MAKALAH
KEPERAWATAN
PROFESIONAL “MODEL SISTEM”
Di Susun Oleh:
Kelompok 6
1.
Bagus
Alwibowo (P17420313052)
2.
Hidayatul
Khosidah (P174203130)
3.
Mastini
Febiyanti (P17420313070)
4.
Ratna
Faradila (P174203130)
5.
Wada
Rahma Iqbal (P174203130)
1
REGULER B
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
PRODI
D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk
dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan
variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem
terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan
yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien.
Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri
klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang
didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup
stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur
dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada
peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang
potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder
berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan
prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan
pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap
stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama.
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana konsep utama dan
definisi teori Neuman?
b.
Bagaimana teori Betty Neuman
dengan konsep utama keperawatan?
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui konsep utama dan
definisi teori Betty Neuman.
b.
Untuk mengetahui teori Betty
Neuman dengan konsep utama keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan
dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur
dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini
akan diuraikan tentang masing-masing veriabel
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan
lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan
sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons
autoimmune
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada
satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya
: ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi
diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari
sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis
pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri
dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan
fleksibel.
Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh
yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada
berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis
pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu
terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi
stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel
dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan
stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer.
Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah
dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s
merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.
Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika
ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal
line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of
resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul
kematian.
3. Tingkatan
pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu
memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
a. Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi
terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan
cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya
hidup.
b. Pencegahan
sekunder.
Meliputi
berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur
dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur
dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
c. Pencegahan
Tersier
Dilakukan
setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem
klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.
4. Sistem klien
Model Sistem
Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap
klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah
keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa
individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey &
Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya
keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien
akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan
sosialnya.
Neuman
meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang
membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan
cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara
wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan
istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap
orang secara keseluruhan.
Disamping
itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubahan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga
keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi
secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah
terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari
system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur
dasar
Struktur
dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Merupakan
tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara
sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7.
Rekonstitusi
Neuman
(1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi
berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai
menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum
sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model
Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat,
karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
A. Perkembangan
Sistem Model Neuman
Model sistem
Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai
makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek
(variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen
utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses,
output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal
dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila
stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap
stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.
B. Model
keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System. Model
Neuman menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh dan
saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu system yang terbuka yang
merupakan rangkaian dari input, proses, dan output. Ini berarti bahwa system
berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari system ini
adalah Stres dan Reaksi terhadap stress.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa
”Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu
maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi
seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama
manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam
kehidupannya.
Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.
Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping
tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu
atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres,
reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara
alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap
terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas
adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional.
C. Kekuatan / Kelemahan
Newman melaporkan bahwa model
dirancang namun dapat digunakan oleh disiplin ilmu kesehatan lainnya , yang
dapat dilihat baik sebagai kekuatan atau kelemahan Sebagai kekuatan , jika
berbagai disiplin ilmu kesehatan menggunakan model , pendekatan yang konsisten
untuk perawatan klien akan difasilitasi . Sebagai kelemahan, jika model yang
berguna untuk berbagai disiplin ilmu , hal itu tidak spesifik untuk keperawatan
dan dengan demikian tidak dapat membedakan praktik keperawatan dari yang
disiplin lain.
Kekuatan:
Kekuatan utama dari model ini adalah
fleksibilitas untuk digunakan dalam semua bidang keperawatan – administrasi ,
pendidikan , dan praktek .Neuman telah disajikan pandangan klien yang sama
berlaku untuk individu , keluarga , kelompok , komunitas , atau agregat lainnya
. Neuman Sistem Model , terutama disajikan dalam model diagram , secara logis
konsisten.Penekanan pada pencegahan primer , termasuk promosi kesehatan khusus
untuk model ini .Setelah dipahami , Sistem Model Neuman relatif sederhana , dan
memiliki definisi mudah diterima komponennya .
Kelemahan :
Kelemahan utama dari model ini adalah
kebutuhan untuk klarifikasi lebih lanjut dari istilah yang digunakan . Stres
interpersonal dan ekstra-personal perlu lebih jelas dibedakan .
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu
individu merupakan sistem yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang
pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu
(fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu
dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor,
karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu
individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Smet, Bart.
1994, Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo
Hawari,
Dadang. 2001. Manejemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI
No comments:
Post a Comment