Wednesday 29 October 2014

SATUAN ACARA PENYULUH



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Dewasa ini kegiatan penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan gencar dilakukan karena untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya. Dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu dibuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dan juga berfungsi sebagai acuan bagaimana acara tersebut akan berjalan. Selain itu SAP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan acara yang akan dilakukan.
Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok atau masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP agar kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancer sesuai rencana.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1.      Apa pengertian dari SAP?
2.      Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP?
3.      Bagaimana contoh SAP?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari SAP dan proposal
2.      Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal
3.      Untuk mengetahui contoh dari SAP dan proposal

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian SAP
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
B.     Tahap-tahap penyusunan SAP
Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap penyajian (presentation)dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.
1.      Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
2.      Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
a.       Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
b.      Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
c.       Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
3.      Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
a.       Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan.
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
b.      Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
c.       Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu pengajaran.
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan dapat menggunakan ceramah, sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik penyuluhan menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan penyuluhan.
C.    Media Dan Alat Penyuluhan
Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi, transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran kepada peserta penyuluhan.
Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang digunakan untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk menyalurkan materi penyuluhan.
D.    Evaluasi Dan Referensi
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1.      Karangan (essay test)
2.      Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3.      Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.










BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Jadi  SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.

B.     SARAN
Sebaiknya kita sebagi tenaga medis khususnya perawat harus mempelajari dan  memahami SAP (Satuan Acara Penyuluhan) agar  kegiatan penyuluhan  khususnya dokumentasi keperawatan dapat mendapatkan data yang lengkap dan dapat di pertanggung jawabkan.


DAFTAR PUSTAKA



Contoh SAP

PENYUSUNAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA SIMPLEX)


Topik                           : Cacar Air (Varicella simplex)
Penyuluh                     : Mahasiswa
Kelompok Sasaran      : Masyarakat Desa Sumber Sari, Malang
Tanggal/Bln/Th           21/10/2014
W a k t u                     : 60 menit

A.    LATAR BELAKANG

Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit.

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demampilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal seumur hidup. Jika andaatau orang terdekat anda mengalami :
1.      Kondisi badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek
2.      Mulai merasakan demam dan flu ringan
3.      Mulai merasakan nyeri di pergelangan sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita mengalaminya, ada yang hanya demam beberapa hari.
4.      Muncul bentol kemerahan seperti gelembung yang berisi air dipermukaan kulit. Umumnya, muncul pertama kali di daerah dada.

Hal  yang harus diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini, yaitu:
Ø  Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Ø  Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
Ø  Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
Ø  Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:
1.         Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.         Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3.         Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit, setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4.         Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.         Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.         Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.

B.     TUJUAN

1)         Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, para warga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan terutama untuk menurunkan angka kejadian cacar air.
2)         Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 2x30 menit, diharapkan peserta mampu:
a.       Mengulangi lagi pengertian dari cacar air.
b.      Menyebutkan tentang gejala dari cacar air.
c.       Menyebutkan cara perawatan dan mengobati cacar air.
                                     
C.     KEPANITIAAN

Ketua Pelaksana         :
Sekretaris                    :
Bendahara                   :
Seksi Acara                 :
Seksi Humas               :
Seksi Pubdekdok        :
Seksi Konsumsi           :

D.    KEGIATAN

1.      Acara
NO
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
ALOKASI
WAKTU
(MENIT)
METODE
ALAT PERAGA
EVALUASI
1.
Pembukaan
-
5
-
-
-
2.
Penjelasan mengenai cacar air
1.      Penyebab
2.      Gejala
3.      Preventif
30
-Ceramah
- Diskusi


-LCD

Post test
3.
Perawatan dan pengobatan
Cara perawatan pada kulit
20
- demonstrasi
-
Post test
4
Penutup
-
5
-
-
-


2.      Petugas-petugas acara
Moderator                : Dapit Riau Malaka
Notulen                    : Kamariah
Penyaji                     : Namira Hidayat
Observer                   : Kamariah
Fasilitator                 : Toriq Azis

3.      Pengorganisasian
Pemateri                  : Menyajikan materi
Moderator               : Mengatur jalannya diskusi
Notulis                    : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator                : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer                 : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu, ketepatan    masing-masing peran.

E.     METODE
Ceramah dan tanya jawab.

F.      MEDIA
Powerpoint dan Leaflet

G.    EVALUASI
Menjawab pertanyaan dari pemateri

H.    SUMBER PUSTAKA
Adman, Fuad “Pencegahan Cacar Air”(Online)
Oswari, E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Gaya Baru: Jakarta
Rendle, Jhon dkk. 194. Penyakit Anak. Binarupa Aksara: Jakarta











LAMPIRAN MATERI

CACAR AIR (VIRACELLA SIMPLEX)

A.    PENGERTIAN
      Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster (virus cacar air)Virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan cairan cacar.
      June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk  beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
      Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.

B.     GEJALA
Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah padamulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi dan merusak seluruh lapisan kulit.
Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya menurun lalu timbul bercak-bercak merah yang mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila terkena infeksi akan bernanah. Gelembung yang bernanah inilah kadang-kadang menimbulkan bekas setelah sembuh.

C.     PENCEGAHAN
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

D.    PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
Ø  Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Ø  Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
Ø  Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar luka cepat mengering.
Ø  Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.

Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai berikut:
1.      Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit. Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2.      Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga 20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3.      Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit,setelah itu bilas dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4.      Buat jus yang terbuat dari sari lidah buaya ataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.      Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.      Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air putih yang banyak, setidaknya 2 liter setiap hari.

No comments:

Post a Comment