MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
TENTANG PEMBERIAN OBAT
PADA
VAGINA
DOSEN PEMBIMBING : Hj.
Sri Mawar, SST, M.Kes
DISUSUN OLEH :
ARIF ALAMA (P17420313051)
BAGUS ALWIBOWO (P17420313052)
DEA FERA
INDIKASARI (P17420313053)
DEDY
SAMSUN HIDAYAT (P17420313054)
WADA RAHMA IQBAL (P17420313089)
KELAS
: 1 REGULER B
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
PEKALONGAN
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada Kita sehingga dengan izin-Nya pula penulis dengan
seluruh kemampuan dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Adapun
penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah KDM II
(Kebutuhan Dasar Manusia II) tahun ajaran 2014 di Poltekkes Kemenkes Semarang
Prodi DIII Keperawatan Pekalongan. Makalah ini dibuat berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
H.Suryo Pratikwo,S.Pd,SKM,M.Kes selaku Kepala Prodi Keperawatan Pekalongan
2. Ibu
Hj. Sri Mawar,SST,M.Kes selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini
3. Para
dosen dan seluruh karyawan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
4. Ayah
dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a dalam penyusunan
makalah ini
5. Teman-teman
dan kakak-kakak tingkat sekalian yang kami sayangi, serta pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun, sehingga Makalah ini dapat tersusun lebih sempurna.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Pendahuluan
Vagina merupakan Alat
kelamin yang memiliki peranan penting pada diri seorang Wanita. Yaitu berfungsi
sebagai alat untuk mengeluarkan urine. Pada sebagian wanita memiliki gangguan
pada sistem perkemihan dan harus diobati melalui Alat kelaminnya yaitu vagina.
Hal ini berhubungan erat dengan Pemberian Obat pada Vagina.
Obat adalah
benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala,
atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Untuk itu, obat sangat diperlukan.
Pemberian Obat pada
Vagina merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui
vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran
vagina atau serviks. Oleh karena itu, khususnya untuk para wanita perlu
mengetahui hal ini dalam menjaga organ reproduksinya.
B.Rumusan Masalah
1.
Pengertian Pemberian Obat pada Vagina
2.
Tempat-tempat pemberian Obat
3. Persiapan
Alat dalam pemberian Obat
4. Persiapan
Tempat & Lingkungan
5. Persiapan
Pasien dalam pemberian Obat
6. Cara
Kerja dalam Pemberian Obat melalui Vagina
7. Hal-hal
yang diperlukan dalam Pemberian Obat
C.Tujuan Penulisan
Tujuan
Umum :
1.
Mengetahui Pemberian Obat Pervagina
Tujuan
Khusus :
1.
Mengetahui
pengertian pemberian Obat Pervagina
2.
Mengetahui
indikasi dan kontra indikasi pemberian Obat Pervagina
3.
Mengetahui
tujuan pemberian Obat Pervagina
4.
Mengetahui
macam-macam Obat Pervagina
5.
Mengetahui
keuntungan dan kerugian pemberian Obat Pervagina
6.
Mampu
melakukan tindakan pemberian Obat Pervagina
D.Manfaat Penulisan
1. Bagi
Penulis
Menambah
wawasan pengetahuan dan Ilmu KDM II (Keperawatan Dasar Manusia II) tentang
Obat-Obatan.
2. Bagi Pembaca
Memberikan
wawasan tentang Obat-Obatan serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di
bidang Ilmu KDM II (Keperawatan Dasar Manusia II).
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Pemberian Obat pada Vagina
Pemberian Obat pada
Vagina merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui
vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran
vagina atau serviks. Oleh karena itu, khususnya untuk para wanita perlu
mengetahui hal ini dalam menjaga organ reproduksinya.
Indikasi dan kontra
indikasi pemberian Obat Pervagina
Indikasi : Pada
bagianVaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagai
etiologi, ektropia dan parsio dan serviks. Servik sebagai hemoestasis setelah
biopsy dan pengangkatan polip di serviks, erosi uretra eksterna dan popiloma
uretra kondiloma akuminata. Luka akibat penggunaan instrument
ginekologi untuk mempercepat proses penyembuhan setelah electron
koagulasi.
Kontra Indikasi
: Jangan diberikan pada orang yang
mempunyai kecenderungan hipersensitif atau alergi.
Tujuan
Pemberian Obat pervagina adalah :
·
Mengobati Infeksi pada
vagina
·
Menghilangkan rasa
nyeri, terbakar, dan ketidaknyamanan pada Vagina
·
Mengurangi Perdangan
Macam-macam
Obat Pervagina, yaitu Tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang
digunakan untuk mengobati infeksi lokal. Satu ovula dimasukan sedalam mungkin
ke dalam vagina setiap hari sebelum tidur selama 1-2 minggu boleh dipakai
sebagai pengobatan tersendiri atau sebagai terapi interval pada kontensasi.
Pamakaian selama masa haid (menstruasi) tidak dianjurkan.
2. Persiapan
alat dalam Pemberian Obat Pervagina adalah sebagai berikut : Alat dan
Bahan :
a.
