Monday 27 October 2014

KELOMPOK 6 - Model Keperawatan Sistem



MAKALAH
KEPERAWATAN PROFESIONAL  “MODEL SISTEM”



 




Di Susun Oleh:
Kelompok 6
1.          Bagus Alwibowo        (P17420313052)
2.          Hidayatul Khosidah    (P174203130)
3.          Mastini Febiyanti        (P17420313070)
4.          Ratna Faradila             (P174203130)
5.          Wada Rahma Iqbal     (P174203130)







1 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

           Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
           Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.     



B. Rumusan Masalah
a.       Bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
b.      Bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?

C.   Tujuan
a.       Untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Betty Neuman.
b.      Untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan.






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Konsep Dasar
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel
1.      Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
 c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
 Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis      pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan  stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer.
Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

3. Tingkatan pencegahan
 Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

a.  Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.

 b. Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

c. Pencegahan Tersier
 Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.

 4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
 Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
 Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubahan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

5. Struktur dasar
 Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

6. Intervensi
 Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

7. Rekonstitusi
 Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
 Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.
A.    Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
B.     Model keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System. Model Neuman menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu system yang terbuka yang merupakan rangkaian dari input, proses, dan output. Ini berarti bahwa system berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari system ini adalah Stres dan Reaksi terhadap stress.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya.
Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional.
C.    Kekuatan / Kelemahan
Newman melaporkan bahwa model dirancang namun dapat digunakan oleh disiplin ilmu kesehatan lainnya , yang dapat dilihat baik sebagai kekuatan atau kelemahan Sebagai kekuatan , jika berbagai disiplin ilmu kesehatan menggunakan model , pendekatan yang konsisten untuk perawatan klien akan difasilitasi . Sebagai kelemahan, jika model yang berguna untuk berbagai disiplin ilmu , hal itu tidak spesifik untuk keperawatan dan dengan demikian tidak dapat membedakan praktik keperawatan dari yang disiplin lain.
Kekuatan:
Kekuatan utama dari model ini adalah fleksibilitas untuk digunakan dalam semua bidang keperawatan – administrasi , pendidikan , dan praktek .Neuman telah disajikan pandangan klien yang sama berlaku untuk individu , keluarga , kelompok , komunitas , atau agregat lainnya . Neuman Sistem Model , terutama disajikan dalam model diagram , secara logis konsisten.Penekanan pada pencegahan primer , termasuk promosi kesehatan khusus untuk model ini .Setelah dipahami , Sistem Model Neuman relatif sederhana , dan memiliki definisi mudah diterima komponennya .
Kelemahan :
Kelemahan utama dari model ini adalah kebutuhan untuk klarifikasi lebih lanjut dari istilah yang digunakan . Stres interpersonal dan ekstra-personal perlu lebih jelas dibedakan .














BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
















DAFTAR PUSTAKA

Smet, Bart. 1994, Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo
Hawari, Dadang. 2001. Manejemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI


No comments:

Post a Comment