Thursday 26 February 2015

ASKEP HIPOTIROIDISME



A.    DEFINISI
Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sbg akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dlm memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon tiroid.

B.     PATOFISIOLOGI

Fungsi utama (T3 & T4):
1.    Mengatur metabolisme
2.    Mengatur katabolisme KH, L, P.
3.    Mengatur produksi panas /thermoregulasi.
4.    Menjaga fungsi jantung
5.    Menjaga sekresi gastrointestinal
6.    Merangsang pemecahan lemak + sintesa kolesterol
7.    Diperlukan u/tonus & kekuatan otot.

Etiologi hipotiroidisme:
1.    Pengangkatan kelenjar tiroid
2.    pengobatan tirotoksikosis dengan RAI
3.    infeksi kelenjar tiroid
4.    atropi kelenjar tiroid yang bersifat idiopatik

Penurunan sekresi hormon tiroid
                                          

Menurunkan laju metabolisme basal

                            
Mempengaruhi proses metabolic tubuh:
a.    Penurunan produksi asam lambung
b.    Penurunan motilitas usus
c.    Penurunan detak jantung
d.   Ggn fungsi neurologik
  1. Penurunan produksi panas

C.    Macam hipotiroidisme
1.         Miksedema 
2.         Kretinisme

D.    Komplikasi utamanya: retardasi mental


1.      MIXEDEMA

a.    KONSEP DASAR

Keadaan yang timbul pada hipofungsi kelenjar tiroid dapat menurunkan metabolisme dalam sel seluruh tubuh.

b.    MANIFESTASI DINI / KLINIS MIXEDEMA

Ø Lelah
Ø Suara parau
Ø Intoleran dingin
Ø Moon face
Ø Kulit dingin & wajah kering
Ø Gerakan lamban
Ø Aktivitas motorik / intelektual lamban
Ø Relaksasi lambat  dr reflek tendon.
c.    PENGKAJIAN
            Data Subyektif :
merasa lelah & lesu, tdk tahan dingin, otot lemes, bicara pelan & monoton.
            Data Obyektif:
1). Integumen : kulit dingin, pucat, kering, bersisik & menebal; pertumbuhan kuku buruk; rambut kering & kasar serta rontok.
2). Pulmonari : hipoventilasi, dipsnea.
3). Kardiovaskuler : bradikardi, disritmia, pembesaran jantung, hipotensi.
4). Metabolik : penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tb, intoleran dingin.
5). Muskuloskeletal: nyeri otot, kontraksi & relaksasi otot yg lambat.
6). Neurologi : fungsi intelektual lambat, berbicara lambat & terbata-bata, ggn memori, samnolen, bingung, penurunan refleks tendon.
7). Reproduksi: amenorrhoea, infertilitas, penurunan libido, & impotensia.
8). Psikologis : apatis, depresi, menarik diri, & paranoid.
9). Gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, distensi abdomen.
d.   KOMPLIKASI MIXEDEMA
-       Gagal jantung
-       Infrak miokard
-       Coma.
e.    THERAPI
Levotyroxine sodium (Synthroid, T4, & Eltroxin).
f.     Pengkajian Diagnostik :
-       Primer : T3 & T4 serum, serum TSH.
-       Sekunder : Kholesterol meningkat, Analisa Gas Darah : CO2 meningkat, PO2 menurun.
g.    DIAGNOSA PERAWATAN
                            I.     Penurunan curah jantung b.d. penurunan volume sekuncup sbg akibat bradikardi; atherosklerosis arteri koronaria.
                         II.     pola nafas tidak efektif b. d. ekspansi paru yg menurun, kelelahan.
                      III.     Ggn proses pikir b. d. edema jaringan serebral & retensi air.
                      IV.     Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d. penurunan kebut. Metabolisme; nafsu makan menurun.
                         V.     Hipotermi b.d. laju metabolisme yg menurun.
                      VI.     Konstipasi b.d. penurunan motilitas usus
                   VII.     ggn integritas kulit b.d. nutrisi yg buruk & hipotermi
                VIII.     Ggn mobilitas fisik b.d. kelelahan, penurunan kekuatan otot motorik, depresi.
h.    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DP.1.(penurunan curah jantung)
Tujuan : Fungsi kardiovaskuler tetap optimal yg ditandai Td, irama jantung dlm batas normal.

Intervensi Keperawatan

1.         Monitor TD, denyut & irama jantung setiap 2 jam u/ mengidentifikasi ggn hemodinamik jantung.
2.         anjurkan pasien u/ memberitahu perawat bila nyeri dada, karena ps hipotiroidisme kronik dpt berkembang atherosklerosis arteri koronaria.
3.         Kolaborasi pemberian obat – obatan u/ kurangi gejala.
4.         libatkan peran serta keluarga.