Sarung
tangan sekali pakai
- Obat dalam tempatnya
- kain kasa, kapas
- Pelumas untuk supositoria
- Handuk bersih
- Pengalas
- Gorden
Dalam
Pemberian Obat Perawat harus memperhatikan hal berikut :
Interpretasikan
dengan tepat resep obat yang dibutuhkan
Hitung
dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
Gunakan
prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan
Setelah
memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan
akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.
a.
Benar Klien
b. Benar Obat
c.
Benar Dosis
Obat
d. Benar Waktu
Pemberian
e. Benar Cara
Pemberian
3.Hal-hal
yang harus diperhatikan :
- Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat
- simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya
- minimalkan rasa malu klien
- kurangi dan cegah penularan infeksi
- Jaga kenyamanan klien
- Pertahankan hygienie perineum
- jaga privasi kerja
- Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
- Perhatikan teknik septik dan antiseptik
- Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
- Menginformasikan kepada pasien apa yang terjadi
4. Persiapan
Pasien sebelum Pemberian Obat Pervagina, yaitu :
a) Mengindentifikasikan
Klien dengan tepat dan tanyakan namanya
b)
Menjaga Privasi, meminta Klien untuk
berkemih terlebih dahulu
c)
Mengatur posisi Klien berbaring
supinasi dengan Kalik fleksi dan pinggul supinasi eksternal
d) Menutup
dengan selimut mandi dan ekpose hanya pada area perineal saja
5.
Persiapan Pasien dan Lingkungan dalam Pemberian Obat Pervagina, sebagai berikut :
§ Menjelaskan
kepada Pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
§ Memberitahukan
Prosedur Tindakan yang akan dilakukan.
§ Menutup
Jendela, Korden, dan memasang sampiran atau sketsel apabila diperlukan.
§ Menganjurkan
Orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan.
6. Prosedur Kerjanya, adalah sebagai
berikut :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
Catatan: apabila menggunakan obat
jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim yang tertera pada
kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang lebih 7,5 cm
dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai langkah
nomor 8, 9, 10, 11.
Pervagina :
Untuk obat ini bentuknya hampir sama atau menyerupai
obat yang diberikan secara rektal, hanya saja dimasukkan ke dalam vagina.
. Pemberian obat – obatan atau cairan tertentu
melalui vagina dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengumbah
(irigasi).
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.
Pemberian Obat ini Dilakukan pada :
a. Pasien
dengan vagina yang kotor.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.
Pemberian Obat Melalui Vagina Tidak
Boleh dilakukan pada Saat Pasien:
a.
Menstruasi
b.
Khusus pada paisen spartus antara lain :
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan paterm
Contoh obat
supositoria vagina :
a. Flagil Supositoria
b. Vagistin Supositoria
c. Albotil Supositoria
d. Mistatin Supositoria
e. Tri Costatis Supositoria
f. Neoginoksa Supositoria
a. Flagil Supositoria
b. Vagistin Supositoria
c. Albotil Supositoria
d. Mistatin Supositoria
e. Tri Costatis Supositoria
f. Neoginoksa Supositoria
Keuntungan &
Kerugian Pemberian Obat Pervagina :
Keuntungan :
Keuntungan :
·
Proses penyembuhan
lebih cepat, dimana jaringan nekrotik dikoagulasi kemudian dikeluarkan.
·
Mengobati Infeksi pada
Vagina
·
Mengurangi Peradangan
Kerugian :
·
Dapat menimbulakan
pengeluaran jaringan rusak, dan vagina berupa Bau dan rasa tidak nyaman.
Evaluasi
a. Kriteria evaluasi :
b. Klien akan memperlihatkan
efek / reaksi tubuh yang minimal terhadap pengobatan.
c. Klien dapat memahami
regimen / tata laksana pengobatan yang sedang dijalani.
terlibat menggunakan intervensi yang
dapat mencegah masalah medikasi pada klien.
BAB
III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Pemberian obat pervaginam merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Tujuan pemberian obat pervaginam mengobati infeksi pada vagina dan menghilangkan nyeri, rasa terbakar dan ketidaknyamanan pada vagina serta mengurangi peradangan.
Pemberian obat pervaginam merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Tujuan pemberian obat pervaginam mengobati infeksi pada vagina dan menghilangkan nyeri, rasa terbakar dan ketidaknyamanan pada vagina serta mengurangi peradangan.
2.Saran
Adapun
saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :
Ø Dapat
mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan tentang Pemberian Obat Pervagina
Ø Dengan
disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada para pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami tentang Pemberian Obat Pervagina serta dapat memberikan
kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi
semua pembaca.
Lampiran :
Gambar Vagina
Gambar Vagina Normal
Pemberian Obat Pada Vagina Pemeriksaan Vagina dengan
Speculum
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
http://pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/pemberian-obat-pervaginam-dan-suppositoria/
http://dianhusadanindyputri.blogspot.com/p/pemberian-obat-pada-vagina.html
Kee,
Joyce L, Everlyn R. Hayes, 1996, Farmakologi,
Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment