Thursday 8 May 2014

Macam dan Jenis Alat Kesehatan



MAKALAH
PENGENALAN ALAT KESEHATAN
“Macam dan Jenis Alat Kesehatan
 





Di susun oleh :
1.        Abdul Ghofur                (P17420313047)
2.        Dea Fera Indikasari        (P17420313053)
3.        Fina Wijayanti                (P17420313059)
4.        Joko Setyabudi              (P17420313065)
5.        Maulida Safutri              (P17420313071)
6.        Nurul Febriana H           (P17420313077)                    
7.        Siti Nurrohmah W          (P17420313084)
8.        Wiji Astuti                     (P17420313090)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
2013/2014
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Macam dan Jenis Alat Pemeriksaandengan baik, tanpa suatu halangan apapun.
            Dalam penyusunan makalah ini penulis juga banyak memperoleh bantuan baik moral, maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Ns. M Projo Angkasa, S.Kep, M.Kes selaku dosen pengenalan alat kesehatan.
2.      Orang tua yang memberikan dorongan dan motivasi dalam belajar, sehingga terselesaikan karya tulis ini.
3.      Teman-teman tercinta yang memberikan saran dan dukungan.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar dalam penyusunan makalah ini selanjutnya dapat lebih baik.
            Harapan penulis mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

                                                            Pekalongan , Maret  2014
       
                                                                                                Penulis



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Macam-macam alat untuk pemeriksaan klinis

1.      Stetoskop (stethoscope)
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Fungsi stetoskop adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi. Ada dua jenis Stetoskop yaitu :
1.      Stetoskop akustik : yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar.
2.      Stetoskop elektronik : mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara tubuh.

2.    Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan. Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (Endoscop) memiliki beberapa keunggulannyaseperti :

Ø  Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
Ø  Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
Ø  Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien.
Ø  Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.

3.    Colonoscopy
Kolonoskopi (colonoscopy)   adalah suatu prosedur yang memungkinkan seorang pemeriksa (biasanya seorang gastroenterolog) untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar). Kolonoskop adalah tabung panjang yang fleksibel setebal jari yang memiliki kamera dan sumber cahaya di ujungnya. Ujung kolonoskop dimasukkan ke anus dan kemudian dimajukan perlahan, di bawah kontrol visual, ke dalam rektum dan melalui usus biasanya sejauh sekum, yang merupakan bagian pertama dari usus besar.

4.         Tensimeter
Tensimeter adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Tensimeter biasa digunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.

Ada dua jenis Tensimeter yaitu :
1.      Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. 
2.      Tensimeter digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal dibandingkan dengan yang konvensional.

5.    Termometer
Alat kedokteran yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah sudah pada punya alat yang satu ini dialah termometer. Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

6.    CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
Ø  Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
Ø  Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
Ø  Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Ø  Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Ø  Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.
Ø  Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

7.         X-Ray
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk radiasi tersebut, sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lebih berenergi dibanding photo cahaya lampu biasa. Orang mungkin lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutanRontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru.

8.         Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar saluran pencernaan dan daerah perut secara minimal invasif.


9.         Alat Cek Darah
       Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita dan alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.



10.  Ultrasonography (USG)
       Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif), relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz

11.  Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.

B.   Macam-macam alat untuk pemeriksaan laboratorium

1.      Erlenmeyer


Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2.        Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
3.        Gelas beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
4.      Corong gelas


Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau  plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
5.      Corong bucher

 
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
6.      Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.
7.      Corong pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
8.      Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
9.      gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
10.  kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
11.  filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
12.  Pipet ukur  
Untuk mengukur volume larutan
13.  gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
14.  Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
15.  Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
16.  Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
17.  Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
18.  Kawat nikrom
Untuk uji nyala dari beberapa zat.
19.  Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
20.  desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
21.  Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
22. Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.


23.  Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
24.  Kertas saring
Untuk menyaring larutan.
25.  Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

26.  Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
27.  Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
28.  Penjepit





Untuk menjepit tabung reaksi.
29.  Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
30.  mortal dan pastle
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

31.  Krusibel
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
32.  Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
33.  Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
34.  Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
35.  Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
36.  Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
37.  Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
38.  Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
39.  Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
40.  Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
41.  Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
42.    Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
43.  Granat
Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)






C.   Macam-macam Alat Farmasi dan Fungsinya
       ALAT ALAT BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS  
a. Hot cold plate 35100 - Ugo Basile
Hot cold plate merupakan alat yang digunakan untuk pengujian analgesik dari mencit. Alat ini digunakan untuk menentukan respon nyeri melalui waktu ketahanan mencit terhadap adanya stimulus suhu. Hewan coba memberikan respon nyeri jika waktu yang dibutuhkan untuk bertahan terhadap    perubahan suhu lebih cepat dibandingkan keadaan normal.

b.     Biolyzer 100
Biolyzer 100 merupakan alat analisis biokimia semiotomatis dan digunakan sebagai analisis untuk laboratorium skala kecil. Alat ini digunakan untuk mengukur parameter kimia klinik pada serum pasien maupun hewan coba (seperti mencit, tikus dan kelinci). Parameter kimia klinik yang dapat diukur meliputi profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL dan lainya), profil hati (SGOT/PT) dan parameter lainnya.







c.      Blood Pressure Recorder - Ugo Basile
Blood pressure recorder merupakan alat yang digunakan untuk pengujian anti hipertensi. Tekanan ditransmisikan ke manset ekor, segera tekanan manset melebihi tekanan diastolik dan mulai mempersempit arteri ekor, amplitudo perekam pulsa gelombang berkurang secara bertahap sampai arteri benar-benar terbatas (iskemik) dan grafik menjadi garis lurus. Hal ini menunjukkan tekanan maksimum internal arteri (tekanan sistolik) pada grid kertas, di mana tekanan sebenarnya sistem yang  dicetak secara digital dalam 10 langkah Hg mm.

d.      Metabolic Cages - Ugo Basile
Metabolic cages ini merupakan alat yang digunakan untuk pengujian tingkah laku makan, aktivitas dan dungsi ekskresi dari hewan coba. Model hewan yang ada (misalnya, obesitas dan tikus diabetes) menunjukkan gejala yang mirip dengan manusia. Model hewan dimonitoring, dan dapat dikorelasikan dengan penyakit pada manusia pada parameter dasar seperti makanan/minuman (meliputi frekuensi dan jumlah makanan/minuman yang diterima), aktivitas (detektor gerakan) dan ekskresi (volume/berat).





e.                                                                                                                                                               Mikroskop Olympus BX53
Mikroskop BX53 merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengujian hasil analisa histopatologi dan imunohistologi. Alat ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan perhitungan dalam satuan lapang pandang dan memfoto hasil histologi dan imnuhistologi sesuai kebutuhan. Alat ini dapat melakukan perbesaran hingga 1000 kali


f.                                                                                                                                        Pletysmometer 7140 - Ugo Basile
Plestimometer merupakan alat yang digunakan untuk pengujian anti inflamasi yang bekerja berdasarkan hukum archimedes. Alat ini digunakan untuk menentukan volume udema dari tikus setelah pemberian suatu iritan seperti karagen. Hewan coba memberikan respon anti inflamasi jika volume udema mengalami penurunan setelah pemberian obat.

g.     Rotarod for Mice - Ugo Basile
Rotarod merupakan alat yang digunakan untuk pengujian sedatif-hipnotik. Alat ini digunakan untuk menentukan waktu ketahanan mencit terhadap perputaran roda dengan kecepatan tertentu. Efek sedatif-hipnotik diperlihatkan dengan semakin cepatnya mencit terjatuh dari rotarod.

h.                                                                                                          Plantar Test (Hargreaves's Apparatus) - Ugo Basile
Plantar Test merupakan alat yang digunakan untuk pengujian sensitivitas nyeri. Alat ini digunakan untuk melihat respon tingkah laku mencit terhadap hiperalgesia. Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah hewan tidak perlu dibatasi dan diatur selama penelitian.


i.                                                                                                                       Feeding & Activity Analyzer - Ugo Basile
Feeding & Activity Analyzer ini merupakan alat yang digunakan untuk pengujian tingkah laku makan, aktivitas dan dungsi ekskresi dari hewan coba. Model hewan yang ada (misalnya, obesitas dan tikus diabetes) menunjukkan gejala yang mirip dengan manusia. Model hewan dimonitoring, dan dapat dikorelasikan dengan penyakit pada manusia pada parameter dasar seperti makanan/minuman (meliputi frekuensi dan jumlah makanan/minuman yang diterima), aktivitas (detektor gerakan) dan ekskresi (volume/berat).

j.                                                                                                                      Elisa Reader (ELx 800 Absorbance Microplate Readers - BioTek) dan Elisa Washer (ELx 50 Microplate Strip Washer - BioTek)
Elisa ELx800™ Absorbance Microplate Reader dan ELx 50 Microplate Strip Washer merupakan alat yang digunakan dalam bidang klinik, bioteknologi dan farmasetika. Alat ini terdiri dari 96 plate dengan rentang panjang gelombang pengukuran adalah 400-750 nm.

k.     Sentrifuge - Hermle Z 216 MK
Sentrifuge Z 216 MK merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan pada sampel biologis seperti darah. Alat ini bekerja dengan menjaga sampel pada temperatur sampai 4 0C dengan perputaran hingga 20000 xg.
















CARA PENGGUNAAN ALAT – ALAT KESEHATAN
1.      Cara menggunakan Stetoskop
a.       Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin
b.      Buka bagian baju yang menutupi dada klien
c.       Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
d.      Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
e.       Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
f.       Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
g.      Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
h.      Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
i.        Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
j.        Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)

2.      Cara penggunaan endoscopy
Pertama, pasien akan dipersiapkan dengan pembersihan isi saluran pencernaan dengan obat pencahar, kemudian puasa delapan jam sebelum menelan pil-capsul endoskopi. Pada hari pemeriksaan, pada pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan di perut dengan menggunakan semacam sabuk atau ikat pinggang.
Sebelum kapsul ditelan, kapsul ditempelkan pada alat perekam, di mana akan terlihat sinyal merah menyala pada alat perekam yang menandakan bahwa sudah ada hubungan/konektisitas antara kapsul endoskopi dengan alat perekam. Selanjutnya, pasien menelan kapsul endoskopi dengan segelas air dan kira-kira selama 8-10 jam kapsul tersebut berada di dalam perut sampai keluar melalui anus bersama feses
     Dua jam setelah kapsul ditelan, pasien boleh makan dan minum.

3.      Cara Penggunaan Colonoscopy
a.       Memberikan diit cair 24 – 72 jam sebelum pemeriksaan.
b.      Memberikan laxantia, dapat dengan cara : Laxantia diberikan 2 malam sebelum pemeriksaan, kemudian pada pagi hari diberikan huknah/enema sampai dengan cairan yang keluar jernih. Cara lain adalah dengan memberikan cairan lavage elektrolit (Golytely atau Colyte).
c.       Menginstruksikan kepad aklien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan.
d.      Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :
Ø  Alat dimasukkan melalui anus.
Ø  Kliean kan mengalami rasa tidak nyaman ketika udara dimasukkan kedalam anus untuk membuka kolon.
Ø  Jika diperlukan akan dilakukan pengambiln jaringan untuk pemeriksaan.
Ø  Posisi saat pemeriksaan adalah : miring ke kiri dengan lutut ditekuk selama endoscope masuk melaui anus.
Ø  Menganjurkankklien untuk menarik nafas panjang dan dalam selama colonoscope dimasukkan.
e.  Memberikan sedative sesuai dengan pesanan medik sebelum pemeriksaan.
f.  Mengantar klien ke ruang endoscopy.
g. Setelah pemeriksaan : menganjurkan klien untuk tirah baring selama 2 – 6 jam setelah pemeriksaan.



4. Cara Penggunaan Tensimeter
a.       Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.
b.      Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar dengan jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
c.       Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.
d.      Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
e.       Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas tekanan sistole yang diperkirakan pada orang dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan lagi 20 mmHg  secara bertahap.
f.       Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
g.      Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan terdengar suara duk-duk-duk.
h.      Suara lup-dup lup-dup yang pertama kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW.

5.      Cara Penggunaan Thermometer
a.       Mengukur suhu melalui mulut (oral):
-          Bila anak baru saja makan atau minum, tunggu sekitar 20-30 menit.
-          Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
-          Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama tiga menit.
-          Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer.
-          Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicara ketika ada termometer di dalam mulut.
-          Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melalui hidung.
-          Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya
b.      Mengukur suhu melalui dubur (rektal):
-          Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam keadaan normal.
-          Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air
-          Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat yang rata.
-          Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atau sampai ujung termometer yang dilapis logam masuk semua ke dalam lubang dubur. Namun bila terasa ada sesuatu yang menahan, jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak mengganggu pengukuran.
-          Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda memegang termometer tersebut.
-          Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhunya.
c.   Mengukur suhu melalui ketiak:
-     Termoter harus menyentuh kulit sehingga baju si kecil mesti dilepas.
-     Kibaskan termometer sehingga air raksanya turun ke bawah mencapai posisi normal.
-     Pangku si buah hati dan kepitkan termometer di ketiaknya.
-     Rapatkan lengan si kecil ke tubuhnya agar termometer terjepit kuat selama 3-5 menit.
-     Ambil termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhu tubuhnya

6.      Cara Menggunakan CT – Scan
a.       Teknik Sequence
            Pada CT-Scan tipe generasi lama proses pengambilan gambar dengan memakai teknik sequence yakni meja pasien bergerak maju terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x melakukan eksposure sambil berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak secara bergantian. Dengan memakai teknik sequence ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar lebih lama karena satu kali putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan gambar.
b.      Teknik Spiral
            Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo proses pengambilan gambarnya menggunakan teknik Spiral (kontinyu) yakni meja pasien bergerak maju dan secara bersamaan tabung sinar-x melakukan eksposure sambil mengelilingi pasien. Lamanya
proses ini ditentukan oleh beberapa luas objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini sudah menggukan multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu penggambilan gambar lebih singkat karena satu kali putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih potongan gambar dan gambar yang dihasilkan lebih detail dari pada single slice.
7.      Cara menggunakan x ray
a.       Informed consent
b.      Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
c.       Pesawat USG dinyalakan
d.      Pasien disuruh berbaring telentang
e.       Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
f.        Lepas pakaian pasien.
g.       Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.
h.      Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara
i.        transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
j.        Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
k.      Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
l.        Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri keterangan label.
m.    Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
n.      Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
o.      Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
p.      Cuci tangan.
8.      Cara Memasang EKG
Ø Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
Ø  Nyalakan mesin EKG.
Ø  Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan.
Ø  Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur).
Ø  Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
Ø  Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
Ø  Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
• V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
• V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
• V3 di antara V2 dan V4.
• V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
• V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
• V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
Ø   Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
Ø   Buat kalibrasi.
Ø  Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
Ø  Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
Ø  Semua electrode dilepas.
Ø  Jelly dibersihkan dari tubuh pasien.
Ø  Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
Ø  Matikan mesin EKG.
Ø   Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam.
Ø   Bersihkan dan rapikan alat


9. Cara Penggunaan Laparoskopi
Laparoskopi adalah teknik bedah invasive minimal yang menggunakan gas untuk insulfasi melalui peritoneum dan alat-alat lain melalui insisi minimal dengan acuan kamera video.

10  Cara Penggunaan USG
a.Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
b.    Monitor Monitor yang digunakan dalam USG
c.       Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI GAMBAR
11. Cara Penggunaan Alat Test Darah
cara Cara pakai alat test darah Easy Touch GCU
a.       Masukan baterai & nyalakan alat.
b.      Set jam, tanggal & tahun pada alat.
c.       Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.
d.      Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.
e.       Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.
f.       Setiap botol strip pada gula darah, asam urat & kolestrol terdapat chip test.
g.      Untuk cek kadar gula darah, masukan chip gula & strip gula terlebih dahulu.
h.      Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
i.        Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.
j.        Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum.
k.      Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan jari anda.
l.        Tembakkan jarum pada jari & tekan supaya darah keluar.
m.    Tetesan Darah di jari tangan disentuh pada strip & bukan ditetes diatas strip alat test darah EasyTouch .
n.      Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah(dari samping strip).
o.      Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep. (sepertinya ada pipa kapiler melintang strip)
p.      Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
q.      Cabut jarumnya dari tempatnya lancing juga stripnya & buang. Jarum hanya untuk satu orang agar tidak terjadi penularan penyakit
r.        Chip gula di simpan ke botol lagi.
s.       Gunakan chip asam urat untuk test asam urat & chip kolestrol untuk test kolestrol.
t.        Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai. Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap strip








DAFTAR PUSTAKA


1 comment: