Sunday 9 March 2014

PEMBERIAN OBAT CAIR MELALUI ORAL




PEMBERIAN OBAT CAIR MELALUI ORAL


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia




 







Disusun oleh
1 Reg B
Abdul Ghofur
P17420313047

Akhmad Aji Mulyanto
P17420313048

Amilatul Kamilah
P17420313049

Annisa Resiana
P17420313050

U’un Prapmaneta
P17420313088



Dosen Pengampu
SRI MAWAR, SST

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I   PENDAHULUAN 1
A.      Latar Belakang 1
B.       Tujuan 1
C.       Manfaat 1
BAB II   PEMBAHASAN 2
A.       Definisi 2
B.       Tempat pemberian obat 2
C.       Macam-macam obat cair 2
D.      Persiapan alat 3
E.       Persiapan tempat 3
F.        Persiapan pasien 3
G.      Tahap kerja 3
H.       Hal yag perlu diperhatikan 4
BAB III  KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Pendahuluan
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi atau menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya. Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang ditelah diberikan, memberikan obat dengan cepat, membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.

B.       Rumusan masalah
1.         Apa definisi dari obat cair melelui oral ?
2.         Sebutkan macam-macam obat cair yang diberikan melelui oral ?
3.         Bagaimana cara pemberian obat cair melalui oral ?
4.         Apa saja kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair melalui oral ?

C.      Tujuan
1.         Untuk mengetahui definisi cara pemberian obat cair melalui oral.
2.         Untuk mengetahui macam-macam obat cair yang diberikan melalui oral.
3.         Untuk mengetahui cara pemberian obat cair melalui oral.
4.         Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair melalui oral.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi
Pemberian obat melalui oral adalah menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan.
Obat cair adalah merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya.
Pemberian obat cair melalui oral adalah pemberian obat yang berbentuk cair dengan cara meminum atau meneteskan kedalam mulut yang selanjutnya ditelan.

B.       Tempat pemberian obat
Sesuai dengan definisi diatas, bahwa tempat pemberian obat melalui mulut.

C.      Macam-macam obat cair yang diberikan melalui oral
Ø Guttae (Obat tetes)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Contoh : vaksin polio yang menggunakan obat tetes.
Ø Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair, memiliki ciri cairannya kental. Contoh : Minyak Ikan.

Ø  Larutan
Merupakan sediaan cair yang jernih tanpa penggumpalan dan encer. Contoh : Obat batuk OBH, Siladex, Comix dan lain-lain

D.      Persiapan alat
Ø  Baki/meja dorong
Ø  Air minum yang cukup
Ø  Sendok takar/mangkuk takar
Ø  Gelas dan air minum
Ø  Sedotan
Ø  Spuit sesuai ukuran
Ø  Kartu atau buku rencana pengobatan
Ø  Es batu (Jika diperlukan)

E.       Persiapan tempat
Ø  Dilakukan di tempat yang bersih
Ø  Dapat dilakukan di kamar pasien

F.       Persiapan pasien
Ø  Pasien di bangunkan dan dimohon untuk duduk
Ø  Apabila pasien tidak dapat duduk, maka mengatur posisi tidur pasien menjadi posisi fowler dan semi fowler
Ø  Pasien dipersilahkan berbaring apabila jenis obat tersebut tergolong obat tetes.

G.      Tahap kerja
1.      Siapkan peralatan dan cuci tangan
2.      Kaji kemampuan klien untuk dapat minum peroral
3.      Pemeriksaan kembali order pengobatan jika ada keraguan tanyakan kepada dokter yang bersangkutan.
4.      Ambil obat sesuai keperluan
5.      Siapkan dan rapikan obat yang akan diberikan dan letakan pada baki atau meja dorong
6.      Masuk ke ruang pasien
7.      Identifikasi pasien dengan tepat
8.      Menjelaskan dan daya kerja obat dengan bahasa yang dapat dipahami oleh klien
9.      Kaji tanda-tanda vital jika diperlukan
10.  Membantu pasien untuk duduk
11.  Jika jumlah obat yang diberikan hannya sedikit (kurang dari 5 ml) gunakan spuit steril tanpa jarum untuk mengambilnya dari botol
12.  Apabila obat terbungkus dalam botol, kocok botol terlebih dahulu
13.  Tuang pada sendok takar dan sesuaikan dosisnya
14.  Jika rasa obat tidak enak, minta klien untuk menghisap butir es batu sebelum minum obat atau campur dengan makanan lainya
15.  Jika klien mengatakan obat yang diberikan tidak sama dengan obat yang diberikan sebelumnya, periksa kembali buku catatan pemberian obat sebelumnya
16.  Tetap bersama klien sampai obat ditelan habis
17.  Catat obat yang sudah diberikan, meliputi nama dan dosis obat, keluhan dan tanda tangan anda.
18.  Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada pasien
19.  Berpamitan
20.  Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat sekali pakai kemudian cuci tangan.

H.      Hal yang harus diperhatikan
·         Pemberian obat harus secara tepat waktu, macam atau jenisnya dan dosisinya, serta benar cara pemberian
·         Pada waktu menyiapkan obat, bacalah etiket dari tiap-tiap obat sekurang kurangnya 3kali, yaitu pada saat :
1.    Mengambil obat dari lemari penyimpanan.
2.    Membuka tutupnya.
3.    Meletakannya kembali dalam lemari.
·         Obat-obat yang kerang jelas etiketnya tidak boleh dipergunakan.
·         Pada waktu menuangkan obat-obat cair, sisi botol yang beretiket harusØ berada disebelah atas, agar etiket tidak terkena cairan, dan dengan mudah dibaca.
·         Setelah mengambil obat tempat harus selalu ditutup kembali dan benar-benar tertutup rapat.
·         Bila terjadi kesalahan dalam memberkan obat harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
·         Bila terjadi reaksi pada saat dan setelah pemberian obat, harus segera dilaporkan pada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan dan pemberian obat harus dihentikan.

I.         Kelebihan dan kekurangan pemberian obat cair secara oral
Ø  Kelebihan
1.        Bentuk obat ini juga lebih mudah diserap di dalam saluran pencernaan
2.        Mudah ditelan
3.        Kerja obat lebih cepat
4.        Penyerapan obat hampir sempurna
5.        Bioavailabilitas tinggi
6.        Mudah bercampur dengan cairan biologis (getah lambung saluran cerna)
7.        Merupakan campuran homogeny
8.        Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan.
9.        Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.
10.    Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.
11.    Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.

Ø  Kekurangan
1.        Stabilitas larutan kurang dibanding sediaan padat, contoh vitamin C
2.        Kurang dapat menutupi rasa obat tidak enak, contoh garam ferro
3.        Merepotkan penderita, karena harus menyiapkan sendok
4.        Relatif lebih mahal daripada sediaan padat

















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ø Pemberian obat cair melalui oral adalah pemberian obat yang berbentuk cair dengan cara meminum atau meneteskan kedalam mulut yang selanjutnya ditelan. Dan macam – macam obat cair yang diberikan melalui oral antara lain : Guttae (Obat tetes), suspensi, larutan.


B.       Saran
·         Sebaiknya dalam pemberian obat harus secara tepat waktu, macam atau jenisnya dan dosisinya, serta benar cara pemberiannya
·         Jauhkan obat dari jangkauan anak – anak
·         Jangan meminum obat dengan menggunakan makan atau minuman yang memperlambat dan memperburuk fungsi kerja tubuh.










DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz.2006, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Edisi 2. salemba medika widjaya grand center D7. Jakarta hal 207-229
http://alfinakpermuna.blogspot.com/2011/03/pemberian-obat-per-oral-dan-inhalasi.html
http://blog4bloggerz.blogspot.com/2013/03/pemberian-obat-secara-oral-obat-dalam.html
http://esgezetpunyablog.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-obat.html
http://hartsant.blogspot.com/2013/02/pemberian-obat-oral-melalui-mulut_9454.html
http://namorokhasih.blogspot.com/2012/04/pemberian-obat.html
http://ndezzndezz.wordpress.com/2011/06/29/bentuk-obat-tablet-kapsul-kaplet-dan-cair/
http://wahyunsaktiani.blogspot.com/2013/06/semoga-bermanfaat.html
Kusmiati, Kusmiati. 2007, Keterampilan Dasar praktik Klinik kebidanan. Fitramaya.Yogyakarta hal 85-122.
Kusyati, Eni. dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur laboratorium. Jakarta. EGC. Hal:267
Perry & Potter. 1999. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : ECG
Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC
Rochimah.Ns. 2011, Keterampilan Dasar praktik Klinik (KDPK).CV. trans info media Jakarta hal 395-433.
Saifudin. Abdul bari. 2010, Ilmu Kebidanan. Bina pustaka prawiro hardjo hal Jakarta hal 67-80.
 

2 comments: