Saturday, 14 December 2013

NUTRISI PADA PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN KOLON

MAKALAH TENTANG NUTRISI PADA PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN KOLON

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi






 



Disusun oleh
 1 Reg B


Amilatul KamilahP17420313049

Dewi AisyahP17420313055

Dwi SetyaningrumP17420313056

Wada Rahma IqbalP17420313090

Wiwik Nurhikmah P17420313092




Dosen Pengampu
Sumarni, SST. Mkes.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Resiko terserang kanker Usus Besar (Kanker Colon) menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya usia seseorang. Pada umumnya dunia kedokteran, berdasarkan data-data statistik, berpendapat ancaman terserang Kanker Usus Besar mulai terjadi pada usia 40 tahun keatas terutama bagi yang hidup dengan pola makan kehidupan modern.
Dengan meningkatnya usia seseorang ancaman terserang kanker tersebut menjadi bertambah pula.
Pada saat sekarang terdapat cara yang canggih yang dapat mendeteksi bahaya serangan Kanker Usus Besar secara dini dengan tindakan Kolonoskopi.
Dengan menggunakan alat Colonoscope, seorang Dokter Ahli dapat memeriksa seluruh dinding Usus Besar dengan teliti untuk mendeteksi adanya tumor ataupun polip yang bila dibiarkan dengan berjalannya waktu bisa berubah menjadi tumor ganas (Kanker). Di negara-negara maju pemeriksaan Kolonoskopi ini sangat dianjurkan sebagai bagian dari uji kesehatan (Check Up) untuk yang berusia diatas 40 tahun dan terutama yang berusia lebih dari 50 tahun untuk dilakukan setiap 3-5 tahun sekali. Dengan dapat terdeteksi secara dini, dapat diambil tindakan sebelum tumor ganas tersebut menyebar yang dapat membahayakan kehidupan seseorang (kematian), karena seperti diketahui, biasanya apabila keluhan telah timbul dan dirasakan oleh seseorang, tumor telah berada pada fase lanjut dan sulit disembuhkan.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kolonoskopi, persiapan sebelum dilakukan kolonskopi, penyakit yang menyerang kolon dan makanan yang dapat menjaga kesehatan kolon.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
2.      Apa yang dimaksud dengan kolonoskopi?
3.      Apa tujuan dari kolonoskopi?
4.      Apa indikasi dari pemeriksaan kolonoskopi?
5.      Apa kontra indikasi dari kolonoskopi?
6.      Bagaimana nutrisi untuk kolonoskopi?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian nutrisi
2.      Mengetahui pengertian kolonoskpi
3.      Mengetahui tujuan dari kolonoskopi
4.      Mengetahui indikasi dari kolonoskopi
5.      Mengetahui kontra indikasi dari kolonoskopi
6.      Mengetahui nutrisi untuk kolonoskopi

BAB II
NUTRISI PADA PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN
KOLONOSKOPI
A.    Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi atau gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup.

B.     Pengertian Kolonoskopi
Kolonoskopi adalah suatu pemeriksaan kolon atau usus besar (rectum, sigmoid, kolon desenden, kolon transversum, kolon asenden dan sekum) secara langsung dengan memasukkan alat fiberskop kolonoskopi kedalam usus besar melalui anus.

C.     Tujuan Kolonoskopi
a.    Untuk mengevaluasi kelainan saluran cerna bagian bawah, bila mana hasil pemeriksaan radiologis meragukan atau tidak didapatkan kelainan, sedangkan gejala-gejala penyakit ada
b.   Untuk meneliti lebih lanjut penyakit kolon pada pasien anemia dengan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
c.    Untuk menegakkan diagnosa keganasan pada kolon
d.   Untuk pengobatan dan biopsy terminalis
e.    Untuk melakukan follow up sesudah pengangkatan polip atau kanker.

