MODEL
KEPERAWATAN
MODEL
INTERAKSI
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Keperawatan Profesional Semester 3
Tahun
Akademik 2014
Disusun oleh :
Arif Allama (P
17420313051)
Fitri Fauziah Apriliani (P
17420313060)
Loly Risqiyani (P 17420313069)
Qonitalilah (P
17420313079)
U’un Prapmaneta (P
17420313088)
II
Reguler B
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
|
…………………
|
i
|
||
KATA PENGANTAR
|
…………………
|
ii
|
||
DAFTAR ISI
|
…………………
|
iii
|
||
BAB
I
|
PENDAHULUAN
|
…………………
|
1
|
|
|
A.
|
Latar Belakang
|
…………………
|
1
|
|
B.
|
Rumusan Masalah
|
…………………
|
2
|
|
C.
|
Tujuan Penelitian
|
…………………
|
2
|
|
|
|
…………………
|
2
|
BAB
II
|
PEMBAHASAN
|
…………………
|
3
|
|
|
A.
|
Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene
M. King
|
…………………
|
3
|
|
B.
|
Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
|
…………………
|
4
|
|
C.
|
Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut
Imogene M. King
|
…………………
|
8
|
|
D.
|
Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
|
…………………
|
11
|
|
C.
|
Teknik Pengumpulan
Data
|
…………………
|
6
|
BAB
III
|
PENUTUP
|
…………………
|
13
|
|
|
A.
|
Kesimpulan
|
…………………
|
13
|
|
B.
|
Saran
|
…………………
|
13
|
DAFTAR PUSTAKA
|
…………………
|
14
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “MODEL KEPERAWATAN: MODEL INTERAKSI”. Penyusunan makalah
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Profesional.
Demikian penyusunan makalah ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Pekalongan, 7 Oktober 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh perkembangan keperawatan secara global.Dengan jelas dapat diamati
bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan.Pada masa
lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan
keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan
adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang
sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan
tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam
menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya
dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan
pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka
kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu
dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur
antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability,
parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan,
keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan
untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory
of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun
1971.Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis,
dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B.
Perumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan
masalah konsep keperawatan antara lain :
1.
Bagaimana gambaran model
konseptual keperawatan menurut Imogene King ?
2.
Apa saja asumsi model
konsep keperawatan Imogene King?
3.
Apa saja model konsep dan
teori keperawatan Imogene King?
4.
Apa saja konsep paradigma
keperawatan Imogene King?
5.
Apa saja proses
keperawatan menurut Imogene King?
C.
Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
1.
Memberikan informasi
tentang teori keperawatan menurut Imogene King.
2.
Mengetahui asumsi model
keperawtan Imogene King.
3.
Mengetahui model konsep
dan teori keperawatan Imogene King.
4.
Mengetahui konsep
paradigma Imogene King.
5.
Mengetahui proses
Keperawatan menurut Imogene King
BAB II
PEMBAHASAN
Gambaran
Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam
keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat
dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif
dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul
tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka,
dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar
terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being)
sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.
Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan
kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic
Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal
systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi
sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
A.
Asumsi Model
Konsep dan Teori Imogene M. King
King
mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.
1.
Asumsi eksplisit
a.
Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk
kesehatan manusia.
b.
Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu.
c.
Proses interaksi dipengaruhi oleh
persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
d.
Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan.
e.
Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil keputusan.
f.
Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan
dan menerima pelayanan mungkin tidak sama
2.
Asumsi implicit
a.
Pasien ingin berpartisipasi secara aktif
dalam proses keperawatan.
b.
Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif
mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan.
c.
Individu mempunyai hak untuk mengetahui
tentang dirinya sendiri.
d.
Individu mempunyai hak untuk menerima
atau menolak pelayanan kesehatan.
B.
Model Konsep
dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
1.
Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah
persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a.
Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang
tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu
orang ke orang lain dan hal ini tergantung
dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi.
Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk
semua orang, dansubjektif atau personal.
b.
Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang
yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang
berkata “AKU”.Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
c.
Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel,
molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan
dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensial untuk
mencapai aktualisasi diri.
d.
Citra diri
(body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e.
Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang
punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan
tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional,
atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan
sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f.
Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap
orang.
2.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi antar dua
orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut
GROUP.Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
a.
Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b.
Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai
proses dimana informasi yang diberikan dari satu
orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non
verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke
orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek
lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan
gerakan tubuh.
c.
Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena
setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka.Dimensi
temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian
dalam waktu.
d.
Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal
balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran
berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara
2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e.
Stress
Definisi stress menurut King adalah
suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya
untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang
melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn,
intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
3.
Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang
dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang
relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas,
kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.
Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi
yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan
informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b.
Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau
wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana
latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,
validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional,
atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh
sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.
Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan
bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal,
individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan.
e.
Status
Status bercirikan situasional, posisi
ketergantungan, dan dapat diubah. King mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara
perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana
dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang
ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan
yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan
perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam
menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.
C.
Konsep Utama
Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King
1.
Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan
leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu
disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini
bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai
ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a.
Kebutuhan informasi
kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat
digunakan.
b.
Kebutuhan untuk perawatan
yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c.
Kebutuhan untuk perawatan
ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.
2.
Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai
pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan
penyesuaian terhadap stressor internal dan
eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang
dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang
maksimal.
3.
Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang
saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku
sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi
dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan
internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan
melibatkan :
a.
Lingkungan internal:
mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus
menerus perubahan lingkungan eksternal.
b.
Lingkungan eksternal:
melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari
lingkungan pasien.
4.
Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi
dan interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka
dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi
yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan
maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat
transaksi.
5.
Transaksi:
a.
Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan
terjadi.
b.
Jika perawat
dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.
c.
Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan
keperawatan tercapai.
d.
Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka
tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
e.
Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan
sama maka transaksi terjadi.
f.
Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
g.
Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.
6.
Selain itu King juga
membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
a.
Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
b.
Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan,
dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
c.
Fungsi perawat
professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King
berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus
dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan
tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di
lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah,
menetapkan dan mencapai tujuan.
D.
Teori Imogene
M. King dalam Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
a.
Terjadi selama interaksi
antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa pengetahuan khusus
dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi
masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b.
Selama pengkajian perawat
mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :
1)
Tingkat tumbuh kembang.
2)
Pandangan tentang diri
sendiri.
3)
Persepsi yang merupakan
dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.
4)
Pola komunikasi diperlukan
untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
5)
Sosialisasi.
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Dibuat setelah melakukan
pengkajian.
b.
Dibuat sebagai hasil
interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c.
Stress merupakan konsep
yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
3.
Perencanaan
a.
Dibuat berdasarkan dengan
keperawatan.
b.
Setelah diagnosis,
perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
c.
Dalam perencanaan
pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan.
d.
Merupakan bagian dari
transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam
pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.
Implementasi
a.
Dalam keperawatan
melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan.
b.
Dalam pencapaian tujuan
itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5.
Evaluasi
a.
Merupakan gambaran
bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b.
Dalam evaluasi membahas
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat
kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan
melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang
sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan
lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan
menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan
transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam
keperawatan
B.
Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai
tujuan bersama.
Daftar Pustaka
1.
Murwani, Arnita, S.Kep.
2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Fitramaya:
Yogyakarta.
2.
Hidayat, Aziz Alimul.
2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba Medika:
Jakarta.
3.
Perry, Potter. 2005. Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
4.
Taylor, Carol, dkk.
1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of Nursing Care: 2nd
Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.
5.
Perry, Potter. 1992. Fundamentals
of Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd Edition, Mosby Year
Book: London.
No comments:
Post a Comment