harus memberikan bantuan fisik
5.      Kegiatan dilakukan oleh tenaga masy setempat
6.      Memanfaatkan tehnologi tepat guna
7.      Kegiatan minimal ada  satu unsur dr 8 unsur phc
Prinsip-prinsip pkmd
1.      Kegiatan sebaiknya yg dpt memenuhi kebutuhan masy setempat walaupun bukan msl kes.
2.      Dlm pembinaan diperlukan kerja sama lintas sektor (instansi) dan lintas program
3.      Pelayanan dpt langsung diberikan oleh sektor yg bersangkutan sesuai kebutuhan masyarakat
Wadah kegiatan pkmd
Pkmd merupakan kegiatan integral dr pemb desa, sedangkan wadah partisipasi masy dlm pemb desa adl  lkmd/lpm, jadi wadah kegiatan pkmd adalah lkmd/lpm
Persiapan pelaksanaannya didahului dng pelatihan kader, kunjungan kerja, studi perbandingan