Monday 27 October 2014

KELOMPOK 3 - Model Keperawatan Team / tim



Kata Pengantar


      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul MODEL TIM KEPERAWATAN
     Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

     Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.



Pekalongan,5 oktober 2014




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf,sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.Proses manajemen keperawatan sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional,sehingga diharapkan keduanya saling menopang.
Adanya tuntutan pengembangan pelayanan kesehatan oleh masyarakat umum, termasuk di dalamnya keperawatan,merupakan salah satu faktor yang harus dicermati dan diperhatikan oleh tenaga perawat,sehingga perawat mampu berkiprah secara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih bagi kemanusiaan sesuai ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki.Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan kesehatan merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari,tanpa tanpa adanya tata kelola yang memadai,kemauan,dan kemampuan yang kuat,serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata. Untuk itu,penulis tertarik untuk membahas Salah satu Model Asuhan Keparawatan yaitu,Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim.


B.       Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah Model Asuhan Keperwatan Profesional (MAKP) Tim,penulis menggunakan metode Tinjauan Pustaka yaitu menggunakan beberapa referensi buku yang berkaitan dengan pokok bahasan dan searching internet.



C.      Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Model Asuhan Keperawatan (MAKP) Tim

2. Tujuan Khusus
·         Mengetahui konsep Model Asuhan Keperawatan professional (MAKP
·          Mengetahui konsep dasar Model Asuhan Keperawatan Profesional    (MAKP)Tim
·          Mengetahui Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim
·          Mengetahui strategi kerja dari Tim

D.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimna Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim ?
2.      Bagaimana strategi kerja dari Tim ?













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).
B.     Gambaran
Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan keperawatab meningkat. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:
1.      Ketua Tim, sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada tugas atau pada klien. Tanggung jawab ketua tim adalah:
a.       Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
b.      Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis
c.       Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensi
d.      Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta mendokumentasikannya.
2.      Komunikasi yang efektifpenting agar kontinuitas rencana asuhan keperawatan terjamin. Komunikasi yang terbukka dapat dilakukan melalui berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan keperawatan tertulis yang merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi, dan evaluasi.
3.      Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan mereka.
4.      Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, metode tim akan berhasil baik, apabila  didukung oleh kepala ruangan. Untuk itu, kepala ruangan diharapkan telah:
a.       Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b.      Membantu staf menetapkan sasaran dari unit/ruangan
c.       Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangankepemimpinan
d.      Mengorentasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim keperaawatan
e.       Menjadi narasumber bagi ketua tim
f.       Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan
g.       Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
C.    Prinsip Prinsip Tim Keperawatan
1.      Suatu  model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu    team terhadap  satu atau sekelompok klien/pasien
2.      Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis kompeten, mempunyai kemampuan yang baik dalam komunikasi, mengorganisasi, dan  memimpin
3.      Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan level kemampuan yang berbeda tetapi semua   aktifitas team harus terkoordinasi secara baik
4.      Semua anggota team  harus paham terhadap permasalahan klien – intervensi dan dampaknya – karenanya dibutuhkan case conference secara periodik dan berkesinambungan
5.      Dalamproses asuhan, dibutuhkan kesinambungan antar team untuk setiap  shift dinas (P- S – M)        Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien
D.    Tanggung Jawab Perawat
Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional   (MAKP) Tim (Nursalam, 2002) :
1.      Tanggung jawab anggota tim:
a.       Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.
b.      Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c.       Memberikan laporan..
2.      Tanggung jawab ketua tim:
a.       Membuat perencanaan.
b.      Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c.       Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.
d.      Mengembangkan kemampuan anggota.
e.       Menyelenggarakan konferensi.
3.      Tanggung jawab kepala ruang:
a.       Perencanaan
·         Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.
·         Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
·         Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan persiapan pulang bersama ketua tim.
·         Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/ penjadwalan.
·         Merencanakan strategi pelak
·         Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
·         Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:
- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan.
- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
- Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk RS.
·         Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
·         Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
·         Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.
b.      Pengorganisasian
·         Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
·         Merumuskan tujuan metode penugasan.
·         Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.
·         Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.
·         Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain- lain.
·         Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
·         Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
·         Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim.
·         Memberi wewenang kepad
·         Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
c.       Pengarahan
·         Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
·         Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
·         Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
·         Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien.
·         Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
·         Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
·         Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
d.      Pengawasan
·         Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
·         Melalui supervisi:
-        Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.
-        Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.
-        Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
Pelaksanaan model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku.  Model tim dapat diimplementasikan pada tugas pagi, sore, dan malam.  Apakah terdapat 2 atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas tenaga keperawatan.  Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga keperawatan untuk 10-20 pasien.
  Berdasarkan hasil penelitian Lambertsonseperti dikutip oleh Douglas (1984), menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar merupakan model asuhan kperawatan yang tepat dalam meningkatkan pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan.  Hal ini berarti bahwa model tim dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga keperawatan bervariasi.
  Kegagalan penerapan model ini, jika penerapan konsep tidak dilaksanakan secara menyeluruh/ total dan tidak dilakukan pre atau post conference dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk pemecahan masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi pemenuhan kebutuhan pasien.
E.     KelebihandanKekurangan
1.      Kelebihan:
a.       Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik.
b.      Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c.       Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim, cara
ini efektif untuk belajar.
d.      Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
e.       Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.
f.       Peningkatan kerjasama dan komunikasi di antara anggota tim menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang diberika.
g.      Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan
h.      Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas
i.        Memberikan kepuasan pada pasien & perawat
j.        Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral
2.      Kekurangan
a.       Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibuk
b.      Perawat yg belum berpengalaman shg perlu dorongan berlatih
c.       Akontabel dlm tim kurang jelas

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim kesehatan,yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien,dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.



Daftar Pustaka

Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.Salemba Medika,Jakarta

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik.Volume 1.EGC,Jakarta

Sobirin,A.2009.Budaya Organisasi,Pengertian,Makna dan Aplikasinya dalam Kehiidupan Orgnaisasi.UPP STIM YKPN,Yogyakarta

http://www. Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. 2003. A Review of Leadership Theory and Competency Frameworks. Centre for Leadership Studies, University of Exeter. UK. (diakses 01 Juni 2011)

No comments:

Post a Comment