Sunday 19 October 2014

KEPERAWATAN PERIOPERATIF 5



PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT PERIOPERATIF
           
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Kozier Barbara, 1995)

TIM ASUHAN PASIEN INTRAOPERATIF
A. Anggota steril
-            Ahli bedah (spesialis bedah, spesialis obsgin, spesialis mata, spesialis THT, dll)
-            Asisten ahli bedah
-            Perawat yang cuci tangan steril (perawat scrub)
B. Anggota tidak steril
-            Ahli anesthesia
-            Perawat sirkulasi
-            Yang lain (operator alat-alat bantu seperti: mesin jantung, paru-paru, insinyur biomedis, ahli patologi, dll)

PERAN & KEGIATAN PERAWAT SCRUB / INSTRUMENTASI
1.    Persiapan pengadaan bahan-bahan dan alat steril yang diperlukan untuk operasi
2.    Membantu ahli bedah dan assistensi bedah waktu melakukan prosedur
3.    Pendidikan bagi staf baru yang berkualifikasi bedah
4.    Membantu jumlah jarum, pisau bedah, kasa dan instrumen yang diperlukan untuk prosedur, menurut jumlah yang biasa disediakan.
5.    Saat insisi bedah ditutup, peralatan dan material harus dicek untuk memastikan bahwa semua jarum, kasa dan instrumen sudah dihitung lengkap.
6.    Menyiapkan specimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dikirim dengan label yang lengkap

PERAN PERAWAT CIRCULATING
1.    Pengelola seluruh kegiatan kamar operasi sebelum, selama dan sesudah operasi.
2.    Mengkoordinasikan semua aktifitas didalam ruangan operasi.
3.    Mengelola asuhan keperawatan yang diperlukan pasien selama operasi

KEGIATAN PERAWAT CIRCULATING
1.    Mengkaji, merencanakan, implementasi dan evaluasi aktifitas keperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien.
2.    Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien. Seringkali disertai observasi yang cerdik terhadap yang menyimpang dari teknik asepsis dan harus berinisiatif membuat langkah-langkah guna perbaikan situasi
3.    Menyiapkan bantuan kepada tiap anggota  tim menurut kebutuhan (memberi  pengarahan dan mengantisipasi yang akan dilakukan dan kebutuhan perawat keliling serta menyiapkan tambahan ekstra untuk bahan dan perlengkapan yang  diperlukan  anggota tim)
4.    Memelihara komunikasi antar anggota tim  diruang operasi dan kontak yang diperlukan dengan para tim kesehatan professional dan dengan keluarga pasien
5.    Memperkenalkan bahaya potensial dari lingkungan atau situasi yang traumatis terhadap pasien dan anggota tim dan mengambil tindakan yang tepat untuk koreksi atau membantu mengatasi masalah.

PERAN PERAWAT ANASTHESI
1.    Melakukan kunjungan praoperatif untuk memberikan informasi, menjawab  pertanyaan, dan menghilangkan segala ketakutan yang mungkin ada dalam fikiran pasien. Perawat anesthesia juga mengkaji kondisi fisik umum, system kardiovaskuler dan paru-paru pasien dan menyelidiki tentang segala infeksi pulmonary yang sudah ada dan diperluas hingga riwayat merokok pasien.
2.    Bersama pasien menentukan jenis agens anesthesia dan cara pemberiannya
3.    Memberikan premedikasi untuk pasien agar tenang, dan bila perlu diberi obat pengurangan sekret
4.    Pada hari pembedahan melakukan lagi pemeriksaan fisik, tekanan darah, nadi dan frekuensi pernafasan dicatat secara teliti.
5.    Melakukan anesthesia pasien sesuai dengan kesepakatan
6.    Selama pembedahan memantau tanda-tanda vital, EKG, volume tidal, kadar gas darah, ph darah, konsentrasi gas alveolar.
7.    Setelah pembedahan melakukan pengawasan pasien sampai pulih sadar selama 24 jam postoperative.


No comments:

Post a Comment