KELOMPOK 3
KDM – INJEKSI INTRAMUSKULAR
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua tahun akademik 2013/2014
Disusun Oleh :
1. Amilatul
Kamilah 7. Nailatul Khikmah
2. Dea Fera
Indikasari 8. Nurul Febriana Hidayah
3. Dimas Janu
Pratama 9. Rizkiana Amelia
4. Hidayatul
Khosidah 10.
Susiyanti
5. Joko Setyabudi 11.
Wiji Astuti
6. Loly Risqiani
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, tufiq,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak
lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya
kepada:
1. H. Sri Mawar, SST
selaku dosen Kebutuhan Dasar Manusia II yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan yang kami
miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan
makalah yang sederhana ini ada manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi
para pembaca. Amin.
Pekalongan,
20 Maret 2014
Penulis
INJEKSI INTRAMUSKULER
A. Pengertian
Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat
dengan cara memasukkan obat ke jaringan otot dengan menggunakan spuit.
B. Tujuan Pemberian Obat Intramuskuler
. Pemberian obat
dengan intramuscular bertujuan agar
a. Memasukan sejumlah obat pada
jaringan otot untuk
absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh
b. Untuk memasukkan dalam
jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan.
c. Pemberian dengan
cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus
nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat
menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien.
C. Tempat Injeksi
-
Deltoid/lengan atas
Area ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar.
Letakkan dua jari secara vertical dibawah akromion dengan jari yang atas diatas
akromion. Lokasi injekssi adalah 3 jari dibawah akromion.
-
Dorso gluteal/otot panggul
Bagi area glutael menjadi
kuadran-kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi
memanjang kearah Kristal iliaka. Area injeksi dipilih pada kuadran area luar
atas. Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3
tahun, Injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah
-
Ventrogluteal
Posisi klien berbaring miring,
telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang
diinjeksi fleksi. Area ini juga disebut area von hoehstetter. Area ini paling
banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat
pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari anus sehingga tidak atau
kurang terkontaminasi.
-
Vastus lateralis (Paha)
Area ini terletak antar sisi median
anterior dan sisi midlateral paha. Bila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan
area ini karena pada area ini tidak terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah
besar. Area injeksi disarankan pada 1/3 bagian yang tengah
-
Rektus femoralis
Pada
orang dewasa, rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian
depan.Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik
atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman
yang tepat
-
Pada bokong
Daerah tersebut diatas
digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi
yang baik dan jauh dari syaraf.
D. Persiapan
1.
Persiapan Alat
·
Handscoon 1 pasang
·
Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
·
Bak instrument steril
·
Kom berisi kapas alcohol
·
Perlak dan pengalas
·
Bengkok
·
Obat injeksi dalam vial atau ampul
·
Daftar pemberian obat
·
Kikir ampul bila diperlukan
·
waskom larutan klorin 0,5 %
·
tempat cuci tangan
·
handuk/lap tangan
·
kapas alcohol
2.
Persiapan Tempat / Lingkungan
Tempat / lingkungan
yang harus disiapkan dalam pemberian obat yaitu :
-
Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
-
Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
-
Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja
3.
Persiapan Klien
-
Jelaskan prosedur pada pasien
-
Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman,
contoh, posisi sims dll.
4.
Persiapan Perawat
-
Cuci tangan
-
Memakai hanscoon
E. Prosedur kerja
A. Fase orientasi
1.
Salam terapeutik
2.
Evaluasi/ validasi
3.
Kontrak
B. Fase kerja
1.
Siapkan peralatan ke dekat pasien
2.
Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga
privasi pasien
3.
Cuci tangan
4.
Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B
(Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan waktu
5.
Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
6.
Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang
akan di injeksi
7.
Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan
disuntik dari pakaian pasien
8.
Mematahkan ampula dengan kikir
9.
Memakai handscoon dengan baik
10. Memasukkan obat kedalam
spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik septic dan aseptic
11. Menentukan daerah yang
akan disuntik
12. Memasang pengalas dibawah
daerah yang akan disuntik
13. Usapkan daerah
penyuntikan secara sirkuler menggunakan kapas
14. Mengangkat kulit sedikit
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominant)
15. Tusukkan jarum ke dalam
otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90̊
16. Lakukan aspirasi yaitu
tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam
pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit
(saat aspirasi jika ada darah berarti jarum
mengenai pembuluh darah,
maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru). Jika
tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan
17. Tarik jarum keluar
setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan
dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar)
18. Lakukan masase pada
tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka daerah bekas injeksi
tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat reaksi obat,
sehingga menurunkan efektifitas obat.
19. Rapikan pasien dan
bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5% sebelum dibuang)
20. Lepaskan sarung tangan
rendam dalam larutan chlorine
21. Cuci tangan
C. Fase
Terminasi
1.
Evalusi respon klien terhadap tindakan yang
dilakukan
2.
Rencana tindak lanjut
3.
Kontrak yang akan datang
F.
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Obat
1.
Perhatikan 5 benar dalam
pemberian obat.
2.
Oleh karena injeksi ini menakutkan klien, mkaka usahakan
klien tidak menjadi takut dengan memberikan penjelasan.
3.
Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik baik pada
alat-alat maupun cara kerja.
4.
Pada injeksi IM, memasukkan jarum seperti melepaskan anak
panah sehingga rasa sakit berkurang
5. Tempat penyuntikan IM pada Muskuslus
Gluteus harus betul-betul tepat, apabila salah akan berbahaya karena dapat
mengena saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan.
BAB III
a.
Kesimpulan
Injeksi intramuskuler (IM) adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan otot dengan menggunakan spuit.
Injeksi
intra muskuler bertujuan untuk memepercepat absorpsi obat yang diberikan
dibandingkan dengan injeksi subkutan.
Injeksi
intra muskuler dapat diberiakan pada bagian tubuh deltoid/lengan atas, dorso
gluteal/otot panggul, vastus lateralis (Paha), rektus femoralis,dan pada
bokong (Dorsogluteal).
Dalam pemberian injeksi
IM perhatikan 5 benar dalam pemberian obat, teknik aseptik pada prosedur kerja
dan alat, beri penjelasan pada klien agar klien tidak merasa takut, dan tempat
injeksi harus benar supaya tidak mengenai saraf dan membahayakan klien.
b.
Saran
·
Mahasiswa agar lebih memahami
prinsip-prinsip pemberian obat melalui
injeksi intra muskuler (IM)
·
Mahasiswa agar dapat melakukan injeksi
intramuskuler dengan baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment