MAKALAH PATOFISIOLOGI
“ALKALOSIS”
Disusun
Oleh :
I Reguler B
1.
Loly
Risqiyani (P17420313069)
2.
Mastini
Febiyanti (P17420313070)
3.
Maulida
Safutri (P17420313071)
4.
Muhammad
Saifullah (P17420313072)
5.
Nailatul
Khikmah (P17420313073)
6.
Noor
Hanimah (P17420313074)
7.
Novi
Dewi Fatmaningsih (P17420313075)
8.
Nur
Huda Al Fauzi (P17420313076)
9.
Nurul
Febriana Hidayah (P17420313077)
10. Qonitalillah (P17420313078)
11. Ratna Faradila (P17420313079)
POLTEKKAS KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
ALKALOSIS
A. Pengertian
Alkalosis
adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Dalam kondisi ini tingkat pH dari
jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH normal. Peningkatan basa disebabkan
oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat (HCO3).
Ini adalah
gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen yang dipicu
meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh. Secara sederhana, alkalosis
disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3).
B. Macam-macam
Alkalosis
Alkalosis
dibagi menjadi 2 yaitu
1.
Alkalosis
Respiratorik
Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan saat darah menjadi
basa karena pernapasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida
dalam darah menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan
terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab
lain dari alkalosis respiratorik adalah:
o
Rasa nyeri
o
sirosis hati
o
kadar oksigen darah yang rendah
o
demam
o
overdosis aspirin.
Tanda dan gejala :
Alkalosis
respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa
gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin
memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Pengobatan
:
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan
adalah memperlambat pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat
pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri,
diberikan obat pereda nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas
(bukan kantung plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah
penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
Jika kadar karbondioksida meningkat,
gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi
kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
2.
Alkalosis Metabolik
Alkalosis
Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya
kadar bikarbonat.
Penyebab :
Alkalosis
metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh
adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang
berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti
yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan
perut).
Pada
kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi
terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab
utama akalosis metabolik:
o
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid,
asam etakrinat)
o
Kehilangan asam karena muntah atau
pengosongan lambung
o
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma
Cushing atau akibat
penggunaan kortikosteroid).
Tanda dan Gejala
Pernapasan
lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat
berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval
waktu tertentu. Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga
menjadi kebiruan atau keunguan.Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat
yang disertai penurunan tekanan darah.
Gejala
lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang
otot, mual, muntah, dan diare.Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing,
sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
Pengobatan :
Pengobatan
alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.Pengobatan terutama ditujukan
untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu, tubuh harus
terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.Obat-obat untuk mengembalikan larutan
kimia yang hilang mungkin akan diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena
hiperventilasi, penderita akan diberi lebih banyak suplai oksigen untuk
mengatasi masalah ini. Obat yang mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula
diberikan, tergantung pada penyebabnya.
Penting
untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat menyebabkan
risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment