PERAN
DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT PERIOPERATIF
Peran
adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial
tertentu (Kozier Barbara, 1995)
TIM
ASUHAN PASIEN INTRAOPERATIF
A.
Anggota steril
-
Ahli bedah (spesialis bedah, spesialis
obsgin, spesialis mata, spesialis THT, dll)
-
Asisten ahli bedah
-
Perawat yang cuci tangan steril (perawat
scrub)
B.
Anggota tidak steril
-
Ahli anesthesia
-
Perawat sirkulasi
-
Yang lain (operator alat-alat bantu
seperti: mesin jantung, paru-paru, insinyur biomedis, ahli patologi, dll)
PERAN
& KEGIATAN PERAWAT SCRUB / INSTRUMENTASI
1.
Persiapan pengadaan bahan-bahan dan alat
steril yang diperlukan untuk operasi
2. Membantu
ahli bedah dan assistensi bedah waktu melakukan prosedur
3. Pendidikan
bagi staf baru yang berkualifikasi bedah
4. Membantu
jumlah jarum, pisau bedah, kasa dan instrumen yang diperlukan untuk prosedur,
menurut jumlah yang biasa disediakan.
5. Saat
insisi bedah ditutup, peralatan dan material harus dicek untuk memastikan bahwa
semua jarum, kasa dan instrumen sudah dihitung lengkap.
6. Menyiapkan
specimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dikirim dengan label yang lengkap
PERAN PERAWAT CIRCULATING
1. Pengelola
seluruh kegiatan kamar operasi sebelum, selama dan sesudah operasi.
2. Mengkoordinasikan
semua aktifitas didalam ruangan operasi.
3. Mengelola
asuhan keperawatan yang diperlukan pasien selama operasi
KEGIATAN PERAWAT CIRCULATING
1. Mengkaji,
merencanakan, implementasi dan evaluasi aktifitas keperawatan yang dapat
memenuhi kebutuhan pasien.
2. Menciptakan
dan mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien. Seringkali
disertai observasi yang cerdik terhadap yang menyimpang dari teknik asepsis dan
harus berinisiatif membuat langkah-langkah guna perbaikan situasi
3.
Menyiapkan bantuan kepada tiap
anggota tim menurut kebutuhan (memberi pengarahan dan mengantisipasi yang akan
dilakukan dan kebutuhan perawat keliling serta menyiapkan tambahan ekstra untuk
bahan dan perlengkapan yang diperlukan anggota tim)
4. Memelihara
komunikasi antar anggota tim diruang
operasi dan kontak yang diperlukan dengan para tim kesehatan professional dan
dengan keluarga pasien
5. Memperkenalkan
bahaya potensial dari lingkungan atau situasi yang traumatis terhadap pasien
dan anggota tim dan mengambil tindakan yang tepat untuk koreksi atau membantu
mengatasi masalah.
PERAN
PERAWAT ANASTHESI
1.
Melakukan kunjungan praoperatif untuk
memberikan informasi, menjawab
pertanyaan, dan menghilangkan segala ketakutan yang mungkin ada dalam
fikiran pasien. Perawat anesthesia juga mengkaji kondisi fisik umum, system kardiovaskuler
dan paru-paru pasien dan menyelidiki tentang segala infeksi pulmonary yang
sudah ada dan diperluas hingga riwayat merokok pasien.
2.
Bersama pasien menentukan jenis agens
anesthesia dan cara pemberiannya
3. Memberikan
premedikasi untuk pasien agar tenang, dan bila perlu diberi obat pengurangan
sekret
4. Pada
hari pembedahan melakukan lagi pemeriksaan fisik, tekanan darah, nadi dan
frekuensi pernafasan dicatat secara teliti.
5. Melakukan
anesthesia pasien sesuai dengan kesepakatan
6. Selama
pembedahan memantau tanda-tanda vital, EKG, volume tidal, kadar gas darah, ph
darah, konsentrasi gas alveolar.
7. Setelah
pembedahan melakukan pengawasan pasien sampai pulih sadar selama 24 jam
postoperative.
No comments:
Post a Comment