PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRAVENA
Diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Disusun oleh
Kelompok 4 / 1 Reg B
|
||
Annisa
Resiana
|
P17420313050
|
|
Dedy
Samsun Hidayat
|
P17420313054
|
|
Dwi
Septiyaningrum
|
P17420313058
|
|
Ika
Safitri
|
P17420313062
|
|
Khilda
Sari
|
P17420313066
|
|
Mastini
Febiyanti
|
P17420313070
|
|
Noor
Hanimah
|
P17420313074
|
|
Qonitalillah
|
P17420313079
|
|
Silvia
Anggarwati PP
|
P17420313083
|
|
Tissa
Opilaseli
|
P17420313087
|
|
Wiwik
Nurhikmah
|
P17420313091
|
Dosen Pengampu
SRI MAWAR, SST
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan masalah
1
C. Tujuan
1
D. Sistematika
1
BAB II PEMBAHASAN
2
A.
Pengertian
Injeksi Intravena
3
B.
Kegunaan
Injeksi Intravena
3
C.
Tempat injeksi
intravena
3
D.
Macam – macam
injeksi intravena
4
E.
Prosedur kerja
4
F.
Hal yang harus
diperhatikan
8
G.
Kekurangan
Injeksi Intravena
8
H.
Kelebihan
Injeksi Intravena
8
BAB
III KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan
yang di gunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau
mencegah penyakit. Obat telah di gunakan manusia sejak peradapan kuno. Misalnya
orang – orang Mesir pada zaman dahulu telah menggunakan magnesium, soda, garam
besi dan sulfur sebagai bahan obat.
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang
diberikan dapat bereaksi dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat
dimasukkan ke vena sehinnga obat langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan
obat dapat beraksi lebih cepat di banding dengan cara enternal atau parental
yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien
yang tidak dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di
cari vena besar yaitu vena basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien
yang di pasang infus, obat dapat di berikan melalui botol infus atau melalui
karet pada selang infus yang dibuat untuk memasukkan obat.
Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat harus
mempunyai pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan sebelum yakin mendapatkan vena yang mudah
di tusuk. Pengulangan tusukan dapat menyebabkan rasa sakit pada pasien.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa definisi
dari injeksi intravena?
2.
Sebutkan
macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena ?
3.
Sebutkan
kegunaan dari injeksi intravena?
4.
Sebutkan tempat
lokasi injeksi intravena?
5.
Jelaskan
prosedur kerja injeksi intravena?
6.
Sebutkan
kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
definisi dari injeksi intravena
2.
Untuk mengetahui
macam-macam pemberian obat melalui injeksi intravena
3.
Untuk mengetahui
kegunaan dari injeksi intravena
4.
Untuk mengetahui
tempat injeksi intravena
5.
Untuk mengetahui
prosedur kerja injeksi intravena
6.
Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena
D.
Sistematika
BAB I :
PENDAHULUAN
BAB II :
PEMBAHASAN
BAB III :
KESIMPULAN
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Injeksi Intravena
Pemberian obat dengan cara memasukkan
obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh
darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung.
J.
Kegunaan Injeksi Intravena
-
Digunakan pada pasien yang dalam
keadaan darurat, agar obat yang di berikan dapat menimbulkan efek langsung.
Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang.
-
Digunakan pada pasien yang tidak dapat
diberi obat melalui oral, contoh pada pasien terus menerus muntah – muntah
-
Digunakan pada pasien yang tidak di
perbolehkan memasukkan obat apapun melalui mulutnya.
-
Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi
(tersedak – obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain
dipertimbangkan.
K.
Tempat injeksi intravena
1.
Pada lengan
-
Vena mediana cubiti/ vena sefalika
-
Vena
basilica
2.
Pada tungkai
-
Vena saphenous
3.
Pada leher
-
Vena jugularis
4.
Pada kepala
-
Vena frontalis
-
Vena temporalis
5. Pada mata kaki
-
Vena dorsal pedis
L.
Macam – macam injeksi intravena
1).
Pemberian Obat
melalui intravena (Secara Langsung)
Cara Pemberian obat melalui vena
secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti / cephalika ( lengan ), vena
saphenosus ( tungkai ), vena jugularis ( leher ), vena frontalis / temporalis (
kepala ), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh
darah.
2). Pemberian
Obat melalui intravena (Secara Tidak Langsung)
Merupakan cara pemberian obat
dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam media (wadah atau selang), yang
bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik
dalam darah.
M.
Prosedur kerja
1). Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Langsung )
Persiapan alat
:
1.
buku catatan pemberian obat atau kartu
obat
2.
kapas alkohol
3.
sarung tangan
4.
obat yang sesuai
5.
spuit 2ml – 5 ml
6.
bak spuit
7.
baki obat
8.
plester
9.
