Wednesday, 26 February 2014

Tugas Patofisiologi - Neoplasma


MAKALAH TENTANG NEOPLASMA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi









Disusun oleh
1 Reg B
Ahmad Aji Mulyanto
P177420313048

Annisa Resiana
P177420313050

Dimas Janu Pratama
P174203130

Noor Hanimah
P174203130

Ratna Faradila
P174203130

Rizkiana Amelia
P17420313083

Qonitalillah
P17420313079

Susiyanti
P174203130

Wada Rahma Iqbal
P174203130




Dosen Pengampu
Ahmad Baequny S.Kep, Ns, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus- menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi ,oleh karena mereka terus-menerus membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat progresif,tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan lemah . Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk neoplasma atau tumor.

B.     Tujuan
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Patofisiologi
2.      Untuk mengetahui definisi neoplasma
3.      Untuk megetahui klasifikasi dan penyebsb terjadinya neoplasma
4.      Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat adanya neoplasma
5.      Untuk mengetahui cara pencegahan terjadinya neoplasma

C.    Sistematika
BAB I      : PENDAHULUAN
BAB II    : PEMBAHASAN
BAB III   : PENUTUP



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Neoplasma
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus dan tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.

B.       Klasifikasi Neoplasma
Neoplasma berdasarkan sifat biologiknya dibedakan menjadi :
1.         Neoplasma Benigna
Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang serupa dengan struktur pada sel asalnya. Neoplasma Benigna memiliki ciri-ciri :
Ø  batas tegas
Ø  berkapsul
Ø  pertumbuhan lambat
Ø  tidak menimbulkan kematian


a.jpg
 












2.         Neoplasma Maligna
Neoplasma ini tumbuh sekankerra cepat dan sangat progresif jika tidak dibuang. Pola penyebarannya menjadi tidak teratur. Neoplasma ganas tidak memiliki kapsul sehingga sulit dipisahkan dari sekitarnya. Ciri-ciri mikroskopis neoplasma :
1.        batas tidak tegas
2.        tidak berkapsul
3.        pertumbuhan cepat
4.        metastase
5.        menimbulkan kematian


b.jpg
 












Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Neoplasma diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel neoplasma yaitu :
1.             Neoplasma berasal sel totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi, contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio kankerrcinoma. Dan yolk sac kankerrcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
2.        Neoplasma sel embrional pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau biastoma, misalnya retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma.
3.        Neoplasma sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epitel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain.

C.      Mekanisme Neoplasma
Mekanisme pembentukan neoplasma atau tumor ganas disebut dengan Karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan suatu proses multi-tahap. Sebagian besar karsinogen sebenarnya tidak reaktif (prokarsinogen atau karsinogen proximate), namun di dalam tubuh diubah menjadi karsinogen awal (primary) atau menjadi karsinogen akhir (ultimate). SitokromP450 suatu mono-oksidase dependen retikulum endoplasmik sering mengubah karsinogen proximate menjadi intermediate defisien elektron yang reaktif (electrophils). Intermediate (zat perantara) yang reaktif ini dapat berinteraksi dengan pusat-pusat di DNA yang kaya elektron (nucleophilic) untuk menimbulkan mutasi. Interaksi antara karsinogen akhir dengan DNA semacam ini dalam suatu sel diduga merupakan tahap awal terjadinya karsinogenesis kimiawi. DNA sel dapat pulih kembali bila mekanisme perbaikannya normal, namun bila tidak sel yang mengalami perubahan dapat tumbuh menjadi tumor yang akhirnya nampak secara klinis. Ko-karsinogen (promoter) sendiri bukan karsinogen. Promoter berperan mempermudah pertumbuhan dan perkembangan sel tumor dormant atau latent. Waktu yang diperlukan untuk terjadinya tumor dari fase awal tergantung pada adanya promoter tersebut dan untuk kebanyakan tumor pada manusia periode laten berkisar dari 15 sampai 45 tahun.
Proses transformasi sel normal menjadi sel ganas melalui displasi terjadi melalui mekanisme yang sangat rumit, tetapi secara umum mekanisme karninogenesis ini terjadi melalui tiga tahap yaitu:
Ø  Inisiasi
Adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen dalam DNA sel. Dipicu oleh insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi gen) à initiated cells. Sel-sel masih mirip dengan sel normal.
Ø  Promosi
Merupakan suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Diakibatkan karena klon yang tidak stabil dan mengalami inisiasi, dipaksa untuk berproliferasi dan menjalani mutasi tambahan sehingga akahirnya berkembang menjadi tumaor ganas (neoplasma). Initiated cells dipicu oleh promotor (terus menerus/berulang)
a transformed cells. Perubahan informasi genetik, sintesis DNA, replikasi meningkat a lesi insitu. Hormon sering menjadi promotor yang merangsang pertumbuhan sel ganas. Misalnya Esterogen dapat merangsang pertumbuhan kanker pada payudara dan ovarium.
Ø  Progresi
Sutau tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan terhadap gen. Perubahan Protoonkogen menjadi onkogen à onkoprotein. Perubahan fenotip: klinik terdpt benjolan (tumor). Contohnya Perubahan karyotip kromosom. Beberapa subklon ini dapat memperlihatkan perilaku ganas yang lebih agresif atau lebih mampu untuk menghindari seranganoleh sistem imun. Selama stadium ini, massa tumor yang meluas mendapat lebih banyak perubahan yang memungkinkan tumor menginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokan darahnya sendiri
(angigenesis), atau masuk melalui pembuluh darah dan bermigrasi ke bagian tubuh lainnya yang letaknya berjauhan untuk membentuk tumor sekunder.

D.      Sifat Neoplasma
1.    Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos. Demikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal.
Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak berdiferensiasi . Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah.
Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi.
Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik )
Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel tumor yang abnormal.
2.    Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.
Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak.
Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
Ø  Derajat pembelahan sel tumor
Ø  Derajat kehancuran sel tumor
Ø  Sifat elemen non-neoplastik pada tumor
Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor.
Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3.      Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas.
Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma.
Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan merusak jaringan sekitarnya. Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya. Namun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.
Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit.
Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri ,sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane basal.
4.      Metastasis / Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis.
Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.
E.       Metabolisme Neoplasma
Ø  Sumber Energi
Sel-sel neoplasma mendapat energy terutama dari glikolisis anaerob karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, walaupun mempunyai enzim-enzim lengkap untuk oksidasi. Berbeda dengan sel-sel jaringan normal yang susunan enzimnya berbeda-beda maka susunan enzim semua sel neoplasma ialah lebih kurang sama ( uniform ).
Ø  Susunan Enzim
Sel normal lebih mengutamakan melakukan fungsi ( yang menghasilkan energy dengan jalan katabolisme ) dari pada pembiakan (yang membutuhkan energy untuk anabolisme). Sel neoplasma lebih mengutamakan pembiakan daripada melakukan fungsinya, sehingga susunan enzim untuk katabolisme menjadi tidak penting lagi. Karena itu susunan enzim sel-sel neoplasma telah uniform.“Competitive Struggle” Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protoplasma dan energy untuk tujuan tersebut. Sel-sel neoplasma agaknya diberikan prioritas untuk mendapat asam-asam amino sehingga sel-sel tubuh lainnya akan mengalami kekurangan. Ini dapat menerangkan mengapa penderita tumor ganas pada stadium terakhir mengalami cachexia.

F.       Penyebab adanya Neoplasma
Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut karsinogen. Dan berbagai penelitian dapat diketahui bahwa karsinogen dapat dibagi ke dalam 4 golongan :
1.      Bahan kimia
Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen . Yaitu karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA, RNA, atau Protein sel tubuh.
2.      Virus
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik. Virus DNA dan RNA dapat menimbulkan transformasi sel. Mekanisme transformasi sel oleh virus RNA adalah setelah virus RNA diubah menjadi DNA provirus oleh enzim reverse transeriptase yang kemudian bergabung dengan DNA sel penjamin. Setelah mengenfeksi sel, materi genitek virus RNA dapaat membawa bagian materi genitek sel yang di infeksi yang disebut V-onkogen kemudian dipindahkan ke materi genitek sel yang lain.
3.      Radiasi (ion dan non-ionisasi)
Radrasi UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit terutama pada orang kulit putih. Karena pada sinar / radiasi UV menimbulkan dimmer yang merusak rangka fosfodiester DNA.
4.      Agen biologic
Ø  Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis
Ø  Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur
Ø  Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah schistosoma dan clonorchis sinensis.

G.      Dampak Neoplasma
1.         Dampak Lokal
a.         Neoplasma Jinak (Benigna)
Ø  Mendesak jaringan sekitar
Ø  Menghambat sirkulasi darah
Ø  Infark
Ø  Nekrotisasi
Ø  Desmoplasi
b.        Neoplasma Ganas (Maligna)
Ø  Invasi / Infiltrasi
Ø  Merusak organ
2.         Dampak Sistematik
o   Menurunya daya tahan
o   Mudah terjadi infeksi
o   Menurunnya nafsu makan ( Anoreksi )
o   Menurunnya berat badan ( Kankerchexia )
o   Anaemia
o   Mengganggu kerja fungsi organ
3.         Dampak Bagi Penderita Neoplasma
§   Kesakitan/Nyeri
§  Kematian


H.      Pencegahan Neoplasma
Sepuluh (10) langkah pencegahan Kanker (taking control program of amerikankern kankerncer society):
Faktor protektif:
1.        Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol), untuk meningkatkan masukan vitamin alami
2.        Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko Kanker mammae, Kanker  kolon, Kanker prostat
3.        Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi reisko Kanker esofagus, Kanker laring, dan Kanker paru
4.        Tingkatkan masukan makanan yang banyak mengandung vitamin C, untuk mengurangi Kanker uteri, Kanker empedu, Kankermammae, dan Kanker kolon
5.        Lakukan pengontrolan berat badan, untuk mengurangi resiko Kanker uteri, Kanker empedu, Kanker mammae dan Kanker kolon
Faktor resiko:
1.      Kurangi jumlah diit lemak, karena dapat meningkatkan resiko kanker mammae, kanker kolon, kanker prostat
2.      Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan kankerra pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan resiko kanker esofagus, kanker lambung
3.      Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko kanker paru
4.      Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko kanker hepar, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker laring, kanker esofagus.
5.      Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat meningkatkan resiko kanker epidermis.






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus dan tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Berdasarkan sifatnya biologinya dibagi menjadi 3 yaitu neoplasma benigna atau biasa diebut dengan tumor yang mempunyai sifat yang tidak berbahaya, sedangkan neoplasma maligna atau biasa disebut dengan kanker bersifat berbahaya. Penyebab terjadinya neoplasma adalah terjadi akibat terkena radiasi, virus, bahan kimia, dan agen biologi. Neoplasma Maligna dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani.





















DAFTAR PUSTAKA

http://treesnasmart.blogspot.com/2009/11/neoplasma-kanker.html
http://miranda_biomaterial-fst08.web.unair.ac.id/artikel_detail-43627-Umum-Mekanisme%20Kanker%20%28Neoplasma%20ganas%29.html

No comments:

Post a Comment