Sunday 19 October 2014

KEPERAWATAN PERIOPERATIF 4



ANESTHESIA

JENIS ANETHESIA
1.        UMUM (General Anastesi)
Ada 3 (Tiga) tahap anastesi umum :
-  Fase Induksi
-  Fase Pemeliharaan
-  Fase Emergency

a.    Anastesi Inhalasi
Inhalasi (Respirasi spontan)
Sungkup wajah
Intubasi endotrakeal
Laryngeal Mask Airway (LMA)
Inhalasi (Respirasi Kendali
Intubasi endotrakeal
Laryngeal mask Airway
Anastesi Inhalasi Dilaksanakan dengan memberi campuran gas anastesi dan oksigen kedalam paru (melalui peredaran darah pulmonal sampai ke otak, baik melalui masker maupun slang endotrakea

b.    Anestesi Intravena Total (TIVA)
Tanpa intubasi endotrakeal
Dengan intubasi endotrakeal
Anastesi Intravena Mempunyai efek yang cepat dan nyaman, obat anastesi ini bisa diberikan sendirian atau dengan  obat anastetik inhalasi sebagai tambahan

2. ANESTHESIA SEBAGIAN TUBUH
  1. Local /Regional
  2. Epidural/Spinal

a.       Lokal / Regional Anastesi
1).      Injeksi
a)        Nerves Blok
Larutan anestesi lokal disuntikkan pada atau disekitar batang saraf utama sehingga mampu menganestesi daerah yang luas yang mendapat inervasi dari percabangan saraf utama tersebut. Teknik ini sering digunakan di  rongga mulut khususnya di rahang bawah.
b)        Field Block
Larutan anestesi lokal disuntikkan pada atau disekitar cabang saraf terminal dengan tujuan untuk memblokir semua persarafan             sebelah  distal dari tempat injeksi cairan anestesi. Efek anestesi meliputi daerah yang terbatas (tidak  seluas pada teknik nerve block) contoh :  injeksi di sekitar apeks akar gigi rahang atas
c)        Lokal Infiltrasi
Larutan anestesi lokal disuntikkan di sekitar ujung-ujung saraf terminal sehingga efek      anestesi hanya terbatas pada tempat difusi cairan anestesi tepat pada area yang akan dilakukan instrumentasi. Teknik ini terbatas hanya untuk anestesi jaringan lunak.

2).      Topikal Anesthesia
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoleskan larutan anestesi pada permukaan mukosa atau kulit dengan tujuan untuk meniadakan stimulasi pada ujung-ujung saraf bebas (free nerve endings).

Tempat Insersi Jarum
& Teknik Injeksi Anestesi Lokal
1). Submucosal injection
Jarum diinsersikan dan cairan anestesi dideponir ke dalam jaringan di bawah mukosa sehingga larutan anestesi mengadakan difusi pada tempat tersebut
2). Paraperiosteal injection
Jarum diinsersikan sampai mendekati atau menyentuh periosteum, dan setelah diinjeksikan larutan anestesi mengadakan difusi menembus periosteum dan porositas tulang alveolar.
3). Intraosteous injection
Injeksi dilakukan ke dalam struktur tulang, setelah terlebih dahulu dibuat suatu jalan masuk dengan bantuan bur.
4). Interseptal injection
Teknik ini merupakan modifikasi dari teknik intraosteous, dimana jarum disuntikkan ke dalam tulang alveolar bagian interseptal diantara kedua tulang yang akan dianestesi. Teknik ini biasanya dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan injeksi intraosteous.
5). Intraperiodontal injection
Jarum diinjeksikan langsung pada periodontal membran dari akar gigi yang bersangkutan.
6). Pappilary Injection
Teknik ini sebenarnya termasuk teknik submukosa yang dilakukan pada papila interdental yang melekat dengan periosteum. Teknik ini diindikasikan terutama pada gingivectomy, yang memerlukan baik efek anestesi maupun efek hemostatis dari obat anestesi.

b.      Epidural/Spinal
Merupakan tipe blok konduksi saraf yang luas dengan memasukkan anesthesia  local kedalam ruang subarachnoid ditingkat lumbal (biasanya L4 dan L5). Cara ini menghasilkan anesthesia pada ekstremitas bawah. Penyebaran agens anestesi dan tingkat anesthesia  tergantung pada jumlah cairan yang disuntikkan, kecepatan obat disuntikan, posisi pasien setelah penyuntikan dan berat jenis agens.
Ada 3 contoh obat  kategori besar obat anastesi intravena :
1.    Barbiturat :  kel obat yang paling sering u/ awali anastesi
2.    Narkotik : kelompok obat mempunyai efek analgetik dan sedatif
3.    Agen penyekat Neuromuskuler ( mencegah transmisi impuls saraf motorik ke otot volunter)

BASIC INSTRUMEN
  1.  Duk Sterile
  2.  Kasa Sterile
  3.  Tampon Abdominal
  4.  Masker
  5.  Gown / baju
  6.  Handscund
  7.  Gunting ( Lurus , luka)
  8.  Mess Sterile
  9.  Klem arteri ( Besar / kecil , Lurus/Bengkok)
  10.  Klem Nailpuder
  11.  Korentang
  12.  Jarum Heating ( dengan berbagai ukiran dan bentuk )
  13. Autoklave
  14. Benang Heating dengan berbagai ukuran
  15. Tabung Oksigen
  16. Endotrakheal Tube
  17. Gudel / Mayo
  18. Laryngoscope
  19. Suction
  20. Defibrilator
  21. Monitor Vital sign Oksimetri
  22. Ventilator Manual & Elektrik
  23. Alkohol ( 70/90%)


             

No comments:

Post a Comment