perlak pengalas
10. karet
pembendung ( tourniquet )
11. kasa steril (
bila perlu )
Prosedur Kerja
:
- Cuci tangan
- Siapkan obat
dengan prinsip enam benar
- Indentifikasi
klien
- Beri tahu klien dan jelaskan
prosedur yang akan diberikan
- Atur klien pada
posisi yang nyaman
- Pasang perlak
pengalas
- Bebaskan lengan
klien dari baju atau kemeja
- Letakkan karet
pembendung ( torniquet )
- Pilih area
penususkan yang bebas dari tangda kekakuan, peradangan atau rasa gatal. Menghindari
gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
- Pakai sarung
tangan
- Bersihkan area
penusukan dengan menggunakan kapas alkohol , dengan gerakan sirkuler dari arah
dalah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metodr oni
dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
- Pegang kapas
alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan non dominan
- Buka tutup
jarum
- Tarik kulit
kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penususkan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak befrgeser, memudahkan penusukan
- Pegang jarum
pada posisi 300 sejajar vena yang akn ditusuk perlahan pasti
- Rendahkan
posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
- Lakukan
aspirasi dengan tangan nono dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger
- Observasi
adanya draah dalam spuit
- Jika ada darah,
lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan – lahan
- Keluarkan jarum
dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkkan (300) , sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
- Tutup area
penusukkan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin
- Kembalikan
posisi klien
- Buang peralatan
yang sudah tidak diperlukan
- Buka sarung
tangan
- Cuci tangan
- Dokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan
2). Pemberian Obat Melalui Intravena ( Secara Tidak Langsung )
a) Pemberian obat melalui wadah intravena
Memberikan obat intravena melalui wadah
merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah
cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Spuit dan jarum
sesuai dengan ukuran
2. Obat dalam
tempatnya
3. Wadah cairan (
kantong atau botol )
4. Kapas alcohol.
Prosedur Kerja :
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan.
3.
Periksa identitas pasien, kemudian
ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4.
Cari tempat penyuntikan obat pada
daerah kantong.
5.
Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
dan stop aliran.
6.
Lakukan penyuntikan dengan memasukan
jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat berlahan – lahan ke
dalam kantong atau wadah cairan.
7.
Setelah selesai, tarik spuit dan campur
larutan dengan membalikan kantong cairan secara perlahan – lahan dari satu
ujung ke ujung lain.
8.
Perikasa kecepatan infus
9.
Cuci tangan
10. Catat reaksi pemberian, tanggal,
waktu, dan dosis pemberian obat.
b) Pemberian obat melalui selang intravena.
Persiapan Alat dan Bahan :
1.
Spuit dan jarum yang sesui dengan
ukuran
2.
Obat dalam tempatnya
3.
Selang intra vena
4.
Kapas alkohol
Prosedur Kerja
:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada
pasien mengenai yang akan dilakukan.
3. Periksa
identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.
4. Cari tempat
penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
5. Lakukan
desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.
6. Lakukan
penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga menembus bagian tengah dan
masukan obat secara perlahan – lahan ke dalam selang intravena.
7. Setelah
selesai, tarik spuit.
8. Periksa
kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang
telah di berikan dan dosisnya.
N.
Hal yang harus diperhatikan
-
Jarum suntik
harus dalam keadaan steril
-
Dilakukan dengan
hati-hati dan tidak tergesa-gesa
-
Kaji obat yang
akan diberikan, karena obat harus tepat dan sesuai untuk jenis penyakitnya.
Apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat, obat tidak dapat ditarik kembali
-
Dosis yang
diberikan harus tepat
-
Tepat lokasi
injeksi, artinya injeksi harus tepat pada vena
O.
Kekurangan Injeksi Intravena
-
Dapat terjadi emboli
-
Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
-
Pembuluh darah dapat pecah
-
Terjadi ematoma
-
Dapat terjadi
alergi
-
Obat tidak dapat
di tarik kembali
-
Membutuhkan
keahlian khusus
P.
Kelebihan Injeksi Intravena
-
Dapat
digunakan untuk pasien yang tidak sadar
-
Obat
dapat terabsorbsi dengan sempurna
-
Obat
dapat bekerja cepat
-
Tidak
dapat mengiritasi lambung
BAB III
KESIMPULAN
Pemberian obat melaui injeksi intravena
dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu
spuit langsung di tusukan pada vena. Sedangkan cara tidak langsung yaitu dimana
spuit di tusukkan pada infus melalui wadah intravena ( wadah / kantong infus )
dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung,
obat dalam darah di peroleh secara cepat, tepat dan dapat disesuaikam langsung
dengan respon penderita. Namun obat yang di suntikkan tidak dapat di tarik
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Bouwhuizen, M. 1991 . Ilmu
Keperawatan . Jakarta : EGC
Hidayat, A.Aziz Alimul. Uliyah,
Musrifatul. 2008 . Keterampilan Dasar Praktik Klinik . Jakarta :
Salemba Medika
http://nadhifahnaditya.blogspot.com/2011/04/pemberian-obat-intravena.html
http://prosedurpemberianobat.blogspot.com/
http://www.scribd.com/doc/47819304/Suntikan-Intravena
Priharjo, Robert. 1995 . Teknik
Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat . Jakarta : EGC
kok gabisa di copy?
ReplyDeletegausah share kalo gk bisa di copy
ReplyDeletebagus sekali untuk yang baru belajar kl ga bisa di copy di print out saja bagaimana?
ReplyDeletega bisa di copy -.-
ReplyDeleteJELEK, GAK BISA DI COPY
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteKALO JELEK NGAPAIN MAU DI COPY KAK ? ATO MAKSUDNYA JELEK KARENA GAK BISA DI COPY ? BIASA AJA KAK. GAUSAH NGATAIN KARYA ORANG. BELUM TENTU KAKAK BISA BIKIN LEBIH BAIK.
Delete