DP. 3. (ggn proses pikir)

Tujuan : Proses piker pasien kembali ketingkat yang optimal

Intervensi Keperawatan

1.         Observasi & catat tanda gangguan proses berpikir yang berat seperti : letargi, ggn memori, tdk ada perhatian, kesulitan berkomunikasi, & mengantuk.
2.         Orientasikan pasien kembali dgn lingkungannya baik terhadap orang, tempat , & waktu.
3.         Motivasi keluarga agar dpt menerima perubahan perilaku pasien dan dapat mengadaptasinya.



2.      KRETINISME

MANIFESTASI DINI KRETINISME

1.    Ikterus fisiologik menetap
2.    Tangisan parau, konstipasi, & samnolen.
3.    Kesulitan makan
4.    Gangguan perkembangan mental
                              

Ø Tubuh pendek
Ø Profil wajah kasar
Ø Lidah menjulur keluar
Ø Rambut jarang
Ø Kulit kering
Ø Perut menonjol + hernia umbilikalis.


PENGKAJIAN
Data subyektif :tangisan parau                  pembesaran kel. tiroid + tekanan pd pita suara, sulit menelan, samnolen, lemah, dan merasa dingin.
Data obyektif : ikterus fisiologis menetap, ubun – ubun terlambat menutup, tubuh pendek, kulit kasar, bersisik dan kering, lidah menjulur keluar, IQ rendah.
Pengkajian diagnostik: serum darah --- T3 & T4, Radiologi: tiroid scan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1). ggn proses pikir
2). ggn dalam pertumbuhan & perkembangan
3). Perubahan citra diri b.d. perubahan penampilan fisik.

 

INTERVENSI INTI

SELAMA PASIEN MENGALAMI HIPOTIROIDISME
PERAWATAN YG DILAKUKAN ADALAH:

1.      Memperkecil stresor lingkungan
2.      Memberikan therapi pengganti & monitor efektivitas & efek samping obat.
3.      Perawatan diri pasien
4.      Mencegah konstipasi dg pemberian cairan, mak. Berserat, pelunak feses, dan memulai aktivitas.

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KELENJAR TIROID



ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN KELENJAR TIROID

KELENJAR TYROID
*      Terletak di dalam leher bagian bawah disebelah
    kanan depan trakea, melekat pada tulang laring &
    melekat pada dinding laring.
    Terdapat 2 lobus : L. Dextra & L. sinistra. Yang
    tebalnya 2 cm,panjang 4 cm,lebar 2,5cm
*      Kelenjar tiroid menghasilkan 3 jenis hormon :
    T3, T4, sedikit tirokalsitonin. Bahan dasar pembentuk
     hormon ini adalah yodium yang masuk secara aktif ke
     dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber
     energi.

FUNGSI HORMON TIROID
  1. Mengatur laju metabolisme tubuh.
  2. Memegang peranan penting dlm pertumbuhan fetus (pertumb saraf & tulang).
  3. Merangsang pembentukan sel darah merah
  4. Menambah kekuatan kontraksi otot & irama jantung.
  5. Mempengaruhi kekuatan & ritme pernafasan.

GANGGUAN KELENJAR TIROID
*      HIPERTIROIDISME
*      HIPOTIROIDISME
*      HIPERTROFI KELENJAR TIROID à STRUMA.

ASKEP HIPERTIROIDISME
*      DEFINISI : Meningkatnya produksi hormon tiroid atau fungsi tiroid yang berlebihan.
*      ETIOLOGI: 1. Overfungsi kelenjar
                                          2. Multipel adenoma
                                          3. Pengobatan miksedeme dg
                        hormon tiroid ygberlebihan.            

MACAM – MACAM HIPERTIROIDISME
  1. PENYAKIT GRAVE’S : Merupakan kelainan autoimun yg dimediasi oleh antibody IgG yg berikatan dg reseptor TSH aktif pd permukaan sel – sel tiroid.
    Tiga Gejala Khas :
            a. Hipertiroidisme
            b. Goiter (Pembesaran kel. Tiroid)
            c. Eksoptalmus.
2. Goiter Nodular Toksik
3. Tiroid Storm / Krisis Tiroid ; Hipertiroidisme yang tidak terkontrol; suhu tinggi, metabolisme meningkat, nadi cepat, kelemahan, respiratori disstres, gelisah, gagal jantung…kematian.

PATOFIS HIPERTIROIDISME
*      Peningkatan produksi hormon tiroid à hipermetabolisme, meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatisà Jumlah hormon tiroid berlebihan menstimulasi sistem kardiak à takikardi, peningkatan curah jantung, volume sekuncup, & aliran darah perifer.
*      Metabolisme meningkat à mengarah keseimbangan nitrogen negatif, penipisan lemak, dan hasil akhir defisiensi nutrisi.

PENGKAJIAN
  1. Pengumpulan biodata pasien
  2. Riwayat penyakit klg
  3. Aktivitas daily living; pola makan, istirahat & tidur,penggunaan obat – obat tertentu, dll.
  4. Keluhan pasien; BB turun tapi nafsu makan meningkat, diare , tdk tahan panas, keringat banyak, palpitasi & nyeri dada.
  5. Psikososial à kestabilan emosi

Pemeriksaan fisik
  1. Amati KU pasien, wajah pasien khususnya kelainan mata spt; OPTHALMOPATI à eksoftamus (bulbus okuli menonjol);tanda Stellwag’s ( mata jarang berkedip);Von Graefes (jika lihat kebawah, palpebra superior sukar/sama sekali tdk dpt mengikuti bola mata); Mobieve (sukar mengadakan / menahan konvergensi); Jaffroy (tdk dpt mengerutkan dahi jika lihat keatas); Tanda Rosenbagh (tremor palpebra jika mata menutup).
  2. Amati manifestasi klinis hipertiroidisme pd berbagai sistem ;
  3. Palpasi kelenjar tiroid; kaji adanya pembesaran, konsistensi, apakah dpt digerakkan, apakah ada nodul soliter / multipel.
  4. Auskultasi adanya bunyi” Bruit”

Dampak hipertiroidisme
  1. Sistem Integumen; diaphoresis, rambut halus & jarang, kulit lembab.
  2. Sistem pencernaan; berat badan menurun, nafsu makan meningkat, diare.
  3. Sistem muskuloskeletal; kelemahan.
  4. Sistem pernafasan; dispnea & takipnea
  5. Sitem Kardiovaskuler; palpitasi, nyeri dada, TD meningkat, takikardi, disritmia.
  6. Metabolik; peningkatan BMR, intoleransi panas.
  7. Sistem Neurologi;mata kabur / lelah, insomnia, sekresi air mata meningkat.
Pemeriksaan Diagnostik
*      Pemeriksaan kadar T3T4 serum,kadar TSH serum, tiroid Radioiodium (RAI), BMR.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
*      Peningkatan curah jantung b.d meningkatnya jumlah reseptor beta adrenergik sistem kardiak.
*      Perubahan nutrisi;kurang dari kebutuhan tubuh b.d efek hiperkatabolisme.
*      Perubahan persepsi sensoris (penglihatan) b.d ggn perpindahan impuls sensoris akibat ofthalmopati.
*      Gangguan eliminasi /BAB (diare) b.d peningkatan motilitas usus.
*      Intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat metabolisme yg meningkat.
*      Ggn pola tidur b.d suhu tubuh meningkat akibat peningkatan metabolisme.
*      Ggn proses pikir b.d emosi yang labil.

INTERVENSI & IMPLEMENTASI
*      INTERVENSI ; rencana tindakan diarahkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul.
*      IMPLEMENTASI; Konservatif & Pembedahan.

TINDAKAN BEDAH
*      TIROIDEKTOMI;
            A. TIROIDEKTOMI SUB TOTAL
            B. TIROIDEKTOMI TOTAL.

PERAWATAN PRE- OPERASI
  1. Kadar hormon tiroid hrs diupayakan dlm keadaan normal.
  2. Pemberian anti tiroid msh tetap diberikan u. cegah perdarahan saat op krn obat punya efek kurangi vaskularisasi darah kel tiroid.
  3. Masalah jantung dlm kondisi normal.
  4. Kondisi nutrisi optimal
  5. Latih nafas dalam & cara batuk efektif.
  6. Ajarkan cara kurangi peregangan luka op dgn cara menahan dibwh insisi dg kedua tangan.
  7. Informasikan penyebab suara serak.

Diagnosa keperawatan post op
*      Jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi akibat perdarahan / edema daerah insisi.
*      Nyeri b.d insisi pd kelenjar tiroid
*      Resti penurunan curah jantung b.d perdarahan post operasi.

PERAWATAN PASCA OPERASI
  1. Monitor TTV setiap 15 mnt sampai stabil, dilanjutkan 30 mnt selama 6 jam.
  2. Gunakan bantal pasir / bantal tambahan untuk menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai sadar penuh.
  3. Bila sadar posisi semi fowler.
  4. Berikan analgesik sesuai program
  5. Bantu ps batuk & nafas dalam.
  6. Gunakan penghisap oral / trakea sesuai kebutuhan.
  7. Monitor komplikasi; perdarahan, distress pernafasan,kerusakan saraf laringeal, hipokalsemia.