D.    Indikasi
a.   Mengevaluasi hasil pemeriksaan radiologis, hematoskesia, diare kronik, konstipasi kronik
b.   Perdarahan per anum
c.   Penyakit peradangan kolon seperti divertikel colitis ulseratif
d.  Dugaan keganasan kolon
e.   Pasca bedah untuk mengevaluasi anastomosis kolon
f.    Anemia defisiensi zat besi yang tidak diketahui penyebabnya.
E.     Kontra indikasi
a.       Pasien tidak kooperatif atau psikopat
b.      Penderita tidak puasa
c.       Penyakit jantng berat (MCI, gagal jantung berat dapat dilakukan bila didampingi oleh dokter spesialis jantung, peralatan yang lengkap)
d.      Penderita dalam keadaan syok, koma.
e.        Perforasi usus
f.       Gagal nafas berat
g.      Hamil trimester tiga
F.      Nutrisi Untuk Pemeriksaan Kolonoskopi
1.      Tujuan Diit
Tujuan Diit untuk pemeriksaan kolonoskopi adalah untuk memberikan makanan secukupnya yang meninggalkan sisa minimal dalam usus.
2.      Syarat-syarat Diit
Syarat-syarat diet untuk pemeriksaan kolonoskopi antara lain:
a.       Energi protein sesuai dengan kebutuhan atau sedikit di atas kebutuhan basal
b.      Rendah sisa agar kolon menjadi bersih
1)        Syarat-syarat diit rendah sisa
Makanan hendaknya mudah cerna, tidak merangsang baik secara mekanis, thermis maupun kimia dengan jalan:
·      Menghindarkan makanan tinggi serat
·      Menghindarkan makanan terlalu panas dan terlalu dingin
·      Menghindarkan makanan tinggi lemak,terlalu manis,terlalu asam dan terlalu berbumbu
·      Memasak makanan hingga lunak
2)        Macam-macam diit dan indikasi pemberian
        Diit Rendah Sisa diberikan kepada penderita diare berat, ileitis, colitis ulcerosa dan diverticulitis akut, obstipasi spastik, penyumbatan sebagian dari saluran pencerna, haeomorrroid berat serta sebelum dan sesaudah operasi haemorroid ,colon atau rectum.
        Menurut beratnya penyakit ada dua tingkat Diit Rendah Sisa.
Diit Rendah Sisa I dan Diit Rendah Sisa II
·      Diit Rendah Sisa I
Makanan diberikan dalam bentuk saring. Makanan yang mengandung banyak serat sama sekali tidak diperbolehkan, begitupun bumbu. Lemak dan gula diberikan dalam jumlah terbatas bila penderita tahan, susu tidak diperbolehkan.
Makanan ini hanya diberikan selama beberapa hari karena rendah kalori, protein, kalsium, besi, thiamin dan vitamin C.

Bahan makanan yang diberikan sehari

Berat(g)
Urt
Beras
90
3 gls bubur saring
Roti
40
2 ptg
Biskuit
40
4 bh
Telur
150
3 btr
Tahu
100
1 buah besar
Air Jeruk
200
1 gls
Margarin
25
2 ½ sdm
Gula pasir
60
6 sdm

Nilai Gizi
Kalori
1290 g
Besi
7,0 mg
Protein
39 g
Vit A
2330  SI
Lemak
48 g
Thiamin
0,5 mg
Hidrat arang
173 g
Vit C
98 mg
Kalsium
0,3 g



Pembagian Makanan Sehari
Pagi
Beras  30 g
= 1 gelas bubur saring
Telur  50 g
= 1 butir
Gula Pasir 10 g
= 1 sendok makan
Pukul 10.00 dan pukul 16.00
Biskuit 20 g
= 2 buah
Gula pasir 10 g
= 1 sdm
Siang dan sore
Beras 30 g
= 1 gls bubur saring
Telur 50 g
= 1 butir
Tahu 50 g
= ½ buah besar
Margarine 10 g
= 1 sdm
Air jeruk 100 g
= ½ gls

Gula pasir 10 g
= 1 sdm

Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
Golongan bahan makanan
Makananyang boleh diberikan
Makanan yang tidak boleh diberikan
Sumber hidrat arang
Beras dibubur saring, roti bakar, kentang dipure, makaroni, mie, bihun direbus, biskuit, krakers, tepung- tepungan dibubur atau dipoding
Beras ketan, bulgur, jagung, cantel, ubi, singkong, talas, cake, dodol, dan lain kue yang manis dan gurih
Sumber protein hewani
Daging, hati digiling halus, ikan dicincang, telur direbus, ditim, diceplok air dan dicampur dalam makanan dan minuman
Daging, ikan, ayam diawet, daging babi, telur diceplok, digoreng, susu, keju, udang dan kerang
Sumber protein nabati
Tahu ditim atau direbus
Lain- lain
Lemak
Margarin dan mentega dalam jumlah terbatas
Macam- macam minyak dan lemak hewan, santan
Sayuran
Sari sayuran
Lain- lain

Buah- buahan
Air jeruk
Lain- lain
Minuman
Teh, sirup, kopi encer
Lain-lain
Bumbu- bumbu
Garam, vetsin, gula
Bawan, lombok, jahe, merica, ketumbar, cuka dan bumbu lain yang merangsang

Contoh menu
Pagi
Siang
Sore
Bubur saring
Bubur saring
Bubur saring
Telur setengah masak
Telur ceplok air
Telur setengah masak
Kecap
Sup tahu
Tim tahu
Teh manis
Air jeruk
Air jeruk
Pukul 10.00
Pukul 16.00
Pukul 20.00
Roti panggang
Biskuit
Biskuit
Sirup
Teh manis
Teh manis

·         Diit Rendah Sisa II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diit Rendah Sisa I atau kepada penderita diare kronis.
Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Makanan mengandung serat diperbolehkan dalam jumlah terbatas, begitupun lemak dan gula. Bumbu-bumbu yang merangsang tidak diperbolehkan.
Makanan ini cukup kalori dari semua zat-zat gizi.
Bahan makanan yang diberikan sehari

Berat (g)
Urt
Beras
200
4 gls tim
Maezena
15
3 sdm
Daging giling
100
½ gls
Telur
100
2 btr
Sayuran
100
1 gls cincang
Buah
150
2 bh pisang sdg
Margarin
20
2 sdm
Gula pasir
50
5 sdm
Susu
400
2 gls

Nilai gizi
Kalori
1890
besi
17,5 mg
Protein
60 g
vitamin A
6054 SI
Lemak
58 g
thiamin
0,8 mg
Hidrat arang
281 g
vitamin C
110 mg
Kalsium
0,8 g



Pembagian Makanan Sehari
Pagi
Pukul 10.00
Beras              50 g = 1 gls tim
Telur               50 g = 1 btr
Gula pasir       10 g = 1 sdm
Maezena         15 g = 3 sdm
Susu                200 g = 1 gls
Gula pasir        30 g = 3 sdm
Siang
Beras           75 g = 1 ½ gls tim
Daging giling 50 g = ¼ gla
Telur               50 g = 1 btr
Sayuran            50 g = ½ gls
Pisang               75 g = 1 bh sdg
Margarin           10 g = 1 sdm
Sore
Pukul 16.00
Beras           75 g = 1 ½ gls tim
Daging giling  50 g = ¼ gls
Sayuran           50 g = ½ gls
Pisang              75 g = 1 bh sdg
Margarin          10 g = 1 sdm
Susu                  200 g = 1 gls
Gula pasir          10 g = 1 sdm

Makanan yang Boleh dan yang Tidak Boleh diberikan
Golongan bahan makanan
Makanan yang boleh diberikan
Makanan yang tidak boleh diberikan
Sumber hidrat arang
Beras dibubur, roti dibakar, kentang direbus, dipuree; makaroni, mi, bihun direbus; krakers; tepung-tepungan dibubur atau di poding
Beras ketan, bulgur, jagung, cantel, ubi, singkong, talas, cake, dodol dan kue-kue lain yang manis
Sumber protein hewani
Daging, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus, dipanggang; telur direbus, sitim, dibeplok air, didadar dan dicampur dalam makanan dan minuman; susu 2 gelas sehari
Daging, ikan, ayam diawet; daging babi, telur diceplok, digoreng
Sumber proteib nabati
Tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; keju; kacang tanah; saridele
Lain-lain
Lemak
Margarin dan mentega dalam jumlah terbatas
Macam-macam minyak dan lemak hewani, goreng-gorengan, santan
Sayuran
Sayuran yang tidak banyak serat; kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel, direbus, dikukus, di tumis
Lain-lain
Minuman
Kopi, teh, minuman yang mengandung soda
Minuman yang mengandung alkohol
Buah-buahan
Buah yang tak banyak serat dan tidak menimbulkan gas: pepaya, pisang, jeruk, sawo, sari jambu biji, sari nanas, sari sirsak; apel dikupas dan disetup
Lain-lain
Bumbu-bumbu dan lain-lain
Garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas
Lain-lain

Contoh menu
Pagi
Siang
Sore
Tim nasi
Telur ½ masak
Teh manis
Tim nasi
Semur daging giling
Telur ayam kocok
Sup bayam
pepaya
Tim nasi
Perkedel daging bakar
Tim tahu
Setup wortel
Pisang
Pukul 10.00
Pukul 16.00

Poding maezena + saos susu
Susu


Keteragan: pada diare akut selama 24 jam hanya diberi teh encer dan air biasa ditambah garam dapur dan gula pasir (1 sdt garam dapur + 2 sdm gula pasir/1 L air). Sesudah itu secara berangsur diberi roti bakar kemudian Diit Rendah Sisa I dan II.
c.       Banyak minum untuk melancarkan defekasi
d.      Diberikan 2-3 hari sebelum tindakan kolonoskopi
3.      Contoh Menu Makanan
Waktu
Menu
Bahan Makanan
Berat (g)
Pukul 07.00
Bubur sumsum tanpa santan
Tepung beras
30
Saus gula merah
Gula merah
20
Teh manis
Gula pasir
20

Air putih

Sekehendak
Pukul 10.00
Enteral komersial
sustacal
50
Air putih

Sekehendak
Pukul 13.00
Bubur sumsum tanpa santan
Tepung beras
35
Saus gula merah
Gula merah
20
Teh manis
Gula pasir
20
Air putih

Sekehendak
Pukul 16.00
Enteral komersial
sustacal
50
Air putih

Sekehendak
Pukul 18.00
Bubur sumsum tanpa santan
Tepung beras
35
Saus gula merah
Gula merah
20

Teh manis
Gula pasir
20

Air putih

Sekehendak
Pukul 20.00
Enteral komersial
sustacal
50
Teh manis
Gula pasir
20
Air putih

Sekehendak


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat.
2.      Kolonoskopi adalah suatu pemeriksaan kolon atau usus besar (rectum, sigmoid, kolon desenden, kolon transversum, kolon asenden dan sekum) secara langsung dengan memasukkan alat fiberskop kolonoskopi kedalam usus besar melalui anus.
3.      Tujuan Kolonoskopi adalah untuk mengevaluasi kelainan saluran cerna bagian bawah, bila mana hasil pemeriksaan radiologis meragukan atau tidak didapatkan kelainan, sedangkan gejala-gejala penyakit ada.
4.      Diit untuk pemeriksaan kolon adalah diit rendah sisa, tujuannya untuk memberikan makanan secukupnya yang meninggalkan sisa minimal dalam usus.
B.     Saran
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, jadi lebih baik menjaga kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan yang baik, yaitu makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi. Olahraga secara teratur juga dapat menjaga kesehatan kita.








                                                  

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Gizi R.S Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia.1978.Penuntun Diit.Jakarta:Gramedia.
Almatsir,sumita.2002.Penuntun Diet.Jakarta:Gramedia
http://dokumenlon.blogspot.com/2013/06/tindakan-endoskopi.html http://axellelessons.blogspot.com/2012/06/pengertian-kolonoskopi.htm






1 comment:

  1. terimakasih untuk tulisan/artikelnya..

    http://obatasliindonesia.com/obat-herbal-kanker-usus-terbaik/

    ReplyDelete