KELOMPOK 2
KDM – INJEKSI SUBCUTAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II semester dua tahun akademik 2013/2014
Disusun Oleh :
1. Ahmad Aji
Mulyanto 7. Muhammad Saifullah
2. Bagus Al
Wibowo 8. Nur Huda Al Fauzi
3. Diah Rini
Setiawati 9. Rima Oktavinda Permatasari
4. Fitri
Fauziah Apriliani 10. Sulton
Akbar Nafis
5. Indri Dwi Pratiwi 11. Wada Rahma Iqbal
6. Latifatunnisa Rusiana
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, tufiq,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak
lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih khususnya
kepada:
1.
H. Sri Mawar, SST selaku dosen Kebutuhan Dasar Manusia II yang telah membimbing
kami dalam penyusunan makalah ini.
2.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan yang kami
miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan
makalah yang sederhana ini ada manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi
para pembaca. Amin.
Pekalongan,
20 Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan
adalah member obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan
efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak
hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai
dengan anjuran yang sebenarnya.
Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung jawab
dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang
telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan
steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. Memberikan
injeksi subcutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam
jaringan subcutan di bawah kulit dengan menggunakan spuit.
Diantara banyak jenis obat yang diberikan secara subcutan adalah vaksin,
obat pra bedah, narkotik, insulin, dan heparin. Area tubuh yang sering
digunakan untuk injeksi subcutan adalah aspek terluar lengan atas dan aspek
interior paha. Area ini sangat sesuai dan normalnya memiliki sirkulasi darah
yang baik. Area lain yang dapat digunakan adalah abdomen, area scapula pada
punggung atas, dan area ventrogluteal atasdan dorsogluteal.
Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subcutan bergantung pada obat yang
diberikan. Secara umum, spuit 2ml digunakan untuk kebanyakan injeksi subcutan.
Namun jika insulin akan diberikan, gunakan spuit khusus insulin, dan jika
heparin akan diberikan, spuit tuberculin atau atau prefilled cartridge dapat
digunakan.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penyaji
merumuskan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian injeksi
subcutan ?
2. Apa kegunaan pemberian injeksi subcutan ?
3. Dimana tempat pemberian injeksi subkutan ?
4. Apa saja yang perlu disiapkan dalam
injeksi subkutan ?
5. Bagaimana cara kerja injeksi subkutan ?
6. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
injeksi subkutan ?
C.
Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan penelitian ini yaitu :
1. Memberi informasi terhadap pemberian
injeksi subcutan
2. Memberikan pengetahuan cara pemberian
injeksi subcutan yang baik
3. Mengetahui
prosedur melakukan injeksi subcutan
4. Mengetahui
alat-alat yng digunakan dalam melakukan injeksi subcutan.
D.
Manfaat
1. Agar pembaca dapat mengetahui tentang pemberian injeksi subcutan
2. Agar pembaca mengetahui cara pemberian
injeksi subcutan
3. Agar pembaca mengetahui tujuan pemberian
injeksi subcutan
4. Agar pembaca mengetahui area tubuh
yang digunakan untuk injeksi subcutan
5. Agar pembaca dapat mendeskripsikan
langkah penting untuk memberikan obat melalui injeksi subcutan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Injeksi Subkutan
Pemberian
obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu
pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006).
Diantara
banyak jenis obat yang diberikan secara subcutan adalah vaksin, obat pra bedah,
narkotik, insulin, dan heparin. Area tubuh yang sering digunakan untuk injeksi
subcutan adalah aspek terluar lengan atas dan aspek interior paha. Area ini
sangat sesuai dan normalnya memiliki sirkulasi darah yang baik. Area lain yang
dapat digunakan adalah abdomen, area scapula pada punggung atas, dan area
ventrogluteal atas dan dorsogluteal.
Jenis spuit
yang digunakan untuk injeksi subcutan bergantung pada obat yang diberikan.
Secara umum, spuit 2ml digunakan untuk kebanyakan injeksi subcutan. Namun jika
insulin akan diberikan, gunakan spuit khusus insulin, dan jika heparin akan
diberikan, spuit tuberculin atau atau prefilled cartridge dapat digunakan.
Tehnik ini digunakan apabila kita
ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi
panjang (slow and sustained absorption).
B. Kegunaan pemberian injeksi subcutan
Kegunaannya adalah agar
obat yang diberikan dapat diserap dengan cepat oleh tubuh.
C. Tempat pemberian injeksi subkutan
2. Paha
bagian depan
3. Area
scapula
4. Area
ventrogluteal
5. Area
dorsoglueteal
D. Persiapan
1. Spuit dan jarum steril (spuit 1-2 cc, jarum
nomor 25)
2.
Obat yang diperlukan (vial atau ampul)
3.
Bak spuit steril
4.
Kapas alkohol
5.
Kassa steril untuk membuka ampul
(bila perlu)
6.
Gergaji ampul (bila perlu)
7.
2 bengkok (satu berisi cairan
desinfektan)
8.
Pengalas (bila perlu)
9.
Sarung tangan steril
10.
Daftar / formulir pengobatan
E. Cara kerja injeksi subkutan
1.
Cek
instruksi / order pengobatan
2.
Perawat
mencuci tangan
3.
Siapkan
obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara yang benar
4.
Identifikasi
klien (mengecek nama)
Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan serta tujuannya
5.
Bantu
klien untuk posisi yang nyaman dan rileks (lengan atas, paha bagian anterior,
abdomen, area scapula, upper ventrogluteal dan dorsogluteal)
§ di lengan : klien duduk atau berdiri
§ di abdomen, scapula : klien duduk atau
berbaring
§ di bokong : klien duduk atau berbaring
§ di tungkai : klien duduk di tempat tidur atau
kursi
6. Membebaskan yang akan disuntik dari
pakaian
7. Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari
edema, massa, nyeri tekan, jaringan parut, kemerahan/inflamasi, gatal)
8. Memakai sarung tangan
9. Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap
kapas alkohol dari tengah keluar secara melingkar sekitar 5 cm, menggunakan
tangan yang tidak untuk menginjeksi
10.
Siapkan
spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara
dari spuit
11.
Pegang
spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu jari dan jari
telunjukdengan telapak tangan menghadap ke arah samping, atas atau ke bawah.
12.
Gunakan
tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat / meregangkan kulit
13.
Secara
hati - hati dan mantap tusuk / suntikan jarum dengan 45'
14.
Raih ujung
bawah barrel spuit dengan tangan non dominan dan pindahkan tangan dominan ke
plunger
15.
Lakukan
aspirasi dengan cara menarik plunger, jika terdapat darah dalam spuit maka
segera cabut spuit untuk dibuang dan diganti dengan spuit dan obat yang baru.
bila tidak terdapat darah, suntikkan obat secara perlahan kedalam jaringan
16.
Cabut
spuit / jarum dengan cepat sambil meletakkan kapas alkohol pada tempat
penyuntikan lalu usap pada area injeksi. bila tempat penusukan mengeluarkan
darah, tekan tempat penusukan dengan kassa steril kering sampai perdarahan
berhenti. buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya (guna mencegah
cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara benar
17.
Melepas
sarung tangan dan merapihkan pasien
18.
Membereskan
alat - alat
19.
Mencuci
tangan
20.
Catat
pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat
atau catatan perawat
21.
Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)
F.
Yang
perlu diperhatikan dalam injeksi subkutan
Ketika memberikan obat, apapun rute
pemberian yang digunakan,perawat harus melakukan hal-hal berikut dan dikenal dengan prinsip enam benar
1. Benar Obat : obat yang
diberikan adalah obat yang diresepkan.
2. Benar Dosis : dosis yang
digunakan sesuai untuk klien
3. Benar Waktu :
·
Berikan
obat pada frekuensi yang tepat pada waktu yang diprogramkan sesuai dengan
kebijakan rumah sakit.
·
Obat yang
diberikan dalam 30 menit sebelum atau sesudah waktu yang dijadwalkan dianggap
memenuhi waktu standar yang tepat
4. Benar Rute :
·
Berikan
obat sesuai rute yang diprogramkan.
·
Pastikan
bahwa rute tersebut aman dan sesuai untuk klien
5. Benar Klien :
·
Obat yang
diberikan kepada klien yang tepat
·
Periksa
gelang identifikasi klien setiap kali memberikan obat
·
Cari tahu prosedur institusi untuk memeriksa
nama klien yang sama atau hamper sama pada unit perawatan
6. Benar Dokumentasi : dokumentasikan pemberian obat
setelah melakukannya bukan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penulisan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian Obat Subkutan
adalah pemberian obat dengan cara menyuntikkan obat kedalam lapisan kulit
menggunakan spuit.Kemudian dalam pemberian obat secara subkutan perlu
memperhatikan tempat pemberian,persiapan klien,cara kerja,dan memperhatikan 5
prinsip benar pemberian obat.
B.
SARAN
Sebagai seoarang tenaga kesehatan setidaknya selalu
memperhatikan prosedur-prosedur dalam pemberian pelayanan terhadap
individu,keluaraga,maupun masyarakat.
Daftar Pustaka
Alimul, Aziz.H. 2006.
Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta: Salemba Medika
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat. Jakarta: EGC
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat. Jakarta: EGC
Kusmiyati Yuni. 2004. Keterampilan
Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramay
No comments:
Post a Comment