Saturday 15 November 2014

KEPERAWATAN PERIOPERATIF 11



OPEN REDUKSI INTERNAL  FIKSASI ( ORIF )

PENGERTIAN
ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi), merupakan suatu tindakan pembedahan untuk memanipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah / fraktur sedapat mungkin kembali seperti letak asalnya.Internal fiksasi biasanya melibatkan penggunaan plat, sekrup, paku. untuk mempertahan kan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi

METODE FIKSASI INTERNAL
-          Sekrup kompresi antar fragmen
-          Plat dan sekrup, paling sesuai untuk lengan bawah
-          Paku intermedula, untuk tulang panjang yang lebih besar
-          Paku pengikat sambungan dan sekrup, ideal untuk femur dan tibia
-          Sekrup kompresi dinamis dan plat, ideal untuk ujung proksimal dan distal femur

KEUNTUNGAN
-          Ketelitian reposisi fragmen-fragmen fraktur
-          Kesempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan saraf di sekitarnya.
-          Stabilitas fiksasi yang cukup memadai dapat dicapai
-          Perawatan di RS yang relatif singkat pada kasus tanpa komplikasi
-          Potensi untuk mempertahankan fungsi sendi yang mendekati normal serta kekuatan otot selama perawatan fraktur

KERUGIAN YANG POTENSIAL
-          Setiap anastesi dan operasi mempunyai resiko komplikasi bahkan kematian akibat dari tindakan tersebut.
-          Penanganan operatif memperbesar kemungkinan infeksi dibandingkan pemasangan gips atau traksi.
-          Penggunaan stabilisasi logam interna memungkinkan kegagalan alat itu sendiri
-          Pembedahan itu sendiri merupakan trauma pada jaringan lunak, dan struktur yang sebelumnya tak mengalami cedera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.        Nyeri (akut) berhubungan dengan prosedur pembedahan,pembengkakan dan immobilisasi
Intervensi
-        Kaji tingkat nyeri, perhatikan lokasi dan karakteristik, termasik intensitas, perhatikan petunjuk nyeri non verbal.
-        Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena
-        Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, traksi
-        Dorong menggunakan teknik manajemen, sterss, contoh relaksasi progresif, latihan nafas dalam, imajinasi visual.
-        Berikan obat sesuai indikasi:analgetik

2.        Resiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan pembengkakan,alat yang mengikat,gangguan peredaran darah
Intervensi
-        Lakukan pengkajian neuromuskuler.minta pasien untuk melokalisasi nyeri.
-        Dorong pasien untuk secara rutin untuk latihan ambulasi
-        Kaji adanya nyeri tekan, pembengkakan pada dorsofleksi
-        Awasi tanda vital.perhatikan tanda pucat, kulit dingin dan perubahan mental

3.        Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, pembengkakan, prosedur bedah, immobilisasi
Intervensi
-        Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik
-        Instruksikan pasien untuk latihan rentang gerak pada ekstremitas
-        Berikan/bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, tongkat.Instruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas.
-        Awasi TD saat beraktivitas

4.        Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,pembengkakan, prosedur bedah,immobilisasi
Intervensi
-        Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik
-        Instruksikan pasien untuk latihan rentang gerak pada ekstremitas
-        Berikan/bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, tongkat.Instruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas.
-        Awasi TD saat beraktivitas

5.        Resiko infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat prosedur pembedahan
Intervensi
-        Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic
-        Inspeksi luka,perhatikan karakteristik drainase
-        Awasi tanda-tanda vital
-        Kalaborasi Pemberian antibiotik

No comments:

Post a Comment