Friday, 25 April 2014

Sosiologi



Sosiologi 1
MASALAH OBYEKTIF DALAM SOSIOLOGI
Dalam memberikan layanan kesehatan membutuhkan pemahamam mengenai perilaku individu atau budaya masyarakat.
Apa itu sosiologi kesehatan?
Sosiologi sebagai disiplin ilmu.?
Karakteristik observasi ilmiah.?
Metode cross-sectional
Metode Longitudinal (retrospektif & prospektif)
Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan.
Teori implisit dan eksplisit à upaya mem”verbal”kan apa yang dilakukan manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

·         MENGUNGKAP KESADARAN SOSIOLOGIS
Pola interaksi manusia à menunjukkan penerapan teori implisit dalam kehidupan sehari-hari à dengan memahami kasus-kasus diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai tindakan sosiologi yang terkait dengan kesehatan.
Kesan pertama begitu menggoda à selanjutnya terserah anda,..à mungkin ada benarnya
Konteks sosiologi kurang relevan à individu memiliki jarak psikologis, jarak sosiologis dan jarak kepentingan.
Hidup sbg panggung sandiwara à Goffman dgn teori Dramaturgi
Peran yg ditunjukkan bisa sesuai dgn yg ada dlm dirinya dan terkadang juga hanya akibat tekanan sosial à bertopeng dlm peran. à sandiwara dalam hidup.

·           JARAK PSIKOLOGIS
-          Pasien adalah individu yg unik
-          Pertemuan dua sifat atau kharakter antara pasien dgn org lain (prwt,dokter)àtimbul masalah
-          Kesenjangan ini disebut jarak psikologis antara pasien dan tenaga medis.
-          Kesenjangan ini tjd bila karakter pasien introvert,jika extrovert tdk akan tjd krn bisa mengemukakan apa yg tjdàsolusi dlm komunikasi

·           JARAK SOSIOLOGIS
-          Dlm pandangan sosiologi tiap orang memiliki status dan peran yg berbeda.
-          Kondisi ini memberikan dampak posisi dan status seorang tenaga kesehatan di masyarakat memiliki jarak tertentu dgn lingkungn masyarakat lainnyaà Jarak sosiologis
-          Jarak sosiologis yaitu adanya perasaan orang lain bukan bagian dari kelompok dirinya .
-           Seorang prawat hrs mampu menunjukkan sikap simpati dan empati à shg bisa diposisikan “in group” oleh klienya.

·           JARAK KEPENTINGAN
-       Jarak kepentingan yaitu adanya kebutuhan yg berbeda antara satu dgn yg lainnya.
-       Disaat kepentingan tdk terakomodir à menjaga jarak à menolak.
-       Kesimpulan dari pemikiran ini, perawat perlu waspada thd perilaku /ucapan pasien.
-       Pemahaman dan kesadarn spt itu mrpakan kesadaran teori implisit sosiologis dlm melakukan tindakn terapeutik kpd pasien.

·           KONSEP UMUM TENTANG KESEHATAN
-          Health for all adalah kebutuhan individu baik yg sakit atau sehat à program ini menjelaskan kesehatan adalah kebutuhn manusia dari berbagai kalangan ekonomi, sosial, geografik, psikologi, maupun status kesehatan.
-          All for health à seluruh aktivitas manusia berpengaruh thd kesehatan. (peningkatan atau pengurangan kualitas kes)
-          Semua hal untuk satu àpola tindakan sosial dr beberapa tindakan merupakan informasi yang padat dan koheren utk menjelaskan sesuatu hal.
-          Satu hal untuk lebih dari satu makna/semua à sebuah tindakan manusia dapat memiliki makna lebih dari satu à oleh karena itu tindakan manusia tidak bersifat mutlak melainkan bersifat relatif dan kontekstual. Ex. Saat pengkajian perawat berbincang terbuka dengan pasien à ada yang senang atau sebaliknya.
-          Hukum sosialà Perilaku sosial atau hukum sosial lebih bersifat relatif dan kontekstual à sehingga pola yang berkembang bisa : 1) Satu sebab bisa melahirkan satu akibat, 2) Satu sebab bisa melahirkan lebih dari satu akibat. 3) Banyak penyebab, melahirkan satu akibat. 4) Banyak penyebab melahirkan banyak akibat/komplikasi.
-          Variasi penyakit dan teknik pengobatan. à Daldiyono mengatakan bahwa terdapat banyak teori tentang penyakit, tergantung pada falsafah yang dianutnya à Perbedaan serta tahapan perkembangan masyarakat berdampak pada perkembangan teknologi pengobatan yang dianut, dipercayai atau di gunakan pada masyarakat. à maka berkembang ada pengobatan modern, tradisi kedokteran india-cina, pengobatan holistik. Pandangan ttg Penyakit bukan hanya masalah material-fisik saja, melainkan masalah jasmani, rohani dan sosial à Implikasinya dibutuhkan tenaga kes yang berkemampuan dalam mengobati sakit jasmani, rohani dan sosial.
-          Tood D Severin dan Sanford L. Severin à Pentingnya 3 energi yaitu 1) Energi Tubuh à didapat dengan menjaga kebugaran, 2) Energi Pikiran à didapat dengan mengembangakn pola pikiran yang sehat, 3) Energi Makanan à didapat dari kemampuan memilih makanan yang bergizi seimbang.
-          DAN MASIH BANYAK LAGI KONSEP TENTANG KESEHATAN….

==================================================================================================

Sosiologi 2


MANUSIA,SOSIAL BUDAYA DAN MASYARAKAT

SOSIOLOGI Adalah sebuah studi sistematis tetang perilaku sosialial dari individu,cara kerja kelompok sosialial, oranganisasi, kebudayaan dari masyarakatarakat serta pengaruhnya terdadap individu dan kelompok.
MANUSIA sebagai INDIVIDU adalah : Mahluk ciptaan Allah yang paling tinggi, terdiri dari suatu kesatuan yaitu jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan
Dalam diri manusia akan mengalami perkembangan dengan karakteristik sebagai berikut :
1.      Aspek Fisik
Gejala yang tampak adalah adanya pertumbuhan sepertierti adanya penambahan berat badan dan tinggi badan ( kuantitatif )
2.      Aspek Intelek
Gejala yang termasuk dalam aspek ini adalah :
Perubahan secara kuantitatif adalah kemampuan mengatasi banyak atau berbagai masalah, bersifat (kongkrit)
Perubahan secara kualitatif adalah kemampuan dalam mengatasi masalah atau semakin mampu memecahkan  masalah yang sulit. Gejala lain adalah berkurangnya berfikir kongkrit dan semakin berkembang berfikir abstrak.
3.      Aspek Emosi
Gejala pada aspek ini adalah ketidak stabilan emosi pada anak remaja dan kestabilan emosi pada orang dewasa.
4.      Aspek Sosialial
Gejala yang tampak  pada aspek ini adalah adanya keinginan untuk selalu bergaul,bekerja sama, suka menolong kepada siapa saja yang membutuhkan dan kesediaan menerima sesuatu yang dibutuhkan orang lain, sikap hormat, sopan, ramah dan menghargai orang lain.
5.      Aspek Bahasa
Gejala yang tampak adalah bertambahnya perbendaharaan kata, kemampuan berkomunikasi dan kelancaran dalam berbahasa, kelancaran berbahasa berhubungan dengan kemampuan intelek karena berbahasa adalah juga berpikir.
6.      Aspek Bakat
Gejala yang muncul adalah semakin jelasnya bakat khusus yang dimiliki oleh seseorang sepertierti kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan fasilitas dan usaha belajar minimal dapat mencapai hasil maksimal
7.      Aspek Nilai, Moral dan Sikap
Gejala yang tampak adalah terbentuknya suatu pendirian hidup, timbulnya pengertian tentang apa yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik seharusnya dilakukan. Timbulnya sikap menghargai nilai dan mentaati norma yang berlaku STOP

Keluarga
         Keluarga yang setelah melalui jenjang pernikahan berarti memulai kehidupan baru yang akhirnya melahirkan tanggung jawab baru.
         Keluarga harus dapat  melaksanakan fungsi sebuah keluarga meliputi: fungsi Biologis,Sosialialisasi, Afeksi, Edukatif, Religius, Protektif, Rekreatif, Ekonomi, dan penentuan status.

Type Keluarga
       Keluarga inti (NucLear Family)
       Keluarga besar/luas (Extended Family)
       Keluarga  pangkal (Stream Family)
       Keluarga gabungan ( Jouin Family)
       Keluarga Prokreasi dan Orientasi

Sikap Perawat Terhadap Keluarga
Sebagai perawat perlu menyukai peran klien dan menyangkapi bagaimana keadaan keluarga jika salah satu anggota keluuarga tidak berfungsi sebagaimana mestinya, perawat hendakanya memberi dorongan psikis kepada kliennya dalm menghadapi masalah dalam keluarganya.

MASYARAKATARAKAT
    Masyarakatarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungan. Melihat kenyataanya masyarakatarakat dibagi atas perkembangan,yaitu masyarakatarakat sederhana dan masyarakatarakat maju.
    Masyarakatarakat Sederhana
     Masyarakatarakat yang pola pembagian kerjanya cenderung mnrt jenis kelamin.Dimana ciri-cirinya :
            1. Pertautan merupakanakan kepentingan masyarakatarakat
            2. Mengutamakan kualitas manusia

Masyarakatarakat Maju
        Masyarakatarakat yang cpt sekali menerima kemajuan IPTEK. Masyarakatarakat yang memiliki aneka ragam kelompok sosialial yang bercirikan :
1.      Heterogenitas
2.      Mobolitas social
3.      Individual
            Dengan dmakaian timbul suatu struktur antara hbngn social yang beraneka ragam, dmn dalam setiap masyarakatarakat tercipta hbngn timbal balik. Begitupun antara kebudayaan dan masyarakatarakat. Dengan kebudayaan masyarakatarakat dapat mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikap, serta berinteraksi dengan masyarakatarakat sekitar. Kebudayaan dengan kesehatan, sebagaimna kita lihat dalam kehidupan masyarakatarakat sederhana, masih banyak membudaya tentang cara memberikan makanan pada anak-anak mereka, dimana biasanya si ibu mengunyah makanan terelebih dahulu kemudian diberikan pada anakanya. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit misalnya TBC. Jadi jelas bahwa peran perawat di sini sangatlah penting dalam melakukan penyuluhan kesehatan.

        Masyarakatarakat setempat adalah kelompok sosialial yang memenuhi kriteria,yaitu terjalin hbngn timbal balik dalam pergaulan hidup dmn mereka mengadakan interaksi dan komunikasi sosialial dan dapat memenuhi kebutuhan hidup primer seperti kebutuhan sandang,pangan dan papan. Masyarakatarakat setempat menunjuk pada wrga atau anggota pergaulan sebuah kota atau sebuah desa tertentu.

Masyarakatarakat Pedesaan dan Perkotaan
Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa masyarakatarakat perkotaan adalah kelompok sosialial yang masyarakatarakatnya lebih besar daripada penduduk desa,individualistis, meterialistis,lapangan pekerjaaan lebih banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai kebudayaan, mata pncaharian beraneka ragam dn umumnya masyarakatarakat perkotaan ikut terjun dalam pemerintahan.
                 Trdapat kehidupan yang terbatas pada warga dengan satu kebudayaan tertentu. Mempelajari konseperti masyarakatarakat setempat dan masyarakatarakat kota/desa, maka kita selaku perawat dapat memberikan pelayanan yang komprehensif tanpa memandang status sosialialnya, tapi dapat memberikan atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang dimasuki sehingga kita dapat lebih mengenal orang di sekitar kita. Juga dapat membandingkan teknologi yang ada dan menggunakan teknologi baru kelompok masyarakatarakat setempat dan pedesaan.
Seorang perawat harus lebih sopan karen rata-rata masyarakatarakat desa dan setempat mudah tersinggung. Masyarakatarakat setempat dan pedesaan jika sakit masih banyak menggunakan ramuan, masih menggunaka peralatan dan sarana yang seadanya, sedangkan masyarakatarakat kota jika merasa sakit yang pertama dilakukan mencoba mengobati dirinya sendiri dan setelah itu jika masih tidak ada perubahan baru dia akan pergi ke yang ahlinya (dokter) dan menggunakan peralatan canggih.

Ciri-ciri masyarakatarakat perkotaan
    1. Diferensiasi kerja dan profesi jauh lebih baik
    2. Kota merupakanakan pusat pemerintahan dan lembaga pendidikan tinggi serta pusat transportasi.
    3. Profesi dan mata pencaharian beraneka ragam
 Ciri-ciri masyarakatarakat pedesaan
    1. Masyarakatarakat dengan jumlah anggota / kerja yang relatif kecil,lebih kecil dari kerja kota
    2. Hidup dalam suasana yang intim dan saling mengenal dengan komunikasi tatap muka
    3. Hidup dalam suasana rukun dan kekeluargaan
    4. Status sosialial terbatas kerja relatif sedikitnya diferensiasi kerja
    5. Mata pencaharian nafkah cenderung ke pertanian
    6. Penghayatan akan norma, tradisi dan berbagiai pola budaya kelompoknya lebih mendalam

Ciri-ciri masyarakatarakat setempat
    1. Sepertierasaan ( saling merasakan hal-hal yang sama )
    2. Sepertienanggungan
    3. Saling membutuhkan
    4. Hidup dan bergaul bersama merupakanakan suatu sistem kehidupn bersama yang melahirkan kebudayaan

             
    Peran sebagai seorang perawat  :
                        Dalam melakukan tugas kita sebagai seorang perawat, kadang kita menemukan masyarakatarakat sederhana dan masyarakatarakat maju. Di sini terlihat jelas adanya perbedaan corak kebudayaan. Sehingga kita sebagai seorang perawat harus bisa beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, jika menemukan kebudayaan dan masyarakatarakat ini yang bertentangan dengan tugas kita sebagai perawat atau dalam ilmu kesehatan yang pernah kita pelajari sebelumnya. Misalnya saja tindakan seorang ibu yang terlebih dahulu mengunyah makanan yang akan diberikan kepada anaknya.
                         Dalam menghadapi situasi yang dmakaian kita hendakanya mengajak si ibu untuk berdiskusi, dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya bahwa hal yang dilakukannya tidak baik bagi kesehatan anaknya. Karena bisa saja si ibu tadi mengidap penyakit menular, sehingga sangat beresiko bagi anakanya. 

KEBUDAYAAN
         Pengertian
            Suatu sistem kongitif dari pengetahuan, kepercayaan,dan nilai yang ada dalam pikiran anggota masyarakat ( Goodenough)
            Perilaku yang dapat diamati dan melalui pengorganisasian nilai, keyakinan, gagasan, dan prinsif dari anggota-anggotanya
         Kebudayaan ini mempengaruhi tatanan sosialial, psikologi individual, kelompok serta adapatasi biologi.
   ( Woods diawali Goodenough)

CIRI-CIRI BUDAYA
  1. Bersama-sama dimiliki oleh sebagain besar warga satuan sosialial
  2. Sebagai acuan dalam memilih alternatif tindakan
  3. Pemilikannya melalui proses belajar (enkulturasi)
  4. Bukan merupakanakan warisan biologis dan sangat berfariasi
  5. Standar penilaiannya adalah relatif dan selalu mengalami perubahan
FUNGSI KEBUDAYAAN
  1. Melindungi masyarakat  terhidup alam sekitarnya
  2. Mewujudkan tata tertib dalam pergaulan masyarakatarakat
  3. Memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri dalam kebutuhan hidup dari makhluk hidup

                              UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
  1. Teknologi berkaitan dengan mata pencaharian dan sistem ekonomi
  2. Keluarga berkaitan dengan sistem pendidikan karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama
  3. Ekonomi berkaitan dengan mata pencaharian dan sistem ekonomi
  4. Kekuatan, berkaitan dengan kktn politik
  5. Norma, memungkinkan kerjasama para anggota masyarakatarakat  
  6. Bahasa, melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi
  7. Kesenian
  8. Kepercayaan (religius)
HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN KESEHATAN
Persepertisi seseorang terhadap kondisi kesehatannya dipengaruhi oleh
budaya yang dimilikinya sepertierti:
         Orang mengatakan dirinya dalam kondisi sehat dan  mencari pelayanan medis apabila dia merasa sakit sebaliknya pasien yang menderita penyakit serius tetapi tidak menyadari untuk mendapatkan pengobatan
         Pasien mencari pertolongan medis apabila sudah tidak mampu menjalnkan peranan sosialialnya bukan karena terinfeksi suatu kuman

HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN PERILAKU
         Perilaku individu biasanya dipengaruhi sebagian oleh instink,pengalaman,dan sebagian oleh apa yang dipelajari dari anggota satuan sosialial yang lain.
         Perbedaan perilaku seseorang bukan kerena perbedaan ras melainkan kerena perbedaan kebudayaan contoh,dari sudut ras sama dan tinggal pada suatu daerah yang berdekatan tetapi berperilaku berbeda karena kebudayaan yang berbeda.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
Menurut McElroy dan Townsend, lingkungan yang dihadapi
manusia dapat digolongkan dalam tiga sub lingkungan fisik
abiotik, lingkungan biotik, dan lingkungan budaya. Sub-sub
lingkungan tersebut saling berhubungan, saling tergantung
dan saling mempengarahi
v  Adaptasi dalam evolusi biologis,bukti adanya perubahan evolusionar dari organisme dapat dijumpai dalam fosil-fosil dan sumber sejarah, mengenai populasi di berbagai wilayah giografi yang berbeda warna kulit, tipe darah, daya tahan terhadap penyakit tertentu,dan ciri fisik lain.
v  Adapatasi fisiologis,Manusia memiliki kapasitas untuk mempertahanakan homoestatis,yang kemempuan untuk mengembalikan keseimbangan unsur dalm bentuk semula sesudah mengalami rangsang dari luar yang dapat di toleransi
v  Adaptasi budaya,bila terjadi perubahan lingkungan ,manusia dengan cepat dan fleksibel merespon dan mngubah perilaku mereka,adaptasi perilaku sebagai tipe respons yang utama terhadap perubahan lingkungan setingkat adaptasi geneetik dan fisiologis. 

PROSES SOSIALIAL DAN INTERAKSI SOSIALIAL
            Relasi Sosialial atau hubungan sosialial
                        Bagaimana seseorang bereaksi terhadap orang lain atau orang disekitarnya dan bagimn pengaruh hubungan itu pada dirinya. (Anna Alisyahbana,dkk)
             
    Proses sosialial
                        Sekumpulan individu yang bergabung kerja adanya interaksi sosialial yang memacu aktifitas sosialial dalam kelompok disebut kelompok sosial. Dan yang menjd dasar terbentuknya kelompok sosialial adalah karena adanya interaksi sosialial

NILAI SOSIALIAL
   Nilai adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk mewjudkannya. Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial untuk membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sesuatu yang ingin dicapai (Horrocks)

Ciri dan fungsi nilai sosialial
         Dapat menyumbangkan sepertierangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok
         Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
         Sebagi penentu terakhir manusia dalam memnuhi peranan sosial nya
         Sebagai  alat solidaritas dikalangan  masyarakat
         Sebagai alat pengawas perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan sistem nilai

Macam nilai sosialial
         Nilai material yang segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia
         Nilai vital yang segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktifitas
         Nilai kerohanian yang segala sesuatu yang berguna bagi batin atau rohani manusia. Nilai kerohanian salah satunya adalah nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak. Nilai kerohanian ini bersumber pada kepercaan dan keyakinan manusia

Ciri nilai sosialial
         Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya. Ukuran ini didasarkan pada banyakanya orang yang menganut, berapa lama, tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut, prestise kebanggaan orang yang menggunakan nilai di masyarakat
         Nilai yang mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika orang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir melainkan secara tidak sadar. Biasanya nilai ini telah tersosialialisasi sejak kecil dan apabila tidak melkkannya akan merasa malu bahkan merasa bersalah

NORMA
Norma merupakanakan patokan perilaku manusia dalam kehidupan di masyarakat
Tahapan Norma Sosialial yang mempengaruhi di masyarakat:
Cara (usage) adalah: norma yang paling lemah daya pengikatnya  karena   orang melanggar hanya mendapat sanaksi dari masyarakat berupa cemohan atau ejekan.
Kebiasaan ( Folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat  lebih kuat daripada usage karena  kebiasaan merupakanakan perbuatan yang di lakukan berulang-ulang sehingga memjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Tata kelakuan (mores )adalah yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggotanya.Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap  apa yang berlaku.pelanggaran terhdap mores akan diberi sanaksi berat sepertierti diarak kedepan umum atau di rajam.  

Macam-macam dan perbedaan Norma

Norma  agama
Norma
kesusilaan
Norma
Kesopanan
Norma
hukum
Tujuan
Ummat
Penyempurnan
Jangan sampai
manusia
Manusia
menjadi  jahat
Pembuatnya
Ketertiban
Jangan sampai ada
konkret
masyarakatarakat
korban kejahatan
isi
Di tujukan kepada
sikap batin
Ditujukan kepada
sikap lahir
Asal usul
Dari Tuhan
Diri sendiri
Kekuasaan luar
yang memaksa
sanaksi
Dari  Tuhan
Diri sendiri
Dari masyarakatarakat
Secara tak resmi
Dari masyarakatarakat
Secara resmi
Daya
kerja
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
Kewajiban dan memberikan hak

PROSES SOSIALIAL DAN INTERAKSI SOSIALIAL
    Relasi Sosialial atau hubungan sosialial
                        Bagaimana seseorang bereaksi terhadap orang lain atau orang disekitarnya dan bagimn pengaruh hubungan itu pada dirinya. (Anna Alisyahbana,dkk)
             
    Proses sosialial
                        Sekumpulan individu yang bergabung kerja adanya interaksi sosialial yang memacu aktifitas sosialial dalam kelompok disebut kelompok sosial. Dan yang menjd dasar terbentuknya kelompok sosialial adalah karena adanya interaksi sosialial

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
 Kelompok formal dan kelompok informal.
     Kelompok formal adalah :
            kelompok yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hbngn antara anggotanya, misalnya : peraturan untuk memilih ketua, keunggulan, mmiliki aturan yang jelas sehingga tidak tumpang tindih sedang kelemahannya adalah adanya persaingan
     Kelompok Informal adalah:
     Kelompok yang tidak mempunyai struktur organisasi tertentu atau yang pasti.
     Kelompok ini terbentuk karena karena persamaan yang berulang kali menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh : arisan
     Keunggulan,memiliki rasa saling percaya
     Kekurangan, pembagian tugas tidak jelas shg sering tumpang tindih, tujuan sulit dicapai secara maksimal

STRATIFIKASI SOSIALIAL
A. Sistem lapisan masyarakatarakat
     dapat terjadi dengan sendirinya dan juga disengaja
     atau di susun.Yang terjadi dengan sndariinya  adalah  kerja kepandaian atau senioritas,
     sedangkan yang disengaja adalah perbedaanpenghasilan,kekayaan,wewenang
     dll.
B.  Sifat sistem lapisan masyarakatarakat
            Tertutup : membatasi kemungkinan pindahnya seseorg dari satu lapisan           
     kelapisan yang lain,Mobilitas sangat terbatas atau tidak ada sepertit masyarakat   
     india yang berkasta, masyarakat feudal, atau masyarakat dmn lapisannya tergantung  perbedaan warna kulit  atau rasialis seperti : Kasta masyarakat  AS, terjadi   pemisahan yang tajam antara  kulit putih dengan kulit hitam.
     terbuka : Masyarakatrakat dengan tingkat mobilisasi sangat besar dan tidak     
     melihat suku, kasta,warna kulit dll, sepertit negara maju dan kota kota besar
     Campuran antara pribumi dan non pribumi
C.        Klasifikasi Dalam Masyarakatarakat
            Beberapa masyarakat di dunia,trdapat batas-batas yang tegas kerja  memperoleh sejml hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum positif masyarakat brsangkutan. Wrga masyarakat seperti itu seringkali mempunyai kesadaran dan konsepertisi yang jelas ttg saluran susunan lapisan dalam masyarakat.
            Apabila penggantian kls ditinjau secara lebih mendalam, maka akan di jumpai beberapa kriteria yang tradisional yaitu :
    1. Besar jumlah anggota-anggotanya
    2. Kebudayaan yang sma,yang menentukan hak-hak dan kewajiban warganya
    3. Kelanggengan
    4. Tanda / lambang yang memiliki ciri khas Batas-batas yang tegas
    5. Antagonisme ter
 D.       Dasar Lapisan Masyarakatarakat
            Ada masyarakat atas dan bawah.biasanya lapisan atas hanya memiliki jml sedikit dan  lapisan masyarakat bawah  jumlahnya lebih byk. Lapisan masyarakat atas kerja kedudukan yang tinggi atau mereka yang mempunyai uang byk, akan mdh mendapatkn kekuasaan dan juga kehormatan.
E.        Unsur-unsur Lapisan Masyarakatarakat
1. Kedudukan (status)
       2. Peranan (role)
 F.        Lapisan Yang Sengaja Disusun
            Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul kerja perbedaan kebutuhan dan kemampuan yang mencakup :
    1. Perbedaan kemampuan individu
    2. Perbedaan yang menyangkut keinginan untuk melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan
    3. PERIbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan
    4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosialial atau organisasi
    5. Kebutuhan akan perilindungan bagi seseorang
  
FAKTOR-FAKTOR SOSIALIAL YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI
Interaksi sosialial adalah hubungan sosialial yang dinamis menyangkut hubungan antar individu, individu dan kelompok.
Faktor pendorong interaksi sosialial:
a. Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain. Imitasi bisa dilakukan dalam bermacam bentuk, misalnya :gaya bicara, tingkah laku, adap kebiasaan, pola pikir, serta apa saja yang dimiliki atatu yang di lakukan oleh orang lain.
 b. Sugesti berlangsung apabila sesorang memberi pandangan atau sikapyang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti biasa muncul ketika sipenerima dalam kondisi yang tidak netral  sehingga tidak bisa berpikir rasional.
C. Identifikasi merp kecenderungan atau keinginan  
    seseorang untuk memjd sama dengan pihak lain(meniru secara kesluruhan.proses identifikasi bisa berlangsung dengan di sengaja atau tidak disengaja.
d. Simpati merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah berada dalm keadan orang lain dan merasakan apa yang di alami. Dipikirkan atau dirasakan orang lain tersbt.
e. Empati merupakanakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik sesorang

MASALAH SOSIALIAL YANG MENYANGMPANG
  1. Masalah sosialial ialah masalah-maslah yang timbul dalam interaksi individu dengan masyarakat.
  2. Jenis-jenis masalah sosialial
     1. Kemiskinana,kemiskinana diaartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang    
         tidak sanggup memmlihara dirinya sendiri sesuai dengan tarap kehidupan
         kelompok,dan tidak mampu memmamfaatkan tenaga,mental dan fisik dalam 
         kelompok. 
    2.  Kejahatan ,kejahatan dapat disebabkan kerena kandisi dan proses sosialial  
         yang sama,yang menghasilkan perilaku sosialial lainya.
    3.  Disorganisasi dalam keluarga,disorganisasi dalam keluarga adalah perpecahan dalam suatu unit, karena anggota anggoatanya gagal memenuhi kewajiban sesuai    peranan  sosialialnya.
    4.  Masalah generasi muda,masalah generasi muda ditandai oleh ciri-ciri yang   berlawanan,yang sikap yang apatis, masa transisi.
    5. Peperangan ,peperangan merupakanakan masalah yang sulit di pecahkan,peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam pelbagai aspek masyarakat.
    6. pelanggaran norma masyarakat, pelanggaran hidup norma masyarakat antara lain, pelacuran, delikuensi anak-anak, alkoholisme, homoseksual.




==========================================================================================================================
Sosiologi 3

KELUARGA

Difinisi Keluarga :
  • Merupakan kesatuan sosial terkecil dari mahluk sosial.
  • Merupakan kesatuan kekerabatan, kesatuan ekonomi yang mempunyai fungsi berkembang biak, mendidik anak, dan melindungi yang lemah. (Wahyu, 1986)
  • Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta  beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
  • Adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, dan perkawinan. (WHO – 1969)

Ada 4 Karakteristik Keluarga (Burgess dkk):
  1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
  2. Keluarga biasanya hidup dalam satu rumah/atap, meskipun suatu saat mereka hidup terpisah, tetap memperhatikan satu sama lainnya.
  3. Keluarga merupakan kesatuan dari hubungan interaksi dan komunikasi yang didalamnya terdapat peran dari masing-masing anggotanya. (Sebagai ayah, ibu, anak perempuan, anak laki-laki, anak tertua, anak bungsu, dsb)
  4. Keluarga adalah pemelihara kebudayaan keluarga, yang berasal dari kebudayaan masyarakat sekitar.

Bentuk/Tipe Keluarga :
  • Nuclear family / Tradisional nuclear / Keluarga Inti : terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak, yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sangsi-sangsi legal dalam ikatan perkawinan.
  • Extended Family Adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya
  • Reconstituted nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
  • Middle age/aging couple adalah suami sebagai pencari uang, istri dirumah/keduanya bekerja dirumah, anak-anak yang sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
  • Dyadic nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja diluar rumah.
  • Singgle parent adalah satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah/diluar rumah.
  • Dual carrier adalah suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak
  • Commuter married adalah suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
  • Single adult adalah wanita atau pria yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah.
  • Three generation adalah tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
  • Institutinal adalah anak-anak atau orang-orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti-panti.
  • Comunal adalah satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
  • Group marriage adalah satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan orang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
  • Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
  • Cohibing couple adalah dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.

Tugas keluarga, menurut, Nasrul Effendy (1998)
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
  2. Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai kedudukannya
  4. Sosialisasi antara anggota keluarga
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

Menurut Friedmen, Marilyn M (1998), tugas keluarga:
  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya dalam hal ini adalah mendeteksi dini tanda dan gejala gangguan jiwa dan upaya sederhana untuk mengatasinya.
  2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat, yang dimanifestasikan dalam memeriksakan anggota keluarganya kerumah sakit/puskesmas
  3. Memberi perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usia yang terlalu mudah

==========================================================================================================================
Sosiologi 4
Model-model perubahan perilaku
1.              Pengantar
Layanan kesehatan tidak hanya bertujuan memulihkan kesehatan individu à tapi layanan kes yang berpengaruh positif terhadap perilaku individu à sehingga perilaku individu tsb menunjukkan sikap dan budaya hidup sehat.
Menurut ahli psikolog à perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia dan dorongan itu merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Dorongan tadi à menimbulkan seseorang melakukan suatu tindakan atau perilaku khusus yang mengarah pada tujuan.
Ahli Sosiologi : perilaku manusia à tidak bisa dipisahkan dari konteks atau setting sosialnya

Derajat Kesehatan Hendrik L Brum
Lingkungan 45%
Perilaku 30%
Pelayanan kesehatan 20%
Keturunan 5%

Dari Konsep diatas maka
        PENDIDIKAN KESEHATAN / PROMOSI KESEHATAN à memiliki peranan yang penting dalam mendukung angka partisipasi kesehatan masyarakat atau dalam mendukung akselerasi kualitas kesehatan masyarakat
        SECARA UMUM TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN à perubahan perilaku individu dan budaya masyarakat sehingga mampu menunjukkan perilaku dan budaya yang sehat.
Soekidjo Notoadmojo
Membedakan perilaku manusia menjadi 2 bentuk, yaitu :
        PERILAKU TERTUTUP (Cover behavior)à ditunjukkan dalam bentuk perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan reaksi lainnya yang tidak tampak.
        PERILAKU TERBUKA (Overt behavior) à ditunjukkan dalam bentuk tindakan nyata misalnya minum obat saat dirinya merasa sakit.

PERILAKU KESEHATAN menurut Soekidjo Notoadmojo dan Skinner
        Suatu respon seseorang terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.
        Dari definisi tersebut maka dirumuskan bahwa perilaku kesehatan yaitu terkait dengan 1) Perilaku pencegahan, penyembuhan, pemulihan dari penyakit. 2) Perilaku peningkatan kesehatan, dan 3) Perilaku gizi (makanan dan minuman)

2.              Model Pengelolaan rasa sakit
LEHNDORFF mengatakan bahwa rasa sakit bisa dikelola, baik untuk sekedar pengendalian rasa sakit maupun untuk mencapai penyembuhan dari penyakit.
Menyimpulkan bahwa faktor utama yang menunjang kemajuan derajat kesehatan pasien adalah keinginan dan kehendak yang besar untuk mengalami kemajuan.
        Setiap orang mempunyai potensi kemampuan  untuk mengelola pikiran secara baik à sehingga dapat mengelala rasa sakit.
        Oleh karena itu pasien perlu diprovokasi sehingga memiliki sikap optimis.
        Optimis à a) memiliki rasa INGIN, b) memiliki HARAPAN untuk menjadi, c) mau BERUSAHA untuk menjadi, dan d) mereka BELAJAR metode-metode cepat untuk memotivasinya.
Model perilaku sakit dilihat dari sudut KEMAMPUAN dan KEMAUAN
Keterangan kuadran :
                        I.          merupakan kuadaran yang ideal, karena seorang pasien memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengelola rasa sakit. à tenaga medis tidak berperan yang besar.
                      II.          Sudah memiliki rasa keinginan untuk mengelola rasa sakit, tapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuanuntuk melakukan pengelolaan rasa sakit à tenaga medis berperan banyak memberikan pembelajaran mengelalo rasa sakit.
                   III.          Pasien memiliki kemampuan untuk meraih kesembuhan atau meminimalkan rasa sakit, tapi kehilangan semangat hidup à tenaga medis dituntut mampu memprovokasi pasien
                   IV.          Pasien sudah pesimis, sudah tidak ada rasa ingin untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang baik, juga ketidakmampuan untuk mengelola rasa sakit à Tenaga medis dituntut bekerja keras baik preventif maupun kuratif.


3.              Model Suchman
Yang terpenting dari model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada cara orang mencari, menemukan dan menemukan perawatan medis.
Pendekatan yang digunakan berkisar pada 4 unsur yang merupakan faktor utama dalam perilaku sakit yaitu : 1) perilaku itu sendiri, 2) sekuensinya, 3) tempat atau ruang lingkup, 4) variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis
     Dari ke 4 unsur tersebut dapat dikembangakn 5 konsep dasar yang berguna dalam menganalisis perilaku sakit yaitu :
1.    Mencari pertolongan medis
2.    Fragmentasi perawatan medis disaat menerima layanan.
3.    Menangguhkan upaya mencari pertolongan.
4.    Melakukan pengobatan sendiri
5.    Membatalkan atau menghentikan pengobatan.

4.              Model Mechanic
           Charles Abraham dan Eamon Shanley Mechanic (1978) à Landasan pemikirannya yaitu mengembangkan suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan cara orang melihat, menilai serta bertindak terhadap suatu gejala penyakit.
           Teori ini menekankan 2 faktor :
1.        Persepsi dan definisi oleh individu pada suatu situasi
2.        Kemampuan individu melawan keadaan yang berat
3.        Faktor-faktor diatas, digunakan untuk menjelaskan mengapa seseorang dengan kondisi tertentu dapat mengatasi sebuah penyakit, sedangkan pada orang lain yang memiliki derajat sakit lebih ringan mengalami kesulitan dalam mengatasi penyakitnya.

Mechanik menggunakan 10 variabel untuk menentukan Perilaku Kesehatan
1.      Adanya tanda-tanda penyimpangan dan gejala penyakit yang dirasakan dan dikenal.
2.      Seberapa jauh gejala-gejala penyakit dipandang serius oleh seseorang.
3.      Seberapa jauh gejala-gejala penyakit dapat menimbulkan gangguan dalam kehidupan keluarga, pekerjaan dan kegiatan-kegiatan sosial.
4.      Frekuensi terjadinya tanda-tanda penyimpangan atau gejala penyakit.
5.      Batas toleransi dari orang yang menilai tanda penyimpangan atau gejala penyakit tersebut.
6.       Informasi yang tersedia, pengetahuan, kebudayaan, serta pandangan orang yang menilai.
7.       Adanya kebutuhan pokok lain yang menimbulkan pengabaian atau penolakkan terhadap gejala tersebut.
8.      Adanya kompetisi terhadap berbagai kemungkinan interaksi yang timbul setelah setelah gejala penyakit diketahui.
9.      Sumber Pengobatan yang tersedia.
10.  Biaya yang harus dikeluarkan.

5.              Model Anderson
Menurut Anderson (1968) dalam Behavioral model of families use of health services, perilaku orang sakit berobat ke pelayanan kesehatan secara bersama dipengaruhi oleh:
1. Faktor predisposisi (predisposing factors).
2. Faktor pemungkin (enabling factors), dan.
3. Faktor kebutuhan (need factors). Faktor-faktor tersebut digambarkan sebagai berikut. 

6.              Model keyakinan sehat
Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh :
1.         Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
2.         Menganggap serius masalah
3.         Yakin terhadap efektivitas pengobatan
4.         Tidak mahal
5.         Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan

7.              Model Kurt Lewin
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong)   dan restrining forces (kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku :
Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru 
      Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit  kusta sebelumnya tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi dini kusta. 
Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru 
      Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan perilaku
Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku.
      Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.

8.              Model Pengambilan Keputusan.


==========================================================================================================================

Sosiologi 5
Lapisan-lapisan sosial
(Stratifikasi Sosial)

Pengertian Stratifikasi Sosial
  Dari bahasa latin yaitu stratum dan socius.
  stratum : tingkatan 
  socius : teman atau masyarakat 
  secara harafiah stratifikasi sosial berarti Tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat
  Pitrim A. Sorokin: Pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
  Max Webber: Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise. 
  Paul B.Horton dan Chester : Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat .
  Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang lebih tinggi sampai yang paling rendah

Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial :
  Perbedaan ras dan kebudayaan
  Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.
  Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban

Dasar-dasar stratifikasi sosial
Kriteria untuk menggolongkan masyarakat ke golongan tertentu ditentukan oleh:
  Kekayaan
  Kekuasaan.
  Kehormatan.
  Pendidikan/pengetahuan.

Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu: STATUS dan PERAN
Status Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
3 cara memperoleh status:
  Ascribe Status, merupakan kedudukan yang di peroleh seseorang melalui kelahiran. 
  Achived Status, merupakan status atau kedudukan seseorang yang diperoleh melalui usaha-usaha yang disengaja. 
  Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diberikan.
Peran Adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peranan
Menurut Soerjono Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
  1. Norma-norma di dalam masyarakat. 
  2. Konsep tentang yang dilakukan 
  3. Perilaku individu 

Stratifikasi sosial memiliki tiga sifat, yaitu :
  Stratifikasi tertutup
  Stratifikasi sosial terbuka
  Stratifikasi sosial campuran

Stratifikasi Tertutup :
  Adalah Sistem pelapisan yang jalan masuk menjadi anggota atau warga suatu pelapisan tertentu hanyalah melalui kelahiran.
  Contoh Pelapisan pada masyarakat berkasta, pada masyarakat dengan sistem feodal, atau pada masyarakat yang masih menggunakan kriteria ras sebagai dasar pelapisan sosialnya.

Stratifikasi Terbuka
  Adalah Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri, atau turun ke pelapisan sosial yang lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan tidak beruntung.
  Contoh Masyarakat di negara industri maju atau masyarakat pertanian yang telah mengalami gelombang modernisasi.

Stratifikasi Campuran
  Adalah Stratifikasi gabungan antara stratifikasi terbuka dan tertutup.
  Contoh Kehidupan masyarakat Bali, walaupun budaya masyarakatnya tertutup, tetapi secara ekonomi sistem pelapisan sosialnya bersifat terbuka.


 













Wujud Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial Ekonomi : Pembagian/stratifiksi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan masyarakat atas kepemilikan harta
  Kelas atas, terdiri dari kelompok orang-orang kaya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan secara berlebihan.
  Kelas menengah, terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan yang sudah bisa memenuhikebutuhan pokok (primer).
  Kelas bawah, Terdiri dari orang-orang miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan primer.

Gambar Stratifikasi sosial Ekonomi

Dari Tiga kelas sosial masing-masing masih dapat dibagi menjadi subkelas sehingga kalau digambarkan akan menjadi sebagai berikut.
Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat feodal     
   Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan dan harus dihormati. 
   Terdapat lapisan utama, yaitu Raja dan kaum bangsawan dan lapisan bawah, yakni rakyat. 
   Ada pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum fedral merupakann panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus menghambat dan selalu dalam posisi di rugikan.

Gambar Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat feudal





Aplikasi di Pelayanan Keperawatan Bagaimana ?
  Pelayanan berdasarkan pelayanan keperawatan
  Yang membedakan hanya akomodasi dan konsumsi
  Perawat tidak boleh membeda-bedakan SARA.
Kasta Masyarakat Bali
  Kasta Brahmana merupakan kasta dari masyarakat yg mempunyai profesi yg bergerak dibidang religi/agama seperti Pendeta. Dimana sampai sekarang mereka diberi gelar/title Ida Bagus (laki-laki) dan Ida Ayu (perempuan).
  Ksatrya; kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai abdi Negara/kerajaan (zaman dulu), yg diberi gelar Anak Agung.
  Wesya; kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai prajurit. Mereka diberi gelar Gusti Bagus (laki-laki) dan Gusti Ayu (perempuan).
  Sudra; ini adalah kasta yg terakhir diBali, dimana kasta Sudra tidak mempunyai gelar, mereka hanya dberi nama menurut urutan kelahiran seperti; Wayan (anak pertama), Made (kedua), Nyoman (ketiga) dan Ketut (keempat). Jika ada yg mempunyai lebih dari 4 orang anak namanya akan kembali lagi keurutan pertama (wayan), begitupun seterusnya.







=================================================================================================================

A.  Interaksi sosial
1.      Interaksi (kontak)

2.      Bentuk Interaksi sosial
Menurut woodworth terdapat empat jenis hubungan antar individu :
a.       Individu bertentangan dengan lingkungan
b.      Individu memanfaatkan lingkungan
c.       Individu berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan
d.      Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya

3.      Faktor – faktor yang mempengaruhi interksi sosial
a.       Imitasi
Imitasi dapat diartikan meniru, yaitu seseorang mengikat sesuatu di luar dirinya. Dalam interaksi sosial faktor imitasi sangat penting jika yang diimitasi adalah sesuatu yang baik. Imitasi positif dapat merangsang perkembangan kepribadian seseorang dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan baik, misalnya mematuhi norma.
Contoh : ibu mengajarkan kepada anaknya bila makan, mulut tidak boleh berbunyi dan kalau mengerjakan sesuatu dimulai dengan tangan kanan.
b.      Sugesti
Sugesti mirip dengan imitasi, namun perbedaannya yaitu :
Sugesti : seseorang yang memberikan pandangan sikap dari dirinya yang kemudian diterima orang lain
Imitasi : seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya.
Sugesti mempunyai peranan yang besar dalam pembentukan norma kelompok, norma sosial, norma politik.
Contoh : masyarakat di suatu wilayah lebih senang memeriksakan dirinya kepada perawat A, karena masyarakat tersebut merasa hanya perawat A yang dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatannya, walaupun mungkin perawat tersebut tidak memberikan obat tertentu.
c.       Identifikasi
Identifikasi adalah suatu proses penyamaan diri oleh seorang individu terhadap pribadi lain secara aktif, tetapi berlangsung tanpa disadari. Pribadi yang dijadikan obyek identifikasi adalah tokoh yang dicintai, disegani atau dikagumi karena kekhasan pribadinya.
d.      Simpati
Simpati adalah menaruh perhatian atau perasaan tertarik orang yang satu kepada yang lain. Simpati timbul bukan karena penilaian rasio, melainkan karena penilaian perasaan. Peranan simpati cukup nyata dalam hubungan persahabatan antara dua orang atau lebih.
Contoh : hubungan cinta kasih ibu dan anak.

B.  Konsep Sosial Budaya Dasar
1.      Pengertian Sosial Budaya Dasar
Adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang kosep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
2.      Kerangka Kebudayaan
Kerangka kebudayaan terdiri dari dua komponen yaitu wujud kebudayaan dan isi kebudayaan
a.       Wujud kebudayaan terdiri dari :
1).    Kumpulan dari : ide – ide, gagasan – gagasan, aturan – aturan, norma – norma, pandangan – pandangan yang sifatnya abstrak. Hal ini dapat diartikan sebagai adat istiadat suku bangsa.
2).    Rangkaian dari : aktifitas tindakan – tindakan yang sifatnya kongkrit dari manusia sewaktu mereka saling berhubungan dan berbuat berbagai hal dalam berinteraksi, hal ini dapat diartikan sebagai sistem sosial yang merupakan rangkaian aktifitas yang berupa interaksi diantara anggota masyarakat.
3).    Berbagai benda yang dihasilkan dan diciptakan diantara manusia dalam hidupnya yang berbentuk kebudayaan materi, termasuk segala peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Jadi wujud kebudayaan terdiri dari sistem budaya, sistem sosial dan alat-alat yang diciptakan manusia dan dipergunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Isi kebudayaan meliputi tujuh unsur kebudayaan
1).    Sistem dan organisasi kemasyarakatan
2).    Sistem mata pencaharian hidup
3).    Sistem pengetahuan
4).    Sistem religi dan upacara keagamaan
5).    Sistem teknologi dan peralatan
6).    Bahasa
7).    Kesenian
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut pasti ada dan dimiliki oleh semua suku bangsa maupun bangsa di dunia.

