Friday, 25 April 2014

IM (Injeksi Intramuskuler)



KELOMPOK 3
KDM – INJEKSI INTRAMUSKULAR



Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua tahun akademik 2013/2014
Disusun Oleh :

1. Amilatul Kamilah                                          7.   Nailatul Khikmah
2. Dea Fera Indikasari                                      8.   Nurul Febriana Hidayah
3. Dimas Janu Pratama                                    9.   Rizkiana Amelia
4. Hidayatul Khosidah                                     10. Susiyanti
5. Joko Setyabudi                                              11. Wiji Astuti
6. Loly Risqiani
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
KATA PENGANTAR

                Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, tufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada:
1.       H. Sri Mawar, SST selaku dosen Kebutuhan Dasar Manusia II yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
2.       Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca. Amin.

                                                                                                                 Pekalongan, 20 Maret 2014
                                                                                                                
                                                                                                                
                                                                                                                
                                                                                                                 Penulis






INJEKSI INTRAMUSKULER
A.    Pengertian
Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan otot dengan menggunakan spuit.

B.     Tujuan Pemberian Obat Intramuskuler
.       Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar
a. Memasukan sejumlah obat pada jaringan otot untuk absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh
b.     Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan.
c.      Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien.

C.    Tempat Injeksi
-          Deltoid/lengan atas
Area ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. Letakkan dua jari secara vertical dibawah akromion dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi injekssi adalah 3 jari dibawah akromion.
-          Dorso gluteal/otot panggul
Bagi area glutael menjadi kuadran-kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi memanjang kearah Kristal iliaka. Area injeksi dipilih pada kuadran area luar atas. Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3 tahun, Injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah
-          Ventrogluteal
Posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini juga disebut area von hoehstetter. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari anus sehingga tidak atau kurang terkontaminasi. 
-          Vastus lateralis (Paha)
Area ini terletak antar sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Bila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah besar. Area injeksi disarankan pada 1/3 bagian yang tengah
-          Rektus femoralis
Pada orang dewasa, rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian depan.Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat
-          Pada bokong

Daerah tersebut diatas digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf.

D.    Persiapan
1.      Persiapan Alat
·         Handscoon 1 pasang
·         Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit  imunisasi
·         Bak instrument steril
·         Kom berisi kapas alcohol
·         Perlak dan pengalas
·         Bengkok
·         Obat injeksi dalam vial atau ampul
·         Daftar pemberian obat
·         Kikir ampul bila diperlukan
·         waskom larutan klorin 0,5 %
·         tempat cuci tangan
·         handuk/lap tangan
·         kapas alcohol

2.      Persiapan Tempat / Lingkungan
Tempat / lingkungan yang harus disiapkan dalam pemberian obat yaitu :
-          Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
-          Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
-          Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja

3.      Persiapan Klien
-          Jelaskan prosedur pada pasien
-          Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman, contoh, posisi sims dll.
4.      Persiapan Perawat
-          Cuci tangan
-          Memakai hanscoon

E.     Prosedur kerja
A.    Fase orientasi
1.      Salam terapeutik
2.      Evaluasi/ validasi
3.      Kontrak

B.     Fase kerja
1.      Siapkan peralatan ke dekat pasien
2.      Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga privasi pasien
3.      Cuci tangan
4.      Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B (Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan waktu
5.      Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
6.      Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di injeksi
7.      Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
8.      Mematahkan ampula dengan kikir
9.      Memakai handscoon dengan baik
10.  Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik septic dan aseptic
11.  Menentukan daerah yang akan disuntik
12.  Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
13.  Usapkan daerah penyuntikan secara sirkuler menggunakan kapas 
14.  Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominant)
15.  Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90̊
16.  Lakukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru). Jika tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan
17.  Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar)
18.  Lakukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat.
19.  Rapikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5% sebelum dibuang)
20.  Lepaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine
21.  Cuci tangan

C.    Fase Terminasi
1.      Evalusi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
2.      Rencana tindak lanjut
3.      Kontrak yang akan datang

F.     Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Obat

1.      Perhatikan 5 benar dalam pemberian obat.
2.      Oleh karena injeksi ini menakutkan klien, mkaka usahakan klien tidak menjadi takut dengan memberikan penjelasan.
3.      Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik baik pada alat-alat maupun cara kerja.
4.      Pada injeksi IM, memasukkan jarum seperti melepaskan anak panah sehingga rasa sakit berkurang
5.      Tempat penyuntikan IM pada Muskuslus Gluteus harus betul-betul tepat, apabila salah akan berbahaya karena dapat mengena saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan.














BAB III
a.      Kesimpulan
Injeksi intramuskuler (IM) adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan otot dengan menggunakan spuit.
Injeksi intra muskuler bertujuan untuk memepercepat absorpsi obat yang diberikan dibandingkan dengan injeksi subkutan.
Injeksi intra muskuler dapat diberiakan pada bagian tubuh deltoid/lengan atas, dorso gluteal/otot panggul, vastus lateralis (Paha), rektus femoralis,dan pada bokong (Dorsogluteal).
Dalam pemberian injeksi IM perhatikan 5 benar dalam pemberian obat, teknik aseptik pada prosedur kerja dan alat, beri penjelasan pada klien agar klien tidak merasa takut, dan tempat injeksi harus benar supaya tidak mengenai saraf dan membahayakan klien.

b.      Saran
·         Mahasiswa agar lebih memahami prinsip-prinsip  pemberian obat melalui injeksi intra muskuler (IM)
·         Mahasiswa agar dapat melakukan injeksi intramuskuler dengan baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku









DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment