Thursday, 24 April 2014

KDM - SubCutan



KELOMPOK 2
KDM – INJEKSI SUBCUTAN



Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua tahun akademik 2013/2014

Disusun Oleh :

1. Ahmad Aji Mulyanto                7.   Muhammad Saifullah
2. Bagus Al Wibowo                      8.   Nur Huda Al Fauzi
3. Diah Rini Setiawati                    9.   Rima Oktavinda Permatasari
4. Fitri Fauziah Apriliani               10. Sulton Akbar Nafis
5. Indri Dwi Pratiwi                        11. Wada Rahma Iqbal
6. Latifatunnisa Rusiana
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
KATA PENGANTAR

                Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, tufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada:
1.      H. Sri Mawar, SST selaku dosen Kebutuhan Dasar Manusia II yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
2.      Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca. Amin.

                                                                                                                 Pekalongan, 20 Maret 2014
                                                                                                                
                                                                                                                
                                                                                                                
                                                                                                                 Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar belakang 
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. Memberikan injeksi subcutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan subcutan di bawah kulit dengan menggunakan spuit.

Diantara banyak jenis obat yang diberikan secara subcutan adalah vaksin, obat pra bedah, narkotik, insulin, dan heparin. Area tubuh yang sering digunakan untuk injeksi subcutan adalah aspek terluar lengan atas dan aspek interior paha. Area ini sangat sesuai dan normalnya memiliki sirkulasi darah yang baik. Area lain yang dapat digunakan adalah abdomen, area scapula pada punggung atas, dan area ventrogluteal atasdan dorsogluteal.


Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subcutan bergantung pada obat yang diberikan. Secara umum, spuit 2ml digunakan untuk kebanyakan injeksi subcutan. Namun jika insulin akan diberikan, gunakan spuit khusus insulin, dan jika heparin akan diberikan, spuit tuberculin atau atau prefilled cartridge dapat digunakan.

B.          Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penyaji merumuskan masalah yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan pemberian injeksi subcutan ?
2.      Apa kegunaan pemberian injeksi subcutan ?
3.      Dimana tempat pemberian injeksi subkutan ?
4.      Apa saja yang perlu disiapkan dalam injeksi subkutan ?
5.      Bagaimana cara kerja injeksi subkutan ?
6.      Apa saja yang perlu diperhatikan dalam injeksi subkutan ?

C.          Tujuan penulisan
Tujuan penulisan penelitian ini yaitu :
1.    Memberi informasi terhadap pemberian injeksi subcutan
2.    Memberikan pengetahuan cara pemberian injeksi subcutan yang baik
3.    Mengetahui prosedur melakukan injeksi subcutan
4.    Mengetahui alat-alat yng digunakan dalam melakukan injeksi subcutan.

D.         Manfaat
1.    Agar pembaca dapat mengetahui tentang pemberian injeksi subcutan
2.    Agar pembaca mengetahui cara pemberian injeksi subcutan
3.    Agar pembaca mengetahui tujuan pemberian injeksi subcutan
4.    Agar pembaca mengetahui area tubuh yang digunakan untuk injeksi subcutan
5.    Agar pembaca dapat mendeskripsikan langkah penting untuk memberikan obat melalui injeksi subcutan



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi Injeksi Subkutan

Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006).
Diantara banyak jenis obat yang diberikan secara subcutan adalah vaksin, obat pra bedah, narkotik, insulin, dan heparin. Area tubuh yang sering digunakan untuk injeksi subcutan adalah aspek terluar lengan atas dan aspek interior paha. Area ini sangat sesuai dan normalnya memiliki sirkulasi darah yang baik. Area lain yang dapat digunakan adalah abdomen, area scapula pada punggung atas, dan area ventrogluteal atas dan dorsogluteal.
Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subcutan bergantung pada obat yang diberikan. Secara umum, spuit 2ml digunakan untuk kebanyakan injeksi subcutan. Namun jika insulin akan diberikan, gunakan spuit khusus insulin, dan jika heparin akan diberikan, spuit tuberculin atau atau prefilled cartridge dapat digunakan.
Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption).

B.   Kegunaan pemberian injeksi subcutan
Kegunaannya adalah agar obat yang diberikan dapat diserap dengan cepat oleh tubuh.