3.      Latar Belakang
a.       Bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaan yang biasanya tidak terlepas dari ikatan-ikatan kesukuan dan kedaerahan.
b.      Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus-menerus menimbulkan dampak positif dan dampak negatif berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga
c.       Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dalam nilai tata budayanya. Hal ini merupakan sikap ambivalent teknologi yang disamping memberikan segi positif juga memiliki segi negatif.
Sedangkan tujuannya adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir bagi mahasiswa kesehatan, sedangkan secara khusus bertujuan :
a.       Memiliki latar belakang kemampuan yang luas tentang kebudayaan khususnya tradisi dan kebiasaan-kebiasaaan serta nilai-nilai yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
b.      Menumbuhkan minat untuk lebih memahami kebudayaan dari berbagai daerah
c.       Berusaha untuk memahami nilai-nilai budaya dari berbagai daerah agar lebih mudah menyesuaikan diri dalam melaksanakan tugas di masyarakat
d.      Terjalin interaksi positif dan komunikatif antara perawat dengan masyarakat setempat
e.       Memperlancar pelaksanaan tugas khususnya dalam bidang kesehatan

C.  Lingkup sosial budaya
Fokus pembahasan ilmu sosial budaya dasar meliputi :
a.       Memahami ekstensi manusia sebagai makhluk individu yang memiliki karakteristik psikologis
b.      Memahami kiat-kiat merespon terhadap gejala-gejala kehidupan dalam lingkungannya dengan cara yang rasional dan berdasarkan pada nilai-nilai sosial (sosial value) yang ada.
c.       Memahami gejala sosial ekonomi, politik, kebudayaan dan hankamnas sebagai gejala interaksi ssosial yang menuntut kemampuan adaptasi dan akomodasi.

D.  Masalah-masalah Sosial Budaya Dasar yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat
Derajat kesehatan masyarakat dan keluarga ditentukan antara lain oleh derajat kesehatan ibu dan anak sebagai kelompok penduduk yang rawan dan strategis. Oleh karena itu perlu diupayakan penurunan tingkat kematian ibu maternal dan angka kematian bayi yang merupakan indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat.

-       Empat indikator utama kesehatan yaitu :
a.    Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun
b.    Menurunnya angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup
c.    Munurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup
d.   Menurunnya angka gizi buruk pada balita menjadi kurang dari 15%

-       Tiga faktor peyebab utama tingginya angka kematian ibu di Indonesia
a.       Perdarahan post partum
b.      Infeksi
c.       Eklamasi


E.  Konsep masyarakat
1.        Pengertian Masyarakat
Menurut Linton, “Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu”.
Menurut Koentjaraningrat, “Masyarakat kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bekesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama”.
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, “Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama”.

Ciri-ciri masyarakat
Ø  Adanya interaksi diantara sesama anggota masyarakat
Ø  Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
Ø  Saling tergantung satu sama lain
Ø  Memiliki adat istiadat tertentu/kebudayaan
Ø  Memiliki identitas bersama

Masyarakat merupakan organisasi yang terbentuk karena adanya interaksi antar manusia dan budaya dalam lingkungan tertentu. Masyarakat bersifat dinamis dan terdiri atas individu, kelompok, keluarga dan komunity. Masyarakat juga meliputi pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi, dan lingkungan serta dapat terjadi perubahan selama adanya interaksi.

2.        Unsur-unsur masyarakat
a.       Kategori sosial
Adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri yang obyektif misalnya seks, usia.
b.      Golongan sosial
Kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri tertentu, mempunyai ikatan identitas sosial.
Contoh : Golongan pemuda, golongan gepeng.
Tidak semua kelompok manusia yang bergaul dan berinteraksi itu adalah masyarakat.
Contoh : suatu kumpulan manusia yang menonton sepak bola atau  nonton apa saja tidak dapat dikatakan masyarakat, walaupun mereka saling berinteraksi secara terbatas dan mereka tidak memiliki suatu ikatan lain kecuali perhatian yang sama.
Sekumpulan ini namanya kerumunan (Crowd)
Asrama juga tidak dapat bisa

Public
Artinya masyarakat luas, tidak terbatas, misalnya masyarakat sunda, masyarakat jawa, masyarakat petani, tidak jelas batasannya sehingga sulit untuk mengukur sasaran dalam pembinaan kesehatan.

Community
Artinya masyarakat terbatas yang empunyai persamaan nilai (value), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus, misanya masyarakat desa, masyarakat sekolah, kelompok bumil, balita.

3.        Masyarakat Indonesia
a.       Masyarakat pedesaan (Rural)
-        Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat
-        Hubungan didasarkan kepada adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial
-        Percaya pada kekuatan-kekuatan gaib
-        Tingkat buta huruf relatif tinggi
-        Berlaku adat yang tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh setiap orang
-        Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan diwariskan oleh orang tua langsung kepada keturunannya
-        Sistem ekonomi sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagian kecil dijual di pasaran untuk memenuhi kebutuhan lainnya, dan uang berperan sangat terbatas
-        Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi yang sangat kuat.

b.      Masyarakat Madya
-       Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan mulai kurang
-       Adat istiadat masih dihormati, dan sikap masyarakat mulai terbuka dari pengaruh luar
-       Timbul rasionalitas pada cara berfikir, sehingga kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila telah kehabisan akal
-       Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama pendidikan dasar dan menengah
-       Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
-       Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
-       Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran, sehingga menimbulkan deferensiasi dalam struktur masyarakat karena uang semakin meningkat penggunaannya.
-       Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial di kalangan keluarga dan tetangga. Kegiatan lainnya didasarkan pada upah.

c.       Masyarakat kota (Urban), masyarakat modern
-       Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi
-       Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana saling mempengaruhi
-       Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
-       Suatu masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan kejuruan
-       Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata
-       Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang kompleks
-       Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lainnya.

4.        Ciri-ciri masyarakat sehat
a.       Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b.      Mengenal masalah kesehatan sederhana melalui upaya promotif, preventif, rehabilitas terutama untuk ibu dan anak.
c.       Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d.      Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarakat.
e.       Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.

5.        Indikator ciri masyarakat sehat (menurut WHO)
a.       Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat, meliputi :
1).    Indikator komprehensif
-          Angka kematian kasar menurun
-          Angka kesakitan rendah (menurut rasio)
-          Umur harapan hidup meingkat
2).    Indikator spesifik
-          Angka kematian ibu dan anak menurun
-          Angka kematian karena penyakit menular menurun
-          Angka kelahiran menurun

b.      Indikator pelayanan kesehatan
1).    Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
2).    Distribusi tenaga kesehatan merata
3).    Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS dan fasilitas kesehatan lainnya.
4).    Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.

F.   Penyebab masalah kesehatan
1.      Faktor sosial ekonomi
a.       Tingkat pendidikan masyarakat sebagian masih rendah
b.      Tingkat sosial ekonomi (penghasilan) sebagian masih rendah
c.       Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan
2.      Gaya hidup dan prilaku masyarakat
a.       Kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan
b.      Adat istiadat yang tidak menunjang peningkatan kesehatan
3.      Lingkungan masyarakat
a.       Kurangnya pesan serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
b.      Kurangnya bertanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan
4.      Sistem pelayanan kesehatan
a.       Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh
b.      Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan melalui puskesmas
c.       Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih berorientasi pada kuratif

G. Masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek sosial budaya :
1.      Kesehatan ibu dan anak
2.      Keluarga berencana
3.      Gizi
4.      Hygiene kehamilan yang dinasehatkan oleh dukun
5.      Persalinan
6.      Nifas
7.      Perawatan bayi

No comments:

Post a Comment