Friday, 7 October 2011

Biologi

Sel Prokariotik : yaitu sel yang mempunyai membran palasma , nukleoid (DNA dan RNA) dan sitoplasma yang mengandung ribosom, mesosom, dan kromatofor, tetapi tidak mengandung membran inti, retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan kloroplas.
Sel Eukariotik : yaitu sel yang mempunyai membran plasma, nukleus dan sitoplasma yang mengandung mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, dan badan mikro.

Struktur Sel :
a. Nukleus
b. Sitoplasma, menjadi tempat mengapungnya :
>> Tubulus Mikro : sebagai alat tranportasi air, ion, dll
>> Filamen Mikro : sebagai menjaga bentuk serta struktur sel
>> Sentrosom : berfungsi dalampembelahan sel
>> RE : berfungsi dalam sistem sirkulasi di dalam sel dan mengedarkan bermacam-macam zat kedalam dan ke luar sel
>> Aparatus Golgi : sebgai alat sekresi
>> Ribosom : sbg tempat berlangsungnya fotosintesis protein
>> Lisosom : berfungsi sebagai penghasil enzim pencernaan
>> Mitokondria : tempat berlangsungnya sintesis protein
>> Plastida : berfungsi dalam proses fotosintesis
c. RE
terdapat ruang :
1. Sisterna
2. Tubuler
3. Vesikuler
d. Ribisom
e. Aparatus golgi
f. Mitokondria
g. badan mikro
>> peroksisom
>> glioksisom
h. Sitoskeleton
>> Mikrotubulus
>> Mikrofilamen
>> Filamen intermediet
i. sentriol dan sentrosom
j. lisosom

1. Membran Plasma
Membran plasma merupakan suatu selaput yang membungkus suatu
massa protoplasma. Sedangkan protoplasma yang mengelilingi nukleus
disebut sitoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma adalah air
(H2O) yang jumlahnya berkisar antara 70 - 90 % dari berat individu,
terdapatnya dalam bentuk bebas atau terikat.

Di dalam protoplasma unsur-unsur ada yang berupa unsur anorganik.
Dalam protoplasma unsur anorganik dalam bentuk sebagai berikut:
1. Dalam bentuk garam, misalnya: natrium klorida (NaCl), kalium nitrat
(KNO3), kalsium sulfat (CaSO4).
2. Dalam bentuk asam, misalnya: asam klorida (HCl), asam nitrat
(HNO3), asam karbonat (H2CO3).
3. Dalam bentuk basa, misalnya: natrium hidroksida (NaOH), kalium
hidroksida (KOH).
Senyawa organik di dalam protoplasma tersusun oleh unsur C, H, dan O.
Senyawa organik terdiri dari: karbohidrat, lemak dan protein yang
merupakan sumber energi di dalam protoplasma.

2. Organela-Organela Sel
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Merupakan organel yang terletak di dalam sitoplasma.
*Fungsinya selain sebagai tempat perlekatan ribosom, juga berfungsi memperkaya senyawa protein hasil sintesis ribosom yang melekat di permukaan membrannya serta transpor zat dalam sel.
b. Ribosom
Selain menempel pada RE, ribosom juga terletak di dalam sitoplasma. Ribosom adalah massa berbutir-butir yang berhubungan dengan RE. Ribosom mengandung ARN.
*Fungsi ribosom sebagai tempat sintesis protein.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah struktur-struktur kecil yang tersusun dari protein dan lipida yang membentuk suatu gel yang stabil dan keras. Mitokondria berbentuk lonjong dengan dua lapis membran, di mana membran dalam membentuk lipatan.
*Fungsinya sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses respirasi sel.
d. Badan Golgi
Badan golgi terdiri dari suatu jaringan tak teratur dari benda-benda seperti batang, bulat, atau berbutir-butir pada sel-sel hewan, yangsering terpusat di sekitar nukleus.Badan golgi banyak terdapat pada sel-sel kelenjar dan saraf, tetapihanya sedikit pada sel-sel otot.
*Fungsi badan golgi untuk ekskresi sel, pembentukan dinding sel, dan pembentukan lisosom.
e. Nukleus
Merupakan suatu struktur relatif besar yang berbentuk bulat, bulat telur, atau tak teratur dan dikelilingi oleh sitoplasma sel.
Memiliki bagian-bagian penting, yaitu:
a) Membran inti (karioteka), sebagai pembungkus sekaligus pelindung inti.
b) Nukleoplasma, merupakan cairan inti berbentuk sel, kaya substansi kimia seperti ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin.
c) Yang bertindak sebagai organisator inti dan banyak mengandung salinan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom.
f. Lisosom
Lisosom adalah benda seperti vakuola yang mensekresikan enzim enzim untuk mencernakan bahan makanan demikian juga pada kematian sebuah sel, lisosom melepaskan zat-zat yang menghancurkan “Bangkai” sel ini. Lisosom berbentuk bulat dan berisi enzim hidrolitik atau lisozim.
*Fungsi sebagai organ pencerna intraseluler.
g. Sentrosom
Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat di dalam protoplasma, terletak di dekat inti sel. Di bagian tengah sentrosom terdapat dua buah benda kecil seperti titik, berbentuk tongkat, atau benda-benda seperti huruf V yang disebut sentriol.
*Fungsi memegang peranan penting dalam pembelahan sel.
h. Plastida
Plastida merupakan benda-benda dengan bermacam-macam bentuk yang ditemukan di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan tersusun dari lipida dan protein. Plastida mensintesis lemak, protein dan pati.
Macam-macam plastida:
a) Kloroplas, plastida yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen fotosintesis lainnya.
b) Kromoplas, plastida yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, misalnya pigmen merah, kuning, dan sebagainya.
c) Leukoplas, plastida tak berwarna atau berwarna putih.

