Sunday 19 October 2014

KEPERAWATAN PERIOPERATIF 1



FAKTOR-FAKTOR RESIKO PEMBEDAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPERAWATAN

Pembedahan dan Anastesi mempengaruhi semua sistem tubuh, karena organ satu sama lain saling tergantung, sehingga satu sistem terganggu akan mempengaruhi sistem yang lain
Ø  Respon Neuroendokrin
Punya peran penting terhadap stres karena pembedahan, termasuk dalam respon ini adalah stimulus dari sistem syaraf otonom, stimulasi dari hormon tertentu seperti, aldosteron dan  glukokortikoid  dari kortek adrenal, ADH dari hipofisis posterior
Stimulasi dari sistem syaraf simpatis dapat melindungi tubuh dengan mencegah  bertambahnya kerusakan yang dialami oleh tubuh, misalnya vasokonstriksi pembuluh darah perifer akan melakukan kompensasi atas hilangnya darah dan mengalihkan ke organ vital spt jantung dan otak

Efek Perubahan Endokrin Karena Pembedahan
Perubahan Fisiologis :
1.        Sekresi Norepineprin
Akibat yang terjadi : Vasokonstriksi perifer dan motilitas lambung
Efek : Membantu mempertahankan tekanan darah bila volume darah berkurang, anoreksia, konstipasi
2.        Sekresi Aldosteron
Akibat yang terjadi: Retensi Natrium
Efek : Mempertahankan Volume Darah dan Haluaran Urin, resiko kelebihan volume cairan
3.        Sekresi glukokortikoid
Akibat yang terjadi : Glukoneogenesis, katabolisme protein, efek anti inflamasi, dan produksi trombosit
Efek : Memberi energi  untuk menghadapi stres pembedahan, Pembekuan darah untuk mencegah perdarahan, resiko  infeksi dan tromboplebitis
4.        Sekresi ADH
Akibat yang terjadi : Reabsorbsi  oleh tubulus ginjal
Efek : Mempertahankan volume darah, haluaran urine berkurang, resiko kelebihan beban cairan

FAKTOR-FAKTOR RESIKO PEMBEDAHAN
  1. USIA
akibat dari :
o    Mobilitas berkurang (atelektasis, dan  konstipasi)
o    Sirkulasi Menurun (Sock, Infeksi Luka dan Tromboplebitis)
o    Fungsi Respiratorik terganggu (Pneumonia, Asma)
o    Fungsi Ginjal Berkurang (respon terhambat terhadap anastesi, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, akibat hidrasi yang berlebih)

2.      NUTRISI
o    Malnutrisi memperberat resiko pembedahan
o    Obesitas  (Komplikasi respiratori, luka terngangah, hernia bekas insisi, dan fluktuasi tanda-tanda vital)

3.      KETIDAKSEMPURNAAN RESPON NEUROENDOKRIN
o   Menyesuaikan terhadap respon stress bedah
o   Bila respon tidak sempurna komplikasi pasca bedah (shock, luka sukar sembuh) akan mudah terjadi

4.      PENYAKIT KRONIS
o    PPOM
o    Cardiovaskuler
o    Insufisiensi renal
o    DM

5.      MEROKOK :
o    Mengiritasi batang trachio-bronchial
o    Mempersempit jalan nafas akibat skresi meningkat
o    Hiperventilasi

Implikasi Terhadap Keperawatan
Dimulai dengan adanya pengkajian pada pasien pra operasi di holding area / ruang tunggu di ruang bedah, perawat scirculasi  menerima pasien dan melakukan pengkajian. Perawat mengkaji kondisi fisik dan psikologis pasien untuk pembedahan.  Dari pengkajian  yang lengkap dan teliti bisa terlihat faktor resiko, apakah pasien  mengalami defisit volume cairan, karena perdarahan, apakah pasien memakan obat antikoagulan, apakah ada gangguan fungsi ginjal dan lain sebagainya.

Aspek Pengkajian :
  1. Identifikasi pasien
  2. Pastikan daerah yang akan dibedah, pembedahanya dan dokter bedah
  3. Tanda-tanda vital
  4. Riwayat allergi dan obat yang digunakan
  5. Mobilitas dan status fungsional
  6. integritas kulit
  7. Status sensori
  8. Adanya Implan protesis
  9. Status Nutrisi
  10. Status Kardiovaskuler
  11. Status Ginjal
  12. Status Pernapasan
  13. Hasil pemeriksan Lab
  14. Status Mental
  15. Agama, Keyakinan
  16. Hasil pengobatan

Diagnosa Keperawatan
Yang dapat ditegakan berdasarkan pengkajian pada perawatan perioperatif adalah :
  1. Ansietas / cemas b.d lingkungan yang asing, takut pembedahan
  2. Resiko Trauma b.d posisi tubuh yang tidak benar
  3. Resiko Infeksi b.d prosedur invasif
  4. Ketidakefektifan termoregulasi b. d  lansia, kamar operasi yang sangat dingin
  5. Kekurangan cairan tubuh b.d hilangnya banyak darah ketika pembedahan, stres bedah, terapi antikogulan, adanya perdarahan sebelum pembedahan


PERBEDAAN ANTARA PASIEN PROGRAM PEMBEDAHAN,  PASIEN RAWAT INAP,  DAN RAWAT JALAN
  1. Pasien Program Pembedahan
  • Mengakibatkan 3 respon sebelum dilakukan tindakan yaitu : Psikologis, Neuro endokrin dan sosial sedangkan pada pasien  rawat inap  dan ralan tidak
  • Menggunakan informconsent
  • Memerlukan  pemeriksaan laborat yang lengkap
  • Melibatkan banyak team medis dan kesehatan yang lain
  • Pelaksanaan tindakan memerlukan beberapa tahapan (Pre, Intra, dan Pasca pembedahan).
  • Penatalaksanaan tindakan hanya pada ruangan khusus (OK)

MACAM-MACAM TEST DIAGNOSTIK PRA OPERASI
  • SISTEM  KARDIOVASKULER
Uji : EKG, Darah Lengkap, Elektrolit, Masa protrombin dan masa tromboplastin parsial, golongan darah dan masa pencocokan  silang sinar X dada
Kemungkinan Temuan :
-            Disritmia, Iskemia, Infark
-            Diskrasia darah, anemia, infeksi, penyakit hati,
-            Gangguan pembekuan darah, pemakaian obat antikoagulan
-            Kecocokan darah untuk transfusi darah
-            Besarnya jantung, gagal jantung kongestif

  • SISTEM PERNAPASAN
Uji Fungsi Paru, Sinar X dada, dan Gas Darah Arteri
Kemungkinan temuan : Pneumonia, PPOK, tumor, kel struktur paru

  • SISTEM URINARI / GINJAL :
Urinalisa , nitrogen ure darah, kreatinin serum elektrolit, darah lengkap
Kemungkinan temuan : Infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, status hidrasi, fungsi ginjal, keseimbangan elektrolit, anemia karena gangguan ginjal

  • SISTEM ENDOKRIN
Uji : Glukosa serum
Kemungkinan Temuan : Diabetes melitus, hipoglikemi, hyperglikemia

No comments:

Post a Comment