PEMBERIAN OBAT CAIR MELALUI ORAL
Diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Disusun oleh
1 Reg
B
|
||
Abdul
Ghofur
|
P17420313047
|
|
Akhmad
Aji Mulyanto
|
P17420313048
|
|
Amilatul
Kamilah
|
P17420313049
|
|
Annisa
Resiana
|
P17420313050
|
|
U’un
Prapmaneta
|
P17420313088
|
Dosen Pengampu
SRI MAWAR, SST
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
1
C. Manfaat
1
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Definisi
2
B. Tempat pemberian obat
2
C. Macam-macam obat cair
2
D.
Persiapan alat
3
E.
Persiapan
tempat
3
F.
Persiapan
pasien
3
G.
Tahap kerja
3
H. Hal yag perlu diperhatikan
4
BAB
III KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pendahuluan
Salah
satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat
kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang
memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi atau menimbulkan efek yang
berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang
sebenarnya. Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja
obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang ditelah diberikan,
memberikan obat dengan cepat, membantu klien untuk menggunakannya dengan benar
dan berdasarkan pengetahuan.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa definisi
dari obat cair melelui oral ?
2.
Sebutkan
macam-macam obat cair yang diberikan melelui oral ?
3.
Bagaimana cara
pemberian obat cair melalui oral ?
4.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair melalui oral ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
definisi cara pemberian obat cair melalui oral.
2.
Untuk mengetahui
macam-macam obat cair yang diberikan melalui oral.
3.
Untuk mengetahui
cara pemberian obat cair melalui oral.
4.
Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair melalui oral.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Pemberian obat melalui oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui
mulut dan selanjutnya ditelan.
Obat cair adalah merupakan sedian cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena
bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam
golongan produk lainnya.
Pemberian obat cair melalui oral adalah pemberian obat
yang berbentuk cair dengan cara meminum atau meneteskan kedalam mulut yang
selanjutnya ditelan.
B.
Tempat pemberian obat
Sesuai
dengan definisi diatas, bahwa tempat pemberian obat melalui mulut.
C.
Macam-macam obat cair yang diberikan melalui oral
Ø Guttae (Obat tetes)
Merupakan
sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat
dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang
disebutkan Farmacope Indonesia. Contoh : vaksin polio yang menggunakan obat
tetes.
Ø Suspensi
Merupakan
sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase
cair, memiliki ciri cairannya kental. Contoh : Minyak Ikan.
Ø Larutan
Merupakan
sediaan cair yang jernih tanpa penggumpalan dan encer. Contoh : Obat batuk OBH,
Siladex, Comix dan lain-lain
D.
Persiapan alat
Ø Baki/meja dorong
Ø Air minum yang cukup
Ø Sendok takar/mangkuk takar
Ø Gelas dan air minum
Ø Sedotan
Ø Spuit sesuai ukuran
Ø Kartu atau buku rencana pengobatan
Ø Es batu (Jika diperlukan)
E.
Persiapan tempat
Ø Dilakukan di tempat yang bersih
Ø Dapat dilakukan di kamar pasien
F.
Persiapan pasien
Ø Pasien di bangunkan dan dimohon untuk duduk
Ø Apabila pasien tidak dapat duduk, maka mengatur
posisi tidur pasien menjadi posisi fowler dan semi fowler
Ø Pasien dipersilahkan berbaring apabila jenis obat
tersebut tergolong obat tetes.
G.
Tahap kerja
1.
Siapkan
peralatan dan cuci tangan
2.
Kaji kemampuan
klien untuk dapat minum peroral
3.
Pemeriksaan
kembali order pengobatan jika ada keraguan tanyakan kepada dokter yang
bersangkutan.
4.
Ambil obat
sesuai keperluan
5.
Siapkan dan
rapikan obat yang akan diberikan dan letakan pada baki atau meja dorong
6.
Masuk ke ruang
pasien
7.
Identifikasi
pasien dengan tepat
8.
Menjelaskan dan
daya kerja obat dengan bahasa yang dapat dipahami oleh klien
9.
Kaji tanda-tanda
vital jika diperlukan
10. Membantu pasien untuk duduk
11. Jika jumlah obat yang diberikan hannya sedikit
(kurang dari 5 ml) gunakan spuit steril tanpa jarum untuk mengambilnya dari
botol
12. Apabila obat terbungkus dalam botol, kocok botol
terlebih dahulu
13. Tuang pada sendok takar dan sesuaikan dosisnya
14. Jika rasa obat tidak enak, minta klien untuk
menghisap butir es batu sebelum minum obat atau campur dengan makanan lainya
15. Jika klien mengatakan obat yang diberikan tidak sama
dengan obat yang diberikan sebelumnya, periksa kembali buku catatan pemberian
obat sebelumnya
16. Tetap bersama klien sampai obat ditelan habis
17. Catat obat yang sudah diberikan, meliputi nama dan
dosis obat, keluhan dan tanda tangan anda.
18. Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada pasien
19. Berpamitan
20. Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan
benar, buang alat-alat sekali pakai kemudian cuci tangan.
H.
Hal yang harus diperhatikan
·
Pemberian obat harus secara tepat waktu,
macam atau jenisnya dan dosisinya, serta benar cara pemberian
·
Pada waktu menyiapkan obat, bacalah
etiket dari tiap-tiap obat sekurang kurangnya 3kali, yaitu pada saat :
1. Mengambil
obat dari lemari penyimpanan.
2. Membuka
tutupnya.
3. Meletakannya
kembali dalam lemari.
·
Obat-obat yang kerang jelas etiketnya
tidak boleh dipergunakan.
·
Pada waktu menuangkan obat-obat cair,
sisi botol yang beretiket harusØ
berada disebelah atas, agar etiket tidak terkena cairan, dan dengan mudah
dibaca.
·
Setelah mengambil obat tempat harus
selalu ditutup kembali dan benar-benar tertutup rapat.
·
Bila terjadi kesalahan dalam memberkan
obat harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang
bersangkutan.
·
Bila terjadi reaksi pada saat dan
setelah pemberian obat, harus segera dilaporkan pada
penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan dan pemberian obat harus
dihentikan.
I.
Kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair secara
oral
Ø Kelebihan
1.
Bentuk obat ini
juga lebih mudah diserap di dalam saluran pencernaan
2.
Mudah ditelan
3.
Kerja obat lebih
cepat
4.
Penyerapan obat
hampir sempurna
5.
Bioavailabilitas
tinggi
6.
Mudah bercampur
dengan cairan biologis (getah lambung saluran cerna)
7.
Merupakan
campuran homogeny
8.
Dosis dapat diubah-ubah
dalam pembuatan.
9.
Kerja awal obat
lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.
10.
Mudah diberi
pemanis, bau-bauan dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada
anak-anak.
11.
Untuk pemakaian
luar, bentuk larutan mudah digunakan.
Ø Kekurangan
1.
Stabilitas
larutan kurang dibanding sediaan padat, contoh vitamin C
2.
Kurang dapat
menutupi rasa obat tidak enak, contoh garam ferro
3.
Merepotkan
penderita, karena harus menyiapkan sendok
4.
Relatif lebih
mahal daripada sediaan padat
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Pemberian obat cair melalui oral adalah pemberian
obat yang berbentuk cair dengan cara meminum atau meneteskan kedalam mulut yang
selanjutnya ditelan. Dan macam – macam obat cair yang diberikan melalui oral
antara lain : Guttae (Obat tetes), suspensi, larutan.
B.
Saran
·
Sebaiknya dalam
pemberian obat harus secara tepat waktu, macam atau jenisnya dan dosisinya,
serta benar cara pemberiannya
·
Jauhkan obat dari jangkauan anak – anak
·
Jangan meminum obat dengan menggunakan
makan atau minuman yang memperlambat dan memperburuk fungsi kerja tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat,
A. Aziz.2006, Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Edisi 2. salemba medika widjaya grand center D7. Jakarta hal 207-229
http://alfinakpermuna.blogspot.com/2011/03/pemberian-obat-per-oral-dan-inhalasi.html
http://blog4bloggerz.blogspot.com/2013/03/pemberian-obat-secara-oral-obat-dalam.html
http://esgezetpunyablog.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-obat.html
http://hartsant.blogspot.com/2013/02/pemberian-obat-oral-melalui-mulut_9454.html
http://namorokhasih.blogspot.com/2012/04/pemberian-obat.html
http://ndezzndezz.wordpress.com/2011/06/29/bentuk-obat-tablet-kapsul-kaplet-dan-cair/
http://wahyunsaktiani.blogspot.com/2013/06/semoga-bermanfaat.html
Kusmiati,
Kusmiati. 2007, Keterampilan Dasar
praktik Klinik kebidanan. Fitramaya.Yogyakarta hal 85-122.
Kusyati, Eni. dkk. 2006. Keterampilan
dan Prosedur laboratorium. Jakarta. EGC. Hal:267
Perry & Potter. 1999. Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta : ECG
Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Saku
Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC
Rochimah.Ns.
2011, Keterampilan Dasar praktik Klinik
(KDPK).CV. trans info media Jakarta hal 395-433.
Saifudin. Abdul
bari. 2010, Ilmu Kebidanan. Bina
pustaka prawiro hardjo hal Jakarta hal
67-80.
terimakasih infonya...
ReplyDeleteObat Perangsang Wanita
Jual Obat Perangsang Wanita
Obat Perangsang Wanita Menopause
Obat Perangsang Wanita Frigid
Permen Perangsang Wanita
Parfum Perangsang Wanita
your Article is this very helpful thanks for sharing ...!!!
ReplyDeletehttp://obatpembesarpenispria.id/