Monday 27 October 2014

KELOMPOK 5 - Model Keperawatan Interaksi



MODEL KEPERAWATAN
MODEL INTERAKSI



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Profesional Semester 3
Tahun Akademik 2014

Disusun oleh :
Arif Allama                                         (P 17420313051)
Fitri Fauziah Apriliani                         (P 17420313060)
Loly Risqiyani                                     (P 17420313069)
Qonitalilah                                          (P 17420313079)
U’un Prapmaneta                                (P 17420313088)
II Reguler B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………
i
KATA PENGANTAR
…………………
ii
DAFTAR ISI
…………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
…………………
1

A.
Latar Belakang
…………………
1

B.
Rumusan Masalah
…………………
2

C.
Tujuan Penelitian
…………………
2



…………………
2
BAB II
PEMBAHASAN
…………………
3

A.
Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King
…………………
3

B.
Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
…………………
4

C.
Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King
…………………
8

D.
Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
…………………
11

C.
Teknik Pengumpulan Data
…………………
6
BAB III
PENUTUP
…………………
13

A.
Kesimpulan
…………………
13

B.
Saran
…………………
13
DAFTAR PUSTAKA
…………………
14

 

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul MODEL KEPERAWATAN: MODEL INTERAKSI. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Profesional.
Demikian penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.


Pekalongan, 7 Oktober  2014


                                                                                                              Penyusun


 


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global.Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan.Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B.       Perumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan masalah konsep keperawatan antara lain :
1.      Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene King ?
2.       Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene King?
3.      Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene King?
4.      Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene King?
5.      Apa saja proses keperawatan menurut Imogene King?
C.      Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
1.    Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene King.
2.    Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene King.
3.    Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene King.
4.    Mengetahui konsep paradigma Imogene King.
5.    Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene King








BAB II
PEMBAHASAN

Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
A.       Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King

King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.
1.    Asumsi eksplisit
a.    Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b.    Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu.
c.    Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
d.   Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
e.    Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f.     Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama

2.    Asumsi implicit
a.    Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b.    Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan.
c.    Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.   Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

B.       Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem

1.    Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a.    Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b.    Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
c.    Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d.   Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e.    Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f.     Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang.


2.    Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP.Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a.    Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b.    Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c.    Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka.Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d.   Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
e.    Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
3.    Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.    Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b.    Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.

c.    Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.   Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e.    Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.

C.      Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King

1.    Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a.    Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat   digunakan. 
b.    Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c.    Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.
2.    Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3.    Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a.    Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal. 
b.    Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.
4.    Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
5.    Transaksi:
a.    Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
b.    Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.
c.    Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
d.   Jika interaksi  perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
e.    Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi.
f.     Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
g.    Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.

6.    Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
a.    Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
b.    Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat. 
c.    Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.

D.      Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
1.    Pengkajian
a.    Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa  pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b.    Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :
1)   Tingkat tumbuh kembang.
2)   Pandangan tentang diri sendiri.
3)   Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.
4)   Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
5)   Sosialisasi.
2.    Diagnosa Keperawatan
a.    Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b.    Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c.    Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
3.    Perencanaan
a.    Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b.    Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
c.    Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan.
d.   Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.    Implementasi
a.    Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan.
b.    Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5.    Evaluasi
a.    Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b.    Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan tersebut.














BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan
B.       Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.









Daftar Pustaka

1.        Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Fitramaya: Yogyakarta.
2.        Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba Medika: Jakarta.
3.        Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
4.        Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of Nursing Care: 2nd Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.
5.        Perry, Potter. 1992. Fundamentals of  Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd Edition, Mosby Year Book: London.

 

No comments:

Post a Comment