Saturday 15 November 2014

PENGKAJIAN FISIK DAN DIAGNOSTIK SISTEM REPRODUKSI WANITA



PENGKAJIAN FISIK DAN DIAGNOSTIK
SISTEM REPRODUKSI WANITA

 

 
Disusun oleh
KELOMPOK IV / 2 Reg B
Dea Fera Indikasari
P17420313053
Dedy Samsun Hidayat
P17420313054
Fina Wijayanti
Fitri Fauziah Apriliani
P17420313059
P17420313060
Naliatul Khikmah
Noor Hanimah
Ratna Faradila
P17420313073
P17420313074
P17420313080
Wiji Astuti
P17420313090
Wiwik Nurkhikmah
P17420313091

Dosen Pengampu
Hj. Afiyah Sri Harnany, SST, M.Kes.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

akjkskata
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata΄ala, karena berkat dan  rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul pengkajian fisik keperawatan pada reproduksi wanita. Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah pengkajian keperawatsn dan diagnostik. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan waktu yang tepat. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi lebih baiknya makalah ini  dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini memberikan dapat informasi, pengetahuan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi perawat dan mahasiswa keperawatan.


Penulis



















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Alat kelamin / sistem reproduksi merupakan bagian yang pening untuk dikaji pada wanita. Berbagai masalah yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita dapt terjadi misalnya masalah yang berkaitan dengan kontrasepsi, kehamilan, gangguan menstruasi maupun menopause.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari dua bagian utama aitu alat kelamin luar dan dalam yang berkembang dan berfungsi sesuai dengan pengaruh hormon-hormon yang juga mempengaruhi fertilitas, kehamilan, melahirkan, dan kemampuan mencapai kepuasan sexual. Alat kelamin luar terdiri dari mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora, dan beberapa struktur yang berkaitan (kelenjar bartholini, skene’s,dan meatus uretra) alat kelamin dalam terrdiri dari vagina uteruss, ovarium dan tuba falopii.
Pada tahun-tahun sebelum menstruasi dan saaat hamil, uterus wanita mengalami perubahan ukuran. Menstruassi pertama kali pada wanita terjadi memasuli usia remaja dan menopause pada saat wanita berusia 40-55tahun.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja yang harus ditanyakan pada klie saat anamnesa dilakukan ?
2.      Apa saja alat yang digunakan untuk pengkajian reproduksi wanita ?
3.      Bagaimana cara melakukan pengkajian fisik pada sistem reproduksi waanita ?
4.      Data diagnostik apa saja yang biasa dilakukan pada sistem reproduksi wanita?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pengkajian fisik sistem reproduksi wanita
2.    Untuk mengetahui keluhan utama, riwayat kesehatan klien, penyakit keluarga dan atau perkembangan klien.
3.    Untuk mengetahui  cara melakukan pengkajian fisik pada sistem reproduksi waanita
4.    Untuk mengetahui data diagnostik apa saja yang biasa dilakukan pada sistem reproduksi wanita

D.    Ruang Lingkup
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menggunakan berbagai macam metode seperti mencari informasi dari buku-buku sumber yang berhubungan dengan tema, dan beberapa dari internet.







BAB  II
PEMBAHASAN


I.            ANAMNESA
  1. Keluhan utama pasien wanita yang pergi ke dokter ginekologi atau poli kandungan adalah :
1.      Keputihan (leucorrhoe) atau infeksi genitalia.
2.      Perdarahan pervaginam.
3.      Tumor abdomen atau payudara.
4.      Kehamilan
  1. Riwayat Kesehatan
Data riwayat kesehatan yang di kumpulkan meliputi pola sehat-sakit riwayat kesehatan sekarang menggunakan PQRST :
a.       kapan pasien mengalami menstruasi,
b.      periode menstruasi,
c.       menggunakan kontrasepsi,
d.      apakah pasien merokok?,
e.       menggunakan alkohol,
f.       apakah pasangannya menderita infeksi alat kelamin?,
g.      bagaimana intensitas melakukan hubungan seks?

  1. Riwayat penyakit keluarga
Ajukan pertanyaan apakah anggota keluarga yang menderita gangguan sistem reproduksi pembedahan pada sistem reproduksi, atau yang menderita gangguan sistemik diabetes mellitus, obesitas, penyakit jantung.
  1. Riwayat perkembangan
Pertanyaaan-pertanyaan juga diajukan dengan pertimbangan perkembangan terutama bila pengkajian dilakukan pada anak-anak, remaja, dewasa, atau usia lanjut dimana mempunyai ciri-ciri perkembangan yang berbeda. Pengkajian pada wanita hamil memerlukan ketrampilan khusus yang lebih mendalam.

II.            PERALATAN
Peralatan yang perlu dipersiapakan untuk pengkajian antara lain :
  1. sumber pencahayaan yang baik,
  2. selimut,
  3. sarung tangan sekali pakai,
  4. spekulum vagina,
  5. pelumas steril
III.            PEMERIKSAAN FISIK
Sesuai dengan struktur anatominya, pengkajian alat kelamin pada wanita dapat dibedakan menjadi dua macam , yaitu pengkajian alat kelamin bagian dalam dan pengkajian alat kelamin bagian luar.
Pengkajian Bagian Luar
1.      Beri kesempatan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pengkajian dimulai. Bila di perlukan urine untuk spesemen lab , kumpulkan pada saat ini
2.      Anjurkan pasien membuka celana, bantu mengatur posisi litotomi dan selimuti bagian yang tidak diamati
3.      Mulai dengan mengamati rambut pubis, perhatikan distribusi dan jumlah nya dan bandingkan sesuai perkembangan pasien
4.      Amati kulit dan area pubis, perhatikan adanya lesi, eritema, fisura, leukoplakia, dan eksoriasi
5.      Buka labia mayora dan amati bagian dalam bagian dalam labia mayora, labia minora, kitoris, dan meatus uretra . Perhatikan setiap ada pembekakan, ulkus, keluaran, pembekakan atau nodula.

Inspeksi genitalia eksterna :
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
1)      Keadaan vulva bagian luar:
o   Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
o   Terdapat ulkus, pembengkakan.
2)      Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe

Pengkajian Bagian Dalam
Keterlibatan perawat dalam melakukan pengkajian tingkat mahir (pengkajian dalam) tergantung pada kebijaksanaan / peraturan dimana perawat bekerja. Akan tetapi secara klinis perawat harus mengetahui teknis pengkajian ini. Dalam pengkajian ini perawat harus memahami struktur anatomi, cara pengunaan alat dan teknis aseptik. Langkah kerja pengkajian adalah sebagai berikut:
1.      Atur posisi pasien.
2.      Lumasi jari penunjuk anda dengan air streril dan masukan ke dalam vagina dan identifikasi servik mengenai kelunakannya, serta permukaannya. Tindakan ini berguna untuk mempergunakan dan memilih spekulum yang tepat. Cabut jari bila sudah selesai.
3.      Siapkan spekulum dengan ukuran dan bentuk yang sesuai dan lumasi dengan air hangat terutama bila akan diambil spesimen
4.      Letakkan dua jari pada pintu vagina dan tekankan ke bawah ke arah perianal
5.      Yakinkan tidak ada rambut pubis pada pintu vagina dan dengan tangan satunya masukan spekulum dengan sudut 45 derajat dan hati-hatilah sehingga tidak menjepit rambut pubis atau labia.
6.      Bila spekulum sudah berada di vagina, keluarkan dua jari anda, dan putar spekulum ke arah posisi horizontal dan pertahankan penekanan tetap pada sisi bawah/posterior
7.      Buka paruh spekulum, lokasikan pada servik dan kunci paruh sehingga tetap membuka.
8.      Bila servik sudah terlihat, atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati servik mengenai ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya. Normalnya pada nulipara bentuk servik melingkar atau oval, sedang pada para membentuk celah.
9.      Bila diperlukan spesimen sitologi maka ambillah dengan cara usapan menggunakan aplikator dari kapas.
10.  Bila sudah selesai, kendorkan screw spekulum, tutup spekulum dan  tarik keluar secara perlahan-lahan.
11.  Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan dengan cara kenakan sarung tangan steril, lumasi jari penunjuk dan jari tengah kemudian masukkan ke lubang vagina debgan penekanan kearah posterior dan raba dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodula.
12.  Palpasi servik dengan dua jari anda dan erhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan. Normalnya servik dapat digerakkan tanpa terasa nyeri.
13.  Palpasi uterus dengan cara jari-jari tangan menghadap ke atas. Tangan yang diluar taruh di perut dan tekankan kebawah. Palpasi uterus mengenai ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitas.
14.  Palpasi ovarium dengan cara geser dua jari yang ada dalam vagina pada fornik lateral kanan. Tangan yang diperut tekankan kebawah ke arah kuadran kanan bawah. Palpasi ovarium kanan mengenai ukuran, mobilitas, bentuk, ukuran, konsistensi dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk ovarium sebelahnya.


IV.            PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diagnostik sederhana yang dapat dikerjakan secara poliklinis (di kamar periksa)
Sediaan basah :
  • Untuk melihat penyebab dari fluor albus
  • Ambil sedikit cairan vagina, letakkan pada gelas objek dan campur dengan KOH , kemudian tutup dengan gelas penutup , periksa dibawah mikrosokop ( pemeriksaan benang hyphae pada candida)
  • Ambil sedikit cairan vagina, letakkan pada gelas objek dan campur dengan NaCl 0.9% , kemudian tutup dengan gelas penutup , periksa dibawah mikrosokop (pemeriksaan gerakan trichomonas dan vaginosis bakterial)
                             





































BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
               Di dalam melakukan pengkajian fisik sistem reproduksi wanita harus diketahui keluhan utama, riwayat kesehatan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat perkembangan pada kondisi tertentu. Pengkajian sistem reproduksi wanita meliputi pengkajian alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Dalam melakukan pengkajian ini perawat harus memahami struktur anatomi, cara pengunaan alat dan teknis aseptik agar tidak terjadi infeksi nosokomial. 

B.     Saran
Diharapkan kepada perawat dan mahasiswa keperawatan agar dapat melakukan pengkajian fisik sistem reproduksi wanita secara benar, teknik, dan prosedur yang telah ditentukan.

















DAFTAR PUSTAKA

Priharjo,Robert. 1995. Pengkajian Fisik dan diagnostik. Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI.2004. pelayanan kebidanan dasar berbasis hak asasi manusia dan keadilan gender. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

No comments:

Post a Comment