MAKALAH
Pemberian
Obat tetes hidung
Disusun
Oleh:
1. Maulida
Safutri(P17420313071)
2. Muhammad
Saifullah(P17420313072)
3. Nailatul
Khikmah(P17420313073)
4. Noor
Hanimah(P17420313074)
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI
D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang
Allah berikan. Segala puji hanya bagi Allah atas segala berkah, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Pemberian Obat Tetes Hidung”. Dalam penyusunan dan penulisannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, bantuan dan kepercayaan yang begitu besar. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam
debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini
dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut
hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan
bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara dihangatkan
sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Dengan penjelasan sepintas
tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa segala sesuatu yang masuk
(khususnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh menghalangi fungsi
dari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan lendir
sekitar 5,5-5,6 pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH
kurang dari 6,5 biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5
mulai ada bakteri.
Sediaan untuk pengobatan hidung
merupakan salah satu sediaan steril. Pertimbangan dalam pembuatan steril adalah
memperhatikan stabilitas bahan aktif dan bahan-bahan tambahan yang akan
membantu sediaan menjadi bentuk sediaan yang dikehendaki pada proses
sterilisasi.
Pada
umumnya obat terlarut dalam air dan digunakan terhadap hidung tersumbat atau
karena infeksi,juga pada nyeri.Semua tetes hidung mengandung suatu zat pengawet
untuk menghindari pertumbuhan kuman dan jamur.Obat tetes hidung harus memenuhi
persyaratan tertentu(isotonis) agar jangan merusak selaput lendir dan lapisan
bulu getarnya.
Tujuan penulisan
makalah
1.
Untuk mengetahui pengertian
tetes hidung.
2.
Untuk mengetahui tempat-tempat
pemberian obat tetes hidung.
3.
Untuk mengetahui persiapan-persiapan
yang harus dilakukan terkait pemberian obat.
4.
Untuk memahami cara kerja pemberian
obat tetes hidung.
2. Mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
formulasi sediaan tetes hidung.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tetes Hidung
Hidung mempunyai tugas menyaring
udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung.Tanpa
penyaringan ini dedu dapat mencapai paru-paru.Bagian depan dari rongga hidung
terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar,sedangkan debu
halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung.Dalam rongga hidung udara
dihangatkan sehingga terjadi kehangatan tertentu. Sediaan hidung adalah cairan,
semisolid atau sediaan padat yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh
suatu efek sistemik atau lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif.
Sediaan hidung sebisa mungkin tidak
mengiritasi dan tidak memberi pengaruh yang negative pada fungsi mukosa hidung
dan cilianya. Sediaan hidung mengandung air pada umumnya isotonik dan mungkin
berisi excipients, sebagai contoh, untuk melakukan penyesuaian sifat merekat
untuk sediaan, untuk melakukan penyesuaian atau stabilisasi pH, untuk
meningkatkan kelarutan bahan aktif, atau kestabilan sediaan itu. Sediaan hidung
disediakan di (dalam) dosis ganda atau kontainer dosis tunggal, diberikan jika
perlu, dengan suatu alat yang dirancang untuk menghindari paparan dari
kontaminan. Obat tetes hidung (OTH) adalah
larutan dalam air atau dalam pembawa minyak yang digunakan dengan cara
meneteskannya atau menyemprotkannya kedalam lubang hidung pada daerah
nasopharingeal. Obat tetes hidung adalah suatu obat yang digunakan untuk pilek,
mengandung dekongestan topikal. Selain dalam bentuk tetes hidung, dekongestan
topikal juga dapat berbentuk obat semprot hidung.
Umumnya
(OTH) mengandung zat aktif:
1. Antibiotika(contoh:Kloramfenikol,Neomisin
Sulfat,Polimiksin B Sultat)
2. Sulfonamida
3. Vasokonstriktor
4. Antiseptik/germiside(contoh:Hidrogen
peroksida)
5. Anestetika
lokal(contoh:Lidokain HCl)
Tetes hidung harus steril karena
hidung kaya akan jaringan epitel(kaya akan pembuluh darah).Yang perlu
diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka terhadap
beberapa macam obat,misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl,konsentrasi
tinggi yang dapay ditahan adalah 3%.Lebih tinggi dari kadar tersebut akan
menghambat kerja rambut getar.Larutan adrenalin yang asam(adrenalin 1% pH3)
juga akan menghambat kerja dari rambut hidung. Larutan kokain HCl hanya dapat
digunakan sampai konsentrasi paling tinggi 2,5 %. Larutan protalgol mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap rambut getar hidung karena mengendapklan protein (padahal
lendir yang diekskresikan di daerah rambut getar sebagian bersar terdiri dari
protein).
Obat
tetes hidung harus isoosmotik dengan sekret hidung atau dengan cairan tubuh lainnya
yaitu sama dengan larutan NaCl 0,9%
Hal
ini perlu diperhatikan karena agar tidak mengganggu fungsi rambut
getar,epitel.Sedikit hipertonik masih diperkenankan. Sebagai bahan pengisotoni
digunakan NaCl atau glukosa.
B. Tempat-tempat
pemberian obat
Obat hidung
biasanya diberikan dengan empat cara:
-
Yang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan
menggunakan pipet tetes.
-
Dengan cara disemprotkan,alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil
semprotan berupa kabut(atomizer) ada juga yang agak halus(neulizer) lebih halus
dari atomizer.
Cara
menggunakan/kerja: setelah kedua lubang hidung dibersihkan dengan baik,kepala
ditegakkan dan bagian depan dari alat spray diletakkan dibawah lubang
hidung.Lalu obat disemprotkan,sambil menghirp secara mendalam.Bila perlu
semprotan diulang dilubang hidung lainnya.
-
Dengan cara mencucikan dengan alat ”nasal douche”.
-
Dapat cara dengan “inhere” diisap-isap.
C. Persiapan
alat
Pemberian
obat tetes hidung seseorang dengan keradangan hidung(Rhinitis) atau nasofaring.
Persiapan
alat dan bahan:
-
Obat dalam tempatnya
-
Pipet
-
Spekulum hidung
-
Pinset anatomi pada tempatnya
-
Korentang dalam tempatnya
-
Plester
-
Kain kasa
-
Kertas tisu
-
Balutan
D. Persiapan
tempat atau lingkungan
Menutup sampiran
untuk menjaga privasi pasien
E. Persiapan
pasien
-
Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya.
-
Sediakan asisten bila perlu,untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil.
-
Atur posisi
klien berbaring supinasi dengan kepala hiperekstensi diatas bantal (untuk
pengobatan sinus ethmoid dan sphenoid) atau posisi supinasi dengan kepala
hiperektensi dan miring kesamping (untuk pengobatan sinus maksilaris dan
frontal).
-
Memberitau klien dengan tindakan yang akan diambil
-
Menjelaskan tujuan pemberian obat
-
Menjelaskan langkah yang akan dilakukan
F. Cara
kerja
1.
Cuci tangan
2.
Pasang handskun
3.
Cek kembali pengobatan, waktu,
jumlah dan dosis serta pada bagian mana obat harus diberikan.
4.
Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
5. Siapkan
klien
6. Bersihkan
lubang hidung
7. Gunakan
sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
8. Masukkan sejumlah tetes obat yang
tepat pada bagian tengah konka
superior tulang etmoidalis
9. Minta
klien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit
10. Kaji respon klien
a.Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya
ketidaknyamanan dan lain sebagainya.
b. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan
ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
11. Rapikan
alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai.
12. Lepaskan
handskun dan letakkna dibengkok.
13. Cuci
tangan
14. Dokumentasikan semua tindakan,tanggal dan
dosis pemberian obat.
G. Hal-hal
yang perlu diperhatikan
Tetes
hidung harus steril dan untuk menjaga agar obat terhindar dari kontaminasi
,maka penambahan perservatif juga
dilakukan misalnya dengan nipagin atau nipasol atau kombinasi keduanya.Nipagin
dipakai 0,04-0,01% sedangkan campurannya dapat dibuat dengan kombinasi
nipagin(0,026%) dan nipasol(0,014%).
Secara
umum obat tetes hidung harus diperhatikan:
-
Sebaiknya digunakan pelarut air.
-
Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem fungsi rambut getar
epitel.
-
pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar Ph tersebut stabil
hendaknya ditambah dapar(bufer).
-
Usahakan agar larutan isotoni.
-
Supaya obar dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat diusahakan penambahan
bahan yang menaikan viskositasnya agar mendekati secret lendir hidung.
-
Hendaknya dihindari larutan obat tetes hidung yang bereaksi alkali.
-
Penting diketahui jangan sampai bayi diberi tetes hidung yang mengandung
mentol,karena dapat menyebabkan karam(kejang) pada jalan pernafasan.
-
Harus tetap stabil dalam pemakaian pasien.
-
Harus mengndung antibakteri untuk mereduksi pertumbuha bakteri selama dan pada
saat obat diteteskan.
-
Viskositas
Penambahan
metil cellulose sebanyak 0,5% untuk
mendapatkan viskositas larutan yang seimbang dengan viskositas mukosa hidung.
-
Isotonis
Iritasi
mukosa hidung tidak akan terjadi jika larutan isotonis atau sedikit hipertonis.
Namun, larutan yang sangat encer atau sangat pekat akan menyebabkan iritasi
mukosa hidung. Untuk tonisitas, kita dapat menambahkan NaCl atau Dekstrosa.
-
Isohidris
Keasaman
(pH) sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 – 6,5, sedangkan anak antara 5,0 –
6,7. Rhintis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa, sedangkan peradangan
akut menyebabkan pergeseran pH ke arah asam. Sebaiknya, kita menggunakan dapar
phosphat pH 6,5.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sediaan hidung adalah cairan, semisolid
atau sediaan padat yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik atau lokal.
2. Dalam pembuatan sediaan obat tetes hidung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
- Viskositas
- Isotonis
- Isohidris
Saran
Hidung merupaka salah satu organ penting bagi tubuh
manusia, oleh karena itu perawatan hidung harus lebih diperhatikan. Apabila
terjadi permasalahan pada hidung, perlu diketahui pengobatan yang tepat untuk
proses penyembuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://esafebriantonugroho.blogspot.com/2013/11/makalah-pemberian-obat.html
http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/01/pemberian-obat-pada-hidung.html
http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/08/03/teknik-pemberian-obat-luar-2/
Lukas,
Stefanus. Formulasi Steril. Andi Ofset. Yogyakarta. 2011
Itjen
POM.(1995).Farmakope Indonesia.Edisi IV.Depkes RI.Jakarta.
No comments:
Post a Comment