C.   Tempat pemberian injeksi subkutan
1.    Lengan atas bagian luar
2.    Paha bagian depan
3.    Area scapula
4.    Area ventrogluteal
5.    Area dorsoglueteal


D.   Persiapan
1.    Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum nomor 25)
2.    Obat yang diperlukan (vial atau ampul)
3.    Bak spuit steril
4.    Kapas alkohol
5.    Kassa steril untuk membuka ampul (bila perlu)
6.    Gergaji ampul (bila perlu)
7.    2 bengkok (satu berisi cairan desinfektan)
8.    Pengalas (bila perlu)
9.    Sarung tangan steril
10.               Daftar / formulir pengobatan

E.   Cara kerja injeksi subkutan

1.    Cek instruksi / order pengobatan
2.    Perawat mencuci tangan
3.    Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara yang benar
4.    Identifikasi klien (mengecek nama)
Beritahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan serta tujuannya
5.    Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks (lengan atas, paha bagian anterior, abdomen, area scapula, upper ventrogluteal dan dorsogluteal)
§  di lengan : klien duduk atau berdiri
§  di abdomen, scapula : klien duduk atau berbaring
§  di bokong : klien duduk atau berbaring
§  di tungkai : klien duduk di tempat tidur atau kursi
6.    Membebaskan yang akan disuntik dari pakaian 
7.    Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa, nyeri tekan, jaringan parut, kemerahan/inflamasi, gatal)
8.    Memakai sarung tangan
9.    Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap kapas alkohol dari tengah keluar secara melingkar sekitar 5 cm, menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi
10.         Siapkan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit
11.         Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu jari dan jari telunjukdengan telapak tangan menghadap ke arah samping, atas atau ke bawah.
12.         Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat / meregangkan kulit
13.         Secara hati - hati dan mantap tusuk / suntikan jarum dengan 45' 
14.         Raih ujung bawah barrel spuit dengan tangan non dominan dan pindahkan tangan dominan ke plunger
15.         Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger, jika terdapat darah dalam spuit maka segera cabut spuit untuk dibuang dan diganti dengan spuit dan obat yang baru. bila tidak terdapat darah, suntikkan obat secara perlahan kedalam jaringan
16.         Cabut spuit / jarum dengan cepat sambil meletakkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu usap pada area injeksi. bila tempat penusukan mengeluarkan darah, tekan tempat penusukan dengan kassa steril kering sampai perdarahan berhenti. buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya (guna mencegah cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara benar
17.         Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien
18.         Membereskan alat - alat
19.         Mencuci tangan
20.         Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat atau catatan perawat
21.         Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)

F.    Yang perlu diperhatikan dalam injeksi subkutan

 Ketika memberikan obat, apapun rute pemberian yang digunakan,perawat harus melakukan hal-hal berikut  dan dikenal dengan prinsip enam benar
1.      Benar Obat               :   obat yang diberikan adalah obat yang diresepkan.
2.      Benar Dosis              :  dosis yang digunakan sesuai untuk klien
3.      Benar Waktu            :
·         Berikan obat pada frekuensi yang tepat pada waktu yang diprogramkan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
·         Obat yang diberikan dalam 30 menit sebelum atau sesudah waktu yang dijadwalkan dianggap memenuhi waktu standar yang tepat
4.      Benar Rute               :
·         Berikan obat sesuai rute yang diprogramkan.
·         Pastikan bahwa rute tersebut aman dan sesuai untuk klien
5.      Benar Klien              :
·         Obat yang diberikan kepada klien yang tepat
·         Periksa gelang identifikasi klien setiap kali memberikan obat
·          Cari tahu prosedur institusi untuk memeriksa nama klien yang sama atau hamper sama pada unit perawatan
6.      Benar Dokumentasi  :  dokumentasikan pemberian obat setelah melakukannya bukan sebelumnya.





















BAB III
PENUTUP
A.               KESIMPULAN
Berdasarkan penulisan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian Obat Subkutan adalah pemberian obat dengan cara menyuntikkan obat kedalam lapisan kulit menggunakan spuit.Kemudian dalam pemberian obat secara subkutan perlu memperhatikan tempat pemberian,persiapan klien,cara kerja,dan memperhatikan 5 prinsip benar pemberian obat.
B.             SARAN
Sebagai seoarang tenaga kesehatan setidaknya selalu memperhatikan prosedur-prosedur dalam pemberian pelayanan terhadap individu,keluaraga,maupun masyarakat.















Daftar Pustaka

Alimul, Aziz.H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta: Salemba Medika
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat. Jakarta: EGC
Kusmiyati Yuni. 2004. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramay


No comments:

Post a Comment