Umumnya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak kena sinar matahari, khususnya pada organ penyimpanan cadangan makanan, seperti pada akar, biji dan daun muda.
Berdasarkan fungsinya leukoplas dapat dibedakan menjadi:
(1) Amiloplas, yaitu leukoplas yang berfungsi membentuk dan menyimpan amilum.
(2) Elaioplas, yaitu leukoplas yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan lemak.
i. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah pipa-pipa yang panjang dan halus yang telah ditemukan pada berbagai jenis sel, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Mikrotubulus terdiri dari protein.
*Fungsi, untuk mempertahankan bentuk sel hewan dan mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, selain itu juga membantu dalam pembelahan sel mitosis.
j. Vakuola
Vakuola lebih sering ditemukan dalam sel tumbuh-tumbuhan dari pada dalam sel hewan, masing-masing dipisahkan dari sitoplasma oleh sebuah selaput, yang agak mirip dengan membran plasma. Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan, sekresi sel, dan zat-zat buangan.
k. Dinding sel
Dinding sel merupakan struktur tebal yang terletak di bagian terluas dari sel. Hanya dijumpai pada sel tumbuhan.
*Fungsi sebagai pelindung berbagai komponen di dalam sel sekaligus sebagai pemberi bentuk sel.

Mekanisme Transpor pada Membran

1. Difusi
Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi.

2. Osmosis
Selain difusi di dalam sel juga terjadi osmosis, yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).

3. Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membran selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier)

4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih.
a. Pinositosis : peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel.
b. Fagositosis : merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yg ukurannya lebih besar.

___________________________________________________________________________________

BAB 2
JARINGAN TUMBUHAN

1. Jaringan Meristem
Adalah jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang mempunyai sifat selalu membelah.
Ciri-ciri : sel-selnya berdinding tipis, bentuk dan ukurannya sama, relatif kaya protoplasma, isi selnya tidak mengandung kristal dan cadangan makanan.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.
b. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup.
c. Meristem sekunder (lateral), berasal dari meristem primer.

Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem apikal.
b. Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan felogen.
c. Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.

2. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik primer maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Menurut fungsinya jaringan permanen dibagi menjadi:
a. Jaringan epidermis (jaringan pelindung)
Jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji dinamakan jaringan epidermis.
Ciri-ciri : Bentuk sel seperti balok, terdiri dari satu lapisan sel, terletak pada lapisan paling luar, tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga
stomata. Fungsi epidermis yaitu untuk melindungi jaringan didalamnya, untuk pertukaran gas misalnya pada stomata daun dan lentisel pada batang.

b. Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar.
Ciri-ciri : Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel.
fungsi parenkim : untuk menyipan bahan makanan, untuk menyimpan air, untuk menyimpan udara, untuk transportasi, untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1) Parenkim fotosintesis, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan spons).
2) Parenkim penyimpan bahan makanan.
3) Parenkim penyimpan air.
4) Parenkim penyimpan udara.
5) Parenkim transportasi.

Menurut bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1) Parenkim palisade, bentuk memanjang, tegak.
2) Parenkim bunga karang, bentuk seperti bunga karang.
3) Parenkim bintang, bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan.
4) Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam.

c. Jaringan penyokong (jaringan penunjang)
Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong.
Jaringan penyokong terdiri dari:
1) Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan sel hidup.
Ciri-ciri : sel-selnya bersifat dewasa, sel-selnya memanjang, dinding sel tebal dan mengeras, berupa jaringan yang kuat dan lentur, berupa sel hidup yang mengalami penebalan selulosa.
fungsi : untuk menyokong bjaringan dalam pada tumbuhan.
2) Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zat kayu), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim
Ciri-ciri : sel-sel dewasa tidak memiliki protoplasma sehingga merupakan sel mati, sel-sel elastis dan kenyal, sel-sel berdinding tebal mengandung lignin
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a) Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan. Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa.
b) Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang.

d. Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
1) Xilem (pembuluh kayu)
Ciri-ciri : Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu), trakea terdiri dari deretan sel yang memanjang yang saling berlekatan.
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke daun.
2) Floem (pembuluh tapis)
Ciri-ciri : Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim).
Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut.
*Macam-macam ikatan pembuluh angkut :
1) Ikatan pembuluh kolateral : xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jari-jari (xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
a) Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat kambium. Misalnya pada batang tumbuhan dikotil.
b) Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Misalnya pada batang tumbuhan monokotil.
2) Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3) Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
4) Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris.
a) Amfikribal, letak xilem di tengah dan dikelilingi floem.
b) Amfivasal, letak floem di tengah dan dikelilingi xilem.


ORGAN TUMBUHAN

1. Akar
a. Fungsi akar
Fungsi akar, yaitu:
1) Menyerap air dan hara tanah.
2) Memperkokoh berdirinya batang.
3) Menyimpan cadangan makanan.
4) Alat perkembangbiakan vegetatif.
5) Tempat melekatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempatnya.

b. Sistem perakaran
Sistem perakaran pada tanaman ada 3, yaitu:
1) Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah.
Perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
2) Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut
terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, tipe perakaran serabut terdapat pada akar tanaman monokotil.
3) Sistem perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).

c. Struktur akar
Struktur akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1) Epidermis
Terdiri atas selapis sel dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis. Sel-sel epidermis yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung dan penerus air ke bagian dalam akar.
2) Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel berdinding tipis dan tidak banyak ruang antarsel yang berguna untuk pertukaran zat, juga sebagai tempat cadangan makanan.
3) Endodermis
Terdiri atas selapis sel, kebanyakan sel-selnya berdinding tebal dengan berlapiskan zat gabus. Endodermis mengatur masuk keluarnya bahan ke dan dari akar.
4) Stele (silinder pusat)
Terdiri dari perisikel, xilem, dan floem. Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sedangkan pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium, letak xilem dan floem berselang-seling menurut arah jari-jari. Lapisan paling tepi dari silinder pusat disebut perisikel atau perikambium.

# Ciri khas akar pada tumbuhan #
Bryophyta (lumut) : Akar berupa rizoid
Pterydophyta (paku) : Akarnya serabut, xilem dan floem bertipe konsentris (xilem terdapat di tengah dikelilingi oleh floem)
Gymnospermae (berbji terbuka) : Akarnya tunggang
Angiospermae (berbiji tertutup)
• Monokotil (berkeping satu) : Akarnya serabut, mempunyai endodermis dan perisikel, tetapi tidak berkambium
• Dikotil (berkeping dua) : Akarnya tunggang mempunyai endodermis, perisikel, dan kambium


2. Batang
a. Fungsi batang
Fungsi batang, yaitu:
1) Alat transportasi zat makanan dari akar ke daun, dan hasil asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
2) Alat perkembangbiakan vegetatif
3) Menyimpan cadangan makanan
4) Tempat tumbuhnya daun, cabang dan bunga

b. Struktur batang
Struktur batang dari luar ke dalam sebagai berikut:
1) Epidermis
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Epidermis yang terdapat di atas permukaan sering dilapisi kutikula. Jika pada batang terjadi pertumbuhan sekunder, epidermis akan pecah dan terbentuk lapisan gabus yang sering kali juga pecah sehingga membentuk lentisel.
2) Korteks
Sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak ruang antarsel yang penting untuk pertukaran gas.
3) Endodermis
Tersusun atas selapis sel yang mempunyai bentuk khas. Pada Angiospermae sel-sel endodermis mengandung banyak tepung yang sering disebut sebagai sarung tepung.
4) Stele (silinder pusat)
Di dalam stele terdapat jaringan partikel empulur, dan pembuluh angkut.

# Ciri khas batang pada tumbuhan #
Bryophyta (lumut) : Tidak mempunyai xilem dan floem
Pterydophyta (paku) : Umumnya tidak mempunyai endodermis
Gymnospermae (berbiji terbuka) : Berkambium dan tidak mempunyai endodermis
Angiospermae (berbiji tertutup)
• Monokotil (berkeping satu) : Tidak berkambium mempunyai endodermis dan perisikel
• Dikotil (berkeping dua) : Berkambium,mempunyai endodermis dan perisikel

4. Bunga
a. Fungsi bunga
Fungsi bunga, yaitu: Sebagai alat pembentuk sel kelamin.
b. Pembagian bunga
Bunga dapat dibagi menjadi:
1) Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiak.
a) Perhiasan bunga, terdiri dari : kelopak bunga, mahkota bunga. Perigonium yaitu bunga yang memiliki kelopakdan corolla dengan warna yang sama.
b) Alat pembiak, terdiri dari: (1) Pistilum (putik) alat pembiak betina, karena membentuk ovum. (2) Stamen (benang sari) alat pembiak jantan, karena menghasilkan sperma.
2) Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan
bunga atau alat pembiak, dapat dibedakan menjadi:
a) Bunga telanjang yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
b) Bunga mandul yaitu bunga yang tidak mempunyai alat pembiak.

Berdasarkan kelengkapan alat pembiak, bunga dibagi menjadi:
1) Bunga biseksualis: bunga hermafrodit/bunga sempurna: bunga yang mempunyai benang sari dan putik.
2) Bunga uniseksualis: bunga yang mempunyai benang sari saja atau mempunyai putik saja. Dibagi menjadi:
a) Berumah satu (monoesius) bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tumbuhan.
b) Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan.
3) Bunga jantan: bunga yang hanya mempunyai benang sari saja.
4) Bunga betina: bunga yang hanya mempunyai putik saja.

5. Buah
Melekatnya serbuk sari di atas kepala putik >> penyerbukan >> pembuahan >> bakal buah dan biji berkembang menjadi buah.
Biji yang mengandung embrio/lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
Macam-macam buah adalah:
a. Buah tunggal: buah yang dibentuk oleh hanya satu bakal buah, contoh: buah mangga dan pepaya.
b. Buah agregat: buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga, contoh: buah murbai.
c. Buah majemuk (buah berganda): buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contoh: buah nanas, nangka dan keluwih.


C. Teknologi Kultur Jaringan
1. Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai. Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi. Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secarainvitro atau kultur jaringan. Menurut Suryowinoto (1991) kultur berarti budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama karena itu kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Sedangkan budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu wadah (kontainer) atau botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba steril dinamakan invitro. Tanaman-tanaman yang direkayasa reproduksi melalui kultur jaringan umumnya tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti anggrek, tembakau, karet, cokelat dan kopi.

2. Beberapa Teknik Kultur Jaringan
a. Meristem culture, budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
b. Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
c. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
d. Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
e. Somatic cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.

3. Manfaat Teknik Kultur Jaringan
Beberapa manfaat teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit.
c. Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.
d. Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.
e. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

4. Langkah-langkah kultur jaringan :
>> menyiapkan media tumbuhan yg terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro, asm amino, dll.
>> siapkan eksplan (jaringan yg akan di kultur)
>> tanamkan eksplan pada media yg telah di sediakan
>> setelah terbentuk calon tumbuhan (akar/tunas) maka pindahkan ke media tanah

5. Kelebihan dari kultur jaringan :
>> kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dlm waktu singkat
>> tidak memerlukan lahan yg luas
>> tidak bergantung pada musim
>> bibit yg dihasilkan lebih sehat
>> memungkinkan dilakukannya memaniupulasi genetik

6. Kekurangan dari kultur jaringan :
>> memerlukan biaya yg relatif besar
>> memerlukan keahlian khusus
>> memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur.


________________________________________________________________________________________________

Bab 3
JARINGAN HEWAN

Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
A. Tahap Perkembangan Embrio Hewan :

1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel zigot.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi:
a. Hewan diploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 2 lapis.
Contoh: Coelenterata, tidak mempunyai mesoderm.
b. Hewan triploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 3 lapis.
Contoh: cacing tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.
Lapisannya, yaitu: ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah),
dan entoderm (lapisan dalam).

B. Jaringan pada Hewan :

1. Jaringan Epitel
jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan.
## Berdasarkan fungsi ##
a) Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
Contoh: epidermis (kulit).
b) Epitel kelenjar, untuk sekresi.
>> Kelenjar eksokrin: hasil sekresinya dialirkan melalui saluran, misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah.
>> Kelenjar endokrin: hasil sekresinya tidak dialirkan melalui saluran, tetapi langsung ke darah, misalnya: kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar hormon yang lain.
c) Epitel penyerap, untuk penyerapan.
Contoh: epitel usus halus dan epitel nefron ginjal.
d) Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari luar.
Contoh: epitel di sekitar alat-alat indra.
## Berdasarkan bentuknya ##
(A) Epitel pipih selapis,
Ciri-ciri :sel berbentuk pipih atau gepeng, inti di tengah, hanya berupa sederet sel, terdiri atas satu lapis.
Fungsi : terjadinya proses difusi atau filtrasi melalui permukaan yg bersifat permeabel selektif.
Contoh: lapisan pembuluh darah, pembuluh limfa,endotelium Jantung, kapsul glomerolus (Ginjal)
(B) Epitel pipih berlapis banyak,
Ciri-Ciri : terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel berbentuk pipih
Fungsi : untuk perlindungan atau proteksi
Contoh : epidermis vagina, mulut, esofagus, anus, ujung distal uretra.
(C) Epitel kubus selapis,
Ciri-Ciri : memiliki sel berbentuk kotak dengan inti di tengah. terdiri atas satu lapis sel.
Fungsi : untuk sekresi dan absorpsi
Contoh : permukaan dalam lapisan lensa mata, permukaan ovari, epitel berpigmen pada retina mata dan saluran ginjal.
(D) Epitel kubus berlapis banyak
Ciri-Ciri : terdiri atas banyak sel.
Fungsi : untuk sekresi
Contoh : kelenjar minyak, epitel indung telur (ovarium), dan buah zakar.
(E) Epitel silindris selapis
Ciri-Ciri : terdiri atas satu lapis sel yang panjang berbentuk silindris. dengan intik terletak di bagian bawah.
Fungsi : untuk sekresi, absorsi , proteksi dan pelumnas.
Contoh : lambung, kantong empedu, saluran telur, uterus (rahim), sistem pernafasan bagian atas, saluran pencernaan.
(F) Epitel silindris berlapis banyak
Ciri-Ciri : terdiri atas
Fungsi : untuk sekresi
Contoh : langit* mulut yg lunak, pada permukaan laring, hidung, kelenjar ludah, kelenjar susu.
(G) Epitel silindris berlapis semu
Ciri-Ciri : berbentuk seolah olah memiliki 2 lapisan meskipun sebenarnya hanya 1 lapis. disebabkan sel-selnya mengalami pertumbuhan yg tidak sama.
Fungsi : untuk proteksi, sekresi, dan pergerakan sel.
Contoh : rongga hidung, saluran pernafasan , saluran reprodeksi pria.
(H) Epitel transisional
Ciri-Ciri : memiliki sel-sel yg dapat berubah bentuk dari pipih menjadi kubus. apabila kondisi tertekan sel-selnya berbentuk pipih, namun dalam kondisi normal berbentuk kubus.
Fungsi : ekskresi
Contoh : kantong kemih, ureter, uretra, dan ginjal.
(I) Epitel kelenjar
Ciri-Ciri :
Fungsi : sintesis, penyimpanan dan sekresi produk.
Contoh : kelenjar kulit, kelenjar susu, kelenjar pencernaan, dan kelenjar endokrin.

2. Jaringan Penyokong
Sering disebut jaringan ikat, jaringan penguat atau jaringan penunjang.
Fungsi jaringan penyokong adalah:
a. Mengikat atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain.
b. Menyokong fungsi organ-organ tertentu.
c. Memberi kekuatan bantuan dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh.

## macam-macam jaringan ikat antara lain: ##
a. Jaringan ikat kendur atau longgar
memiliki banyak macam elemen selular, serabut kolagen, retikulum dan elastis. Terdapat pada bagian sub mukosa saluran pencernaan.
b. Jaringan ikat padat
disusun oleh serabut kolagen dan fibroblast.
c. Jaringan lemak (adiposum)
disusun oleh sel-sel lemak, fibroblast khusus menyimpan lemak dalam jumlah besar di dalam vakuolasitoplasmanya.
d. Jaringan tulang rawan
adalah kerangka penyangga terhadap embrio dari semua vertebrata. Sel-selnya disebut kondrosit, mengandung sejumlah besar karbohidrat dan protein yang disebut kondratin, yang muda disebut kondroblast.
e. Jaringan tulang
terdiri atas matriks yang padat terbuat dari protein, terutama kolagen dan garam kalsium dalam bentuk Ca3 (PO4)2 dan
CaCO3. Kira-kira 64% tulang terdiri atas garam ini. Sel-sel tulang yang sudah tua disebut osteosit, sedangkan yang muda disebut osteoblast.
f. Jaringan darah,
matriksnya berupa cairan yang disebut plasma darah. Sebagian besar terdiri dari air yang melarutkan zat-zat organik.
1) Sel darah merah (eritrosit) bentuk seperti cakram, tidak berinti, mengandung hemoglobin (Hb).
2) Sel darah putih (leukosit) meliputi:
a) Agranuler terdiri dari:
(1) Limfosit, ukuran inti besar, mempunyai kromatin yang padat.
(2) Monosit, ukuran inti lebih kecil, bentuk seperti ginjal, kromatin tidak begitu padat.
b) Granuler meliputi:
(1) Eosinofil, mampu menyerap zat warna eosin.
(2) Basofil, menyerap zat warna basa.
(3) Neutrofil, bersifat netral.
3) Trombosit atau keping-keping darah, berfungsi dalam pembekuan darah.
g. Jaringan limfa dan getah bening
sebenarnya getah bening merupakan bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya berupa air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan
garam. Komponen selulernya berupa limfosit dan granulosit, di mana keduanya merupakan bagian dari sel darah putih.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusunatas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh. Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi.

a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
Tempat : Dinding jerohan (organ tubuh)
Bentuk serabut : Memanjang, berbentuk, ujung lancip
Jumlah nukleus : Satu
Letak nukleus : Tengah
Garis melintang : Tidak ada
Kecepatan kontraksi : Paling lambat
Kemampuan berkontraksi : Lama
Tipe kontrol : Tidak menurut kehendak

b. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.
Tempat : Melekat pada rangka
Bentuk serabut : Memanjang, silindris, ujung tumpul
Jumlah nukleus : Banyak
Letak nukleus : Tepi
Garis melintang : Ada
Kecepatan kontraksi :Paling cepat
Kemampuan berkontraksi : Sebentar
Tipe kontrol : Menurut kehendak

c. Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu terletak di tengah-tengah.
Tempat : Dinding jantung
Bentuk serabut : Memanjang, silindris, bercabang dan menyatu
Jumlah nukleus : Satu
Letak nukleus : Tengah
Garis melintang : Ada
Kecepatan kontraksi : Sedang
Kemampuan berkontraksi : Sedang
Tipe kontrol : Tidak menurut kehendak

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh.
Neuron terdiri atas:
a. Dendrit,
yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
b. Badan sel,
yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nukleolus di tengahnya. Sitoplasmanya bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut Badan Nissl. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu, seperti di kiri dan kanan sumsum tulangbelakang.
c. Neurit (akson),
yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung neurilema :
1) Selubung myelin
merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit. Selubung myelin tidak membungkus neurit secara kontinu tetapi membuat interval antara 80 - 600 mikron, membentuk nodus ranvier. Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi langsung dibungkus oleh selubung Schwann.
2) Selubung neurilema (selubung Schwann)
terdiri dari sel-sel Schwann yang menghasilkan myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak. Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat hubungan itu disebut sinapsis.


ORGAN HEWAN
organ adalah suatu kumpulan macam-macam jaringan yang bersatu membentuk satu ata lebih fungsi tertentu.
macam macam Organ pada Manusia dan Hewan
1. Paru-paru : sebagai alat pernafasan, pertukaran gas O2 dengan CO2 dan mengeluarkan uap air
2. Jantung : sebagai pemompa darah dan pengatur peredaran darah ke seluruh tubuh
3. Lambung : sebagai penampung makanan dari perut sebelum masuk ke usus
4. Limpa : berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah putih, tempat pembongkaran sel darah merah yg telah rusak, dan penyusun sistem kekebalan tubuh
5. Hati : berfungsi membantu proses pencernaan makanan, penawar dan pengatur zat racun dan menampung dan pengubah sel darah merah yang telah rusak.
6. Pankreas : memproduksi getah pankreas yg selanjutnya di alirkan ke duodenum melalui saluran pankreas. getah pankreas menghasilkan enzim tripsinogen, amilase, dan garam
7. Usus : usus besar sbg pengatur kadar air, sedangkan usus halus berfungsi sebagai penyerap sari makanan.

Sistem Organ
kumpulan berbagai organ yang bekerja bersama untuk melakukan suatu fungsi tertentu di sebut sistem organ.
tingkat organisasi tertinggi dari tubuh adalah koordinasi dari seluruh sistem yang membentuk organisme.
1. Sistem pencernaan : mulut,faring,esofagus,lambung usus, hati, kantong empedu, dan pankreas
2. Sistem pernafasan : hidung, faring, laring, trakhea,bronkus,paru-paru.
3. Sistem Gerak : tulang, otot, sendi
4. Sistem transportasi : jantung, arteri, vena, kapiler, pembuluh limfatik, kelenjar limfa.
5. Sistem ekskresi : paru-paru,ginjal, kulit, hati.
6. Sistem saraf : otak, serabut saraf, simpul saraf, medula spinalis, modula oblongata
7. sistem reproduksi : testis, ovarium

Transpalatan Organ
adalah pemindahan jaringan dari suatu bagian tubuh suatu makhluk ke bagian lain atau makhluk lain.
ada 2 macam Yaitu :
1. Transplantasi Heteroplastik : yaitu transplantasi heteroplastik dan transplantasi heterotopik
2. Transplantasi Heterotopik : yaitu transplantasi jaringan dari satu tapak ke tapak lain dalam individu yang sama


_____________________________________________________________________________________________
____Bab 4_____
Fungsi rangka:
1. Memberi bentuk pada tubuh.
2. Sebagai alat gerak pasif.
3. Melindungi alat-alat tubuh dalam yang lemah.
4. Sebagai tempat melekatnya otototot rangka.
5. Menunjang tegaknya tubuh.
6. Tempat pembentukan sel-sel darah.
7. Sebagai tempat penimbunan mineral.

a. Sendi peluru
persendian yang memungkinkan gerak paling bebas dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan.
Contoh:
1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2) Tulang paha dengan tulang pinggul.

b. Sendi luncur
persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat, membungkuk, dan menengadah.
Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

c. Sendi pelana
persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana.
Contoh: gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.

d. Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel pintu.
Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.

e. Sendi putar,
persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi) tulang yang satu mengitari tulang yang lain.
Contoh:
1) Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil.
2) Antara tulang atlas dan tulang pemutar.
3) Pada pergelangan tangan.
4) Pergelangan kaki.

f. Sendi geser atau sendi kejut
persendian yang gerakannya menggeser.
Contoh: hubungan antartulang pergelangan tangan.

___Fungsi Otot____
a. Melaksanakan kerja, misalnya: berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).

a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
Tempat : Dinding jerohan (organ tubuh)
Bentuk serabut : Memanjang, berbentuk, ujung lancip
Jumlah nukleus : Satu
Letak nukleus : Tengah
Garis melintang : Tidak ada
Kecepatan kontraksi : Paling lambat
Kemampuan berkontraksi : Lama
Tipe kontrol : Tidak menurut kehendak

b. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.
Tempat : Melekat pada rangka
Bentuk serabut : Memanjang, silindris, ujung tumpul
Jumlah nukleus : Banyak
Letak nukleus : Tepi
Garis melintang : Ada
Kecepatan kontraksi :Paling cepat
Kemampuan berkontraksi : Sebentar
Tipe kontrol : Menurut kehendak

c. Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu terletak di tengah-tengah.
Tempat : Dinding jantung
Bentuk serabut : Memanjang, silindris, bercabang dan menyatu
Jumlah nukleus : Satu
Letak nukleus : Tengah
Garis melintang : Ada
Kecepatan kontraksi : Sedang
Kemampuan berkontraksi : Sedang
Tipe kontrol : Tidak menurut kehendak

___Karakteristik Otot____
a. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi).
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi).
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran semula setelah memendek atau memanjang.

Hipertrofi :: Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih
Atrofi :: Yaitu keadaan di mana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi

____Jenis Gerak Otot_______
a. Antagonis (berlawanan)
Contoh: biseps dan triseps pada otot lengan atas.
Arah gerak otot antagonis
1) Ekstensor - fleksor : meluruskan - membengkokkan
2) Abduktor - adduktor : menjauhkan - mendekatkan
3) Depressor - elevator : ke bawah - ke atas
4) Supinator - pronator : menengadah - menelungkup

b. Sinergis (bersamaan)
Contoh: otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.

1. Gangguan pada Rangka
Gangguan pada rangka dapat disebabkan oleh gangguan pada tulang,
persendian, kekurangan gizi, ataupun oleh penyakit.
a. Gangguan tulang
Fraktura, yaitu tulang retak atau patah.
Macamnya:
1) Fraktura sederhana: jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya, misalnya organ otot.
2) Fraktura kompleks atau fraktura majemuk: jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat keluar.
3) Fraktura greenstick: jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4) Fraktura comminuted atau remuk: jika tulang retak menjadi beberapa bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.

b. Persendian
1) Dislokasi: gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena tulang ligamennya tertarik atau sobek.
2) Terkilir atau keseleo: tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
3) Ankilosis: persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya menyatu.
4) Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan.
Macam Artritis:
a) Artritis eksudatif: radang getah dalam sendi.
b) Artritis sika: kekurangan cairan sinovial.
c) Gout artritis: gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan disimpan di dalam sendi kecil, seperti sendi ruas jari-jari. Tanda sendi yang mengalami kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi.
d) Rheumatik: penyakit kronis pada sendi sehingga sendi membengkak.
e) Osteoartritis: kemunduran sendi karena kartilago menipis dan degenerasi sehingga merangsang pembentukan tulang pada sendi.

c. Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
1) Skoliosis: tulang belakang bengkok ke samping.
2) Kifosis: tulang belakang bengkok ke belakang.
3) Lordosis: tulang belakang bengkok ke depan.

2. Gangguan pada Otot
a. Kejang otot
Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram.
b. Kaku leher atau stiff
Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
c. Tetanus
Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh baksil tetanus.
d. Miastema gravis
Yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan.


_______________________________________________________________________________________________
____Bab 5_____



a. Fungsi darah
1) Mengangkut sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut sisa oksidasi ke alat pengeluaran.
2) Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan kerusakan jaringan tubuh.
3) Mempertahankan tubuh dari infeksi kuman.
4) Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas dari alat tubuh yang aktif ke bagian yang kurang aktif.
5) Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ-organ tertentu.

b. Sel-sel darah
1) Eritrosit (sel darah merah)
Ciri-ciri:
a) Tidak berinti.
b) Mengandung Hb (hemoglobin), yaitu suatu protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe.
Hb mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2. Pada laki-laki dewasa, dalam 1 mm3 darahnya terkandung 5 juta eritrosit. Sedangkan pada wanita dewasa dalam 1 mm3 darahnya terkandung 4 juta eritrosit. Kekurangan eritrosit, Hb, dan Fe akan mengakibatkan anemia.

2) Leukosit (sel darah putih)
Ciri-ciri:
a) Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut juga fagosit.
b) Jumlah leukosit sangat sedikit dibandingkan dengan eritrosit (dalam setiap mm3 darah hanya 6000 - 9000).
(1) Jika jumlah < 6000 seseorang akan menderita leukopenia. (2) Jika jumlah > 9000 seseorang akan menderita leukositas.
(3) Jika jumlah berlebih hingga 20.000 orang tersebut akan menderita leukemia (kanker darah).
c) Bentuknya bervariasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung.
d) Geraknya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.
e) Plasma leukosit mengandung butiran butiran (granula).

___Pembagian leukosit__
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit bergranula)
(1) Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
(2) Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
(3) Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti penggumpalan.

b) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)
(1) Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
(2) Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

3) Trombosit (keping-keping darah)
Ciri-ciri:
a) Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses pembekuan darah.
b) Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
c) Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 - 400.000 trombosit.
d) Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
e) Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari.


perbedaan pembuluh darah arteri dan vena

>>>_____ARTERI___ <<<
1. Dinding : Tebal dan elastis
2. Arah aliran : Meninggalkan jantung
3. Tekanan : Kuat, kalau terpotong darah memancar
4. Darah di dalamnya : Banyak mengandung oksigen, kecuali nadi paru-paru (Arteri pulmonalis)
5. Letak : Lebih ke dalam
6. Klep : Hanya satu pada pangkal

>>>_____VENA_____<<<
1. Dinding : Tipis dan kurang jelas
2. Arah aliran : Menuju jantung
3. Tekanan : Lemah,kalau terpotong darah menetes
4. Darah di dalamnya : Banyak mengandung CO2, kecuali vena paru-paru (vena pulmonalis)
5. Letak : Dekat permukaan tubuh
6. Klep : Banyak, terdapat di sepanjang vena

No comments:

Post a Comment