Thursday, 27 March 2014

PATOFISIOLOGI - ALKALOSIS



MAKALAH PATOFISIOLOGI
“ALKALOSIS”

 


Disusun Oleh :
I Reguler B
1.      Loly Risqiyani                       (P17420313069)
2.      Mastini Febiyanti                  (P17420313070)
3.      Maulida Safutri                     (P17420313071)
4.      Muhammad Saifullah           (P17420313072)
5.      Nailatul Khikmah                 (P17420313073)
6.      Noor Hanimah                       (P17420313074)
7.      Novi Dewi Fatmaningsih      (P17420313075)
8.      Nur Huda Al Fauzi               (P17420313076)
9.      Nurul Febriana Hidayah      (P17420313077)
10.  Qonitalillah                            (P17420313078)
11.  Ratna Faradila                      (P17420313079)

POLTEKKAS KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
ALKALOSIS

A.    Pengertian
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah. Dalam kondisi ini tingkat pH dari jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH normal. Peningkatan basa disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat (HCO3).
Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh. Secara sederhana, alkalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3).
B.     Macam-macam Alkalosis
Alkalosis dibagi menjadi 2 yaitu
1.      Alkalosis Respiratorik
Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan saat darah menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
o   Rasa nyeri
o   sirosis hati
o   kadar oksigen darah yang rendah
o   demam
o   overdosis aspirin.
Tanda dan gejala :
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Pengobatan :
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.

2.      Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama akalosis metabolik:
o   Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
o   Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
o   Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).
Tanda dan Gejala
Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu tertentu. Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan.Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan tekanan darah.
Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual, muntah, dan diare.Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
Pengobatan :
Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi lebih banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini. Obat yang mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula diberikan, tergantung pada penyebabnya.
Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.

























DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment